SITOLOGI DENGAN
SAMPEL URINE
Disusun oleh :
Zahwa Atilla
(P3.73.34.1.20.112)
ISI POWERPOINT
01 02 03
Pembuatan Slide Pewarnaan Slide Pengamatan Slide
1
Urine
Sediaan sitologi merupakan suatu sediaan berbentuk
kaca objek yang digunakan untuk melakukan
pengamatan secara mikroskopis. Ketepatan dalam suatu
diagnosis melalui sediaan sitologik dilihat sejauh mana
sediaan itu dibuat dengan baik. Dalam pembuatan
sediaan sitologi yang baik, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain :
1. Jumlah sel yang ada dalam spesimen dan viskositas
spesimen,
2. Teknik membuat sediaan sitologi.
PREDIKSI JUMLAH SEL DAN VISKOSITAS
SPESIMEN
Dalam teknik pembuatan sediaan sitologi, salah satu yang menjadi
sel diprediksi banyak maka jumlah atau metode yang akan dipakai
sel lebih banyak dari normal pada umumnya terlihat dari gejala atau
epitel akan ditemukan, walaupun ada beberapa faktor lainnya yang dapat
banyaknya sel epitel di dalam urin dan sedikitnya faktor pengganggu dapat
makin sedikit volume yang dimasukkan ke dalam tabung dan begitu juga
01 02 03 04 05
06 07 08 09 10
2
Urine
Pewarnaan pada sediaan apus/smear untuk pemeriksaan
diperiksa.
PEWARNAAN PAPANICOLAOU
Langkah-Langkah
01 02 03
Fiksasi Pewarnaan Inti Pewarnaan Sitoplasma
04 05
Penjernihan (Clearing) Mounting
Tujuan Prinsip
Alat Bahan
Sampel Urine Larutan alkohol absolute
Pot urine Pipet tetes
Larutan alkohol 96% Larutan HCl
Gelas sedimen Mikropipet Larutan alkohol 90% Larutan Lithium
Sentrifuge Yellowtip Larutan alkohol 80% Zat warna Harris
Hematoxilin
Objek glass Rak pewarnaan Larutan alkohol 70% Zat warna Orage-G (OG)
Deckglass Mikroskop Larutan alkohol 50% Zat warna Eosin Alkohol
(EA-50)
Aquadest Ethellen atau entelan
Prosedur Pewarnaan Papanicolaou
01 02 03
Sediaan apus difiksasi Angkat slide dan mulai Celupkan slide ke dalam
dengan alkohol 95% selama lakukan pewarnaan larutan alkohol 70%
30 menit papanicolau sebanyak 10x
04 05 06
Celupkan slide ke dalam Celupkan slide ke dalam Masukkan slide ke dalam air
larutan alkohol 50% larutan aquadest sebanyak atau aliri dengan air selama 1
sebanyak 10x 10x menit
Prosedur Pewarnaan Papanicolaou
07 08 09
10 11 12
13 14 15
16 17 18
Celupkan slide ke dalam Masukan slide ke dalam zat Celupkan slide ke dalam
larutan alkohol 90% warna Orange-G (OG) larutan alkohol 95%
sebanyak 10x selama 3 menit. sebanyak 10x
Prosedur Pewarnaan Papanicolaou
19 20 21
Celupkan Kembali slide ke Masukan slide ke dalam zat Celupkan slide ke dalam
dalam larutan alkohol 95% warna Eosin Alkohol (EA- larutan alkohol 95%
yang lain sebanyak 10x 50) selama 3 menit. sebanyak 10x
22 23 24
Celupkan Kembali slide ke
Celupkan Kembali slide ke Celupkan Kembali slide ke
dalam larutan alkohol
dalam larutan alkohol 95% dalam larutan alkohol
absolute yang lain sebanyak
yang lain sebanyak 10x absolute sebanyak 10x
10x
Prosedur Pewarnaan Papanicolaou
25 26 27
28 29 30
Keringkan slide dengan cara Setelah slide kering, lakukan Pastikan tidak terdapat
memiringkan slide selama mounting dengan cara meletakan gelembung udara pada slide.
beberapa saat sampai sediaan etillen atau lem diatas slide lalu Setelah kering, baca slide
benar-benar kering. dengan mikroskop.
segera tutup dengan cover glass.
Keuntungan yang diperoleh dari metode pewarnaan Papanicolau
menurut Mukawi (1989)
Mewarnai inti sel dengan jelas, Menggunakan pewarna Warna yang cerah dari
sehingga dapat dipergunakan banding yang berbeda dengan sitoplasma memungkinkan
untuk melihat inti pewarna utama untuk dapat dilihatnya sel-sel lain di
apabila terdapat kemungkinan mewarnai sitoplasma , bagian bawah yang saling
keganasan. sehingga warna inti tampak bertumpuk
lebih kontras
0 Pengamatan Slide
Dengan Sampel
1
Urine
1. Dilihat warna sediaan, apakah proses pewarnaan sudah baik, adakah
sel yang menyerap zat warna dengan kurang baik.
2. Dilihat sel-sel yang ada di dalam sediaan.
3. Untuk menentukan apakah suatu epitel berada dalam kondisi patologis
atau tidak, tidak cukup hanya dengan menghitung jumlah sel pada
setiap lapisannya. Kondisi patologis juga dapat ditunjukkan
peningkatan sel basal dan ukuran nukleus terbukti berhubungan
dengan lesi yang memiliki risiko tinggi berubah ganas, seperti pada
penilaian displasia epitel
CONTOH
CONTOH
LINK VIDEO PEMBELAJARAN
https://www.youtube.com/watch?v=Jt5asGXnSVg
TERIMA
KASIH
Semoga bermanfaat