Anda di halaman 1dari 20

KERACUNAN SIANIDA

• Sianida adalah kelompok


senyawa yang mengandung
gugus siano (−C≡N) yang
terdapat dialam dalam bentuk-
bentuk berbeda
• Sianida di alam dapat
diklasifikasikan sebagai sianida
bebas, sianida sederhana,
kompleks sianida dan senyawa
turunan sianida
• Sianida bebas
adalah penentu ketoksikan senyawa sianida yang dapat
didefinisikan sebagai bentuk molekul (HCN) dan ion (CN‒)
dari sianida yang dibebaskan melalui proses pelarutan
dan disosiasi senyawa sianida
• Sianida sederhana
garam-garam anorganik sebagai hasil persenyawaan
sianida dengan natrium, kalium, kalsium, dan magnesium
atau
garam dari HCN yang terlarut dalam larutan menghasilkan
kation alkali bebas dan anion sianida
catt : Bentuk sianida sederhana biasanya digunakan
dalam leaching emas.
Ketoksikan Sianida
• Tingkat ketoksikan sianida ditentukan jenis, konsentrasi
dan pengaruhnya terhadap organisme hidup
• hidrogen sianida (HCN) dapat menyebabkan kematian
yang sangat cepat jika dihirup dalam konsentrasi tertentu.
konsentrasi HCN yang fatal bagi manusia jika dihirup
selama 10 menit adalah 546 ppm
• Ketoksikan sianida umumnya berhubungan dengan
pembentukan kompleks dengan logam yang berperan
sebagai kofaktor enzim.
• Sebagai contoh, sianida berikatan dengan enzim yang
mengandung logam yang berperan dalam respirasi
sehingga proses respirasi terganggu
• Tingkat ketoksikan Garam Sianida lebih rendah
dibandingkan HCN karena masuk ke tubuh
hanya melalui mulut Namun demikian,
ketoksikannya dapat dianggap sebanding
dengan HCN karena mudah menghasilkan HCN.
• Kompleks sianida kurang toksik bila
dibandingkan dengan sianida bebas. Sianida
sederhana secara cepat dapat membebaskan
sianida bebas dan menjadi sangat toksik,
sedangkan kompleks sianida yang stabil tidak
bersifat toksik selama tidak terurai menjadi
sianida bebas.
Sistem Yang Diserang Oleh Sianida
1. Sistem pernapasan, krdiovascular dan
pencernaan
2. Sistem Saraf
Paparan HCN secara lama dalam konsentrasi
tinggi dapat menstimulasi sistem saraf pusat
yang kemudian diikuti oleh depresi, kejang-
kejang, lumpuh dan kematian
Metode Pemeriksaan SIanida
1. Metode pengukuran CN total dengan
destilasi.
Sampel mengandung sianida ditambahkan
asam kuat (pH<2) dan didestilasi reflux
selama 1 jam sehingga sianida lepas sebagai
HCN yang ditampung pada larutan NaOH.
Sianida yang tertampung kemudian diukur
dengan titrimeti, kolorimetri
2. Metode pengukuran CN WAD dengan
destilasi.
Metode ini melibatkan destilasi refluks
selama satu jam untuk menguapkan sianida
dari sampel yang telah diatur pH-nya menjadi
pH 3 dengan larutan penyangga. Hasil HCN
yang teruapkan diukur dengan titrimetri,
kolorimetri atau dengan elektroda
3. Metode penentuan CN WAD dengan asam
pikrat.
Metode ini melibatkan pembentukan senyawa
berwarna dengan asam pikrat dengan
kehadiran nikel yang diikuti dengan
pemanasan menggunakan menggunakan
water bath selama 20 menit sebelum
kemudian diukur dengan spektrofotometer vis
4. Metode penentuan CN free dengan perak
nitrat.
Metode ini melibatkan titrasi sampel dengan
larutan perak nitrat standard dengan
menggunakan indikator dimetilaminobenzal-
rodamine.
5. Metode ion kromatografi.
Analisa Kualitatifdan Kuantitatif Sianida
Latar belakang
• Dari aspek nutrisi singkong mengandung empat kelompok
nutrisi, yaitu karbohidrat, lemak, protein dan mineral [1].
• Selain kandungan nutrisi tersebut, dalam singkong baik
daun maupun umbinya mengandung suatu glikosida
cyanogenik artinya suatu ikatan organik yang dapat
menghasilkan racun biru atau HCN (sianida) yang bersifat
sangat toksik [5].
• Tergantung jumlahnya hidrogen sianida (HCN) dapat
menyebabkan sakit sampai kematian (dosis yang
mematikan 0,5 – 3,5 mg HCN/kg berat badan) [6]. Namun
• Metode yang digunakan dalam titrasi ini
adalah metode Argentometri Liebig Deniges.
• Prinsip nya yaitu
pembentukan kompleks stabil AgI yang
ditunjukan dengan terjadinya kekeruhan hasil
reaksi antara sianida dan larutan perak nitrat
dengan penambahan KI sebagai indikator.
• Bahan Yang Dibutuhkan
Umbi singkong, NaOH 2,5%,Larutan KI 5 %,
NH4OH, Larutan perak nitrat, Larutan standar
AgNO3 0,02 N, Asam pikrat jenuh, Na2CO3
8%, Asam tartrat 5%, NaCl, K2CrO4 5%,
Aquadest.
• Analisa Kualitatif
HCN dpt dideteksi dng asam pikrat dlm kondisi
alkalis :
- Rendam 50gr bahan yg ditumbuk dng 50 ml air dlm
erlenmeyer 250ml dan + 10 ml 5% as.tartrat
- Kertas saring 1x7 cm dicelupkan dlm lart as.pikrat
jenuh, dikering-anginkan  kmd basahi dng lart 8%
Na2CO3 dan digantung dileher erlenmeyer
 ditutup, kertas jangan menyentuh cairan
- Panaskan di waterbath 50oC selama 15 mnt, bila warna
kuning-oranye kertas pikrat  merah  ada HCN .
• ANALISIS KUANTITATIF HCN (Cara 1)
1. Timbang 10-20 gr sampel halus (20 mesh),
tambahkan 100 ml aquades dlm labu Kjeldahl,
rendam 2 jam
2. Tambah lagi 100ml aquades  distilasi dng uap
(steam). Tampung distilat dlm erlen-meyer berisi
20ml NaOH 2.5%
3. Setelah distilat mencapai 150ml, tambah 8ml
NH4OH, 5ml KI 5% dan dititrasi dng 0.02N AgNO3
sampai terjadi kekeruhan (letakkan kertas karbon
hitam dibawah labu titrasi).
1 ml AgNO3 = 1.08 mg HCN
(AOAC, 1925)
ANALISIS KUANTITATIF HCN (Cara 2)
- Timbang 10-20gr sampel halus (20 mesh), +
100ml aquades dlm labu Kjeldahl  rendam
2 jam
- Tambah lagi 100ml aquades  distilasi dng uap
uap (steam). Tampung distilat dlm erlenmeyer
berisi 20ml 0.02N AgNO3 dan 1ml HNO3
- Setelah distilat mencapai 150ml disaring dng
krus Gooch endapan yg ada dicuci dng air
- Kelebihan AgNO3 dlm distilat dititrasi dng 0.02N
K-tiosianat dng indikator lrt ferri
- Buat titrasi blanko pd 20ml lart standar 0.02N AgNO 3
1 ml AgNO3 = 0.54 mg HCN
ml titar (blanko-sampel)
Bobot HCN = x 0.54 mg x 100%
mg sampel
Contoh soal
• 10,5 gr singkong dianalisis kadar HCN dengan
titrasi argentometri. Volume titrasi sampel
adalah 3 ml. Volume titrasi blanko adalah 20
ml. Hitunglah kadar HCN dalam % dan ppm!
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai