Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroskop bisa dipahami sebagai alat bantu yang bisa digunakan untuk melihat
atau mengamati benda-benda yang ukurannya kecil, yang tidak mampu dilihat dengan
mata telanjang. Mikroskop akan sangat membantu untuk meneliti atau mengamati
benda-benda yang berukuran sangat kecil, agar lebih bisa dilihat dan diamati secara
lebih detail.

Dengan mikroskop, bayangan benda mampu diperbesar 40 kali, 100 kali,


bahkan 1000 kali lipat. Perbesaran ini bertujuan untuk mempermudah dalam melihat
dan mengamati suatu objek. Dalam perkembangan zaman saat ini, sudah ditemukan
mikroskop yang cukup canggih. Salah satu mikroskop yang digunakan dalam
praktikum adalah mikroskop cahaya listrik.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui macam-macam mikroskop, komponen mikroskop optic


dan cara penggunaannya.
2. Untuk melatih keterampilan dalam menggunakan mikroskop optic.
3. Untuk mengetahui cara pemeliharaan mikroskop optic yang baik dan benar.

1
1.3 Metodologi

1.3.1 Alat dan bahan

1. Mikroskop Olympus CX23


2. Sampel preparat
3. Pulpen
4. Pensil
5. Buku gambar
6. Pensil warna
7. Penghapus
8. Tissue
9. Minyak imersi

1.3.2 Cara kerja

1. Mencolokkan mikroskop pada stop kontak yang terdapat di


ruang praktikum.
2. Menekan tombol ON yang terdapat pada mikroskop.
3. Menyiapkan sampel preparat yang akan diamati.
4. Mengatur meja objek dan meletakkan preparat yang akan
diamati.
5. Menjepit preparat yang akan diamati dengan penjepit objek
yang ada pada mikroskop.
6. Melihat preparat yang akan diamati di lensa okuler dan
mengatur makrosekrup yaitu pengatur fokus bayangan dengan
menaik dan menurunkan tabung mikroskop dengan cepat dan
teliti.
7. Melihat kembali dengan mengatur mikrosekrup jika preparat
yang akan diamati tidak fokus dan tidak bisa terlihat dengan
jelas.

2
8. Jika tidak terlihat dengan jelas atur cahaya pada lampu
mikroskop.
9. Setelah itu, putar revolver untuk menentukan lensa objektif yang
diinginkan (10x, 40x, 100x). Saat menggunakan lensa objektif
100x diteteskan minyak imersi.
10. Lalu, menggambar objek yang diamati pada mikroskop dan
memberi warna pada gambar.
11. Setelah selesai melakukan praktikum dan menggambar semua
objek yang diamati, lalu memutar kembali makrosekrup seperti
semula dan meredupkan cahaya lampu pada mikroskop.
12. Kemudian, mencabut kabel mikroskop dan membersihkan
sampel preparat dengan tissue.
13. Membersihkan meja praktikum dan memasukkan kursi.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mikroskop

Mikroskop merupakan salah satu alat bantu yang memungkinkan kita untuk
dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Untuk mengetahui
dan menguasai dalam menggunakan mikroskop, maka perlu diketahui bermacam-
macam jenis mikroskop, komponen mikroskop,cara pemeliharaan mikroskop , serta
cara penggunaan mikroskop yang baik dan benar. Mikroskop digunakan untuk
memperbesar gambaran dari benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang.

Kata mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu micro berarti kecil dan scopium
berarti penglihatan. Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah
Antonie Van Leeuwenhock (1632-1723). Selanjutnya, tahun 1675 Antonie membuat
mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak
lensa sehingga ia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang
menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi.(1)

4
2.2 Jenis-jenis Mikroskop
a. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya yang juga biasa dikenal juga dengan sebutan “compound
light microscope” merupakan sebuah mikroskop yang menggunakan sumber
cahaya untuk menghasilkan bayangan suatu benda. Pada mikroskop cahaya
konvensional, sumber cahaya berasal dari cahaya matahari yang dipantulkan
oleh suatu cermin datar atau cerming cekung yang terdapat di bawah
kondensor. Cermin tersebut yang akan mengarahkan cahaya dari luar ke dalam
kondensor.(2)
b. Mikroskop stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk
benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran
7× hingga 30× dan benda yang diamati dapat terlihat secara tiga dimensi.
Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya.
Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif.
c. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron memiliki perbesaran sampai 100.000×.Elektron digunakan
sebagai pengganti cahaya. Mikroskop electron mempunyai dua tipe, yaitu
mikroskop elektron scanning atau scanning electron microscope (SEM) dan
mikroskop transmission electron microscope (TEM). SEM digunakan untuk
studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek
diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati
struktur detail internal sel.

5
2.3 Bagian-bagian Mikroskop
1. Lensa Okuler
Fungsi letak okuler adalah untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar
dari lensa objektif.
2. Lensa Objektif
Fungsi lensa objektif adalah untuk membentuk bayangan nyata, terbalik,
diperbesar.

3. Tabung Mikroskop (Tubus)


Fungsi tabung mikroskop atau tubuh adalah untuk mengatur fokus dan
menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

4. Makrometer (Pemutar Kasar)


Fungsi makrometer atau pemutar kasar adalah untuk menaikkan dan
menurunkan tabung mikroskop dengan cepat.

5. Mikrometer (Pemutar Halus)


Fungsi mikrometer atau pemutar halus adalah untuk menaikkan dan
menurunkan tabung mikroskop dengan lambat. Ukuran mikrometer biasanya lebih
kecil dibandingkan makrometer.

6. Revolver (Pemutar Lensa)


Fungsi revolver adalah untuk mengatur perbesaran lensa objektif. Cara
penggunaan revolver adalah dengan memutarnya ke kanan atau ke kiri.

7. Reflektor (Cermin Pengatur)

Fungsi reflektor adalah untuk memantulkan cahaya dari cermin ke objek yang
diamati melewati lubang yang ada di meja objek.

8. Diafragma

Fungsi diafragma adalah untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang


masuk, sehingga pengamat bisa menentukan jumlah cahaya yang masuk.

6
9. Kondensor

Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh


cermin serta memfokuskan cahaya untuk menerangi objek pengamatan.

10. Meja Mikroskop

Fungsi meja mikroskop adalah untuk meletakkan objek yang diamati dalam
sebuah penelitian.

11. Penjepit Kaca (Klip)

Fungsi penjepit kaca ini adalah sebagai pelapis objek agar objek tidak bergeser-
geser saat pengamatan sedang berlangsung. Caranya dengan menjepit kaca yang
melapisi objek sehingga posisi objek menjadi tetap.

12. Lengan Mikroskop

Fungsi lengan mikroskop ini adalah sebagai pegangan pada mikroskop. Hal ini
penting saat mikroskop akan dibawa atau dipindahkan menuju ke tempat lain.

13. Bagian Kaki Mikroskop

Fungsi kaki mikroskop adalah berfungsi sebagai penyangga atau penopang


mikroskop. Hal ini penting agar posisi mikroskop tetap stabil dan bisa berdiri tanpa
takut akan terjatuh atau terbalik posisinya.

14. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)

Fungsi sendi inklinasi adalah untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop yaitu
dengan mengatur derajat kemiringan mikroskop untuk memudahkan pengamatan.

7
a. Pemeliharaan Mikroskop
a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas
dari uap asam-basa. Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak
mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga
lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari
yang diberi lampu
b. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel.
Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas
lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut.
c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan
menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit
alkohol-ether atau isopropil alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan
lensa dengan saputangan atau kain.
d. Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan
sedikit deterjen.

8
e. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol
(xylene). Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastik.(3)

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan


a. Preparat Mitokondria perbesaran lensa objektif 10x
Mitochondria
Sect. mammal
IH

10
b. Preparat Mitokondria perbesaran lensa objektif 40x
Mitochondria
Sect. mammal
IH

11
c. Preparat Mitokondria perbesaran lensa objektif 40x
Mitochondria
Sect. mammal
IH

12
Pembahasan :

Setelah melakukan praktikum menggunakan mikroskop dengan preparat


Mitokondria, saya lebih mengetahui bagian-bagian dari mikroskop dan juga jenis
mikroskop. Pada praktikum kali ini yang dilakukan, mikroskop yang digunakan yaitu
mikroskop cahaya listrik. Pada saat melihat objek yang diamati melalui mikroskop,
bentuk dari Mitokondria yang dilihat dari mikroskop berwarna pink,ungu,hijau dan
terdapat bitnik-bintik hitam disekitarnya. Dengan menggunakan lensa objektif
pembesaran 10x, 40x, dan 100x, hasil yang dilihat dari mikroskop makin jelas dan
detail saat pembesaran bertambah.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktikum pengenalan mikroskop, saya lebih


mengetahui jenis-jenis mikroskop dan bagian-bagian dari mikroskop itu sendiri.
Mikroskop juga memudahkan seseorang untuk mengamati benda-benda kecil secara
detail. Dari hasil praktikum yang dilakukan dengan melihat sampel preparat yaitu
Mitokondria, yang saya lihat secara detail saat menggunakan mikroskop terdapat sel-
sel yang berkumpulan warna-warni dan sangat lucu jika dilihat menggunakan
mikroskop.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Penyusun T. PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN MOLEKULER.


2019;60.

2. 620-1363-1-SM.pdf.

3. MIKROSKOP.pdf.

15

Anda mungkin juga menyukai