Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur Project RSIA Brawijaya Bojongsari
Gejala klinis dapat ringan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai berat dan
fatal yaitu Dengue Shock Syndrome (DSS)
Infeksi primer terjadi pada pasien yang baru pertama kali terinfeksi,
sedangkan infeksi sekunder adalah “reinfeksi” oleh serotype yang berbeda
dengan peningkatan risiko mengalami komplikasi yang berbahaya, terutama
pada populasi endemik. Kekebalan setelah terjadi infeksi, pada infeksi primer
akan muncul kekebalan jangka pajang terhadap serotype tertentu, tetapi
hanya sebagian saja yang dapat memberikan kekebalan terhadap 3 serotype
lainnya
Pengertian
a. Deteksi dini dapat secara pemeriksaan hematologi, molecular detection
(RT-PCR), viral antigen detection NS1 yang ditemukan akhir-akhir ini.
Penanda diagnostik Dengue yang baru yaitu NS1, dijumpai dalam jumlah
yang banyak di antara semua serotype yang berbeda dari virus dengue,
sehingga dapat mendeteksi semua jenis virus.
Kadar NS1 berhubungan dengan replikasi virus. Sekresi awal dijumpai dalam
konsentrasi yang tinggi dalam serum, dijumpai baik pada infeksi primer
maupun sekunder.
Tujuan Untuk mendeteksi dini Dengue Hemorrhagic Fever dapat memberi terapi
yang tepat lebih awal, sehingga dapat melindungi pasien dari komplikasi
akibat keterlambatan terapi dengue yang fatal
Kebijakan
Prosedur Metode Lateral flow immune chromatography
Serum / plasma
Peralatan
2. Tabung reaksi
3. Stop Watch
Reagen
Cara Kerja
3. Lihat hasil
Hasil
1. Munculnya garis biru atau ungu pada garis tes (T) dan garis control (C)
menunjukkan hasil positif (2 garis)
4. Jika garis Kontrol (C) tidak muncul, tesnya tidak sah dan harus diulang
lagi dengan sampel baru dan strip baru (tidak ada garis)
RSIA Brawijaya Bojongsari DENGUE NS1 ANTIGEN RAPID STRIP
Normal negatif
Quality Control
Untuk sampel yang meragukan (warna pucat pada garis tes ) atau sampel
negatif pada pasien dengan gejala klinis yang mengarah, dianjurkan untuk
memasukan kembali strip ke dalam tabung dan tunggu 15 menit lagi untuk
dibaca ulang