.. /SPO/LAB 00 1 dari 5
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL ….……………………….
c. Cara pemeriksaan :
1. Makroskopis : lihat warna, kekeruhan / jernih, bekuan, darah.
2. Mikroskopis
a. Jumlah sel ( dengan kamar hitung improved Neubauer )
Larutan Asam asetat 3 % ditambah sedikit larutan methylene blue
Pindahkan cairan otak 4 tetes yang telah dicampur secara
homogen kedalam tabung reaksi yang bersih dan kering.
PEMERIKSAAN CAIRAN TUBUH
.. /SPO/LAB 00 2 dari 5
b. Jenis sel
Sentrifus cairan otak, lalu ambil sedimennya kemudian dibuat
sediaan apus dan warnai dengan Giemsa tetapi jika jumlah sel tidak
terlalu banyak, yaitu kurang dari 50 per ul, hitung jenis sel cukup
dihitung dari kamar hitung saja. Hitung jenis sel dengan mikroskop
.. /SPO/LAB 00 3 dari 5
sitologi
Cairan sendi tanpa antikoagulan untuk pemeriksaan kimia.
Plasma
b. Reagen dan alat :
- Larutan NaCl 0,85 %
- Larutan Giemsa
- Kaca objek
- Kamar hitung Improve Neubauer
- Mikroskop
- Tabung reaksi
- Na Heparin / K3EDTA
- Reagen Protein total dan glukosa
Cara kerja :
1. Makroskopis :
Lihatlah volume, warna, kejernihan, kekentalan, dan periksalah ada
bekuan / tidak.
Ambil 1 – 2 tetes cairan sendi dan diteteskan diatas kaca objek lalu
tutup Viskositas :
Cairan sendi diteteskan melalui spuit ( syringe ).
Normal : membentuk string sepanjang 3-6 Cm
Menurun :Cairan langsung menetes seperti air.
Cara pemeriksaan :
1. Ke dalam tabung reaksi di masukkan 4 mL air suling dan
kemudian ditambah 1 mL cairan sendi
2. Tambahkan 0,14 mL larutan asam asetat 7 N
3. Isi tabung dicampur dengan menggunakan batang pengaduk
4. Hasil segera dibaca dan sesudah 2 jam.
Hasil :
1. Mucin berkualitas baik : bekuan kenyal dan cairan jernih
2. Mucin berkualitas lumayan : bekuan tdk berbatas tegas dalam
cairan
jernih.
PEMERIKSAAN CAIRAN TUBUH
.. /SPO/LAB 00 4 dari 5
2. Mikroskopis :
a. Hitung jumlah sel ( seperti hitung leukosit )
Campurlah cairan sendi sampai homogen, kemudian pindahkan 50
uL cairan sendi ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan 500 Ul NaCl 0,85 %.
Masukkan campuran tersebut ke dalam kamar hitung Improve
Neubauer
Hitung jumlah leukosit dalam 9 bidang besar dgn menggunakan
mikroskop cahaya dan hasil yang diperoleh dikalikan dengan 12.
Perhatikan banyaknya neutrofil dalam 100 leukosit dilaporkan dalam
%.
b. Pemeriksaan kristal
Pemeriksaan kristal harus secepat mungkin dilakukan setelah cairan
diperoleh. Letakkan 1 tetes cairan sendi di atas kaca objek, kemudian
ditutup dengan kaca penutup. Jangan meletakkan cairan berlebihan.
Tepi kaca tutup dikelilingi dengan cat kuku atau parafin yg mencair.
Lalu dilihat dibawah mikroskop.
Dilaporkan : Urat monosodium, kalsium pirofosfat, kolesterol,
kalsium oksalat, hidroksi apatite dan kortokosteroid.
.. /SPO/LAB 00 5 dari 5
c. Cara pemeriksaan :
1. Makroskopis : Dilihat jumlah, warna, kejernihan, bekuan, dan bau
yang tercium.
2. Mikroskopis :
a. Hitung jumlah sel (seperti hitung leukosit)
Gunakan alat analyzer hematologi dengan cara seperti hitung sel
hematologi.
b. Hitung jenis sel
Buatlah sediaan apus dari sedimen cairan dan warnai dengan
pewarnaan Giemsa.
c. Pemeriksaan Rivalta
Masukkan ke dalam tabung silinder 100 l aquadest lalu
tambahkan 1 tetes asam acetat glasial, kemudian jatuhkan 1
tetes cairan tubuh ke dalam tabung tersebut kira-kira 1 cm dari
atas permukaan.
Interpretasi : ratio LDH > 0,6 & ratio protein > 0,5 = eksudat
ratio LDH <0,6 & ratio protein < 0.5 = transudat