Anda di halaman 1dari 54

PEMBEK

ALAN
UKOM C
SITOHIST BT
OTEKNO
LOG I
TEKNOL
O G I LA B
ORATOR
IUM MED
IK

WIMPY
SEKOLA
H TINGG
I ILMU K
ESEHATA
N NASIONA
L
D4 TLM
Seorang ATLM mendapatkan permintaan dari dokter untuk melakukan pewarnaan
imunohistokimia Ki-67 pada pasien penderita Ca-mamae. Ketika pengamatan hasil dibawah
mikroskop nampak gambaran warna coklat yang kontras pada sebagian besar jaringan.
Gambaran yang sama juga nampak pada kontrol.
Apa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut?
A. Deparaffinisasi tidak tepat
B. Pengenceran antibodi tidak sesuai
C. Proses blocking protein tidak tepat
D. Metode antigen retrieval tidak tepat
E. Pemilihan antibodi yang tidak cocok
Kunci Jawaban: C
Bahasan : Ki-67 adalah protein di nukleus yang terikat kuat dan di ekspresikan pada siklus sel
saat sel membelah (sel proliferasi, baik sel normal maupun sel tumor) sehingga protein ini dapat
digunakan sebagai penanda dari kecepatan proliferasi sel (agresivitas keganasan)
D4 TLM
Antigen retrieval dilakukan 3 x 5 menit
dalam oven microwave pada 750 W dalam
larutan buffer sitrat 10 mM pada pH 6,0. 

Terlihat jaringan adiposa dan sel lemak


coklat menunjukkan pewarnaan pada
membran sel dan sitoplasma
D4 TLM
Seorang ATLM mendapatkan order dari dokter untuk melakukan pewarnaan imunohistokimia
HER-2 pada pasien penderita kanker payudara. Ketika pengamatan hasil dibawah mikroskop
didapatkan gambaran sebagian besar jaringan yang tidak terwarnai, baik oleh kromogen maupun
counterstain. Apa kesalahan yang menyebabkan kondisi tersebut?
A. Fiksasi terlalu singkat
B. Larutan PBS tidak diganti
C. Deparafinisasi terlalu singkat
D. Konsentrasi antibodi terlalu tinggi
E. Temperature antigen retrieval terlalu tinggi
Kunci Jawaban: C
(Parafin yang tersisa dari proses deparafinasi yang tidak sempurna akan menyebabkan jaringan
tidak dapat terwarnai dengan baik)
D4 TLM
Seorang ATLM sedang mempersiapkan pewarnaan papanicoloau untuk swab vagina. Cat
yang disiapkan yaitu Harris Hematoksilin, OG 6 dan EA 50. Setelah selesai melakukan
pewarnaan, sediaan di serahkan ke dokter untuk dilakukan pembacaan. Dokter menolak hasil
pewarnaan karena preparat belum di tutup dengan Entelan.
Apa tindakan yang tepat untuk kasus tersebut ?
A. Melakukan mounting dengan entelan.
B. Mengulangi proses pewarnaan karena preparat sudah kering.
C. Merendam preparat dengan Xylol kemudian dilakukan mounting.
D. Memfiksasi preparat dengan Alkohol 96 % terlebih dahulu.
E. Meminta sampel ulang pada petugas swab
Kunci Jawaban: C
(Enthelan dapat larut dengan menggunakan xylol)
D4 TLM
Seorang pasien datang ke laboratorium PA dengan membawa surat rujukan dari dokter untuk
pemeriksaan pap smear. Setelah di lakukan pengambilan sampel oleh perawat, ATLM  mendapat
informasi bahwa pasien tersebut sedang manstruasi tapi di hari terakhir.
Apa tindakan ATLM pada kasus tersebut?
A. Menolak sampel karena tidak memenuhi syarat
B. Melakukan klarifikasi langsung ke pasien
C. Meminta sampel ulang ke petugas sampling
D. Melanjutkan proses pewarnaan papanicoloau
E. Memberi catatan pada hasil pewarnaan

Kunci Jawaban: A
(Pada wanita yang mengalami menstruasi gambaran preparat akan didominasi oleh eritrosit yang
menggangu proses pemeriksaan)
D4 TLM
ATLM membaca hasil pewarnaan HE karena ada bagian yang agak sulit teramati, oleh dokter
diminta melakukan pewarnaan lain. ATLM tersebut memutuskan untuk melakukan pewarnaan
Masson's Trichrome.
Apakah alasan sehingga harus mengganti dengan metode tersebut?
A. Kolagen berbeda warna dengan otot
B. Pembuluh darah terwarna coklat
C. Serabut retikulin menjadi berwarna hitam
D. Karbohidrat warna hitam teramati
E. Jaringan lemak tampak kosong
Kunci Jawaban : A
Pada irisan jaringan, pewarnaan ini digunakan untuk membedakan antara otot polos dan serat
kolagen. Interpretasi hasil : keratin dan serat otot berwarna merah, kolagen dan tulang berwarna
biru atau hijau, sitoplasma berwarna merah muda, dan inti sel berwarna coklat tua hingga hitam.
D4 TLM
D4 TLM
Pewarnaan khusus pada jaringan dilakukan ketika akan mengetahui adanya organela tertentu.
Salah satu pewarnaan yang dilakukan untuk melihat serat kolagen pada hepar adalah dengan
melakukan pewarnaan masson trichrom. Intensitas warna yang tampak tergantung pada
banyaknya serat kolagen tersebut.
Apa reagensia yang berperan dalam proses tersebut?
A. Hematoxylin Eosin
B. Boiun
C. Anilin Blue
D. Fosfotungstat acid
E. Iodine

Kunci Jawaban: C
D3 TLM
Pembacaan hasil pewarnaan Hematoksilin Eosin oleh ATLM tidak dapat memperlihatkan
penanda khas dari suatu jaringan. Oleh karena itu dokter meminta pewarnaan lain, dan ATLM
tersebut memutuskan untuk melakukan pewarnaan AgNO3.
Apakah yang tidak teramati sehingga harus mengganti metode?
A. Serabut retikulin
B. Karbohidrat
C. Jaringan lemak
D. Pembuluh darah
E. Lendir/mucus
Kunci Jawaban: A
(pewarna perak dalam hal ini AgNO3 adalah pewarna yang paling sering digunakan untuk
pewarnaan serabut retikulin)
D3 TLM
Seorang ATLM menerima sampel berupa jaringan tulang dengan dugaan osteosarkoma.
Sebelum dilakukan tissue processing, maka jaringan yang telah difiksasi dilakukan proses
dekalsifikasi terlebih dahulu.
Apa tujuan dilakukan hal tersebut?
A. Menghilangkan garam kalsium
B. Membuang kulit dan jaringan lunak di sekitar tulang
C. Membuang cairan fiksatif, yaitu bufer netral formalin 10%
D. Membuat ukuran tulang menjadi lebih kecil sehingga mudah dipotong.
E. Membuka tulang sehingga larutan pada proses dehidrasi dapat terserap dengan baik

Kunci Jawaban: A
Dekalsifikasi merupakan proses penghilangan garam kalsium dari jaringan dengan
menggunakan larutan asam nitrat 10 % selama 3 hari (atau 3% selama 5 hari) sehingga
tulang menjadi lunak, dan dapat dilakukan pembuatan preparat histologis untuk kepentingan
pengamatan mikroskopis tulang. Dekalsifikasi terlalu lama membuat inti sel tervisualisasi
D4 TLM
Pemeriksaan analisis kromosom terdapat beberapa metode pewarnaan, salah satunya yaitu
pewarnaan dasar yang digunakan untuk mewarnai seluruh bagian kromosom dan terutama untuk
mewarnai bagian kromosom yang mengalami kompresasi dan kendensasi.
Apakah pewarnaan yang dimaksud?
A. C-banding
B. G-banding
C. Q-banding
D. R-banding
E. T-banding

Kunci Jawaban: A
Heterokromatin yang terlihat sebagai kromatin dapat divisualisasikan dengan proses pewarnaan C-
banding. Pewarnaan C- Banding dapat memvisualisasi bagian kromosom yang mengalami kondensasi
D4 TLM
Pemeriksaan analisis kromosom terdapat beberapa metode pewarnaan, salah satunya yaitu
pewarnaan yang digunakan untuk mewarnai heterokromatin, terutama bagian sentromer dari
kromosom. 
Apakah pewarnaan yang dimaksud?
A. C-banding
B. G-banding
C. R-banding
D. R-banding
E. T-banding

Kunci Jawaban: B

Pewarnaan G-banding dapat memvisualisasi heterokromatin khususnya pada bagian sentromer.


Pengamatan biasanya menggunakan bantuan mikroskop fluorescent.
D4 TLM
Seorang ATLM menerima sampel kerokan jaringan untuk dicek keberadaan mutasi DNA. Pemeriksaan
tersebut harus menggunakan alat khusus yang bisa mengetahui hasil secara kuantitatif.
Apa nama alat yang digunakan?  
A. PRC
B. RT-PCR
C. Elektroforesis
D. Biosafety cabinet  
E. Gel Doc

Kunci Jawaban: B
(Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dapat digunakan untuk mendeteksi
mutase genetic sampel jaringan)
D4 TLM
Seorang ATLM menerima sampel kerokan jaringan dicek keberadaan mutasi DNA. Sampel tersebut
ternyata dari seorang pasien penderita kanker paru.
Apa jenis mutase yang akan diperiksa oleh ATLM tersebut?
A. KRAS
B. EGFR
C. NRAS
D. BRAV  
E. RBAS
Kunci Jawaban: B
EGFR adalah mutasi gen yang paling sering terjadi pada kanker paru, khususnya jenis kanker paru sel
besar (adenokarsinoma)
KRAS adalah mutasi pada kanker kolorektal
NRAS berguna dalam menuntun terapi pasien pada kanker tertentu seperi kanker usus besar dan
melanoma
BRAV adalah mutase yang paling banyak ditemukan pada melanoma (kanker kulit)
D4 TLM
Seorang ATLM melakukan pewarnaan dengan menggunakan antigen dan antibody pada jaringan tiroid
yang sedang dikerjakan. Kandungan protein pada jaringan dapat tervisualisasi dengan baik
menggunakan metode tersebut.
Apa bahan yang dapat menvisualisasi kandungan yang dimaksud pada kasus diatas ?
A. Pewarna
B. Substrat
C. Staining
D. Cromogen  
E. Janus Green

Kunci Jawaban: D
Chromogen dapat memvisualisasi kandungan protein dalam jaringan
D4 TLM
Seorang ATLM melakukan pewarnaan jaringan menggunakan Pewarna dasar hematoxylin eosin,
namun ternyata ATLM tersebut tidak menemukan keberadaan sel alfa pada jaringan pancreas yang
sedang diamati.
Apa pewarnaan yang seharusnya digunakan oleh ATLM tersebut ?
A. Papenhaim
B. Imunohistokimia
C. Alizarin red
D. Alcian blue
E. Hematoxilin Azzure  

Kunci Jawaban: B
Sel alfa, beta dan delta pancreas dapat divisualisasi dengan pewarnaan imunohistokimia
D4 TLM
Seorang ATLM menerima sampel suatu jaringan adenocarcinoma dengan keterangan bahwa protein
yang terdapat pada jaringan harus dapat diamati. ATLM melakukan prosedur rutin dengan pewarnaan
hematoxylineosin (HE). Ketika dilakukan pembacaan hasil, dokter Patologi Anatomi tidak menemukan
protein dari hasil pembacaan yang ingin dilihat. Pewarnaan HE  hanya mampu menunjukkan inti dan
sitoplasma yang berwarna ungu dan merah muda.
Pewarnaan apa yang seharusnya dilakukan oleh ATLM pada kasus tesebut?
A. Immunohistokimia
B. Mallorys-Azan
C. Acid-Fucshin
D. Papaniculou
E. Metylen blue
Kunci Jawaban: A
pewarnaan imunohistokimia (IHC) dapat digunakan untuk mewarnai protein dalam sampel jaringan atau
sel. Metode ini memanfaatkan antibodi yang diarahkan terhadap protein tertentu. Antibodi ini kemudian
diberi label dengan zat pewarna, seperti enzim atau fluorokrom, yang memungkinkan identifikasi dan
D4 TLM
Seorang ATLM di laboratorium patologi anatomi mendapatkan sampel jaringan mammae yang diwarnai
dengan pewarnaan rutin Hematoxylin Eosin. Pewarna tersebut akan bisa mewarnai inti sel dan
sitoplasma dengan baik. Pewarna yang baik akan memberikan kontras warna yang jelas antara bagian
sel.
Apa hasil dari pewarnaan yang bersifat asam pada kasus tersebut?
A. Inti sel berwarna merah muda.
B. Inti sel berwarna ungu
C. Sitoplasma akan terpulas warna ungu
D. Sitoplasma akan terpulas warna merah muda  
E. Sitoplasma akan terpulas warna jingga.

Kunci Jawaban: D
Hematoxylin mempunyai sifat basa yang akan mewarnai inti sel sehingga berwarna biru/ungu,
sedangkan eosin bersifat asam akan mewarnai sitoplasma berwarna merah muda.
D3 TLM
Suatu laboratorium Patologi Anatomi menerima sampel sitologi bilas paru. Langkah pertama yang
dilakukan oleh ATLM adalah memastikan sampel terfiksasi dengan baik menggunakan alkohol 96 %.
Konsentrasi dan jumlah larutan akan berpengaruh terhadap hasil fiksasi.
Berapa komposisi fiksasi yang diperlukan pada kasus tersebut?
A. 2:1
B. 1:1
C. 1:2
D. 3:2  
E. 2:3

Kunci Jawaban: B
Perbandingan volume larutan fiksasi alcohol 96 % dengan sampel sitologi adalah 1 : 1 dengan
sentrifugasi 1800-2500 rpm selama 10 menit
D4 TLM
Seorang ATLM di laboratorium patologi anatomi mendapatkan sampel sediaan apusan pada sel leher
rahim dalam bentuk preparat yang harus segera diwarnai. ATLM harus melakukan prosedur pewarnaan
yang tepat agar gambaran sel terwarnai dengan baik. 
Pewarnaan apa yang harus digunakan oleh ATLM pada kasus tersebut?
A. Hematoxylin-Eosin
B. Imunohistokimia
C. Mallory’s Azan
D. Papanicolau  
E. Neutral Red

Kunci Jawaban: D
Papanicolaou adalah pewarnaan untuk apusan vagina
Mallory’s Azan digunakan untuk mewarnai jaringan ikat sel
Neutral red biasanya bersama janus green digunakan untuk mewarnai jaringan embrional dan darah
supravital
D3 TLM
Seorang ATLM melakukan prosedur pembuatan preparat histopatologi. Prosedur tersebut tidak boleh
terlewatkan karena rantai aldehida (H-CHO) dalam formalin menyebabkan reaksi polimerasi pada
jaringan, yaitu reaksi pembentukan kompleks-kompleks dan campuran aditif berupa perubahan ikatan
antar molekul protein. Reaksi ini yang menyebabkan terjadinya perubahan sifat fisikokimia yang akan
merubah sifat sifat reaktivitas jaringan terhadap pewarnaan.
Apa prosedur yang dimaksud pada kasus tersebut?
A. Dehidrasi
B. Clearing
C. Staining
D. Fiksasi  
E. Bloking

Kunci Jawaban: D
Larutan yang digunakan untuk proses fiksasi jaringan adalah neutral buffer formalin (NBF) 10 %
dengan lama waktu 24-48 jam tergantung dari ukuran jaringan.
D3 TLM
Prosedur Histologi (Tahap penerimaan sampel hingga pematangan jaringan)
1. Penerimaan sampel
2. Fiksasi dengan NBF 10 % selama 1x24 jam dengan perbandingan 1 : 10 (mencegah autolysis/busuk)
3. Dehidrasi (menghilangkan air dan zat fiksatif) dengan :
a. Alcohol 70 % (10’)
b. Alcohol 95 % (10’)
c. Alcohol 95 % (10 )
d. Alcohol absolut (10’)
e. Alkohol absolut (10’) Catatan : Alkohol dapat disebut juga etanol
4. Clearing (mengganti cairan dehidrasi dengan pelarut paraffin) dengan
a. Xylol 1 (10’)
b. Xylol 2 (10’)
c. Xylol 3 (10’)
d. Xylol 4 (10’)
D3 TLM
Prosedur Histologi (Tahap penerimaan sampel hingga pematangan jaringan)
5. Infiltrasi dengan :
a. Parafin (paraplast) cair (10’)
b. Parafin (paraplast) cair (10’)
c. Parafin (paraplast) cair (10’)
d. Parafin (paraplast) cair (10’)
6. Embedding/ penanaman/ blocking dengan meletakkan jaringan pada base mold kemudian diberi
cetakan dari cassete tissue kemudian dituang paraffin cair, dinginkan.
7. Potong block jaringan dengan mikrotpm pada ketebalan 2-5 µ
8. Tangkap pita paraffin pada microthermal floating bath dengan object glass yang telah dibubuhkan
lem putih telur dan gliserin (1:1)
9. Masukkan dalam oven suhu 37ºC hingga pita paraffin merekat (1 malam)
Nb : jangan terlalu panas, suhu tinggi dapat menyebabkan perubahan struktur jaringan
D3 TLM
Prosedur Pengecatan Histologi
a. Setelah keluar dari oven, preparat yang sudah kering direndam dalam xylol selama 10 menit
sebanyak 3x rendaman (deparafinisasi).
b. Lalu dikeringkan dengan cara pres kertas yang bersih dan dilap kapas bersih
c. Rehidrasi dengan alkohol bertingkat
(absolut 95 % 70%) @ 3 menit
c. Masukkan dalam pewarna I yaitu hematoksilin selama 15 menit.
d. Cuci dengan air mengalir kembali sampai wana biru (5 menit)
d. Celupkan sebanyak 3 kali dalam asam alcohol (1 % HCl dalam 70 % alkohol) untuk
diferensiasi (proses dekolorisasi pada sitoplasma) @5-10 detik
e. Cuci dengan air mengalir selama 1 menit
h. Blueing selama 3 kali celup.
i. Masukkan dalam eosin 1% selama 10 menit
D3 TLM
Prosedur Pengecatan Histologi
h. Dehidrasi (menghilangkan air) dengan alkohol bertingkat
(70% 95 % absolut) @ 3 menit
k. Clearing dengan larutan Xylol 1-Xylol 2 @ 3 menit
l. Mounting (proses penutupan jaringan diantara objek glass dan deck glass/ cover glass dengan
enthelan)
m. Beri identitas dengan label
D4 TLM
Dokter meminta ATLM untuk melakukan pemeriksaan kelainan kromosom pada pasien wanita umur 50
tahun yang memiliki riwayat keluarga meninggal karena Ca mammae serta mengeluhkan timbulnya
benjolan pada mammae dextra yang mengeluarkan darah dan cairan. 
Pada tahap apa ATLM akan mengamati kromosom secara jelas dalam kasus tersebut?
A. Metafase
B. Profase
C. Anafase
D. Telofase
E. Interfase
Kunci Jawaban: A
Selama tahap metafase, kromosom mengalami kondensasi maksimal dan tersusun dengan rapi di
bidang metafase. Kondisi ini membuat kromosom menjadi lebih terlihat dan dapat diamati dengan lebih
jelas di bawah mikroskop. Dalam kanker mammae, kerap terjadi perubahan struktural pada kromosom,
seperti translokasi, delesi, atau amplifikasi, yang dapat membuat kromosom tersebut lebih mudah
dikenali dan dianalisis.
D4 TLM
Seorang ATLM menerima sampel jaringan dari dokter yang menghendaki pemeriksaan dengan metode
IHK. ATLM segera memproses jaringan tersebut melalui proses antigen retrieval. 
Zat apakah yang digunakan pada kasus tersebut?
A. Citrat pH 6
B. Citrat pH 10
C. EDTA pH 4
D. EDTA pH 6
E. Tris HCl pH 6

Kunci Jawaban: A
Larutan citrate pH 6 digunakan sebagai chelating agent (pengikat ion) yang membantu dalam
pemecahan ikatan antatra antigen dan matriks jaringan yang terbentuk selama proses fiksasi
D4 TLM
Seorang ATLM menerima permintaan pembuatan preparat histopatologi dengan pewarnaan HE sampel
dari jaringan gaster. Dalam tahap pembacaan hasil didapatkan gambaran yang menutupi morfologi sel
– sel gaster berbentuk seperti gelembung – gelembung bulat, lingkaran hitam dengan bagian tengah
yang transparan. Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kesalahan pada kasus di atas?
A. Entelan yang terlalu kental
B. Clearing dengan xylol yang tidak sempurna
C. Proses pewarnaan yang tidak sempurna
D. Deparafinisasi xylol yang tidak sempurna
E. Object glass yang kotor

Kunci Jawaban: A
Entelan yang terlalu pekat dapat diencerkan dengan menggunakan larutan xylol.
D3 TLM
Seorang ATLM melakukan pembuatan preparat histopatologi. Pada proses mikrotomi ATLM
menggunakan ketebalan 3-5 mikron, dan mendapatkan hasil pita jaringan yang tidak utuh (sobek –
sobek). 
Faktor apakah yang menyebabkan kesalahan  pada kasus di atas?
A. Pisau mikrotom yang sudah tumpul
B. Blok paraffin yang terlalu dingin 
C. Lapisan paraffin terlalu tebal
D. Holder pisau mikrotom kotor
E. Ketebalan jaringan yang terlalu tipis

Kunci Jawaban: A
Pisau yang tumpul dapat menyebabkan pita jaringan tidak terpotong seutuhnya (sobek –sobek)
D3 TLM
MASALAH PENYEBAB SOLUSI

Pita paraffin menggulung Pisau tumpul Geser pisau pada bagian yang
tajam

Potongan tebal tipis Parafin terlalu lembek Tanam ulang pada titik leleh
lebih tinggi
Sudut potong kurang tepat Atur ulang sudut pisau

Pisau atau block longgar Perkuat penjepit

Potongan tidak berbentuk pita Parafin terlalu keras Tanam ulang pada titik leleh
lebih rendah
Pita robek Bersihkan pisau dari sisa parafin
D3 TLM
Seorang ATLM melakukan perendaman sampel jaringan setebal 6x6 cm dalam 10ml larutan formalin
selama 1 jam. Kemudian dilanjutkan pemrosesan jaringan sesuai prosedur, dan diperoleh hasil
pewarnaan tidak merata pada semua lapang pandang. 
Apa penyebab terjadinya kesalahan pada kasus di atas?
A. Besar jaringan tidak sesuai volume larutan fiksasi
B. Proses inkubasi yang tidak sempurna
C. Proses dehidrasi yang tidak sempurna
D. Tidak dilakukan proses dehidrasi
E. Proses clearing yang tidak sempurna

Kunci Jawaban: A
Proses fiksasi jaringan dengan larutan NBF 10 % yang tidak optimal dapat menyebabkan pewarnaan
hipokromatik (tidak terwarnai optimal)
D3 TLM
Seorang pasien melakukan pemeriksaan papsmear. Saat dilakukan prosedur papsmear, pasien tidak
mengetahui apabila prosedur yang dilakukan akan sedikit invasif dan karena diketahui terdapat
peradangan pada vagina petugas tidak jadi melakukan prosedur tersebut. Akhirnya pemeriksaan akan
diulang lain waktu.
Apakah tahap yang terlewatkan?
A. Penginformasian pra analisis
B. Penginformasian prosedur
C. Pertanggungjawaban lab
D. Kesediaan Pasien
E. Analisa data

Kunci Jawaban: E
Faktor preanalitik berperan penting dalam seluruh pemeriksaan laboratorium
D4 TLM
Aberasi kromosom sering diduga sebagai penyebab beberapa kanker, pemeriksaannya didahului
dengan pengambilan specimen. Sampel yang diambil biasanya darah dan diambil sel leukositnya.
Leukosit tersebut selanjutnya dilakukan kultur pada media selama 72-96 jam dan kemudian dilanjutkan
dengan diberi larutan kolkhisin atau colcemid.
Apakah fungsi dari reagen tersebut?
A. Merangsang sel memasuki metafase sehingga kromosom terlihat jelas
B. Mewarnai kromosom
C. Menghentikan proses pembelahan sel
D. Membunuh leukosit sehingga tidak dapat membelah lagi
E. Menyuburkan media sehingga sel membelah dengan cepat  
Kunci Jawaban: A
Kolkhisin atau colcemid juga dapat digunakan untuk menghentikan memadatkan kromosom dengan
menghambat pembelahan sel, kolkhisin atau colcemid memungkinkan kromosom tetap berada dalam
keadaan kondensasi maksimal, yang memudahkan pengamatan dan analisis struktur kromosom secara
detail.
D4 TLM
Petugas laboratorium berniat untuk melihat adanya Philadelpia kromosom, sehingga dilakukan analisa
kromosom dengan teknik FISH. Kromosom ini ditemukan pada hampir semua penderita leukimia akibat
pertukaran segmen kromosom nomor 9 dan 22.
Apakah bahan pemeriksaan yang sesuai?
A. Urine
B. Air liur
C. Jaringan biopsi  
D. Swab tenggorok  
E. Sumsum tulang

Kunci Jawaban: E
FISH adalah metode analisis kromosom yang memungkinkan identifikasi dan visualisasi kromosom
atau sekuens DNA spesifik dengan menggunakan probe DNA yang diberi pewarna fluoresen. Sampel
yang akan dianalisis, seperti sel darah atau jaringan yang mengandung kromosom. Sampel dapat
diperoleh dari darah perifer, sumsum tulang, atau jaringan lainnya.
D4 TLM
Seorang ATLM dalam proses pengecatan imunohistokimia mempersiapkan berbagai jenis reagen,
salah satunya adalah Diaminobenzidine (DAB).
Apakah fungsinya?
A. Mewarnai label pada ikatan antigen dan antibodi
B. Memperbaiki kerusakan epitop akibat fiksasi  
C. Menghilangkan endogenous peroksidase
D. Memberikan counter stain pada preparat  
E. Mengikatkan antibodi pada target
Kunci Jawaban: A
DAB digunakan sebagai substrat untuk enzim peroksidase, seperti enzim konjugat peroksidase kuda
(horse radish peroxidase/HRP). Enzim peroksidase ini umumnya dikonjugasikan dengan antibodi
sekunder yang berikatan dengan antigen spesifik pada jaringan yang diamati. DAB bereaksi dengan
enzim peroksidase dalam keberadaan hidrogen peroksida (H 2O2) untuk menghasilkan sinyal warna
yang terdeteksi di bawah mikroskop. DAB juga berfungsi sebagai cointerstain pada preparat
pewarnaan IHK sebelum diberi warna hematoxylin pada tahap akhir pengecatan.
D4 TLM
Sampel jaringan hepar hendak dibuat preparat untuk menemukan serabut retikulin. Penggunaan
pewarnaan rutin Hematoxyline Eosin tidak mampu menujukkannya, oleh karena itu perlu dilakukan
pewarnaan khusus.
Apakah staining yang diperlukan?
A. PAS D. Mucicarmin
B. Giemsa E. Victoria Blue
C. AgNO3

Kunci Jawaban: C
Irisan jaringan yang telah diwarnai dengan silver stain (AgNo 3) kemudian diamati menggunakan
mikroskop dengan peningkatan kontras/ mikroskop polarisasi dimana serabut retikulin akan tampak
berwarna cokelat atau hitam karena adanya pengendapan perak pada strukturnya.
Mucicarmin untuk deteksi sel goblet (sel yang menghasilkan mucus), identifikasi & visualisasi mucus
Victoria blue untuk mewarnai mukopolisakarida atau glikosaminoglikan (GAG) dan juga serat kolagen
PAS (Periodic Acid Schiff) untuk memvisualisasi keberadaan senyawa karbohidrat (merah/merahmuda)
D4 TLM
Petugas ATLM melakukan pewarnaan rutin Hematoxylin Eosin (HE). Tahapan yang sedang dilakukan
adalah pencelupan pada larutan HCl 1% dalam alkohol 70% selama 5-10 detik. Apakah proses yang
dilakukan?
A. Fiksasi
B. Blueing
C. Rehidrasi
D. Diferensiasi
E. Decolorisasi

Kunci Jawaban: E
Decolorisasi bertujuan untuk menghilangkan kelebihan warna dan memperbaiki kontras warna antara
struktur jaringan yang diwarnai dan latar belakang. Laruatan yang umum digunakan adalah larutan
asam encer seperti HCl 1% (asam alkohol) dalam waktu 5-10 detik.
D3 TLM
Potongan sampel kanker berdiameter 15 cm hendak dikirimkan ke laboratorium pusat, karena di
institusi tersebut tidak tersedia pemeriksaan yang akan dilakukan. Jaringan direndam dalam fiksatif dan
diberi perlakuan dengan disayat dengan jarak setiap ± 1,5 cm sesuai dengan permintaan dari petugas.
Apakah maksud dari tahap tersebut? 
A. Memudahkan penghantaran.
B. Memudahkan dalam transportasi
C. Memaksimalkan penetrasi formalin.
D. Menghemat tempat di wadah saat ekspedisi.
E. Menyesuaikan dengan jenis organ
Kunci jawaban : C
Dalam diseksi insisial, potongan jaringan dipotong hingga hampir putus, tetapi bagian ujung potongan
masih terhubung sehingga terbentuk suatu luka sayatan yang tidak sempurna. Hal ini dilakukan untuk
memfasilitasi penetrasi larutan fiksasi, seperti NBF 10 % ke dalam jaringan dengan lebih baik. Dengan
tidak memutuskan potongan jaringan sepenuhnya, area permukaan luka sayatan yang tidak terputus
dapat membantu pergerakan larutan fiksasi ke dalam jaringan yang lebih dalam.
D4 TLM
Seorang ATLM membuat sediaan preparat jaringan mammae dengan pewarnaan HE. Pada waktu itu
alcohol yang dimiliki di laboratorium terbatas dan proses hanya mencapai konsetrasi 90%. Hasil
pengamatan mikroskopis didapatkan visualisasi yang tampak kabur serta tidak fokus.
Apa penyebab hasil tersebut ?
A. Adanya rongga air pada slide
B. Dehidrasi kurang sempurna
C. Hemaktosilin kurang asam
D. Kurang perlakukan blueing
E. Eosin terlalu basa
Kunci jawaban : B
Dehidrasi yang sempurna ditandai dengan preparate yang jernih
Blueing untuk memaksimalkan penyerapan cat hematokxylin sehingga nampak lebih biru/ungu
Eosin yang terlalu asam akan mendominasi warna jaringan pada preparate menjadi merah muda
Hematoxilyn yang terlalu basa akan mendominasi warna jaringan pada preparate menjadi biru/ungu
D4 TLM
Suatu saat di Laboratorium mempunyai masalah dengan pasokan xylol sehingga ATLM menggunakan
alternatif larutan kloroform untuk proses penjernihan.  Ia menggunakan  larutan tersebut karena
mempunyai kelebihan dibanding dengan yang lain.
Apakah kelebihannya pada larutan tersebut?
A. Murah
B. Mudah didapat
C. Kurang beracun
D. Jaringan tidak keras
E. Mempermudah rehidrasi

Kunci Jawaban: D
Salah satu kelebihan CHCl3 adalah membuat jaringan tidak menjadi keras.
D3 TLM
Seorang ATLM sedang melakukan pembuatan sediaan jaringan tertentu. Setelah sediaan jadi, ATLM
tersebut mendapatkan hasil sediaan terjadi pembengkakan sel. 
Apa kesalahan yang dilakukan oleh seorang ATLM tersebut?  
A. Clearing yang terlalu lama
B. Clearing yang terlalu singkat
C. Washing yang terlalu singkat
D. Fiksatif yang hipertonik
E. Fiksatif yang hipotonik

Kunci Jawaban: E
Larutan fiksasi yang digunakan dalam pengolahan jaringan histologi sebaiknya bersifat isotonik.
Larutan isotonik memiliki konsentrasi ion dan osmolaritas yang sama dengan cairan tubuh atau jaringan
yang sedang difiksasi. Ini penting untuk menjaga kestabilan struktur seluler dan mencegah perubahan
yang tidak diinginkan akibat perubahan tekanan osmotik.Jika hipotonik maka sel bengkak, jika
hipertonik, sel akan mengkerut/ menyusut.
D4 TLM
Immunostaining dasar untuk mengidentifikasi ikatan antigen-antibodi. Antobodi yang terikat dengan
antigen disebut first antibody yang berfungsi mengetahui dan berikatan dengan antigen. Maka dalam
IHC, akan mengetahui ikatan first antibody dengan antigen. Ikatan tersebut dapat dilihat dengan
adanya perubahan warna menjadi coklat atau merah.
Apakah nama bahan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan warna menjadi coklat ?
A. Alkali fosfatase
B. Diamino benzidine
C. Secondary antibody
D. Antigen retreaval
E. Citrate buffer

Kunci Jawaban: B
Fungsi utama (DAB) diamino benzidine dalam imunohistokimia adalah sebagai pewarna yang
menghasilkan sinyal yang terlihat atau tanda berupa warna coklat di situs antigen yang positif.
Intensitas warna coklat ini mencerminkan kehadiran antigen yang diinginkan.
D4 TLM
Diterima spesimen jaringan mamae dengan pengantar pemeriksaan p53. Sebagai ATLM, anda akan
melakukan metode tidak langsung menggunakan metode immunoenzyme. Preparat diligasikan antibodi
monoklonal p53, antibodi sekunder terlabel peroksidase, kemudian dikarakterisasi dengan double
staining menggunakan DAB dan hematoxylin eosin
Bagaimana interpretasi hasilnya?
A. Sel yang mengekspresikan p53 berwarna merah 
B. Sel yang mengekspresikan p53 berwarna biru
C. Sel yang mengekspresikan p53 berwarna ungu
D. Sel yang mengekspresikan p53 berwarna coklat
E. Sel yang mengekspresikan p53 tidak berwarna

Kunci Jawaban: D
D4 TLM
Seorang teknisi patologi anatomi akan melakukan pewarnaan jaringan dengan metode
imunohistokimia. Setelah melakukan deparafinisasi dan rehidrasi, maka preparat jaringan direndamkan
dengan larutan penyangga dan dimasukkan ke dalam microwave selama 10 menit. Teknisi tersebut
kemudian mengambil rendaman preparat dan mencuci dengan PBS. (Phospat Buffer Saline)
Bagaimana cara yang dilakukan oleh teknisi dalam mencuci preparat dengan PBS?  
A. Pencucian dilakukan langsung ke jaringan agar warna berubah menjadi putih
B. Pencucian dilakukan langsung ke jaringan agar tekstur menjadi sangat keras
C. Pencucian dilakukan langsung ke jaringan agar ukuran mengembang
D. Pencucian jangan langsung ke jaringan agar jaringan tidak pecah
E. Pencucian jangan langsung ke jaringan agar jaringan menjadi lunak

Kunci Jawaban: D
Fungsi pencucian dengan PBS untuk menghilangkan residu antibody yang tidak terikat (non spesifik)
dari permukaan jaringan, menghilangkan residu reagen, membantu mengurangi sinyal latar belakang,
menstabilkan jaringan dan menjaga kelembaban.
D4 TLM
Seorang ATLM mengerjakan langkah-langkah teknik pewarnaan IHC untuk deteksi aktivitas CRP pada
suatu jaringan. Salah satu tahapan yang harus ia kerjakan adalah penetesan reagen H 2O2 3%,
didiamkan pada suhu kamar selama 15 menit dan dicuci dengan PBS. 
Mengapa tahapan harus dikerjakan ?

A. Meningkatkan ikatan antibody


B. Inaktivasi enzim peroksidase yang ada di dalam sel
C. Meningkatkan intensitas warna
D. Menghentikan aktivitas fiksasi
E. Menyediakan situs ikatan antibodi-antigen

Kunci Jawaban: B
D3 TLM
Seorang teknisi patologi anatomi mendapatkan sampel blok parafin dari sebuah spesimen. Blok parafin
tersebut akan dilakukan pemotongan dengan mikrotom. Proses pemotongan bertujuan untuk
menghasilkan pita jaringan dengan ketebalan tertentu. Namun, blok parafin yang akan dipotong terlalu
lembek.
Apa solusi yang dapat dilakukan oleh teknisi?  
A. Mengganti dan menggeser pisau pada bagian yang berbeda
B. Mengatur ulang sudut pemotongan
C. Menanam ulang jaringan pada parafin yang lebih keras
D. Melembabkan udara disekitar area pemotongan
E. Melakukan perawatan dan kalibrasi ulang mikrotom

Kunci Jawaban: C
Block paraffin yang terlalu lembek mengakibatkan tidak dapat dipotong tipis sehingga jaringan harus
ditanam ulang pada suhu tinggi.
D3 TLM
Seorang ATLM menerima sediaan apus dari spesimen sekret serviks. ATLM melakukan pewarnaan
Papanicolaou pada sediaan tersebut. ATLM tersebut mengamati sediaan menggunakan mikroskop
untuk melihat kualitas hasil pewarnaan dan menemukan gambaran sel yang polikromatik. 
Apa nama zat warna yang digunakan ATLM untuk kondisi tersebut?
A. Hematoxylin dan eosin
B. Eosin, azure dan methylene blue
C. Reagen Schiff dan Mayer’s hematoxylin
D. Hematoxylin, orange-G dan eosin alcohol
E. Diaminobenzinidine, hematoxylin dan eosin

Kunci Jawaban: D
Hematoxylin akan mewarnai inti sel (biru/ungu), Ada satu jeni Hematoxylin yang sangat toksik dan
korosif tapi sangat baik mewarnai inti yaitu Hematoxylin Harris. Orange G6 akan mewarnai sitoplasma
non keratinizing squamous cell (biru/hijau) sedangkan EA (Eosin Alcohol) 50 akan mewarnai sitoplasma
keratinizing squamous cells (sel squamous yang mengeras) (merah muda/oranye)
D3 TLM
Prosedur Pengecatan Papanicolou
a. Preparat yang sudah terfiksasi diberi nomor identitas dengan abrassive boor
b. Masukkan dalam Hematoksilin selama 3-5 menit.
c. Cuci air hingga tidak luntur
d. Celupkan alkohol 5x celup
e. Blueing 3 kali celup
f. Masukkan ke Orange G-6 selama 3-5 menit
g. Cuci air mengalir
h. Celupkan alkohol 5x celup
i. Masukkan ke dalam EA 50 selama 3-5 menit
j. Cuci dengan air mengalir
D3 TLM
Prosedur Pengecatan Papanicolou
g. Celupkan alkohol 3x celup
h. Press kertas saring
i. Celupkan xylol 3x celup
j. Press dengan kertas yang bersih
k. Tetesi enthelan/ canada balsam/ gom damar.
l. Tutup deck glass
m. Preparat siap untuk didiagnosa
D4 TLM
Seorang ATLM menerima sampel biopsi jaringan dan segera di proses untuk pembuatan preparat,
setelah preparat jadi maka ATLM tersebut akan segera melakukan pengecatan/pewarnaan IHC. Pada
Laboratorium tempat ATLM berkerja mempunyai jenis pengecatan yang sama namun mempunyai
prinsip kerja yang berbeda yaitu metode LSAB dan metode ABC. Namun ATLM tersebut lebih memilih
metode ABC. 
Apa alasan penggunaan metode tersebut ?
A. Terbentuklah kompleks yang cukup besar, menghasilkan intensitas sinyal yang tinggi
B. Metode ABC memiliki ikatan jaringan yang kurang nonspesifik
C. Kompleks multi-enzim yang besar memperkuat sinyal, memberikan sensitivitas yang lebih besar.
D. Avidin dan enzim yang dibiotinilasi digabungkan untuk membentuk kompleks makromolekul besar
E. Dapat melabeli banyak antigen

Kunci Jawaban: E
D3 TLM
Sampel jaringan yang telah melalui proses pematangan jaringan selanjutnya ditanam pada base mold.
Reagen yang digunakan adalah paraffin cair yang sejenis dengan paraffin yang digunakan pada proses
infiltrasi. Langkah pertama dalam penanaman jaringan adalah menuangkan cairan paraffin ke dalam
base mold.
Bagaimanakah tahapan selanjutnya ?
A. Menuangkan paraffin cair sampai batas maksimal
B. Menutup base mold dengan kaset jaringan
C. Memposisikan jaringan sesuai yang diharapkan
D. Medinginkan base mold
E. Memanaskan dasar base mold

Kunci Jawaban: C
Jaringan diposisikan agar tidak terapung, jaringan berada di dasar base mold untuk mempermudah
proses pemotongan dengan mikrotom.
D3 TLM
Seorang ATLM telah selesai melakukan tahap pematangan jaringan terdiri dari tahap dehidrasi, clearing
dan infiltrasi. Kemudian dilanjutkan dengan tahap penanaman dan pemotongan, namun jaringan
tersebut lunak dan rapuh saat dipotong. Ia mengidentifikasi penyebabnya yaitu tidak maksimalnya
paraffin yang masuk ke dalam jaringan.
Apakah tahapan yang kurang pada proses pematangan jaringan tersebut ?
A. Dehidrasi
B. Pembeningan
C. Clearing
D. Infiltrasi
E. Embedding

Kunci Jawaban: A
Tahapan dehidrasi yang kurang maksimal menyebabkan jaringan menjadi lunak dan rapuh saat
dipotong karena terapat sisa air dan cairan fiksasi dalam jaringan.
TERIMA KASIH
SEMANGAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai