Anda di halaman 1dari 49

OVULASI, FERTILISASI, IMPLANTASI

DAN EMBRIOGENESIS

Disusun Oleh:
Jhony Susanto
1161050033
Pembimbing : dr. Refinaldi, Sp.OG

Pendahuluan

Kehamilan disebabkan oleh beberapa rangkaian kejadian.


Setiap bulan hormone dari kelenjar dibawah otak
merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur (ovulasi).

Pada saat sel telur tersebut dikeluarkan dari ovarium, sel


telur tersebut akan bergerak melalui tuba falopii. Apabila
sel telur bertemu sperma, akan terjadi fertilisasi.

Lalu sel telur yang dibuahi tersebut akan bergerak menuju


rahim dan akan menempel di dinding rahim, sehingga sel
telur yang dibuahi tersebut bisa tumbuh dan berkembang
menjadi embrio.

Ovulasi

Proses pelepasan telur yang telah matang tersebut dari


dalam rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba falopi
untuk dibuahi

Proses Ovulasi

Pada pertumbuhan manusia kita kenal masa neonatus,


batita, balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan
menopause

Pada wanita faktor ovarium sangat penting dalam


reproduksi

Begitu sel-sel benih primordial tiba di di ovarium, sel-sel tersebut


berdiferensiasi menjadi oogonia. Sel ini mengalami pembelahan
mitosis menjadi oosit primer dan sebagian besar diantaranya
dikelilingi oleh selapis sel epitel gepeng yang mengelilinginya yang
dikenal sebagai folikel primordial.

Saat lahir, oosit primer dalam tahap profase I dan tidak menyelesaikan
pembelahan meiosis pertamanya sebelum mencapai masa pubertas,
hal ini disebabkan oleh adanya Penghambat Pematangan Oosit (PPO).
Karena perkembangan terus berlanjut, folikel tumbuh dan menjadi
folikel primer (dilapisi sel granulosa dan sel teca, zona pelusida mulai
ada dan berbatas jelas), tetapi hanya satu yang matang dan yang lain
atretik.

Setelah pembelahan pertama selesai dan sebelum oosit


sekunder kembali dalam stadium istirahatnya, sel
memasuki pembelahan pematangan kedua tanpa replikasi
DNA. Pada saat oosit sekunder mengalami metafase II
terjadilah ovulasi, yaitu oosit yang dikeluarkan dari folikel
karena folikel mengalami lisis.

Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi dibagi menjadi 5 fase, yaitu fase awal


folikuler, fase akhir folikuler, fase praovulasi dan ovulasi,
fase awal luteal dan fase akhir luteal. Kelima fase ini
sudah mencakup fase di ovarium dan di endometrium.

Fase Awal Folikuler

Berlangsung 1 sampai 6 hari. Pada fase ini terjadi dua


peristiwa yakni pertama menstruasi dan permulaan
perkembangan folikel.

Penurunan estrogen dan progesteron akibat degenerasi


korpus luteum sewaktu tidak terjadi pembuahan terhadap
ovum secara simultan menyebabkan terlepasnya
endometrium (menstruasi) dan perkembangan folikelfolikel baru diovarium dibawah pengaruh FSH (follicle
stimulating hormon)yang kembali meningkat

Fase Akhir Folikel

Pada fase ini terjadi pertumbuhan folikel dari folikel


primer menjadi tahap antral. Pertumbuhan awal dari
folikel primer menjadi tahap antral dirangsang oleh FSH

Berlangsung 7 sampai 14 hari

Sel-sel stroma dan sel epitel di endometrium


berproliferasi dengan cepat, permukaan endometrium
akan mengalami epitelisasi kembali dalam waktu 4 sampai
7 hari sesudah terjadinya menstruasi

Fase Praovulasi dan Ovulasi

Terjadi pertumbuhan folikel yang cepat sebagai persiapan


untuk terjadinya ovulasi.

Selama fase akhir folikuler, estrogen pertama sekali


meningkat secara lambat, kemudian secara cepat,
mencapai puncak kira-kira 24-36 jam sebelum ovulasi.
Estrogen yang memuncak menyebabkan terjadinya
lonjakan pengeluaran LH, LH dalam jumlah besar
disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior

(1) teka eksterna mulai melepaskan enzim proteolitik dari lisozim


yang mengakibatkan pelarutan dinding kapsul dan akibatnya
melemahnya dinding, menyebabkan makin membengkaknya seluruh
folikel dan degenerasi dari stigma.

(2) secara bersama, juga akan terjadi pertumbuhan pembuluh darah


baru yang berlangsung cepat kedalam dinding folikel, dan pada saat
yang sama, prostaglandin (hormon setempat yang mengakibatkan
vasodilatasi) akan disekresi dalam jaringan folikuler. Kedua efek ini
selanjutnya akan mengakibatkan pecahnya folikel disertai dengan
pengeluaran ovum sehingga terjadilah ovulasi

Fase Awal Luteal

Sel-sel granulose dan teka yang melapisi folikel mulai


berproliferasi dan bekuan darah cepat diganti oleh sel
luteal yang kaya lemak dan berwarna
kekuningan,membentuk korpus luteum.

Sel granulose dalam korpus luteum mengembangkan


sebuah retikulum endoplasma halus yang luas, yang akan
membentuk sejumlah besar hormone seks wanita
progesteron dan estrogen tetapi lebih banyak progesteron

Progesteron bekerja pada endometrium tebal yang sudah


dipersiapkan oleh estrogen untuk mengubahnya menjadi
jaringan yang kaya akan pembuluh darah dan glikogen

Fase Akhir luteal

estrogen dan progesteron yang disekresi oleh korpus


luteum mempunyai efek umpan balik yang kuat terhadap
hipofisis anterior dalam mempertahankan kecepatan
sekresi FSH dan LH yang rendah

Proses tersebut menyebabkan penurunan progesteron dan


estrogen secara tajam sehingga menghilangkan rangsangan
terhadap endometrium sehingga endometrium mengalami
involusi yakni kira-kira 65 % dari ketebalan semula

Fertilisasi

Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel


mani/sperma dengan sel telur di tuba falopii

Fase Fertilisasi

Untuk terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,


pembuahan ovum, dan implantasi hasil konsepsi

Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu oleh mikrofilamenmikrofilamen fimbra infundibulum tuba kea rah ostium tuba
abdominalis dan disalurkan terus kea rah medial.

Ditengah- tengahnya dijumpai nucleus yang berada dalam


metaphase pada pembelahan pematangan kedua. Terapungapung dalam sitoplasma yang kekuning-kuningan yakni
vitellus. Vitellus ini mengandung banyak zat karbohidrat dan
asam amino.

Ovum dilingkari oleh zona pelusida. Diluar zona pelusida


ini ditemukan sel-sel korona radiate, dan di dalamnya
terdapat ruang perivitelina, tempat benda-benda kutub.
Bahan-bahan dari sel-sel korona radiate dapat disalurkan
ke ovum melalui saluran-saluran halus di zona pelusida

Pada saat spermatozoa menembus zona pelusida terjadi


reaksi korteks ovum. Granula korteks di dalam ovum
berfusi dengan membrane plasma sel, sehingga enzim di
dalam granula-granula dikeluarkan secara eksositosis ke
zona pelusida. Hal ini menyebabkan glikoprotein di zona
pelusida berkaitan satu sama lain membentuk suatu
materi keras yang tidak dapat ditembus oleh spermatozoa.
Proses ini mencegah ovum dibuahi lebih dari satu sperma.

Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah


pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena
sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan
enzim

Hasil konsepsi berada dalam stadium morula

Energy untuk pembelahan ini diperoleh dari vitellus,


hingga volume vitellus makin berkurang dan terisi
seluruhnya oleh morula

Implantasi

Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau


tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium

Blastula dilindungi oleh simpai yang disebut trofoblas,


yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan.
Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan
endometrium dalam keadaan sekresi. Jaringan
endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua.

Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (innercell mass) akan masuk ke dalam desidua

dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel yang lebih


kecil, terletak dekat ruang exocoeloma membentuk
entederm dan yolk salc. Sedangkan sel-sel yang lebih
besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion.
Sehingga terbentuk lempeng embrional (embryonal-plate)
diantara ruang amnion dengan yolk salc.

Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar


mudigoh (embrio) akan melapisi bagian dalam trofoblas,
sehingga terbentuk sekat korionik (chorionic membrane)
yang nantinya menjadi korion. Sel-sel trofoblas terbagi
menjadi 2 lapisan yaitu: sitotrofoblas (bagian dalam) dan
sinsitiotrofoblas (bagian luar)

Villi koriales yang berhubungan dengan desidua basalis


tumbuh bercabang disebut chorion frondosum, sedangkan
yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang
mendapat makanan sehingga menghilang disebut chorion
leave. Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon
human chorionic gonadotropin (HCG).

Setelah terjadi implantasi, blastosit akan mengalami


tahap perkembangan selanjutnya yaitu
menjadigastruladanneurula. Selanjutnyazigotini akan
berkembang menjadi embrio.

Diantara ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm.

Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ


Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga
lapisan tersebut.

Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf,

endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar


pencernaan,

mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem


peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.

Embriogenesis

Setelah berakhirnya proses gastrulasi, embrio akan


memasuki tahap perkembangan utama. Pada saaat akhir
gastrulasi, ketiga lapis benih akan menyususn diri pada
posisi peruntukannya unutk membentuk organ dasar.

Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi


transformasi dan differensiasi bagian-bagian tubuh embryo
dari bentuk primitive sehingga menjadi bentuk definitive

Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara


halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu
individu. Pada periode ini embryo mengalami penyelesaian
pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan
psikis) serta wajah yang khusus bagi setiap individu

Bumbung epidermis

Lapisan epidermis kulit

Kelenjar-kelenjar kulit

Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra


peraba

Mulut, dengan derivatnya seperti lapisan email gigi,


kelenjar ludah dan indra pengecap

Bumbung endoderm

Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring


sampai rectum

Lapisan epitel paru

Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjarkelenjarnya.

Bumbung neural

Otak dan sumsum tulang belakang

Saraf tepi otak dan punggung

Bagian persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit

Bumbung mesoderm

Otot lurik, polos dan jantung

Ginjal dan ureter

Lapisan otot dan jaringan pengikat

Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat:


plera, pericardium, peritoneum dan mesenterium

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai