Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NI PUTU AYU LINDAYANI

NIM : P07134019017
KELAS : IV A
MATA KULIAH : PARASITOLOGI
DOSEN PENGAMPU : IB OKA SUYASA, S.Si., M.Si

Iodomoeba butschili ; Naegleria; Enteromonas hominis; Acanthomoeba

 Iodomoeba butschili
 Morfologi
Amoeba ini hidup sebagai komensal dirongga usus besar manusia terutama sekum.
Stadium trofozoit berukuran 8-12 mikron. Ektoplasma biasanya tidak tampak karena
pergerakannya sangat lambat dan endoplasmanya terdiri atas inti. Iodamoeba yang
bentuknya besar dan akromatik, mengandung banyak vakuola yang mengandung
banyak bakteri dan ragi. Stadium kista yang bentuknya agak lonjong mempunyai
ukuran 6-12 mikron, tidak mengandung badan kromatoit, kista matang hanya
mempunyai satu inti pada masa glikogen (Soedarto, 2016).

 Siklus hidup
Iodamoeba butschlii hidup sebagai komensal di rongga usus besar manusia
terutama di sekum dan makan flora yang terdapat dalam usus. Siklus hidup dari
iodamoeba butschili sama dengan amoeba nonpatoghenic lainnya, yaitu
pembelahan biner longitudinal sebagai alat reproduksi untuk organisme ini
(Jawet, 1998
 Pathologis
Umumnya tidak menimbulkan gejala klinis tetapi pada beberapa kasus dilaporkan
menyebabkan abses ektopik seperti yang terjadi pada E.histolytica.

 Gejala klinis
Karena Iodamoeba butschlii bukan merupakan ameba yang patogen, maka tidak
menyababkan penyakit sehingga tidak ada gejala klinis yang dapat ditemukan
sebagai akibat dari Iodamoeba butschlii.

 Diagnosis
Meski kistanya dapat diidentifikasikan dengan sediaan basah, terutama bila vakuol dipulas
dengan iodium, trofosoitnya sulit dideteksi dan diidentifikasi tanpa sediaan pulasan
permanen.

 Epidemiologi
Hasil penelitian menunjukkan frevalensi Iodamoeba butschilii tersebar luas di
beberapa negara. Di wilayah Turki selatan dari 380 sampel tinja diare yang diperiksa
dengan menggunakan tes enzim immunosorbent assay(EIA) prevalensinya mencapai
3,1% terdapat beberapa parasit patogen lainnya. Di daerah Bat Dambang, kamboja
prevalensi Iodamoeba butschlii 1,4% dari pemeriksaan 623 sample tinja anak-anak
TK dan SD juga bersamaan dengan parasit lain yang patogen. Hal ini memperlihatkan
hubungan kondisi sanitasi yang buruk. Hasil pengamatan di Indinesia (Sulawesi
Selatan), memperlihatkan prefalensi I.butschlii sebnyak 5,4% (dari 394 sampel tinja)
dengan parasite intestinal lainnya baik yang patogen maupun yang non patogen
(Sutanto, 2016).

 Naegleria
 Morfologi
 Siklus hidup
 Pathologis
 Gejala klinis
 Diagnosis
 Epidemiologi

 Enteromonas hominis
 Morfologi
 Siklus hidup
 Pathologis
 Gejala klinis
 Diagnosis
 Epidemiologi

 Acanthomoeba
 Morfologi
 Siklus hidup
 Pathologis
 Gejala klinis
 Diagnosis
 Epidemiologi

Anda mungkin juga menyukai