1. Tahap Pertama
1. Centrifuge
2. Yellow tip
3. Mikropipet
4. Object glass
IV. Prosedur :
5. Lakukan pemusingan pada centrifuge dengan kecepatan 1500 rpm selama 15-20 menit
6. Setelah selesai, buang supernatant cairan, sisakan sekitar 0,5 ml sedimen dan homogenkan
8. Untuk pewarnaan papanicolaou lakukan fiksasi selama 30 menit di dalam alcohol 96%.
V. Pembahasan :
Sampel yang berasal dari cairan tubuh terdiri dari pleura,asites,bilasan bronkus,urin, kista,
LCS, dan sputum.Sampel cairan tubuh, misalnya asites dilakukan centrifuge dengan kecepatan 1500
rpm selama 15-20 menit dan dibuat dalam beberapa preparat, sebagian dilakukan dengan pewarnaan
MDT dan sebagian lagi pada pewarnaan papanicolaou. Akan tetapi,untuk cairan tubuh sputum tidak
dilakukan centrifugasi tetapi langsung membuuat sediaan apusan dengan menggunakan spatula /
Cytobrush. Pada preparat yang dilakukan untuk pewarnaan MDT, preparat dibiarkan kering dan tidak
difiksasi. Sedangkan pada preparat untuk pewarnaan papanicolaou dilakukan fiksasi dengan
2. Tahap Kedua
II. Tujuan : Dapat mengetahui dan memahami serta dapat melakukan pewarnaanpreparat dari
2. Deck glass
3. Rak sediaan
4. Wadah air
5. Tisu
6. Timer
7. Reagen Xylol
10. Reagen EA
12. Reagen OG
13. HCl 1%
14. Entelan
15. Air
IV. Prosedur :
6. Tahapan blueing
10. Masukkan preparat ke dalam reagen OG, rendam selama 3-5 menit
15. Lakukan tahap clearing, celupkan preparat sebanyak 1kali kedalam xylol.
16. Kemudian lakukan tahap mounting, dengam memberi entelan dan deck glass pada
sediaan
V. Pembahasan :
Pewarnaan papanicolaou biasanya digunakan pada sampel cairan atau sampel pap smear.
Pada pewarnaan papanicolaou, warna yang dihasilkan pada sediaan bervariasi. Reagen
hematoxylineosin memberikan warna ungu pada inti sel. Sedangkan pada reagen OG memberikan
warna sel menjadi jingga. Pada reagen EA memberikan warna hijau pada sitoplasma.
Pewarnaan papanicolaou dimulai dengan melakukan fiksasi dengan alcohol 96% selama 30
menit untuk menjaga agar komponen fisik dan kimia sel tidak mengalami kerusakan. Kemudian,
sediaan memasuki tahap rehidrasi dengam merendam preparat ke dalam alcohol bertingkat selama
masing-masing 5 menit yang selanjutnya dicuci dengan air mengalir selama 5 menit.
Kemudian,dimasukkan ke dalam reagen haematokxylin untuk mewarnai inti sel . Lalu, dicuci dengan air
mengalir lagi untuk menghilangkan kelebihan pewarnaan. Tahap selanjutnya adalah tahapan blueing
dengan menyelupkan preparat ke dalam reagen lithium carbonat dalam 1 kali celup, cuci dengan air
mengalir dan celupkan kembali preparat ke dalam reagen HCl dalam 1 kali celup dan cuci kembali.
Setelah itu, dimasukkan ke dalam reagen OG yang bertujuan untuk mewarnai sitoplasma yang mature
atau matang. Lalu, dimasukkan kembali ke dalam alcohol dalam 1 kali celup. Lalu sediaan dimasukkan
ke dalam reagen EA untuk mewarnai sitoplasma yang immature. Kemudian dilakukan tahap dehidrasi
dengan alcohol bertingkat. Setelah itu, sediaan dikeringkan. Setelah selesai, preparat di mounting
dengan reagen entelan. Ditutup dengan deck glass jangan sampai ada gelembung. Entelan berguna
agar mengawetkan pewarnaan pada preparat, serta agar warna yang dihasilkan lebih jelas. Pewarnaan
papanicolaou baik digunakan untuk sampel yang dicurigai terdapat keganasan, pewarnaan ini banyak
digunakan karena bentuk sel yang dihasilkan sama seperti sel asli.
II. Tujuan : Dapat mengetahui dan memahami serta dapat melakukan pewarnaan preparat MDT
2. Deck glass
3. Rak sediaan
4. Wadah air
5. Tisu
6. Timer
7. Metanol
8. Reagen Eosin
10. Entelan
IV. Prosedur :
7. Kemudian lakukan tahap mounting, dengam memberi entelan dan deck glass pada
sediaan
Pewarnaa MDT dilakukan untuk skrining secara umum. Sediaan yang dilakukan untuk pewarnaan
ini dibiarkan kering dan tidak dilakukan fiksasi. Pada pewarnaa MDT atau morfologi darah tepi digunakan
pada sampel cairan, seperti biopsy. Pada preparat yangmenggunakan pewarnaan MDT, preparat tidak
diberi entelan karena pada pewarnaan ini preparat dapat diwarnai kembali jika warna pada sediaan mulai
pudar. Sebaran sel pada pewarnaan MDT lebih merata. Pada pewarnaan ini, menghasilkan warna ungu