PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum, embriogenesis adalah proses pembelahan sel dan diferensiasi sel dari
embrio manusia yang terjadi pada saat tahap-tahap awal dari perkembangan
manusia. Tepatnya, embriogenesis terjadi pada saat spermatozoa bertemu dan
menyatu dengan ovum yang disebut fertilisasi sampai akhir dari minggu ke-8 dari
perkembangan manusia (Langman,1994).
2.2. GAMETOGENESIS
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet
terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina
(ovum) yang dihasilkan di ovarium. Gametogenesis terdiri dari 4 tahap :
perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan perubahan bentuk. Gametogenesis
ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa yang
terjadi pada organ kelamin jantan yaitu testis atau tepatnya di Tubulus
seminiferus. spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal
dengan melalui proses pembelahan dan diferensi sel. Pematangan sel
terjadi pada Tubulus Seminiferus yang kemudian disimpan dalam
epidimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal
yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua
sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia
berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk
membentuk sperma.
2
Tahap – tahap pembentukan sperma :
3
OOGENESIS
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur (ovum) dalam
Ovarium Wanita. Tahap awal Oogenesis dimulai pada tahap embroi awal
dan akan selesai setelah pubertas. Produksi sel telur pada wanita memiliki
pola siklik dan biasanya akan terjadi sekali dalam sebulan.
Tahap – tahap pembentukan sel telur :
4
2.3. FERTILISASI
Fertilisasi terjadi ketika spermatozoon telah berhasil memasuki sel telur dan
dua set materi genetik yang dibawa oleh gamet melebur sehingga terbentuk zigot
(sel diploid tunggal). Proses ini biasanya terjadi di ampula dari salah satu saluran
tuba. Pembuahan berhasil diaktifkan oleh tiga proses yang juga bertindak sebagai
kontrol untuk memastikan kekhususan (ciri khas) spesies. Pertama adalah
kemotaksis yang mengarahkan pergerakan sprma menuju ke sel telur. Kedua,
adalah adanya kompatibilitas perekat antara sel sperma dan sel telur. Pada saat sel
sprma menempel pada sel telur proses ketiga berlangsung, proses ini berupa
terjadinya reaksi akrosom; bagian kepala depan spermatozoon dibatasi oleh
akrosom yang mengandung enzim pencernaan yang berfungsi memecah zona
pelusida sehingga memungkinkan masuknya spermatozoon ke dalam sel telur
(ovum).
Fungsi fertilisasi :
5
2.4. PERKEMBANGAN JANIN
1. Bulan pertama
Setelah pembuahan, tahapan awal perkembangan embrio adalah zigot. Zigot
akan menuju rahim dan membentuk morula, yaitu kelompok sel yang
bentuknya mirip buah rasberi. Selanjutnya morula akan melalui beberapa
tahapan perkembangan embrio. Pada bulan pertama,
kantung ketuban sudah terbentuk untuk melindungi embrio dengan cara
membungkusnya dengan ketat. Fisik janin juga mulai terbentuk pada bulan
pertama, ditandai dengan kemunculan area menyerupai lingkaran hitam di
wajah yang nantinya berkembang menjadi mata. Perkembangan fisik juga
meliputi bagian rahang bawah dan mulut, serta tenggorokan yang tumbuh
di bagian dalam. Selain fisik janin, plasenta juga mulai terbentuk pada bulan
pertama.Embrio mendapatkan nutrisi dari ibu yang disalurkan
melalui plasenta. Organ yang berbentuk bulat datar ini juga berfungsi
menyalurkan kotoran dari janin. Meski embrio baru berukuran 6-7 mm,
sirkulasi darah sudah dimulai. Hal ini ditandai dengan mulai terbentuknya
sel darah.
2. Bulan kedua
Pada bulan kedua, tulang sudah mulai terbentuk. Jaringan sistem saraf pusat
pun sudah terbentuk, yaitu berupa otak, saraf tulang belakang, dan jaringan
saraf tepi. Pada minggu kelima, jantung mulai terbentuk, berbarengan
dengan sistem peredaran darah.Di kedua sisi kepala membentuk lipatan
kecil sebagai cikal bakal telinga. Bagian wajah pun terus berkembang.
Selain itu, mulai terlihat bentuk awal pertumbuhan tangan dan kaki.Ukuran
6
embrio pada akhir bulan kedua sekitar 2,5 cm, berat 9,5 g, dengan bagian
kepala berukuran sepertiga dari ukuran seluruh tubuh.
3. Bulan ketiga
Di bulan ketiga, organ dalam mulai berkembang. Organ hati mulai
memproduksi empedu, sistem urine mulai bekerja, sistem peredaran darah
juga mulai beroperasi. Sebenarnya organ reproduksi sudah mulai
mengembang, tetapi jenis kelamin belum dapat dipastikan meski diperiksa
melalui pemeriksaan USG.Tubuh janin sudah terbentuk lebih lengkap, yaitu
sudah memiliki lengan, tangan, tungkai, kaki, telinga, serta mulai
membentuk gigi. Jari-jari tangan serta kukunya juga sudah mulai terbentuk.
Janin sudah dapat membuka mulut serta mengepalkan tangan. Panjang
tubuh janin di bulan ketiga adalah 7,5-10 cm, dengan berat 28 g.
4. Bulan keempat
Pada masa ini, janin laki-laki sudah memiliki prostat dan janin perempuan
sudah mulai menampakkan folikel pada ovarium. Tulang janin makin
berkembang. Di bagian kepala sudah tampak pola rambut. Sementara itu,
pada bagian wajah, mata sudah menghadap ke depan dan mulai dapat
bergerak. Posisi telinga juga sudah sesuai tempatnya. Mulut janin pun mulai
7
dapat mengisap. Panjang janin di usia 14 minggu mencapai 85 mm, dengan
berat kira-kira 40 g.
5. Bulan kelima
Seluruh kulit janin tertutup lapisan putih sebagai pelindung dari cairan
ketuban. Lapisan putih ini akan terlepas dengan sendirinya sesaat ketika
janin akan lahir. Otot janin sudah berkembang di bulan kelima, dan janin
mulai dapat bergerak untuk melatih otot. Pada bagian kepala sudah tumbuh
rambut. Punggung dan bahu janin juga ditumbuhi rambut halus, yang akan
hilang menjelang minggu kedua setelah bayi lahir. Panjang janin di akhir
bulan ini adalah 160 mm.
6. Bulan keenam
Kelopak mata janin sudah jelas dan mata sudah bisa terbuka. Pembuluh
vena tampak melalui kulit janin, sebab kulit sudah muncul dengan tekstur
tipis dan berkeriput, dengan warna kemerahan. Denyut nadi janin dapat
meningkat, sebagai tanda bahwa janin menanggapi rangsangan, terutama
bila mendengar suara dari luar. Jari tangan dan kaki janin pun sudah tampak
8
jelas. Pada bulan ini, panjang janin umumnya sekitar 190 mm, dengan berat
460 g.
7. Bulan ketujuh
Janin sudah dapat menanggapi cahaya, merasakan sakit, mendengar suara,
dan mengubah posisi posisi tubuh. Pendengaran janin mulai berkembang
dan tubuh mulai menyimpan lemak. Di bulan ketujuh, panjang janin
mencapai 36 cm, dengan berat 900-1.800 g.
9
8. Bulan kedelapan
Di bulan ke delapan, bagian dalam janin sudah berkembang lebih baik.
Bagian yang sudah terbentuk tetapi belum sempurna, adalah paru-paru.
Bagian otak berkembang lebih pesat dibandingkan bulan sebelumnya.
Cadangan lemak tubuh akan meningkat seiring dengan makin tuanya usia
janin. Bayi bergerak lebih aktif ditandai dengan gerakan menendang yang
lebih kencang. Pada saat ini, panjang janin adalah 46 cm, dengan berat 2,27
kilogram (kg).
9. Bulan kesembilan
Tubuh janin pada saat ini, baik bagian luar maupun dalamnya, sudah lebih
sempurna. Mata dan telinga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Janin
pun lebih peka terhadap rangsangan berupa sentuhan dan cahaya. Bagian
paru-paru sudah hampir berkembang dengan sempurna. Panjang janin
sudah mencapai 46-51 cm, dengan berat kira-kira 2,5-3,2 kg.Janin pun
bersiap dilahirkan dengan posisi berpindah, yaitu kepala menghadap jalan
lahir dan tubuh menempati bagian bawah panggul ibu.
10
2.5. MORULA
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel
zigot terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah
rapat. Pembelahan sel dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan
seterusnya sampai terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri dari 16-64 sel inilah
yang disebut morula. Proses terbentuknya morula disebut Morulasi selama 4 hari
pasca konsepsi/pembuahan.
2.6 BLASTULA
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami
pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan
mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Didalam blastula terdapat cairan sel
yang disebut Blastosoel dan lapisan sel tunggal yang luar disebut blastoderm.
Embrio yang memiliki blastosol disebut Blastula, proses terbentuknya blastula
disebut Blastulasi. Selanjutnya masuk ke Fase Grastula.
11
2.7 GASTRULA
Fase Gastrula, Pada fase ini pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan
mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula pada
beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi,
berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya, seperti gambar diatas.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
http://medddiary.blogspot.com/2013/07/gametogenesis-spermatogenesis-dan.html
https://www.academia.edu/29286943/EMBRIOLOGI_MANUSIA.docx
https://www.nafiun.com/2014/03/proses-embriogenesis-pada-manusia-
tahap.html?m=0
https://www.idntimes.com/health/fitness/m-tarmizi-murdianto/perkembangan-
janin-dalam-kandungan-dan-9-tahapnya/full
https://www.alodokter.com/perkembangan-janin-pada-tiap-trimester-masa-
kehamilan
https://duniabidan.com/kehamilan-kandungan/apa-itu-zigot-proses-pembentukan-
zigot-menjadi-janin.html
14