Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Embrio merupakan organisme atau sel yang hidup di masa awal pertumbuhan,
yang tidak bisa bertahan hidup sendiri. Embriologi atau ilmu embrio merupakan
bidang ilmu yang mempelajari bagaimana sel tunggal membelah dan berubah
selama perkembangan untuk membentuk organisme multiseluler. Proses ini
dinamakan embriogenesis. Embriogenesis adalah proses pembentukan dan
perkembangan P. Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah
mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan
pengaturan di tingkat sel. Dan sel pada embriogenesis disebut sebagai sel
embriogenik.(1)

Pada awal abad keenam B.C, dokter Yunani dan filsuf menyarankan
menggunakan telur ayam sebagai cara unuk menyelidiki embriologi. Embrio ayam
di dalam telur mengalami perkembangan yang merupakan awal kehidupan dari
ayam yang juga mengalami perkembangan yang signifikan dari hari ke hari.

1.1. TUJUAN PRAKTIKUM


 Melihat lapisan benih ectoderm, mesoderm, dan entoderm
 Melihat perkembangan pada embrio ayam serta katak
 Mengetahui setiap tahap-tahap pembelahannya

1.2 MANFAAT PRAKTIKUM


 Mahasiswa mampu memahami dan mengamati dengan jelas setiap proses
dan pembentukan perkembangan sebuah embrio dari tahap awal hingga
akhir yang menjadikannya dia lahir atau tumbuh menjadi makhluk hidup
yang sempurna dan utuh. Serta mahasiswa dapat melihat proses tumbuh
kembang nya sebuah embrio atau tahapannya.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI EMBRIOLOGI

Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pembentukan,


pertumbuhan pada tingkat permulaan dan perkembangan embrio. Embrio adalah
sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal dari perkembangan.

Pada hewan, perkembangan zigot menjadi embrio, terjadi melalui tahapan yang
dikenal sebagai blastula, gastrula, dan organogenesis. Berbeda dengan mamalia,
dalam hal ini ayam mengalami perkembangan embrio ayam di luar
tubuh induknya. Selama perkembangan dalam telur, embrio memperoleh makanan
dari telur. Itulah sebabnya telur unggas relative besar.(2)

2.2 TAHAP EMBRIO

Tahap awal perkembangan diawali dengan peristiwa pertemuan atau


peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan
peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut
dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri atau pembelahan sel menuju
pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Tahap embrio dikelompokkan
menjadi beberapa fase, yaitu fase morula, fase blastula, fase gastrula, fase
diferensiasi, serta organogenesis.

1. Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan. Pembelahan sel dimulai dari
satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterusnya. Pada saat
pembelahan sel terjadi pembelahan yang tidak bersamaan.

2. Fase Blastula
Pada fase blastula terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub
yang dibentuk pada fase morula. Konsentrasi sitoplasma pada kedua
kutub tersebut berbeda.

2
3. Fase Gastrula

Pada fase gastrula, embrio mengalami proses diferensiasi dengan mulai


menghilangkan blastosol. Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah
dengan cepat. Akibatnya, sal-sel pada kutub vegetatif membentuk lekukan ke
arah dalam (invaginasi). Invaginasi akan membentuk dua formasi, yaitu
lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm).

4. Fase Diferensiasi dan Oogenesis


Proses ini dikendalikan oleh faktor gen yang dibawa pada saat terjadi
pembentukan kutub fungsional dan kutub vegetatif. Pada akhirnya masing-
masing bagian endoderm, mesoderm, dan ektoderm akan mengalami
diferensiasi menjadi organ-organ sebagai berikut :
 Ektoderm, akan mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, rambut, kelenjar minyak, kelenjar
keringat, email gigi, sistem saraf, dan saraf
reseptor.
 Mesoderm, akan mengalami diferensiasi menjadi
tulang, jaringan ikat, otot, sistem peredaran darah,
sistem ekskresi misalnya duktus deferens, dan
sistem reproduksi
 Endoderm,akan mengalami diferensiasi menjadi
jaringan epitel pencernaan, sistem
pernapasan, pankreas dan hati serta kelenjar gondok.

3
BAB III

METODOLOGI

3.1. WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum ini dilaksanakan pada:


hari/tanggal : Selasa, 5 November 2019
waktu : 12.30 s.d 15.30 WIB
tempat : Laboratorium biologi lantai UG FK GUNADARMA

3.2. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan pada pratikum:

 ALAT:
 Mikroskop
 Buku gambar
 Pensil
 Penghapus
 Pensil warna
 Buku penuntun
 BAHAN:
 Preparat Frog Late
 Preparat Frog Neural Plate
 Preparat Frog Neural Groove
 Preparat Chick Embryo 36 hours
 Preparat Chick 56 hours

4
3.3 CARA KERJA

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam


praktikum.
2. Mengamati semua preparat yang akan digunakan (preparat ayam
dan katak).
3. Mengamati preparat menggunakan mikroskop.
4. Menggambar dan menulis keterangan hasil pengamatan di buku
gambar.

5
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 HASIL

1. Preparat EM02028 Frog Late

2. Preparat EM02029 Frog Neural Plate

3. Preparat EM02030 Frog Neural Groove

6
4. Preparat EM01029 Chick Embryo 36 hours

5. Preparat EM01031 Chick Embryo 56 hours

4.2 PEMBAHASAN

Jadi, pembahasan yang terdapat pada praktikum embriologi ini pada embrio
ayam dan katak dapat terlihat jelas menggunakan mikroskop. Pada preparat ayam
tahapan perkembangannya yaitu morula, blastula dan gastrulasi. Sedangkan, hasil
pengamatan katak menunjukkan adanya garis pembelahan yang dimulai dari kutub
animal menuju kutub vegetal. Preparat ayam dapat dilihat dengan jelas
menggunakan perbesaran 4x sedangkan preparat katak dapat dilihat dengan jelas
menggunakan perbesaran 10x.

7
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum dan mengamati preparat embrio katak
dan ayam pada mikroskop, saya bisa melihat gambar jelas dan bisa
memahami bahwa setiap embrio pada makhluk hidup terutama seperti
ayam dan katak juga mengalami proses pembelahan layaknya makhluk
hidup lainnya seperti fertilisasi, cleveage, morula, blastula dan gastrula.

8
DAFTAR PUSTAKA
1. Penyusun T. PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN MOLEKULER.
2019;60.

2. Haviz - 2014 - KONSEP DASAR EMBRIOLOGI TINJAUAN


TEORETIS.pdf.

Anda mungkin juga menyukai