Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Embriogenesis adalah proses pembelahan sel dan diferensiasi sel embrio
yang terjadi selama tahap awal perkembangan. Dalam istilah biologi,
perkembangan manusia memerlukan pertumbuhan dari satu sel zigot menjadi
seorang manusia dewasa. Fertilisasi terjadi ketika sel sprma berhasil masuk dan
melebur dengan sel telur (ovum). Materi genetik dari sprma dan sel telur
kemudian bergabung untuk membentuk sebuah sel tunggal yang disebut zigot,
kemudian setelah itu, tahap germinal dari perkembangan janin dimulai.
Embriogenesis mencakup perkembanga pada delapan minggu pertama dan
pada awal minggu kesembilan embrio diberi istilah janin (fetus). Embriologi
manusia adalah studi tentang perkembangan embrio selama delapan minggu
pertama setelah pembuahan. Masa normal gestasi (kehamilan) adalah sembilan
bulan atau 38 minggu.

1.2. Tujuan Penelitian Makalah


 Bagaimana proses spermatogenesis dan oogenesis?
 Bagaimana tahapan embriogenesis?
 Bagaimana morula, blastula, gastrula, dan perkembangan embrio
hingga janin?

1.3. Manfaat Penulisan Makalah


 Untuk mengetahui proses spermatogenesis dan oogenesis
 Untuk mengetahui tahapan dari embryogenesis
 Untuk mengetahui pengertian dari morula, blastula, gastrula, dan
perkembangan embrio hingga janin?

1.4 Metode Penulisan Makalah


Manfaat dari penulisan ini adalah agar mendapatkan penjelasan dan
pemahaman mengenai tentang embriologi, embriogenisis, dan tahap-tahapannya.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI EMBRIOGENESIS


Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini
merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau
fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel.
Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.

Secara umum, embriogenesis adalah proses pembelahan sel dan diferensiasi sel dari
embrio manusia yang terjadi pada saat tahap-tahap awal dari perkembangan
manusia. Tepatnya, embriogenesis terjadi pada saat spermatozoa bertemu dan
menyatu dengan ovum yang disebut fertilisasi sampai akhir dari minggu ke-8 dari
perkembangan manusia (Langman,1994).

2.2. GAMETOGENESIS

Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet
terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina
(ovum) yang dihasilkan di ovarium. Gametogenesis terdiri dari 4 tahap :
perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan perubahan bentuk. Gametogenesis
ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.

 SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa yang
terjadi pada organ kelamin jantan yaitu testis atau tepatnya di Tubulus
seminiferus. spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal
dengan melalui proses pembelahan dan diferensi sel. Pematangan sel
terjadi pada Tubulus Seminiferus yang kemudian disimpan dalam
epidimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal
yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua
sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia
berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk
membentuk sperma.

2
Tahap – tahap pembentukan sperma :

Hormon yang berperan dalam proses spermatogenesis :


o Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon peransang folikel (Folicle
Stimulating Hormon / FSH) dan hormon lutein (Luteinizing
Hormon / LH).
o LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu
tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
o FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen
Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk
memulai spermatogenesis.
o Hormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan
awal pada spermatogenesis

3
 OOGENESIS
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur (ovum) dalam
Ovarium Wanita. Tahap awal Oogenesis dimulai pada tahap embroi awal
dan akan selesai setelah pubertas. Produksi sel telur pada wanita memiliki
pola siklik dan biasanya akan terjadi sekali dalam sebulan.
Tahap – tahap pembentukan sel telur :

Hormone yang berperan dalam proses Oogenesis :


Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing
hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH (follicle
stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan LH
menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi
hormon estrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk
menghasilkan hormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa
pubertas, progesteron akan memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
FSH merangsang ovulasi dan meransang folikel untuk membentuk
estrogen, memacu perkembangan folikel. Hormon prolaktin merangsang
produksi susu. Mekanisme umpan balik positif dan negatif aksis
hipothalamus hipofisis ovarium.

4
2.3. FERTILISASI

Fertilisasi terjadi ketika spermatozoon telah berhasil memasuki sel telur dan
dua set materi genetik yang dibawa oleh gamet melebur sehingga terbentuk zigot
(sel diploid tunggal). Proses ini biasanya terjadi di ampula dari salah satu saluran
tuba. Pembuahan berhasil diaktifkan oleh tiga proses yang juga bertindak sebagai
kontrol untuk memastikan kekhususan (ciri khas) spesies. Pertama adalah
kemotaksis yang mengarahkan pergerakan sprma menuju ke sel telur. Kedua,
adalah adanya kompatibilitas perekat antara sel sperma dan sel telur. Pada saat sel
sprma menempel pada sel telur proses ketiga berlangsung, proses ini berupa
terjadinya reaksi akrosom; bagian kepala depan spermatozoon dibatasi oleh
akrosom yang mengandung enzim pencernaan yang berfungsi memecah zona
pelusida sehingga memungkinkan masuknya spermatozoon ke dalam sel telur
(ovum).
Fungsi fertilisasi :

1. Mengaktivasi sel telur untuk memulai proses perkembangan.


2. Menurunkan materi genetik dari jantan dan betina ke anak.
3. Membuat jumlah kromosom dari haploid menjadi diploid lagi.
4. Menentukan jenis kelamin anak.

5
2.4. PERKEMBANGAN JANIN

1. Bulan pertama
Setelah pembuahan, tahapan awal perkembangan embrio adalah zigot. Zigot
akan menuju rahim dan membentuk morula, yaitu kelompok sel yang
bentuknya mirip buah rasberi. Selanjutnya morula akan melalui beberapa
tahapan perkembangan embrio. Pada bulan pertama,
kantung ketuban sudah terbentuk untuk melindungi embrio dengan cara
membungkusnya dengan ketat. Fisik janin juga mulai terbentuk pada bulan
pertama, ditandai dengan kemunculan area menyerupai lingkaran hitam di
wajah yang nantinya berkembang menjadi mata. Perkembangan fisik juga
meliputi bagian rahang bawah dan mulut, serta tenggorokan yang tumbuh
di bagian dalam. Selain fisik janin, plasenta juga mulai terbentuk pada bulan
pertama.Embrio mendapatkan nutrisi dari ibu yang disalurkan
melalui plasenta. Organ yang berbentuk bulat datar ini juga berfungsi
menyalurkan kotoran dari janin. Meski embrio baru berukuran 6-7 mm,
sirkulasi darah sudah dimulai. Hal ini ditandai dengan mulai terbentuknya
sel darah.

2. Bulan kedua
Pada bulan kedua, tulang sudah mulai terbentuk. Jaringan sistem saraf pusat
pun sudah terbentuk, yaitu berupa otak, saraf tulang belakang, dan jaringan
saraf tepi. Pada minggu kelima, jantung mulai terbentuk, berbarengan
dengan sistem peredaran darah.Di kedua sisi kepala membentuk lipatan
kecil sebagai cikal bakal telinga. Bagian wajah pun terus berkembang.
Selain itu, mulai terlihat bentuk awal pertumbuhan tangan dan kaki.Ukuran

6
embrio pada akhir bulan kedua sekitar 2,5 cm, berat 9,5 g, dengan bagian
kepala berukuran sepertiga dari ukuran seluruh tubuh.

3. Bulan ketiga
Di bulan ketiga, organ dalam mulai berkembang. Organ hati mulai
memproduksi empedu, sistem urine mulai bekerja, sistem peredaran darah
juga mulai beroperasi. Sebenarnya organ reproduksi sudah mulai
mengembang, tetapi jenis kelamin belum dapat dipastikan meski diperiksa
melalui pemeriksaan USG.Tubuh janin sudah terbentuk lebih lengkap, yaitu
sudah memiliki lengan, tangan, tungkai, kaki, telinga, serta mulai
membentuk gigi. Jari-jari tangan serta kukunya juga sudah mulai terbentuk.
Janin sudah dapat membuka mulut serta mengepalkan tangan. Panjang
tubuh janin di bulan ketiga adalah 7,5-10 cm, dengan berat 28 g.

4. Bulan keempat
Pada masa ini, janin laki-laki sudah memiliki prostat dan janin perempuan
sudah mulai menampakkan folikel pada ovarium. Tulang janin makin
berkembang. Di bagian kepala sudah tampak pola rambut. Sementara itu,
pada bagian wajah, mata sudah menghadap ke depan dan mulai dapat
bergerak. Posisi telinga juga sudah sesuai tempatnya. Mulut janin pun mulai

7
dapat mengisap. Panjang janin di usia 14 minggu mencapai 85 mm, dengan
berat kira-kira 40 g.

5. Bulan kelima
Seluruh kulit janin tertutup lapisan putih sebagai pelindung dari cairan
ketuban. Lapisan putih ini akan terlepas dengan sendirinya sesaat ketika
janin akan lahir. Otot janin sudah berkembang di bulan kelima, dan janin
mulai dapat bergerak untuk melatih otot. Pada bagian kepala sudah tumbuh
rambut. Punggung dan bahu janin juga ditumbuhi rambut halus, yang akan
hilang menjelang minggu kedua setelah bayi lahir. Panjang janin di akhir
bulan ini adalah 160 mm.

6. Bulan keenam
Kelopak mata janin sudah jelas dan mata sudah bisa terbuka. Pembuluh
vena tampak melalui kulit janin, sebab kulit sudah muncul dengan tekstur
tipis dan berkeriput, dengan warna kemerahan. Denyut nadi janin dapat
meningkat, sebagai tanda bahwa janin menanggapi rangsangan, terutama
bila mendengar suara dari luar. Jari tangan dan kaki janin pun sudah tampak

8
jelas. Pada bulan ini, panjang janin umumnya sekitar 190 mm, dengan berat
460 g.

7. Bulan ketujuh
Janin sudah dapat menanggapi cahaya, merasakan sakit, mendengar suara,
dan mengubah posisi posisi tubuh. Pendengaran janin mulai berkembang
dan tubuh mulai menyimpan lemak. Di bulan ketujuh, panjang janin
mencapai 36 cm, dengan berat 900-1.800 g.

9
8. Bulan kedelapan
Di bulan ke delapan, bagian dalam janin sudah berkembang lebih baik.
Bagian yang sudah terbentuk tetapi belum sempurna, adalah paru-paru.
Bagian otak berkembang lebih pesat dibandingkan bulan sebelumnya.
Cadangan lemak tubuh akan meningkat seiring dengan makin tuanya usia
janin. Bayi bergerak lebih aktif ditandai dengan gerakan menendang yang
lebih kencang. Pada saat ini, panjang janin adalah 46 cm, dengan berat 2,27
kilogram (kg).

9. Bulan kesembilan
Tubuh janin pada saat ini, baik bagian luar maupun dalamnya, sudah lebih
sempurna. Mata dan telinga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Janin
pun lebih peka terhadap rangsangan berupa sentuhan dan cahaya. Bagian
paru-paru sudah hampir berkembang dengan sempurna. Panjang janin
sudah mencapai 46-51 cm, dengan berat kira-kira 2,5-3,2 kg.Janin pun
bersiap dilahirkan dengan posisi berpindah, yaitu kepala menghadap jalan
lahir dan tubuh menempati bagian bawah panggul ibu.

10
2.5. MORULA

Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel
zigot terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah
rapat. Pembelahan sel dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan
seterusnya sampai terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri dari 16-64 sel inilah
yang disebut morula. Proses terbentuknya morula disebut Morulasi selama 4 hari
pasca konsepsi/pembuahan.

2.6 BLASTULA
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami
pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan
mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Didalam blastula terdapat cairan sel
yang disebut Blastosoel dan lapisan sel tunggal yang luar disebut blastoderm.
Embrio yang memiliki blastosol disebut Blastula, proses terbentuknya blastula
disebut Blastulasi. Selanjutnya masuk ke Fase Grastula.

11
2.7 GASTRULA
Fase Gastrula, Pada fase ini pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan
mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula pada
beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi,
berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya, seperti gambar diatas.

 Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio,


berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan
tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan
semua Vertebrata.
 Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio,
berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti
Porifera dan Coelenterata.

Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.

12
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Embriologi adalah proses pembentukan, pertumbuhan pada tingkat


permulaan dan perkembangan embrio. Embriologi juga ilmu yang mempelajari
bagaimana sel tunggal membelah dan berubah sesama perkembangan untuk
membentuk organisme multiseluler. Proses pembelahan tsb dinamakan
embryogenesis. Pada penulisan makalah ini juga sudah dijelaskan serta ditampilkan
tahap-tahap perkembangan janin dari bulan ke bulan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://medddiary.blogspot.com/2013/07/gametogenesis-spermatogenesis-dan.html

https://www.academia.edu/29286943/EMBRIOLOGI_MANUSIA.docx

https://www.nafiun.com/2014/03/proses-embriogenesis-pada-manusia-
tahap.html?m=0

https://www.idntimes.com/health/fitness/m-tarmizi-murdianto/perkembangan-
janin-dalam-kandungan-dan-9-tahapnya/full

https://www.alodokter.com/perkembangan-janin-pada-tiap-trimester-masa-
kehamilan

https://duniabidan.com/kehamilan-kandungan/apa-itu-zigot-proses-pembentukan-
zigot-menjadi-janin.html

14

Anda mungkin juga menyukai