Anda di halaman 1dari 16

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG

DIRI (APD)
DI LABORATORIUM MEDIK

JUDMAINNAH
B1D120108
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan
kerja (zero accident). Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga
kerja, mencegah kerusakan tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat disekitar
tempat kerja, dan norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yg menciptakam dan memelihara derajat
kesehatan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan
hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang
wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero
accident).
PEMBAHASAN

1. Pengertian APD

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan pelindung yang digunakan oleh seorang pekerja
untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan. APD dalam bahasa Inggris dikenal dengan
sebutan Personal Protective Equipment (PPE). Dengan melihat kata "personal" pada kata PPE terebut,
maka setiap peralatan yang dikenakan harus mampu memperoteksi si pemakainya. APD dapat
berkisar dari yang sederhana hingga relatif lengkap. APD merupakan solusi pencegahan yang paling
mendasar dari segala macam kontaminasi dan bahaya akibat bahan kimia
JENIS-JENIS APD
1. Perlindungan Mata Dan Wajah
Proteksi mata dan wajah merupakan persyaratan yang
mutlak yang harus dikenakan oleh pemakai dikala bekerja
dengan bahan kimia. Hal ini dimaksud untuk melindungi
mata dan wajah dari kecelakaan sebagai akibat dari
tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan radiasi. Secara
umum perlindungan mata terdiri dari Kacamata
pelindung, Goggle,Pelindung wajah, Pelindung mata
special (goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk
melindungi mata dan wajah dari radiasi dan bahaya laser
2. Perlindungan Badan

Gaun medis digunakan untuk


melindungi lengan dan area tubuh dari
paparan virus selama tenaga medis
melakukan prosedur penanganan dan
perawatan pasien.
3. Perlindungan Tangan
Sarung tangan medis digunakan untuk
melindungi tangan para petugas medis dari
cairan tubuh pasien selama merawat pasien
COVID-19. Sarung tangan ini idealnya
tidak mudah sobek, aman digunakan, dan
ukurannya pas di tangan
4. Masker
Masker bedah merupakan masker
penutup wajah yang terdiri dari 3 lapisan
bahan yang digunakan sekali pakai. Masker
ini dinilai efektif untuk mencegah masuknya
virus Corona melalui mulut atau hidung,
ketika ada percikan ludah penderita
COVID-19 saat ia batuk, bersin, atau bicara.
5. Penutup kepala
Penutup kepala berfungsi untuk
melindungi kepala dan rambut para petugas
medis dari percikan air liur atau dahak pasien
selama mereka merawat atau memeriksa
pasien. Penutup kepala harus terbuat dari
bahan yang dapat menahan cairan, tidak
mudah robek, dan ukurannya pas di kepala.
Jenis APD ini umumnya bersifat sekali pakai.
6. Sepatu pelindung
Sepatu pelindung digunakan untuk
melindungi bagian kaki petugas medis dari
paparan cairan tubuh pasien COVID-19.
Sepatu pelindung umumnya terbuat dari
karet atau kain yang tahan air dan harus
menutup seluruh kaki hingga betis.
CARA PENGGUNAAN APD PADA PENANGANAN
COVID

1. Sebelum memakai perlengkapan, pastikan telah memakai baju kerja. Serta, pastikan semua alatnya sudah lengkap (2 sarung tangan
(nonsteril (dalam) dan steril (luar); gown dan cover shoes, masker N95, face shield, google, headcap, desinfektan, cuci tangan (hand
sanitizer), tempat sampah non medis dan medis)

2. Memakai sarung tangan dalam, pastikan ukurannya nyaman, tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar.

3. Memakai coverall, pastikan tidak ada yang sobek atau rusak jahitan. Kemudian dilanjutkan dengan pemakaian cover shoes dan
menalinya dengan rapat.

4. Selanjutnya, memakai masker N95, kemudian mengecek masker dan pastikan tidak ada udara yang bisa keluar masuk. Jika dirasa kurang
rapat, bagian belakang masker bisa di tali.
ALAT PELINDUNG DIRI UNTUK PENANGANAN COVID

• Alat pelindung diri (APD) merupakan salah satu strategi untuk memecah atau memutus rantai
infeksi. Pemakaian APD merupakan salah satu komponen dalam kewaspadaan standar. OSHA
Occupational Safety and Health Administration, mendefinisikan APD sebagai “pakaian dan
perlengkapan spesial” yang dipakai oleh petugas kesehatan sebagai proteksi terhadap paparan
material infeksius.
Di fasilitas pelayanan kesehatan, strategi-strategi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) utama untuk
mencegah atau membatasi penularan COVID-19 meliputi:

1. menjalankan triase, pengenalan dini, dan pengendalian sumber (mengisolasi pasien suspek dan
terkonfirmasi COVID-19)

2. 2.menerapkan kewaspadaan standar3 untuk semua pasien termasuk rajin membersihkan tangan

3. menerapkan kewaspadaan tambahan (kewaspadaan dropletdan kontak dankewaspadaan airborne, jika


sesuai untuk prosedur yang menghasilkan aerosol dan perawatan dukungan) untuk kasus suspek dan
terkonfirmasi COVID-19)

4. mengimplementasikan pengendalian administrative

5. menggunakan pengendalian lingkungan dan mekanik


 5. Setelah itu, bisa memakai masker bedah lagi (optional).

6. Kemudian, memakai headcap hingga telinga dan memakai penutup kepala yang ada di coverall.

7. Cek ulang dan pastikan resleting tertutup, serta tidak ada area yang terbuka menggunakan selotip plastik.

8. Lalu, mengunci cover shoes dengan selotip.

9. Kemudian memakai google (kacamata), dilanjutkan dengan memakai face shield.

10. Kemudian memakai sarung tangan luar. Sarung tangan luar harus melewati pergelangan tanga, lalu diselotip.

11. Petugas sudah siap melakukan pelayanan kepada pasien. Perlu ditekankan, jika saat pemakaian petugas tidak
boleh menyentuk area muka dan selalu menjaga kebersihan.

 
PELEPASAN APD PENANGANAN COVID

1. Sebelum melepas APD, diwajibkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu atau menggunakan handsanitizer.

2. Kemudian, melepas semua isolasi yang menempel pada badan. Lalu, langsung dibuang pada tempat sampah medis dan pastikan
tidak ada yang robek dari isolasi tersebut.

3. Kemudian melepas sarung tangan bagian luar. Ketika melepas, harus hati-hati dan jangan sampai mengkontaminasi sarung
tangan bagian dalam.

4. Selanjutnya, melepas face shield. Cara melepas yakni dilonggarkan dulu dari bagian samping. Kemudian membersihkan face
shield menggunakan tisu/ kasa yg sudah dibasahi dengan desinfektan, dengan arah zig zag atau memutar dari dalam keluar. 
(sebanak 2 kali)

5. Lalu, melepaskan google. Diambil dari samping dan dibersihkan menggunakan tisu sama dengan cara membersihkan face shield.
6. Kemudian melepas penutup kepala. Pastikan ada cermin untuk mempermudah.

7. Selanjutnya melepas cover shoes dengan cara menggulung dari dalam ke luar. Gulung dengan hati-hati dan jangan terlalu cepat untuk menghindari kontaminasi
dengan bagian yang lain.

8. Setelah itu, membuka penutup kepala. Jangan lupa digulung juga. Pastikan tergulung keluar dan jangan sampai bagian luar menyentuh bagian dalam. Serta,
usahakan coverall ini tidak menyentuh lantai dengan kondisi tergulung. Lalu, buang pada sampah medis.

9. Membuang sarung tangan bagian dalam. Kemudian memakai kembali sarung tangan yang baru.

10. Lalu, melepas penutup kepala.

11. Masker tidak dilepas karena masih di dalam ruangan APD kotor jadi ditakutkan terkontaminasi. Banyak tenakes yang menggunakan double masker, kemudian
masker bagian luar dibuang.

12. Setelah selesai, lepas sarung tangan dan kemudian cuci tangan kembali.

13. Kemudian, tenakes bisa keluar dari ruangan kotor ke kamar mandi yang telah disediakan di samping ruangan kotot.

14. Di dalam kamar mandi, masker N95 dapat dilepas dan dibuang dalam sampah medis yang telah disediakan. Di sini, tenakes bisa membersihkan diri seperti
mandi.

15. Terakhir, jangan lupa untuk mendesinfeksi sepatu yang digunakan.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai