SEJARAH TLM
Institusi pendidikan Teknologi Laboratorium Medis
yang dahulu dikenal dengan nomenklatur Analis
Kesehatan merupakan salah satu jurusan yang
bertujuan untuk menghasilkan Profesi Ahli Teknologi
Laboratorium Medis yang dapat memenuhi kebutuhan
tenaga laboratorium baik pada Rumah Sakit, Balai
Laboratorium Kesehatan, Balai Pengawasan Obat dan
Minuman, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan,
Puskesmas, dan Laboratorium Klinik baik Pemerintah
maupun Swasta.
Perkembangan ilmu kesehatan sejak dimulainya
pemerintah penjajahan Belanda pada abad ke -16,
pada tahun 1851 sekolah dokter Jawa didirikan oleh
dr. Bosch, kepala pelayanan kesehatan sipil dan
militer dan dr. Bleeker di Indonesia. Kemudian
sekolah ini terkenal dengan nama STOVIA (School
Tot Oplelding Van Indiche Arsten) atau sekolah
untuk pendidikan dokter pribumi.
Dalam rangka mengembangkan kesehatan
masyarakat di Indonesia pada saat itu kemudian
didirikan Pusat Laboratorium Kedokteran di
Bandung pada tahun 1888.
Kemudian pada tahun 1938, pusat laboratorium ini
berubah menjadi Lembaga Eykman dan selanjutnya
disusul didirikan laboratorium lain di Medan,
Semarang, Makassar, Surabaya dan Yogyakarta.
Laboratorium-laboratorium ini mempunyai peranan
yang sangat penting dalam rangka menunjang
pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, cacar
dan sebagainya bahkan untuk bidang kesehatan
masyarakat yang lain seperti gizi dan sanitasi
Pada tahun 1968 dalam rapat kerja kesehatan nasional, dicetuskan
bahwa puskesmas adalah merupakan sistem pelayanan kesehatan
terpadu yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah
(Departemen Kesehatan) menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas). Salah satu kegiatan pokok puskesmas
mencakup antara lain adalah laboratorium. Kemudian terjadi
perkembangan pelayanan laboratorium kesehatan selain yang
diselenggarakan oleh pemerintah khususnya swasta dengan
berdirinya Laboratorium Klinik “CITO ” pada tanggal 10 April
1967 oleh Bapak. H. Achmad Djoeahir. Berlokasi di salah satu jalan
utama kota Semarang, yaitu Jalan Imam Bonjol No. 206. Kemudian
disusul dengan Prodia yang didirikan di Solo pada tahun 1973
sebagai yayasan yang juga melayani pemeriksaan laboratorium.
Sampai sekarang perkembangan laboratorium sudah sedemikian
pesatnya dan seiring dengan perkembangan teknologi laboratorium
kesehatan yang semakin modern maka semakin banyak berdiri
laboratorium klinik swasta di Indonesia
Adanya laboratorium kesehatan di Indonesia tidak bisa terlepas dari
sumber daya kesehatan yang menjalankan kegiatan pelayanan di
laboratorium, maka pemerintah kemudian mendirikan institusi
pendidikan analis kesehatan. Cikal bakal keberadaan institusi
pendidikan analis kesehatan adalah dengan didirikannya pusat
pelatihan tenaga kesehatan oleh dr. Y. Sulianti bersamaan dengan
didirikan Proyek Bekasi (tepatnya Lemah Abang) sebagai proyek
percontohan atau model pelayanan bagi pengembangan kesehatan
masyarakat pedesaan di Indonesia.
Selanjutnya berdiri Sekolah Pengatur Analis (SPA) yang didirikan pada
tahun 1958 di Medan dan Yogyakarta. Masa pendidikan pada saat itu
adalah 2 tahun yang berasal dari lulusan SD. Lulusannya dapat
melanjutkan pendidikan kekhususan selama 2 tahun lagi yaitu jurusan
kimia dan jurusan bakteri. Termasuk juga dengan berdirinya Sekolah
Penjenang Kesehatan bagian F pada tahun 1970an. Tahun 1982 karena
adanya kebijakan pemerintah berubah namanya menjadi Sekolah
Menengah Analis Kesehatan dan tahun 1998 dikonversi menjadi D-III
Akademi Analis Kesehatan.
Perkembangan institusi pendidikan analis kesehatan
mengalami perkembangan yang pesat. Seperti halnya kebijakan
pemerintah untuk menggabungkan akademi-akademi
kesehatan di institusi negeri menjadi Politeknik Kesehatan dan
mengilhami pendirian sekolah-sekolah tinggi kesehatan yang
juga menyelenggarakan pendidikan Diploma III dan Diploma
IV Analis Kesehatan. Atas kerja keras dan komitmen organisasi
profesi analis kesehatan (PATELKI) maka sampai saat ini telah
ada institusi penyelenggara S1 Analis Kesehatan dengan nama
S1 Teknologi Laboratorium Kesehatan yang berada di
Makassar. Sampai saat ini pendidikan Analis Kesehatan terus
berkembang pesat sampai terbentuklah nomenklatur yang baru
yaitu Teknologi Laboratorium Medis (TLM) .
PATELKI (Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium
Medik Indonesia) atau "The Indonesian Assocation of
Medical Laboratory Technologist" adalah organisasi
profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (dulu Analis
Kesehatan) yang didirikan untuk maksud dan tujuan
menghimpun seluruh anggota untuk mempersatukan diri
dalam meningkatkan peran serta secara aktif, terarah
dan terpadu. PATELKI merupakan satu-satunya
organisasi profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
yang diakui keberadaannya oleh Kementerian Kesehatan
RI (dahulu Departemen Kesehatan RI).
PATELKI lahir pada tanggal 26 April 1986 di
Jakarta. Lahirnya PATELKI diprakarsai oleh Bapak
Drs. Sjarifuddin Djalil yang kala itu menjabat
Kepala Pusat Laboratorium Kesehatan Indonesia.
Setelah asosiasi sejenis negara-negara ASEAN lain
menyampaikan undangan kepada PATELKI untuk
bergabung dengan AAMLT (ASEAN Association of
Medical Laboratory Technologist). Pada masa itu
Indonesia belum memiliki asosiasi sejenis
(Sekretariat PATELKI, 2017).
ISTILAH YANG SERING DIGUNAKAN DI LABORATORIUM MEDIK