Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sel limfosit merupakan sel dengan inti yang besar dan bulat serta memiliki
sedikit plasma. Kultur sel merupakan proses penghilangan atau perpindahan sel
dari manusia, hewan, atau tanaman ke dalam medium terkontrol yang sesuai
untuk menumbuhkan sel tersebut. Kultur sel biasanya digunakan untuk
pengujian yang tidak mudah dilakukan secara in vivo. Kromosom adalah
untaian material genetik yang terdapat dalam setiap sel makhluk hidup, tersusun
dari molekul DNA dan berbagai protein yang terkait. Istilah kromosom pertama
kali oleh W. Waldeyer pada tahun 1888. Satuan terkecil dari makhluk hidup
adalah sel. Segala aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Di dalam inti,
terkandung substansi genetik yang terdapat dalam kromosom .(1)
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
 Tujuan praktikum kultur sel limfosit ini adalah:
a. Mempelajari cara kultur sel dan pemanenan sel limfosit untuk
identifikasi kromosom.
b. Mempelajari cara untuk pembuatan preparat kromosom dari sel
limfosit.
c. Mempelajari identifikasi kromosom dengan cara kariotip.
 Tujuan praktikum kromosom:
a. Mempelajari bagaimana proses kultur darah.
b. Melihat preparat kromosom .
c. Membuat kariotipe.
d. Melakukan analisa kromosom.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Sel limfosit merupakan sel dengan inti yang besar dan bulat serta memiliki
sedikit plasma. Limfosit salah satu jenis sel darah putih yang ada dalam predaran
darah kita. Kita ketahui bahwa sel darah putih berfungsi membantu melindungi
tubuh terhadap penyakit dan melawan infeksi.(2)

Dan kultur sel merupakan proses penghilangan atau perpindahan sel dari
manusia, hewan, atau tanaman ke dalam medium terkontrol yang sesuai untuk
menumbuhkan sel tersebut. Kromosom adalah untaian material genetik yang
terdapat dalam setiap sel makhluk hidup, tersusun dari molekul DNA dan berbagai
protein yang terkait.

Kromosom berfungsi sebagai penyimpanan bahan materi genetik kehidupan.


Kromosom terdiri dari DNA, DNA memiliki peran sangat penting, yaitu untuk
menjalankan tugas sehari-hari, dan juga menyimpan setiap informasi genetik,dan
juga dapat membantu langsung suatu organisme untuk tumbuh. Jadi, kromosom ini
memiliki fungsi yang besar dalam tubuh kita.

2.2 STRUKTUR KROMOSOM

Kromosom dibentuk dari DNA yang berikatan dengan beberapa protein histon.
Dari Ikatan ini dihasilkan Nukleosom, yang memiliki ukuran panjang sekitar 10
nm. Kemudian nukleosom akan membentuk lilitan-lilitan yang sangat banyak yang
menjadi penyusun dari kromatid (lengan kromosom) , satu lengan kromosom ini
kira-kira memiliki lebar 700 nm.

2
Bagian-bagian kromosom:

Di dalam kromosom terdapat empat bagian, yaitu:

1. Kromatid.
Kromatid termasuk bagian dari lengan kromosom yang terikat satu sama lain,
2 kromatid ini diikat oleh sentromer. Kumpulan dari kromatid adalah
kromonema.
2. Sentromer.
Pada kromosom terdapat satu daerah yang tidak mengandung gen (informasi
genetik), daerah ini dinamakan Sentromer. Bagian kromosom yang melekat
pada sentromer adalah kinetokor.
3. Telomer.
Telomere bagian yang penting untuk menjaga kestabilan genom tiap sel.

3
4. Kromonema.
Kromomer adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi
dari materi kromatid yang kadang-kadang terlihat pada pembelahan masa
interfase.

2.3 MACAM-MACAM KROMOSOM

Berdasarkan letak sentromernya pada lengan kromosom, terdapat empat macam-


macam kromosom,yaitu:

 Telosentrik.
Merupakan kromosom yang letak sentromernya berada di ujung lengan
kromosom.
 Akrosentrik.
Merupakan kromosom yang letak sentromernya berada di dekat ujung salah
satu lengan kromosom tersebut.
 Submetasentrik
Merupakan kromosom yang letak sentromernya berada hampir berada di
tengah kromosom tersebut.
 Metasentrik.
Merupakan kromosom dengan sentromer yang terletak tepat ditengah
lengan kromosom tersebut.

4
BAB III

METODOLOGI

3.1 WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : 29 Oktober 2019 dan 31 Oktober 2019.

Waktu : 13.30 – 16.30.

Tempat : Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma.

3.2 ALAT DAN BAHAN

 ALAT:
o Tabung heparin .
o Tabung 15 ml.
o Pipet transfer.
o Pipet mikropipet.
o Tip .
o Kaca obyek.
o Deck glass.
o Alat sentrifugasi.
o Vortex.
o Rak tabung.
o Waterbath, kulkas.
o Copplin jars.

 BAHAN:
o Heparin .
o Medium kultur RPMI 1640 steril.
o Limfosit.
o Fetal bovine serum (FBS).
o Phytohemagglutinin (PHA).
o Fluorodeoxyuridine (FdU) .

5
o Bromodeoxyuridine (BrdU).
o Colcemid.
o KCl 0,075 M.
o Pewarna Leishman’s.
o Larutan buffer fosfat pH 6,8 (Gurr buffer).
o Metanol.
o Absolut dan asam asetat.
o Glasial larutan tripsin 0,125%.
o Larutan buffer fosfat (PBS) pH 7,3.
o

3.3 CARA KERJA

 Kultur sel limfosit dari sample whole blood:

1. Pengambilan darah (whole blood) kemudian dimasukkan ke dalam tabung


kecil.
2. Sebelum masuk kedalam ruangan, bersihkan BSC dan alat-alat nya dengan
alkohol.
3. Bagi BSC menjadi 3 bagian, alat, working, tempat sampah.
4. Masukkan medium RPMI kedalam tabung 15 ml sebanyak 5 ml, FBS 0,8
ml, PHA 70 ml, dan 0,5-0,8 ml sampel darah tepi heparin.
5. Inkubasi tabung yang telah berisi campuran medium dan sampel darah tepi
heparin diinkubator pada suhu 37o C dengan penambahan 5% CO2
selama 72 jam.
6. Tambahkan colcemid sebanyak 0,2 ml ke dalam kultur sel limfosit, kira-
kira 1 jam sebelum pemanenan.

6
 Pemanenan kromosom:

1. Keluarkan kultur limfosit dari incubator.


2. Sentrifugasi tabung yang berisi kultur sel limfosit dengan kecepatan
1.300 rpm selama 10 menit pada suhu ruang, buang
supernatan.
3. Tambahkan 5-10 ml larutan hipotonis KCl 0,075 M pada tabung
berisi pellet, campursecara perlahan hingga homogen.
4. Inkubasi di waterbath pada suhu 37ºC selama 20 menit.
5. Buat larutan fiksatif Carnoy segar dengan mencampur 3 bagian
methanol absolut dan 1 bagian asam asetat glasial, simpan dikulkas.
6. Teteskan 10 tetes larutan Carnoy dingin ke tiap tabung yang berisi
campuran sel dan larutan hipotonis, sentrifus pada 1.300 rpm
selama 10 menit pada suhu ruang, buang supernatan.
7. Tambahkan 5-10 ml larutan fiksatif Carnoy kedalam pellet ke
tabung, dan simpan semalam pada suhu 4ºC.
8. Keesokan harinya, sentrifus sel yang sudah terfiksasi pada 1.300
rpm selama 10 menit pada suhu ruang, buang supernatan.
9. Tambahkan 5-10 ml larutan fiksatif Carnoy kedalam pellet ke
tabung, sentrifus kembali pada 1.300 rpm selama 10 menit pada
suhu ruang, buang supernatan, sisakan sedikit kira-kira 1 ml, lalu
dibuat emulsi dengan lapisan atas dari pellet.
10. Teteskan 3-4 tetes emulsi sel pada kaca obyek yang telah dibasahi
air dengan posisi miring, keringkan.
11. Simpan preparat kromosom pada suhu kamar selama 48 jam dalam
kotak yang sudah ditambahkan penyerap air (slide aging).

7
 Pewarnaan kromosom dengan teknik GTL-Banding:

1. Simpan preparat kromosom yang sudah dilakukan slide aging


kedalam oven dengan suhu 65ºC selama semalam, diamkan dalam
suhu kamar sebelum dilakukan banding.
2. Celupkan preparat kromosom ke dalam jar 1 yang berisi tripsin
selama 8 detik.
3. Celupkan preparat kromosom kedalam jar 2 yang berisi PBS pH 7,3
selama beberapa celupan.
4. Ulang sekali lagi tahap no 3.
5. Warnai dengan pewarna Leishman yang sudah dicampur bufer
Gurr’s (1:3) selama 4 menit.
6. Siram dengan akuades, keringkan diatas hot plate pada suhu 80ºC.
7. Tutup dengan deck glass dan tambahkan entellan mounting medium.
8. Lihat dan periksa kromosom dibawah mikroskop binokuler dengan
menggunakan perbesaran obyektif 100 kali.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

Selama praktikum berlangsung, hasil dari praktikum ini, yaitu kultur sel pada
kromosom sebenarnya harus di inkubasi selama 72 jam, agar bisa melanjutkan ke
tahap metafase. Akan tetapi, berhubungan jadwal praktikum dimajukan dan waktu
praktikum ini terbatas maka proses inkubasi kultur sel pada kromosom kurang dari
72 jam. Jadi, hasil dari praktikum ini kurang memuaskan dan hasil akhirnya belum
jelas.

4.2 PEMBAHASAN

Jadi, selama praktikum tentang kultur sel limfosit untuk identifikasi kromosom
ini lumayan rumit, karena membutuhkan waktu berhari-hari. Karena untuk
melanjutkan ke tahap metafase dalam proses inkubasi saja kita membutuhkan
waktu untuk menunggu prosesnya selama 72 jam untuk dia melakukan pembelahan
sel kromosom.

Dan pada proses praktikum kali ini, kita membutuhkan waktu berhari-hari untuk
meneliti kromosom yang terdapat dalam darah. Karena membutuhkan waktu yang
lama dan prosesnya juga panjang maka pada praktikum kali ini saya belum
menemukan hasil yang maksimal dan juga karena keterbatasan waktu maka saya
juga belum sempat meneliti pda mikroskop, jadi saya belum bisa menemukan
hasilnya.

9
BAB V

KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN

Jadi hasil dari praktikum ini saya tidak bisa melanjutkan ke tahap metafase
karena waktu inkubasinya kurang dari 72 jam. Dan karena waktu terbatas saya juga
belum bisa melanjutkan penelitian terhadap darah untuk menemukan
kromosomnya. Dan pada saat tahap pewarnaan, teman-teman saya yang sudah
melakukan penelitian pada mikroskop banyak yang gagal, karena mungkin waktu
inkubasinya kurang dari 72 jam dan bentuk kromosomnya juga terlalu tebal
sehingga tidak terlihat.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Penyusun T. PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN MOLEKULER.


2019;60.

2. JURNAL KROMOSOM.html.

11

Anda mungkin juga menyukai