Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ayu Setya Ningrum

NIM : PO.71.34.1.19.045

Tingkat : 2B

1. Parameter ALT

Kasus : Seorang wanita beruis 40 tahun datang ke laboratorium melakukan tes darah rutin namun ada
beberapa keluhan pada pasien serta nyeri diarea perut. Dokter meminta ATLM melakukan pemeriksaan
ALT. Langkah yang harus dilakukan seorang ATLM dalam melakukan pemeriksaan ALT yaitu:

a. Pemeriksaan pra-Analitik
- Pemahaman intruksi dan pengisian formulir
- Persiapan pasien sebelum melakukan uji laboratorium, pasien diminta berpuasa 8-10 jam
(hanya bisa minum air putih) dan tidak melakukan aktivitas berat
- Pengambilan sampel (plasma dan serum) dilakukan secara tepat, volume yang sesuai, dan
juga alat dan bahan yang berkualitas
- Untuk sampel plasma memakai antikoagulan heparin atau EDTA
- Jika pemeriksaan ditunda simpan sampel pada suhu 2-8oC (bertahan selama 7 hari)

b. Pemeriksaan Analitik
Metode : IFCC (tes UV Optimasi)
- Bawa reagen kerja dan instrumn pada suhu yang dikehendaki (30 oC dan 37oC)
- Campur reagen kerja A dan reagen kerja B dengan perbandingan volume: Reagen A 4ml+
Reagen B 1mL (homogenkan, larutan tabil sampai 2 bulan pada suhu 2-8 oC
- Pipetkan kedalam cuvette
-

Suhu Reaksi 30oC 37oC


Reagen Kerja 1,0 mL 1,0 mL

Sampel 50 µL 100 µL

- Campur dan masukan cuvvete ke dalam spektrofotometer. Dan hitung menggunakan


stopwtch
- Setelah 1 menit catat absorbansi awal pada interval 1 menit sesudahnya selama 3 menit
c. Pemeriksaan post-Analitik
- Hitung perbedaan absorbansi berturut-turut dan perbedaan absorbansi rata-rata per menit

RUMUS:

U/L=ΔA/min x
vt x 106
€ x l x vs
Keterangan
- ΔA/min = rata-rata absorbansi per menit

- Vt = total volume reaksi (1,1 pada suhu 30o dan 1,05 pada suhu 37o )

- Vs = Volume sampel (0,1 pada 30oC dan 0,05 pada 37

- L = alur cahaya (1cm)

- € = NADH (pada 340nm adalah 6300

Atau

300 370

X 1746 U/L X 3333 U/L


ΔA/min
X 29,1 µKat/L X 55,55 µKat/L

- Hasil:

Interval 1 : 1,4987
0,0242
Interval 2 : 1,5229
0,0283
Interval 3 : 1,5512

0,0321
Interval 4 : 1,5833 +

0,0846

0,0846
ΔA/min = = 0,0282
3

U/L = 0,0282 x
1,05 x 106
6300 x 1 x 0,1
= 49
Atau
ΔA/min x 1746
0,0282 x 1746 = 49

Kesimpulan : ALT pada pasien normal

2. Parameter AST
Kasus : Pak Arfin usia 50 tahun datang ke laboratorium dengan membawa rujukan dokter , pak
aArifin mendapatkan keluhan keluhan berupasakit pada jantung, mudah lelah, dan juga mual dan
muntah , pasien juga mempunyai penyakit bawaan yaitu penyakit ginjal. Dokter menyarankan
ATLM melakukan pemeriksaan AST. Langkah yang harus dilakukan seorang ATLM dalam
melakukan pemeriksaan AST yaitu:

a. Pemeriksaan pra-Analitik
- Pemahaman intruksi dan pengisian formulir
- Persiapan pasien sebelum melakukan uji laboratorium, pasien diminta berpuasa 8-10 jam
(hanya bisa minum air putih) dan tidak melakukan aktivitas berat
- Pengambilan sampel (plasma dan serum) dilakukan secara tepat, volume yang sesuai, dan
juga alat dan bahan yang berkualitas
- Untuk sampel plasma memakai antikoagulan heparin atau EDTA
- Jika pemeriksaan ditunda simpan sampel pada suhu 2-8oC (bertahan selama 7 hari)

b. Pemeriksaan Analitik
Metode : IFCC (tes UV Optimasi)
- Bawa reagen kerja dan instrumn pada suhu yang dikehendaki (30 oC dan 37oC)
- Campur reagen kerja A dan reagen kerja B dengan perbandingan volume: Reagen A 4ml+
Reagen B 1mL (homogenkan, larutan tabil sampai 2 bulan pada suhu 2-8 oC
- Pipetkan kedalam cuvette
-

Suhu Reaksi 30oC 37oC


Reagen Kerja 1,0 mL 1,0 mL

Sampel 50 µL 100 µL

- Campur dan masukan cuvvete ke dalam spektrofotometer. Dan hitung menggunakan


stopwtch
- Setelah 1 menit catat absorbansi awal pada interval 1 menit sesudahnya selama 3 menit

c. Pemeriksaan post-Analitik
- Hitung perbedaan absorbansi berturut-turut dan perbedaan absorbansi rata-rata per menit

RUMUS:

U/L=ΔA/min x
vt x 106
€ x l x vs
Keterangan
- ΔA/min = rata-rata absorbansi per menit

- Vt = total volume reaksi (1,1 pada suhu 30o dan 1,05 pada suhu 37o )

- Vs = Volume sampel (0,1 pada 30oC dan 0,05 pada 37

- L = alur cahaya (1cm)

- € = NADH (pada 340nm adalah 6300

Atau

300 370

X 1746 U/L X 3333 U/L


ΔA/min
X 29,1 µKat/L X 55,55 µKat/L

- Hasil:

Interval 1 : 1,4080
0,4194
Interval 2 : 1,8229
0,1283
Interval 3 : 1,9512

0,1321
Interval 4 : 2,0833 +

0,0566

0,0846
ΔA/min = = 0,0566
3

U/L = 0,0566 x
1,05 x 106
6300 x 1 x 0,1
= 94
Atau
ΔA/min x 1746
0,00566 x 1746 = 94U/L
Kesimpulan : Nilai AST pada pasien tinggi
3. Paramter kolestrol
Kasus : seorang pria usia 30 tahun dengan berat badan 105kg melakukan peneriksaan ke dokter
dengan keluhan mudah mengantuk, nyeri pada dada,dan kaki terasa pegal-pegal. Dokter
membuat permintaan pemeriksaan kepada ATLM, Pemeriksaan yang dilakukan yaitu
pemeriksaan kolestrol

Pra-Analitik
- Pemahaman intruksi dan pengisian formulir
- Persiapan pasien sebelum melakukan uji laboratorium (tidak minum obat-obatan seperti
aspirin dan obat diet)
- Pengambilan sampel (plasma dan serum) dilakukan secara tepat, volume yang sesuai, dan
juga alat dan bahan yang berkualitas
- Untuk sampel plasma memakai antikoagulan heparin, EDTA, Oxalate, dan flouride
- Jika pemeriksaan ditunda simpan sampel pada suhu 2-8oC (bertahan selama 7 hari)

Analitik
- Bawa reagen pada suhu ruang
- Pipetkan kedalam tabung reaksi yang sudah dilebeli

Blanko Standar Sampel


Standar Kolestrol - 10µL -
Sampel - - 10µL
Reagen 1,0 mL 1,0mL 1,0 mL
- Campur dan inkubasi tabung reaksi selama 10 menit dalam suhu ruang
- Ukur absorbansi dari standar dan sampel pada panjang gelombang 500nmterhadp blanko.
Warna stabi; selama 2 jam

Post-Analitik

1. Hitung konsentrasi sampel dari nilai absorbans yang didapat dengan rumus

Ab . Sampel
C sampel = x C.standar
Ab . Standar

Note: C standar = 200 mg/dL

Hasil

Absorbans :

Control : 60,5
Blanko : -

Standar : 0,175

Sampel : 0,150

Perhitungan

0,175
C sampel = x 200
0,150

= 233 (tinggi)

Kesimpulan : Nilai kolestrol pada pasien tinggi dengan nilai normal kolestrol <200 mg/dL

Anda mungkin juga menyukai