Anda di halaman 1dari 25

• Proses reproduksi dimulai dari pembelahan

sel-sel gamet (oogenesis dan spermatogenesis)


• Pematangan sampai fertilisasi
• Hasil fertilisasi sel telur oleh sel sperma berupa
zigot
• Zigot tumbuh melalui proses embriogenesis
• Embriogenesis ; pembelahan zigot (cleavage),
morula, blastula, gastrula, diferensiasi sel
menjadi embrio yang tumbuh berkembang
menjadi foetus
SPERMATOGENESIS
Proses pembentukan spermatozoa
Terjadi di tubulus seminiferus
Spermatogenesis pada mamalia terjadi Di
tubulus seminiferus, spermatogenesis dimulai
dari tepi tubulus seminiferus.
Akhir dari spermatogenesis adalah
spermatozoa yang akan dilepaskan di lumen
(bagian tengah tubulus seminiferus).
Proses pembentukan spermatozoa dibantu
oleh Sel Sertoli serta Sel Leydig yang terdapat di
interstisial tubulus.
Proses dari spermatosit primer ke sekunder
adalah meiosis pertama.
Proses dari spermatosit sekunder ke spermatid
adalah meiosis kedua.
Sisanya adalah mitosis. Seluruh proses dari
spermatogonia sampai sperma adalah
spermatogenesis, sedangkan spermatid ke
spermatozoa adalah spermiogenesis (tapi masih
spermatogenesis juga).
LANJUTAN SPERMATOGENESIS
Mekanisme spermatogenesis
dipengaruhi hormon.
Dimulai dari hipotalamus, yang akan
mensekresikan GnRH (gonadotropin
releasing hormone).
GnRH mensekresikan FSH dan LH. LH
akan mempengaruhi sel Leydig à sekresi
testosterone à pembentukan sperma.
Sedangkan FSH à ke sel Sertoli à salah
satu fungsinya mengeluarkan hormon
inhibin yang akan menghambat
disekresikan estrogen.
Bila testosterone berlebihan, akan dipicu
mekanisme umpan balik untuk
menghentikan produksi GnRH, yang akan
menghentikan produksi testosterone.
OOGENESIS
Proses pembentukan ovum terjadi di
ovarium, tepatnya di bagian korteks
Tempat pembentukan ovum adalah
ovarium.
Ovarium terdiri dari:
medulla, yang mengandung pembuluh
darah dan getah bening dan
korteks, tempat dimana perkembangan
ovum terjadi.
Tahapan perkembangan ovum
dipengaruhi oleh hormon.
Sekali lagi, hormon yang berperan
adalah FSH dan LH. Keterangan Gambar:
FSH maupun LH akan menyebabkan •A. Folikel primer. (Masih selapis)
sekresi estrogen. •B. Folikel sekunder. (Dua lapis)
•C. Folikel Tersier. (Tiga atau lebih, terdapat antrum.
Estrogen ini akan membantu Di gambar, antrum itu yang ditunjuk oleh panah.)
perkembangan folikel. •D. Folikel De Graaf. (Tapi, seharusnya bentuknya
tidak seperti ini)
Lanjutan OOGENESIS
Folikel itu kumpulan sel yang mengelilingi
oosit.
Semakin banyak FSH yang dikeluarkan, Gambar Ovarium
semakin terstimulasi folikel berkembang.
Dari selapis sel (folikel primer), dua lapis
(sekunder), tiga lebih (tersier) dan
membentuk cairan dalam rongga yang
disebut antrum.
Hasil akhirnya adalah folikel de Graaf.
Akibat dari FSH akan menyebabkan
peningkatan estrogen (timbul perubahan
seks sekunder).
Estrogen juga akan menyebabkan LH
disekresikan.
Fungsi LH adalah melakukan ovulasi
(pelepasan ovum).
Selain itu, juga akan membentuk korpus
luteum yang akan mensekresikan
progesterone.
Fungsi progesterone adalah
mempersiapkan kebuntingan pada uterus
FERTILISASI
• Fertilisasi adalah proses
peleburan antara sel telur dengan
spermatozoa
• Fertilisasi adalah satu proses
ganda:
a. Aspek embriologik, fertilisasi
meliputi pengaktifan ovum oleh
spermatozoa. Tanpa rangsangan
fetilisasi, ovum tidak akan
memulai “cleavage”, dan tidak
ada perkembangan embriologik.
b. Aspek genetik, fertilisasi
meliputi pemasukan faktor-faktor
hereditas pejantan ke dalam
ovum.
PERTEMUAN SEL SPERMA DAN SEL TELUR
1. Primary Oocyte Divides
2. First Polar Body
3. Second Division of Polar Body
4. Primary Follicle
5. First Meiotic Division
6. Secondary Oocyte
7. Ovulation
8. Secondary Oocyte Drawn into Fallopian Tube
9. Sperm
10. Uterine Tube (Oviduct)
11. Sperm Nucleus
12. Fertilization Converts The Secondary Oocyte
To An Ootid
13. Second Meiotic Division
14. Polar Body
15. Ootid Technically Matures Into Ovum After
Fertilization. Sperm Nucleus Fuses With Nucleus
Of Ovum, Restoring Diploidy And Forming Zygote
16. Ovum
17. Zygote
18. Zygote, Which May Grow Into Foetus
PROSES FERTILISASI
• Ketika sel telur dilepaskan dari
folikel di dalam ovarium, maka sel
telur akan menuju ke tuba fallopi
(saluran oviduk)
• Disinilah terjadinya fertilisasi /
pembuahan itu karena di tuba
falopii bagian ampulla ( oviduct)
inilah kondisi sel telur benar
benar mature ( matang ) setelah
berjalan bergerak dari ovarium -
fimbrae ( infundibulum tubae) -
oviduct
• Spermatozoa akan bergerak
dengan bantuan bagian ekornya.
PROSES FERTILISASI
• Pergerakan spermatozoa dapat mencapai 12
cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran
oviduk).
• Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh
pergerakan dinding uterus dan dinding tuba
falopi.
• Bagian awal uterus juga mengeluarkan cairan
atau lendir encer agar spermatozoa dapat
berenang dengan lancar dalam uterus
menuju saluran telur untuk menemui dan
membuahi sel telur.
• Di depan sudah dijelaskan bahwa
prostaglandin yang terdapat di dalam semen
dapat merangsang pergerakan dinding
uterus
• Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah
spermatozoa tidak boleh kurang dari 50 juta.
• Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan
membuahi sel telur, dan yang lain akan mati
dan terserap oleh tubuh.
PEMASUKAN SPERMA KE DALAM OVUM
• Untuk masuk ke dalam ovum,
spermatozoa pertama-tama
harus menembus;
(a) massa cumulus, bila
masih ada,
(b) zona pellucida, dan
(c) membrana vitellinum.
PEMASUKAN SPERMA KE DALAM OVUM
• Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi,
sperma melepaskan enzim pencerna
yang bernama hialuronidase yang
bertujuan untuk melubangi protein
penyelubung telur (melarutkan selubung
asam hyaluronik pada massa cumulus
oopharus).
• Hambatan berikutnya adalah zona
pellucida, ovum mengeluarkan satu zat
(fertilizin) yang bereaksi dengan sperma
dan terjadilah aglutinasi.
• Fase terakhir penetrasi ovum meliputi
pertautan kepala sperma ke permukaan
vitellus. Periode tersebut sangat penting
karena pada saat inilah terjadi aktivasi
ovum.
• Membran plasma sperma dan ovum
pecah dan kemudian bersatu
membentuk selubung bersama. Sebagai
akibatnya, sperma memasuki vitellus
meninggalkan selubungnya bertaut pada
membran vitellus (kepala sperma secara
telanjang memasuki ovum)
PEMBENTUKAN PRONUKLEUS

 Di dalam inti sperma muncul beberapa


nucleoli yang langsung bersatu dan suatu
membran nucleus terbentuk di sekeliling
inti tersebut. Struktur nucleus terakhir
yang lebih mirip inti suatu sel somatik
daripada inti sperma disebut pronucleus
jantan.
 Badan kutub kedua dikeluarkan dari ovum
segera sesudah sperma masuk, dan
dimulailah pembentukan pronucleus
betina yang menyerupai pronucleus
jantan dilihat dari nucleoli dan
pembentukan membran inti.
 Singami Pada fase tertentu selama puncak
perkembangannya, pronuclei jantan dan
betina mengadakan kontak, sesudah
beberapa saat mereka berkerut, dan
bersamaan dengan itu mereka melebur
diri. Nucleoli dan membran inti
menghilang, dan pronuclei tidak tampak
lagi. Menjelang ”cleavage” pertama, dua
kelompok chromosom paternal dan
maternal (sifat diploid)
REAKSI ZONA
Secara normal hanya satu sperma yang memasuki ovum.
Sering terlihat banyak spermatozoa bergerombol di
sekeliling zona pellucida, tetapi hanya satu sel kelamin
jantan yang terdapat di dalam ovum.
Zona pellucida menjalani beberapa perubahan setelah
masuknya sperma pertama dan menghalangi pemasukan
spermatozoa berikutnya, disebut reaksi zona.
Reaksi terdiri dari suatu perubahan yang menyebar ke
sekeliling zona. Sperma pertama yang berkontak dengan
permukaan vitellus merangsang timbulnya perubahan yang
dibawa oleh beberapa zat yang keluar dari vitellus ke arah
zona.
Kemungkinan zat dibebaskan dari granula cortex pada
ovum yang menghilang sesudah sperma pertama
memasuki ovum. (menghindari sperma suplementer)
BLOKADE VITELLIN

Mekanisme pertahanan lainnya terhadap pemasukan


lebih dari satu sperma ke dalam ovum diperlihatkan oleh
vitellus itu sendiri, dan disebut blokade vitelline atau
blokade terhadap polyspermia.

Sperma yang telah dibuahi “diambil” secara aktif oleh


vitellus; akan tetapi segera sesudah itu permukaan vitellus
tidak memberi respon terhadap kontak, dan tidak ada lagi
sperma yang diambil.

Sperma ekstra yang berhasil memasuki vitellus,


walaupun adanya reaksi zona dan blokade vitelline, disebut
sperma supernumeraria
PERKEMBANGAN EMBRIO
 Tahap awal perkembangan ternak
mamalia diawali dengan peristiwa
pertemuan/peleburan sel sperma dengan
sel ovum yang dikenal dengan peristiwa
fertilisasi.
 Fertilisasi akan menghasilkan sel individu
baru yang disebut dengan zygote dan akan
melakukan pembelahan diri/pembelahan
sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan
perkembangan menjadi embrio.
Tahapan pertumbuhan dan
perkembangan embrio dibedakan menjadi
2 tahap yaitu :
- Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup selama
masa embrio yang diawali dengan peristiwa
fertilisasi sampai dengan terbentuknya
janin di dalam tubuh induk betina.
- Fase fertilisasi adalah pertemuan antara
sel sperma dengan sel ovum dan akan
menghasilkan zygote. Zygote akan
melakukan pembelahan sel (cleavage)
TIGA FASE EMBRIONIK

BLASTULA
TIGA FASE EMBRIONIK

• #20. BL
BLASTULA
MORULA
Morula adalah suatu bentukan
sel sperti bola (bulat) akibat
pembelahan sel terus menerus,
masih diselimuti zona peluzida
Terjadi setelah pembelahan
zigot menjadi 16 sel, membelah
menjadi 32 sel
Keberadaan antara satu sel
dengan sel yang lain adalah rapat.
Morulasi yaitu proses
terbentuknya morula tubuh
embrionya.
1. 100 reach vicinity of ovum
2. Ovum
3. Fallopian Tube
4. 36 Hours 2-Cell Stage
5. 3 Days 8-Cell Stage
6. 4 Days 64-Cell Stage
7. Uterus
8. Ovary
9. Implantation in Uterus Lining
10. 5-6 Days Blastocyst Forms
BLASTULA

Blastula adalah bentukan


lanjutan dari morula yang
terus mengalami pembelahan.
Bentuk blastula ditandai
dengan mulai adanya
perubahan sel dengan
mengadakan pelekukan yang
tidak beraturan.
Di dalam blastula terdapat
cairan sel yang disebut dengan
Blastosoel.
Blastulasi yaitu proses
terbentuknya blastula.
GASTRULA

Gastrula adalah bentukan lanjutan dari


blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding
tubuh embrio serta rongga tubuh.

 Gastrula pada beberapa hewan tertentu,


seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat
tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding
DIFERENSIASI SEL

Ketiga lapisan embrionik akan


berdiferensiasi menjadi sel yang lebih
spesifik dengan fungsi tertentu

 diperkirakan sejak dari sel telur, sudah


ada pemetaan nasib kelak akan menjadi
bagian apa
IMPLANTASI
Terjadi setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi.
Pada saat ini, korpus luteum menghasilkan hormon progesteron,
yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan uterus.
Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus yang
menghasilkan gastrula, kemudian menjadi embrio dan akhirnya
embrio akan berkembang menjadi foetus di dalam uterus.
Proses perkembangan embrio terlihat fase yang terjadi meliputi
fase morula, blastula, gastrula, dan embrio.
Setelah menemukan tempat tinggal yang aman dalam dinding
uterus, foetus tersebut selanjutnya akan dihidupi oleh cairan
khusus yang dihasilkan dinding uterus.
IMPLANTASI
Implantasi pada mamalia biasanya uterus membentuk suatu reaksi decidua
sebagai respon.
Di dalam kejadian ini stroma endometrium, sel fibroblastik ditransformasikan
ke dalam bentuk sel decidua khusus.
Sel ini ditandai dengan penonjolan epithelloid, kehadiran inti poliploid,
akumulasi glikogen dan lipid di dalam sitoplasma, pembentukan banyak
lisosom dan terjadi kontak antara sel dengan suatu hubungan yang kompleks.
Stroma endometrium ini akan menjadi edemtus sebab terjadi vasodilatasi dan
penambahan permiabilitas pembuluh kapiler, peningkatan mitosis dan kegiatan
metabolisme.
Menurut Partodihardjo (1980), implantasi berlangsung secara bertahap;
(1)tahap persentuhan embrio dengan endometrium, (2)terlepasnya zona
pelusida, (3)pergeseran atau pembagian tempat dan yang terakhir (4) adalah
pertautan antara trofoblas dengan epitel endometrium.
Tahap pelepasan zona pelusida adalah penting karena zona pelusida merupakan
suatu penghalang untuk implantasi. Terlepasnya zona pelusida adalah sebagai
aktivitas dari enzim proteolitik dari cairan uterus. Pelepasan zona pelusida
terjadi sebelum trofoblas melekat pada endometrium.

Anda mungkin juga menyukai