Di susun oleh :
NPM : 10718916
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
GLUKAGON DAN PENGATURAN GLUKOSA DARAH
Annastasya Harnum SN
Pada prakteknya pemberian infus glukagon selama ± 4 jam saja sudah dapat
menimbulkan proses glikogenolisis hati yang intensif sehingga seluruh glikogen yang
disimpan di hati akan terpecah semua.
Kerusakan vascular, akibat diabetes mellitus yang tidak terkontrol, akan berakibat
pada peningkatan resiko terkena serangan jantung, stroke, penyakit ginjal stadium akhir,
bahkan kebutaan.
E. KESIMPULAN
Pada orang normal, pengaturan besarnya konsentrasi glukosa darah sangat sempit,
biasanya antara 80-10mg/100ml darah pada orang yang sedang berpuasa yang diukur
pada waktu sebelum makan pagi. Konsentrasi ini meningkat menjadi ± 120-
140mg/100ml selama kira-kira satu jam setelah makan. Sebaliknya pada saat kelaparan,
fungsi glukoneogenesis dari hati menyediakan glukosa yang dibutuhkan untuk
mempertahankan kadar glukosa dalam darah pada saat kelaparan.
Mekanisme yang digunakan untuk mencapai pengaturan kadar glukosa dalam
darah salah satu nya terdapat di hepar. Hepar merupakan organ yang berfungsi sebagai
suatu sistem penyangga glukosa darah yang sangat penting. Artinya, saat glukosa darah
meningkat hingga konsentrasi yang tinggi (sesudah makan), dan kecepatan sekresi insulin
juga meningkat sebanyak dua pertiga dari seluruuh nilai glukosa yang diabsorpsi melakui
usus halus dalam waktu singkat, akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Lala bila
dalam berikutnya konsentrasi glukosa darah dan kecepatan sekresi insulin berkuran,
maka hepar akan melepaskan kembali glukosa dalam darah. Bahkan, pada pasien
penyakit hati yang parah, hampir tidak mungkin untuk mempertahankan konsentrasi
glukosadarah dalam batas yang sempit ini.
Selain mekanisme yang terjadi pada hati, fungsi insulin dan glukagon sama
pentingnya dengan sistem pengatur umpan balik untuk mempertahankan konsentrasi
glukosa darah tetap dalam nilai normal. Bila konsentrasi glukosa darah meningkat sangat
tinggi, maka peningkatan sekresi insulin menyebabkan konsentrasi glukosa darah
kembali menurun ke nilai normalnya. Sebaliknya, penurunan kadar glukosa darah aka
merangsang sekresi glukagon, selanjutnya glukagon akan berfungsi secara berlawanan,
yaitu meningkatkan kadar glukosa agar kebali ke nilai normalnya. Pada sebagian besar
kondidi yang normal, mekanisme umpan balik insulin ini jauh lebih penting daripada
mekanisme glukagon, namun pada keadaan kelaparan.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A. C, Hall, J. E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC, 1022