PENDAHULUAN
adalah
ilmu
yang
mempelajari
tentang
seksual
akan
menghasilkan
pembuahan.
bentuk sederhana dan muda sampai bentuk yang komplek atau dewasa. Suatu
peristiwa persatuan antara spermatozoa dengan sel telur (ovum) disebut konsepsi.
Setelah terjadi proses konsepsi maka akan terjadi proses pembuahan, hasil proses
konsepsi yang masuk dan tertanam didalam endometrium disebut nidasi. Pada
suatu kehamilan dapat terjadi suatu proses penyatuan satu sel telur dan satu sel
sperma,yang segera sesudah pembuahan terpisah jadi dua yang kita sering sebut
dengan istilah bayi kembar.
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
I.3 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur
yaitu dengan cara mengkaji dari berbagai literatur seperti buku, media, dan
jurnal.
BAB II
PEMBAHASAN
ini.
Sel telur manusia, tidak dapat diperbaharui. Ovum atau sel telur adalah suatu
sel terbesar dalam tubuh manusia (wanita) . Ovum tertutup dalam folikel
telur dari indung telur. Ovum dilingkari oleh zona pellusida dan dilapisi oleh
korona radiata.
Ovum adalah gamet wanita, sel khusus yang digunakan dalam
reproduksi seksual. Ovum berisi satu set DNA haploid, setengah DNA
diperlukan untuk kode untuk seluruh organisme. Ketika bertemu dengan
gamet jantan, ovum dibuahi menjadi, berubah menjadi zigot yang pada
gilirannya akan berkembang menjadi embrio, janin, dan akhirnya organisme
dewasa. Ovum, seperti yang dikenal dalam bentuk jamak, mungkin juga
kadang-kadang disebut sebagai oosit.
Ovum bersifat non motil karena tidak memiliki alat pergerakan
seperti spermatozoon. Ovum memiliki bentuk yang bulat dan mampu
bergerak pasif untuk sampai ke tuba fallopii karena adanya bantuan dari
gerakan silia di bagian infundibulum dan ampula tuba Fallopii.
Pada manusia, Ovum diproduksi pada siklus teratur, disertai dengan
perubahan konsisten dalam kadar hormon yang dirancang untuk
mempersiapkan tubuh untuk pembuahan implantasi ovum dan selanjutnya
serta kehamilan. Tubuh akan terus mengulangi siklus ini sampai terjadi
kehamilan atau menopause masuk set.
Struktur ovum:
1) Membran Vitellin yaitu lapisan transparan di bagian dalam ovum.
2)
Zona Pellusida yaitu lapisan pelidung ovum yang tebal dan terletak di
bagian tengah. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk
spermatozoa
3) Korona Radiata yaitu merupakan sel-sel granulosa yang melekat disisi luar
oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal.
II.2Struktur dan Fungsi Spermatozoa
Spermatozoa adalah sel gamet jantan yang merupakan sel yang sangat
terdeferensiasi, satu-satunya sel yang memilki jumlah sitoplasma yang
terperas
dan
nyaris
habis.
Strukturnya
sangat
khusus
untuk
Pada bagian ini terdapat inti sel. Bagian kepala dilengkapi dengan suatu
bagian yang disebut dengan akrosom, yaitu bagian ujung kepala sperma
yang berbentuk agak runcing dan menghasilkan enzim hialuronidase yang
berfungsi untuk menembus dinding sel telur. Di bagian kepala ini terdapat
22 kromosom tubuh dan 1 kromosom kelamin yaitu kromosom Xatau Y,
kromosom X untuk membentuk bayi berkelamin perempuan, sedangkan
kromosom Y untuk membentuk bayi berkelamin laki-laki. Kromosom
kelamin laki-laki inilah nantinya yang akan menentukan jenis kelamin pada
seorang bayi.
Bagian tengah mengandung mitokondria yang berfungsi untuk
pembentukan energi. Energi tersebut berfungsi untuk pergerakan dan
kehidupan sel sperma. Bahan bakar dalam pembentukan energi ini adalah
fruktosa.
Bagian ekor lebih panjang, bersifat motil atau banyak bergerak.
Fungsinya adalah untuk alat pergerakan sperma sehingga dapat mencapai sel
telur. Pergerakan sel ini maju didorong oleh bagian ekor dengan pergerakan
menyerupai sirip belakang ikan.
Pembentukan sperma dipengaruhi oleh hormon FSH (Folicel
Stimulating Hormone) dan LH (Lutenizing Hormone). Pembentukan FSH
dan LH dikendalikan oleh hormon gonadotropin yaitu hormon yang
disekresikan oleh kelenjar hipothalamus dari otak. Proses spermatogenesis
juga dibantu oleh hormon testosteron. Sperma yang sudah terbentuk di
dalam testis seperti pada proses di atas, kemudian akan disalurkan ke bagian
epididimis dan kemudian ke vas deferens, dan bercampur dengan sekret dari
kelenjar prostat dan cowperi. Dari tempat itu kemudian dikeluarkan melalui
uretra yang terdapat di dalam penis. Uretra juga merupakan saluran kencing
tetapi sperma tidak akan keluar bersamaan air kencing, jika hal ini terjadi
maka spermatozoa akan mati karena air kencing bersifat asam, sehingga hal
ini tidak pernah terjadi. Ada pengaturan oleh saraf-saraf uretra untuk
pembagian kedua tugas ini. Ketika seorang laki-laki dan seorang wanita
bersenggama (melakukan hubungan seksual) maka saraf akan mengontrol
katup uretra agar tidak terbuka. Bahkan, sebelum terjadi ejakulasi, cairan
basa dari kelenjar cowperi akan menetralkan sisa-sisa air kencing yang
terdapat di dalam saluran tersebut.
II.4Proses Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan membelah diri
membentuk blastomer (bola padat yang terdiri atas sel-sel anakan yang lebih
kecil). Pada hari ke-3, bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer (morula), pada
hari ke-4 di dalam bola tersebut mulai terbentuk rongga (blastula).
Dua struktur penting dalam blastula, adalah:
1.
Lapisan luar (trofoblast), yang akan menjadi plasenta.
2.
Embrioblast (inner cell mass), yang akan menjadi janin.
Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot
mencapai cavum uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi
lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih aktif.
Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah
dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif. Kontak
antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut
akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel sel trofoblast zigot
tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel
endometrium uterus.
Setelah nidasi, sel sel trofoblas yang tertanam di dalam
endometrium terus berkembang membentuk jaringan bersama dengan sistem
pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi
sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas yang akan
tumbuh menjadi janin.
II.5Periode Pertumbuhan Janin
II.5.1 Perkembangan Janin
pada
Kehamilan
Minggu
(proses
pembentukan organ)
1) Sudah mulai terlihat struktur yang akan membentuk muka dan
leher.
2) Terjadi perkembangan pembentukan jantung dan pembuluh
darah
3) Terjadi pula pembentukan paru, lambung dan hepar.
4) Umumnya tes kehamilan sudah positif.
11
motorik
yang
terkoordinasi
12
13
14
tubuh
termasuk
organ
reproduksi
yang
akan
mempengaruhi kesuburan.
II.7.3 Masalah-Masalah Infertilitas
1) Masalah Air Mani
a. Ditinjau dari volumenya, setelah abstinensi selama 3 hari,
volume air mani berkisar antara 2,0 50 ml, volume kurang dari
1 ml atau lebih dari ml biasanya disertai kadar spermatozoa.
b. Ditinjau dari PHnya, air mani yang baru diejakulasi PHnya
berkisar antara 7,3 7,7 yang bila dibiarkan lebih lama akan
meningkat karena penguapan CO2nya, apabila PH lebih dari 8,
hal itu mungkin disebabkan peradangan mendadak kelenjar atau
saluran genikal sedangkan PH yang kurang dari 7,2 mungkin
disebabkan oleh peradangan menahun kelenjar tersebut, sekret
kelenjar prostat PHnya lebih rendah dari 7.
c. Dilihat dari fruktosanya, fruktosa air mani adalah hasil vesikula
saninalis yang menunjukkan adanya rangsangan androgen,
fruktosa terdapat pada semua air mani kecuali pada:
a) Azoospermia karena tidak terbentuknya kedua vasdeferes,
airmaninya tidak berkoagulasi, segera setelah ejakulasi
karena vesikula seminalnya pun tidak terbentuk.
b) Kedua duktus ejakulatoriasnya tertutup
c) Keadaan luar biasa dari ejakulasi retrograd, dimana
sebagian
kecil
ejakulat
yang
tidak
mengandung
2) Masalah Vagina
Kemampuan menyampaikan vagina air mani ke dalam
vagina sekitar serviks perlu untuk fertilitas, masalah vagina yang
dapat menghambat penyampaian ini adalah adanya sumbatan
atau peradangan.
15
langsung
dengan
dinding
belakang
vagina.
trauma
paradangan
(servisitis
menahun),
sinekia
16
5) Masalah Tuba
Frekuensi faktor tuba dalam infertilitas sangat bergantung
pada populasi yang diselidiki, peranan faktor tuba yang masuk
akal ialah 25 50 %. Dengan demikian, dapat dikatakan faktor
tuba paling sering ditemukan dalam masalah infertilitas. Oleh
karena itulah penilaian patensi tuba dianggap sebagai salah satu
pemeriksaan terpenting dalam pengelolaan infertilitas.
Pertubasi atau uji rubin, bertujuan memeriksa patensi tuba
dengan jalan meniupkan gas CO2 melalui kanula atau kateter
foley yang dipasang pada kanalis servikalis, apabila kanalis
servikeateri dan salah satu atau kedua tubanya paten maka gas
akan mengalir bebas ke dalam kavam peritonei patensi tuba
akan dinilai dari catatan tekanan aliran gas sewaktu dilakukan
peniupan. Insaflator apapun yang dipakai kalau tekanan gasnya
naik dan bertahan sampai 200 mmHg salah satu atau kedua
tubanya pastilah paten.
6) Masalah Ovarium
Deteksi ovulasi merupakan bagian integral pemeriksaan
infertilitas karena kehamilan tidak mungkin terjadi tanpa
ovulasi, ovulasi yang jarangpun dapat menyebabkan infertilitas.
Siklus haid yang tidak teratur, dengn lama haid yang tidak
sama sangat mungkin disebabkan oleh anovulasi amenore
hampir selalu disertai kegagalan ovulasi.
Ovulasi kadang-kadang ditandai oleh nyeri perut bawah
kiri atau kanan pada kira-kira pertengahan siklus haid ini
dianggap
sebagai
tanda
ovulasi
yang
telah
dibuktikan
17
Penanganan Infertilitas
1) Mengatur hormon yang berkaitan dengan reproduksi (obat
seperti HCG, Follitropino)
2) Memperbaiki kualitas dan kuantitas gamet , sel telur ataupun sel
sperma (obat seperti Clomiphene)
3) Mengatasi Inflamasi dan Infeksi di saluran reproduksi (obat anti
inflamasi, antibakteri atau antifungi)
4) Mengatasi impotensi (dengan terapi hormon testosteron dan
hormon pertumbuhan )
II.8Bayi Kembar
II.8.1
yang membagi uterus yang sama dan biasanya, tapi tidak selalu,
dilahirkan dalam hari yang sama. Pada manusia, ibu dengan
kandungan yang membawa bayi kembar dengan demikian akan
mengalami persalinan berganda dan biasanya masa mengandung
yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan bayi
tunggal. Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi
kesehatan kepada bayi, kelahiran kembar seringkali ditangani
18
secara
khusus
yang
agak
berbeda
daripada
kelahiran
Pada
manusia,
proses
ovulasi
kadang-kadang
melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang
apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu
zigot.Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara
biasa dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah.
Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.
19
dapat
terbelit
sehingga
mengurangi
atau
kebiasaan
atau
pengalaman
yang
memengaruhi
berperan
dalam perbedaan-perbedaan
yang
terjadi.
21
anak
kembar
seiras
terhasil.
Walau
bagaimanapun,
keturunan
dan
genetik
juga
mempengaruhi
23
24
25
26
Ringkasan
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan
embrio dari pembuahan sel telur menjadi janin. Embrio adalah
makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan.
Kandungan itu berada dalam tubuh induk atau di luar tubuh induk
(dalam telur). Tumbuh adalah perubahan dari bentuk sederhana menjadi
bentuk yang lebih kompleks. Manusia dibentuk melalui mekanisme
yang sama di dalam rahim bunda tercinta, mulai dari penyatuan gamet
yaitu fertilisasi sampai dilahirkannya janin. Seorang wanita disebut
hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma laki laki
(Fertilisasi). Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu
berkembang (dengan cara pembelahan sel secara besar besaran)
menjadi embrio. Pembentukan embrio mulai terjadi pada saat kopulasi
antara pria dan wanita (coitus) dengan ejakulasi, sperma dari saluran
reproduksi pria didalam vagina wanita. Jika terjadi pada masa ovulasi
(masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan
ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses
pembuahan terjadi didalam tuba fallopi. Setelah melalui masa
terpenting, yaitu implantasi.
III.2
Tes Formatif
SOAL PILIHAN GANDA
27
disebut..
Fertilisasi
Nidasi
Blastulasi
Ovulasi
Gastrulasi
2. Yang bukan merupakan faktor-faktor infertilitas pada wanita
A.
B.
C.
D.
E.
3.
adalah..
Gangguan organ reproduksi
Kegagalan nidasi
Faktor immunologis
Masalah uterus
Gangguan ovulasi
Hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone) dan LH (Lutenizing
4.
A.
B.
C.
D.
E.
5.
A.
B.
C.
D.
E.
pembentukan..
Sistem sirkulasi
Pembentukan jantung
Pembentukan pembuluh darah
Alat kelamin
Ekstremitas dan bagian wajah
A.
B.
C.
D.
E.
ISIAN SINGKAT
1
28
bayi adalah
Perkembangan janin pada kehamilan 4 minggu merupakan
proses..
Kembar yang berasal dari dua sel sperma dan dua sel telur yg
masing-masing mengalami pembuahan menjadi 2 zigot disebut..
ESSAY
1
serviks ?
Sebutkan karakteristik perkembangan janin pada kehamilan 32
3
4
minggu
Sebutkan tiga ciri-ciri kembar non identik!
Sebutkan dua jenis hormone yang mempengaruhi pembentukan
sperma!
Sebutkan 7 masalah infertilitas!
DAFTAR PUSTAKA
29
30