Fertilisasi
Adalah proses penyatuan dua gamet untuk
menghasilkan individu baru yang sifat-
sifatnya diturunkan dari kedua induknya.
• 3 fungsi
– transmisi gen
– Restorasi jumlah kromosom diploid yang tereduksi selama
meiosis
– Inisiasi perkembangan keturunan
Tipe-Tipe Fertilisasi
1. Eksternal:
• Telur dilepaskan di air.
• Terjadi di luar sistem reproduksi betina.
• Betina mengeluarkan telur, lalu jantan mengeluarkan
sperma di daerah yang sama.
• Contoh ikan dan amfibi.
2. Internal:
• Terjadi pda hewan yang sistem reproduksinya berkembang
baik, hewan tersebut bisa bersifat:
• a) Ovipar: zigot berkembang dalam cangkan, contoh aves
• b) Vivipar: zigot berkembang dalam uterus contoh mamalia.
• Kehidupan intrauterina sekitar 21 hari pada tikus, 70 hari
pada Guinea pig, dan 280 hari pada manusia.
Persiapan Sel Telur
• Tingkat perkembangan sel telur: oosit II telah terjadi
pembelahan meiosis I (2n n)
• Meiosis II terjadi setelah spermatozoa masuk ke dalam
sel telur
• Kondisi sel telur sebelum fertilisasi
Selaput telur impermeabel
Selaput telur melekat pada permukaan ooplasma
Sekresi Sel Telur
• Gynogamone = Gynogamyc substance
Terdapat pada Echinodermata
Jenis: G1. Menstimulasi gerakan spermatozoa kemotaksis
G2. Mengumpulkan spermatozoa pd permukaan sel
telur aglutinasi
• Fertilizin
Berupa suatu glikoprotein (=mukopolisakarida)
Terdapat pada Cyclostomata, Teleostei, & Amphibia
Fungsi:
Merangsang spermatozoa untuk menimbulkan kemotaksis
fertilisasi eksternal
Menyebabkan aglutinasi spermatozoa
Sekresi Sel Telur
• Spawning Inducing Agent
=Substansi kimia yg dapat mempengaruhi ♂ mengeluarkan
spermatozoa
Terdapat pada Nereis & kepiting
• Sperm-binding Protein (protein pengikat sperma)
=Protein khusus pada zone pellucida
Jenis: ZP1, ZP2, ZP3
Terdapat pada Mammalia
Persiapan Spermatozoa
• Pemasakan fisiologis dalam epididimis
Gerak pasif gerak aktif
Sekresi spermatozoon
• Androgamone
Terdapat Avertebrata, Ikan, Amphibi
Jenis:
A1: menetralisir G1 & mempengaruhi gerakan spermatozoa
A2: melisiskan selaput gelatin telur & juga mempengaruhi
gerakan spermatozoa
A3: mencairkan korteks telur agar spermatozoa dapat
meneruskan masuk ooplasma
………..………..Sekresi spermatozoa
• Antifertilizin
Fungsi: mengencerkan faktor aglutinasi telur & mempunyai
kemampuan untuk penempelan spermatozoon & sel telur
dari spesies yg sama
Reaksi fertilizin-antifertilizin sistem “lock & key”
• Spawning Inducing Substance
Fungsi: menginduksi ♀ untuk bertelur
• Hyaluronidase akrosom
Fungsi: memisahkan ikatan sel-sel pada corona radiata
sehingga spermatozoon dapat mencapai sel telur
Terdapat pada Mammalia
………..………..Sekresi spermatozoa
• Trypsin-like Substance
Fungsi: melisiskan zone pellucida
• Lisin / Akrosin (zone-lysing enzyme)
Fungsi: membantu spermatozoon agar dapat menembus
zona pellucida
Dihasilkan dari permukaan bagian dalam membran akrosom
• Bindin
Merupakan protein pelekat spermatozoon pada permukaan
sel telur
Terdapat pada Echinodermata
Fertilisasi
Melibatkan 4 tahapan:
• Kontak dan pengenalan antara sperma dan sel
telur
• Fusi sperma dan sel telur
• Aktivasi sel telur
• Fusi pro nukleus
1: Kontak dan Pengenalan
• Membran plasma telur bulu babi dikelilingi oleh membran
vitellina dan jelly coat yang tebal pada bagian luar (zona
pellucida pada Mammalia)
• Ijika gamet berasal dari spesie yang sama, protein yang
disebut bindin pada akroom menempel pada reseptor
speifik pada membran vitellina
• Pada bulu babi, sperma segera menjadi motil begitu
dilepakan ke air, karena perubahan pH internal yang
terjadi ketika sperma memauki air
– Sperma tertarik ke telur karena kemotaksis
• Pada Mammalia, sperma harus mengalami kapasitasi
yang terjadi pada saluran reproduki betina
• Pada Mammalia, terjadi interaksi spesifik antara
protein pada kepala sperma dengan zona
pellucida
Dua mekanisme yang terlibat dalam pengenalan sperma &
telur:
1. Atraksi Spesies-spesifik sperma.
2. Aktivasi Spesies-spesifik sperma.
Pada Teleostei
Telur dilindungi oleh bungkus chorion
Spermatozoon menembus sel telur melalui suatu lubang
(mikropil)
2: Fusi Sperma and Telur
Polyspermi
• Sperma yg masuk telur lebih dari 1
• Sperma masuk sampai ke dalam ooplasma
• Contoh: Reptil, Aves, Urodella, dan Teleostei
• Pada telur yg kaya vitellus, inti tertutup oleh vitellus sehingga
lebih sukar dicapai oleh spermatozoon membutuhkan
banyak spermatozoa
• Hanya 1 spermatozoon yg intinya bergabung dg inti telur
sperma yg lain berperan sebagai SPERMATOZOA
KOMPLEMENTER / PEMBANTU
• Sperma komplementer berperan membantu fertilisasi enzim-
enzim yg dihasilkan membantu melisiskan selaput telur
Fast block polyspermy – rapid depolarization prevents other sperm from fertilization
Na+ ions rush into cell.
Fast block polyspermy – rapid depolarization prevents other sperm from fertilization
Na+ ions rush into cell.
Slow block polyspermy – Ca++ released from E. R. – trigger granules.
- release enzymes separate jelly coat/vitelline layer from plasma membrane
Fast & Slow block to polyspermy also function
3: Pengaktifan Telur
• Sebelum fertilisasi, telur berada dalam keadaan istirahat pada
metafase II.
• Setelah berikatan dengan sperma, sel telur dengan cepat
mengalami perubahan metabolik dan fisik yang disebut dengan
istilah aktivasi telur.
• Peningkatan Ca juga memicu reaksi metabolik pada telur
• Aktivasi buatan dapat terjadi dengan penyuntikan ion Ca.
Tahapan:
1. Peningkatan respirasi aerob pada sel telur.
2. Sistem enzim menjadi aktif.
3. Peningkatan sintesis protein.
4. Pada kebanyakan hewan, nukleus mengalami pembelahan meiosis
kedua.
3: Pengaktifan Telur
Pada sea urchin
Selaput telur berupa selaput gelatin (“jelly coat”)
Tahapannya:
• Spermatozoon mendekati sel telur kemotaksis
• Kepala spermatozoa kontak pada selaput telur membran
plasma spermatozoa di ujung akrosom terbuka sekresi
akrosom dilepaskan memecah selaput telur (lisis)
• Terbentuk bindin = protein yg berasal dari posterior akrosom yg
memungkinkan sperma melekat di permukaan sel telur
• Terjadi fusi membran plasma sperma & sel telur inti sperma
masuk ke ooplasma
4: Fusi Pro-Nukleus