DOSEN PEMBIMBING
Andi Maya Kesrianti, S.Si. ,M.Kes
DISUSUN OLEH :
JUDMAINNAH
B1D120108
PROGRAM STUDI
DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
TAHUN 2021
Soal Pilihan Ganda dan Jawaban
2. Apa pengertian serta kegunaan dari alat Point Of Care Testing (POCT)?
Jawaban :
a. Point of Care Testing (POCT) atau disebut juga Bedside Test didefinisikan
sebagai pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di dekat atau di samping tempat
tidur pasien. POCT merupakan pemeriksaan sederhana dengan menggunakan
sampel dalam jumlah sedikit dan dapat dilakukan di samping tempat tidur
pasien.POCT adalah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di dekat pasien
di luar laboratorium sentral, baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.
b. POCT digunakan untuk mempermudah dan mempercepat pemeriksaan
laboratorium pasien sehingga hasil yang didapat akan memberikan
pengambilan keputusan klinis secara cepat oleh dokter. Pada saat ini terdapat
beberapa jenis POCT salah satunya adalah POCT hemogoblin dan
hematokrit,yang berfungsi untuk menentukan kadar Hb dan Ht pada sampel
darah pasien.
c. Manfaat dari POCT ini yaitu pelaporan hasil pemeriksaan lebih cepat sehingga
pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat. Selain itu dengan alat
POCT juga dapat digunakan untuk memantau kondisi kesehatan seseorang
secara mandiri, tanpa harus datang ke layanan kesehatan.Sehingga untuk
mengetahui kadar Hb dan Ht pada sampel darah dengan menggunakan alat
POCT lebih praktis dan efisien.
3. Bagaimana prinsip kerja dari alat Point Of Care Testing (POCT)?
Jawaban : Amperometric detection adalah metode deteksi menggunakan
pengukuran arus listrik yang dihasilkan pada sebuah reaksi elektrokimia.
Ketika darah diteteskan pada strip, akan terjadi reaksi antara bahan kimia
yang ada di dalam darah dengan reagen yang ada di dalam strip. Reaksi ini
akan menghasilkan arus listrik yang besarnya setara dengan kadar bahan
kimia yang ada dalam darah.
4. Apa yang dimaksud mutu pelayanan flebotomi !
Jawaban : Mutu laboratorium dapat didefinisikan sebagai derajat pemeriksaan yang
sesuai dengan hasil pengukuran yang telah ditetapkan oleh laboratorium
terhadap nilai sebenarnya dengan memperhatikan akurasi dan prasisi
(Kahar, 2005). Untuk dapat memberikan hasil pemeriksaan yang bermutu,
diperlukan strategi dan perencanaan manajemen mutu yang baik yang
terdiri dari quality planning, quality laboratory practice, quality control,
quality assurance dan quality improvement.
5. Bagiamana pelaksanaan K3 pada teknik flebotomi (Pre, Analitik, Post)?
Jawaban :
1. Kebersihan tangan
Pencucian tangan sangat penting dalam pencegahan penyebaran infeksi yang
bertujusn untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan
mengurangi jumlah mikroorganisme.
2. Pemakaian alat pelindung diri.
Urutan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yaitu jas lab, masker, kaca
mata dan sarung tangan, sedangkan urutan melepas Alat Pelindung Diri (APD)
adalah sarung tangan, kaca mata, jas lab kemudian masker.
Pada tahap pre analitik tata keselamatan kerja saat phlebotomy adalah
menggunakan APD dan mempersiapkan segala seuatu yang dibutuhkan sesuai
dengan tujuan pengambilan sampel sehinggan tidak mengganggu kegiatan
analitik, tidak lupa pula memberikan pelabelan pada spesimen, memastikan
kosndisi steril pada semua alat atau ruang yang digunakan serta memastikan
spesimen layak. Sedangkan pada tahap pasca analitik adalah dengan mencuci
tangan setelah melakukakan sampling, membuang sampah infeksius pada
tempat sampah masing-masing, memisahkan antara limbah padat, cair dan
benda tajam, melakukan desinfeksi alat maupun ruangan.
Jawaban : prosedur kerja pengambilan darah vena dengan tabung vakum (vacuntainer),
antara lain :
Persiapkan alat-alat yang diperlukan seperti jarum, kapas alkohol
70%, tali pembendung (tourniquet), plester, dan tabung vakum.
Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.
Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan
pasien senyaman mungkin.
Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar
permintaan.
Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat
bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dan sebagainya.
Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak
melakukan aktifitas.
Minta pasien mengepalkan tangan.
Pasang tali pembendung (tourniquet) kira-kira 10 cm di atas lipat
siku.
Pilih bagian vena median cubital atau cephalic.
Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena, vena
teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis, dan memiliki dinding tebal.
Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke
siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas
alkohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan
jangan dipegang lagi.