Anda di halaman 1dari 21

Histologi Sistem Ekskresi Manusia

OLEH

KELOMPOK 5 B
Nurkholida ,Nura shafa , Nurazila , Rima F,
Rohyatul Ainun , Sartika , Syifa’ul A , Tribudi P,
Wa’dah S , Windi M , Yesi H., Zurriatun T.

PRODI D.IV ANALIS KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES MATARAM
Pengertian Histologi
Sitem Ekskresi

Histologi atau anatomi mikroskopis adalah c


abang ilmu biologi yang mempelajari tentang Histologi sistem eksre
struktur sel dan jaringan secara detail meng si
gunakan mikroskop. Kegiatan histologi dilak adalah cabang ilmu bio
ukan pada sediaan jaringan yang dipotong tip
is
logi yg mempelajari st
ruktur sel dan
Sistem Ekskresi adalah sistem pembuanga jaringan yang ada di
n zat-zat sisa dlm sistem ekskresi (
pada makhluk hidup seperti karbon dioksid ginjal,
a, urea, racun paru2, hati dan kulit)
dan lainnya. Sistem ekskresi terdiri dari org
an ginjal,
Jenis-jenis Histologi
sistem ekskresi

PARU-PARU
GINJ
AL

HATI
KULIT
GINJAL

PENGERTIAN
Ginjal merupakan organ utama dari sistem ekskresi
manusia. Organ ini terletak di kedua sisi tulang bela
kang, tepatnya di rongga perut bagian belakang.
Ginjal memiliki bentuk menyerupai kacang merah
dan berwarna merah kecokelatan.

FUNGSI
Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makana
n, obat-obatan, atau racun yang terdapat di darah.
Selain itu, ginjal juga berperan mengendalikan keseim
bangan cairan dan kadar Elektrolit dalam tubuh.
Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal
pun akan membuangnya.
Ciri2 : Ciri- ciri : Ciri-ciri:
-Batas antar sel sulit dilihat - Dinding = selapis sel kuboid
-Inti bulat, biru dan terletak agak ber -Batas antar sel agak lebih jelas
jauhan satu sama -Inti = bulat,biru , jarak antar sel
lain agak berdekatan
-Sitoplasma warna asidofil (kemera -sitop = basofil (kebiruan)
han) -Perm yg menghadap lumen = brush
-Permukaan sel yg menghadap lumen border (-)
: brush border (+)
❑ Ansa henle segmen tebal pars descendens : Epitel selapis sel jugsta glomerularis
kuboid, Hampir mirip dengan tubulus proksimal,tetapi dia · Merupakan perubahan sel otot polos tunika
meter lebih kecil dan dinding lebih tipis dan Selalu terpoto media dinding arteriol afferen menjadi sel
ng dalam berbagai bidang potong. sekretorik besar bergranula. Granula sel ini
❑ Ansa henle segmen tipis : Epitel selapis gepeng, Terdiri berisikan renin
dari 2-5 sel, Mirip kapiler darah,tetapi epitel lebih tebal,dan
❑ itoplasma jelas,dalam lumen tidak ada eritrosit.
❑ Ansa henle segmen tebal pars ascendens : Mirip tubulus di
stal,tetapi diameter lebih kecil dan dinding lebih kecil
❑ Ductus coligens : Lanjutan tubulus distal, Dinding dibentuk
oleh sel kubis sampai torak rendah, jernih,
hampir tidak mengambil zat warna dan Permukaan sel
menonjol ke lumen
URETRA
Pada laki-laki uretra berjalan berk
elok-kelok melalaui tengah-tenga
h prostat kemudian menembus la
pisan fibrosa
yang menembus tulang fubis ke b
agian penis panjangnya ± 20 cm.

Uretra wanita

• Uretra pada wanita terletak di belakang si


Dinding uretra terdiri dari 3 lapisan :
mfisis pubis berjalan miring sedikit ke ara
1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan dari otot polos vesica urinari h atas, panjangnya ± 3-4 cm.
a yang mengandung jaringan elastis dan otot polos.
• Lapisan uretra wanita terdiri dari tunika
2. Lapisan submukosa, lapisan longgar yang mengandung pembuluh
darah dan saraf. muskularis (sebelah luar), lapiosan spong

3. Lapisan mukosa yang dibatasi oleh epitel yang terletak diatas jaringan ikat eosa merupakan pleksus dari vena-vena,
. Jenis sel ini bervariasi pada beberapa bagian uretra, namun baik uretra pria dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dala
maupun wanita, bagian terbesar disusun oleh Pseudostrati fied columnar epi m).
thelium. Bagian atas uretra yang berbatasan dengan kandung kemih yaitu Tr
• Muara uretra pada wanita terletak di sebel
ansisional epithelium. Bagian bawah yang berbatasan dengan orifisium exter
ah atas vagina (antara klitoris dan vagina)
na: Stratified Squamous Epithelium.
MEKANISME DAN GANGGUAN PADA GINJAL

MEKANISME FILTRASI/ REABSORBSI/ PENGGUMPALAN

PENYARINGAN PENYERAPAN KEMBALI /AUGMENTASI

Terjadi ( Terjadi ( tubulus Terjadi ( tubulus


Glomerulus) dan kontrortus kontrortus Distalis
kapsul bowman proksimal ( TKP )) (TKD))

Hasil ( urine
Hasil ( urine sekunder
primer/ filtrat Hasil (urin normal)
(US)/filtrat tubulus)
glomerulus (FG))

Komposisi ( glukosa, Hasil ( glukosa, ion Komposisi (ion H,


garam2,Na, K, asam bikarbona,klorida,sodi Ion K, ureum++,
amino dan protein umdan phospat kreatinin dll

Sisa (dialirkan
pada papilas
renalis

GANGGUAN
Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang dapat memengaruhi fungsi ginjal:
• Gagal ginjal : ginjal tidak berfungsi secara normal, tidak dapat menyaring zat sisa metabolisme, tidak mampu mengontrol jumlah air dan elek
trolit dalam darah, dan tidak bisa mengendalikan tekanan darah.
• infeksi ginjal : pielonefritis merupakan komplikasi dari infeksi saluran kemih (ISK), yang terjadi karena berpindahnya bakteri dari kandung kem
ih ke ginjal. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri E. coli
• Batu ginjal : Batu ginjal merupakan suatu kondisi ketika mineral mengendap di dalam ginjal sehingga membentuk bongkahan seperti batu.
Mineral tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu.
• Radang ginjal (nefritis) : gangguan autoimun atau infeksi bakteri yang dapat memengaruhi fungsi ginjal. Kondisi ini dapat terjadi pada area
PARU-PARU

PENGERTIAN
Paru-paru adalah organ yang berbentuk kerucut, terdiri
atas jaringan elastis yang berpori-pori seperti spons dan
berisi udara. Paru-paru terletak di dalam rongga dada sebalah kan
an dan kiri yang dipisahkan oleh jantung, di atas diafragma serta
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru sebelah kanan terdiri atas
tiga lobus dan paru-paru sebelah kiri terdiri atas dua lobus.

.
FUNGSI
mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2 dan H2O
yang berbentuk uap air.
BRONKUS INTRAPULMONAL
Pada bronkus intrapulmonal, cincin tulang rawan berbent
uk C diganti dengan lempeng-lempeng tulang rawan
yang mengelilingi bronki. Otot polos menyebar dan men
gelilingi lumen bronki. Epitel bronkus intrapulmonal
adalah epitel bertingkat semu silindris bersilia dengan
sel goblet. Sisa dindingnya terdiri dari lamina propria
tipis, selapis tipis otot polos, submukosa dengan kelenjar
bronkia, lempeng tulang rawan hialin, dan adventitia.
•Bronkiolus mempunyai epitel lebih rendah, yaitu
epitel bertingkat semu silindris bersilia kadang-
kadang dengan sel goblet. Mukosanya berlipat
BRONKIOLUS dan otot polos yang mengelilingi lumennya
relatif banyak. Tidak ada tulang rawan dan
kelenjar lagi serta dikelilingi adventitia.

• Menampakkan mukosa yang


berombak dengan epitel silindris
BRONKIOLUS
bersilia, tidak ada sel goblet. Lamina
TERMINALIS propria tipis, selapis otot polos dan
masih ada adventitia.
c

Alveolus dilapisi epitel selapis gepeng. Alveolus


yang berdekatan memiliki septum inter alveoler
bersama. Di dalam septum ini terdapat pleksus
kapiler yang ditunjang serat jaringan ikat halus,
fibroblas dan sel lain.
MEKANISME DAN GANGGUAN PADA PARU-PARU

MEKANISME

GANGGUAN
1. Pneumonia/ radang paru-paru/paru-paru basah ini sangat mengganggu paru-paru
manusia yang berbahaya karena berakibat kematian dan menular.. Penyebabnya adal
ah virus atau bakteri Streptococcus pneumonia.
2. Efusi Pleura merupakan salah satu penyakit paru-paru yang akan merendam dua me
mbran (pleura) yang mengelilingi paru-paru kanan dan kiri. Pleura bertugas melu
masi paru-paru agar dapat mengembang dan berkontraksi di dalam dada. Orang
yang mengidap TBC dan jantung juga berpotensi mengidap efusi pleura.
3. Pneumotoraks ini Disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah alveolus. Hal ini memb
uat pleura bisa menerima udara dari luar, tapi takbisa mengeluarkannya. Penyakit ini
jelas sangat berbahaya. Asma dan patah tulang bagian rusuk juga bisa memicu peny
akit ini.
4. Obstruktif Kronis ini masuk dalam kategori bronkitis kronis dan emfisema. Jika dibiar
kan dalam jangka panjang, akan membuat rusaknya jaringan di dalam paru-paru. Ciri
-ciri penyakit ini mirip benar dengan asma. Orang yang mengidapnya akan mengala
mi sesak napas yang makin lama makin berat.
5. Emfisema ini membuat alveoli pengidapnya menjadi rusak. Sehingga tubuhnya tidak
mendapat asupan oksigen yang cukup. Pada umumnya, pengidap penyakit ini adalah
para perokok.
❑ PENGERTIAN :Hepar adalah organ terbesar di
dalam tubuh yang menempati superior cavum
abdominis pada kwadran kanan atas abdomen.
Sebagian besar hepar terletak di bawah arcus costalis
dexter, dan diafragma setengah bagian kanan
memisahkan hepar dari pleura, paru-paru,
pericardium, dan jantung

❑ FUNGSI :
1. membentuk dan mensekresikan empedu ke dalam
traktus intestinalis
2. berperan pada banyak metabolisme yang
berhubungan dengan karbohidrat,lemak, dan
protein
3. menyaring darah untuk membuang bakteri dan
benda asing yang masuk kedalam darah dari lumen
intestinum
Unsur utama struktur hepar adalah sel-hepatosit atau hepatosit. Hepatosit saling bertumpukan dan membentuk lapisan
sel, mempunyai satu atau dua inti yang bulat dengan satu atau lebih nukleolus. Hepatosit berkelompok dalam susunan-su
sunan saling berhubungan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu unit struktural, yang dinamakan lobulus hepar.

LOBULUS

Struktur lobulus dapat dikelompokkan dalam 3 golon


gan yang berbeda. Pertama yaitu lobulus klasik yang
merupakan suatu bangun berbentuk heksagonal deng
an vena sentralis sebagai pusat. Kedua, saluran portal,
merupakan bangunan berbentuk segitiga dengan
vena sentralis sebagai sudut-sudutnya dan segitiga
Kiernan atau saluran portal sebagai pusat. Ketiga,
asinus hepar yang merupakan unit terkecil hepar.
MEKANISME
GANGGUAN

Jenis gangguan hati tersebut meliputi:


1. Penyakit kuning , disebabkan oleh kadar bilirubin (pigmen empedu
) dalam aliran darah yang melebihi batas normal.
2. Kolestasis , terjadi ketika aliran cairan empedu dari hati berkurang
atau tersumbat. Sehingga menyebabkan penumpukan bilirubin dan
memicu penyakit kuning.
3. Sirosis, kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang
bersifat kronis. Dan dapat memicu kegagalan hati
4. Hepatitis A, disebabkan oleh virus Hepatitis A yang dapat menyeba
bkan peradangan hati. Cara penularannya adalah melalui feses, air,
makanan yang terkontaminasi virus tersebut. Dan Kontak fisik deng
an penderita melalui hubungan seks
5. Hepatitis B, disebabkan oleh virus hepatitis B dan dapat ditularkan
melalui darah, cairan tubuh, atau luka yang terbuka..
6. Hepatitis C, disebabkan oleh virus hepatitis C yang dapat menyeba
bkan organ hati mengalami pembengkakan. Hepatitis C yang bersif
at kronis bisa mengakibatkan sirosis, kegagalan hati, dan kanker hat
i.
7. Perlemakan hati (fatty liver) ini ditandai dengan terlalu banyak le
mak yang tersimpan dalam hati. Akibatnya, hati mengalami peradan
gan yang dapat berkembang menjadi jaringan parut permanen.
8. Kanker hati
Kanker hati terjadi ketika sel hati mengalami mutasi sehingga tumbuh
secara tidak terkendali. Dalam beberapa kasus, infeksi kronis akibat
virus hepatitis B dan C bisa menyebabkan kanker hati.
KULIT

PENGERTIAN
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan
luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari
tubuh.Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada
orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar
1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 m
-sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin

FUNGSI
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting
bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan bertah
an dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier i
nfeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensas
i, eskresi dan metabolisme
HISTOLOGI KULIT

1. LAPISAN KULIT
Kulit tebal
• 400- 1400 µm (1,4mm)T
• elapak Tangan dan Kaki
• Tanpa Rambut

Kulit Tipis
• 75-150µm
• Seluruh Tubuh
• Berambut

3. KELENJAR JERINGAT
2. KELENJAR KULIT
Kelenjar Sebasea
Terdpt pd seluruh permukaan
tubuh kecuali telapak tangan,
telapak kaki & permukaan dorsal
kaki
• Unit pilosebaseus: kelenjar
• sebasea, folikel rambut, kel. apo
Kelenjar Keringat Ekrin
krin
• Daerah seborika : daerah dgn k Kelenjar merokrin, asinus bersif
el. sebasea yg besar → kulit waj at tubuler, Bagian sekretorius
ah, kulit kepala, bagian tengah → 3 jenis sel : sel mioepitel,
dada & punggung. sel gelap, sel jernih, Saluran ke
MEKANISME
DAFTAR PU
STAKA

Muslimamtur Rohamah.Sistem Ekskresi.2016.(online). Diaskses dari ttps://www.slideshare.net/RohmahMaulid/sistem


-ekskresi-58258984
Digambiro Reza Aditya. 2015. Histologi Kulit Normal dan Perubahan yang Terjadi pada Epidermis. (Onlin
e). Diakses dari http://drdigambiro.blogspot.com/2015/06/histologi-kulit-normal-dan-perubahan.html?m=1
Fitriani Nur. Histologi Ginjal. 2013 (online). Diakses dari : https://id.scribd.com/doc/144077413/2-Histolog
i-Ginjal-docx
Maulana, Meutia. 2018. Zat-zat yang mempengaruhi histopatologi hepar. Lhokseumawe: Unimal Press.
Afiarahma, Ageng Indah. 2017. Pengaruh Susu Kambing Terhadap Paru dan Kadar Hb yang Terpapar Asa
p Kendaraan Bermotor. [Karya Tulis Ilmiah]. Semarang: Universitas Diponegoro
Ismail. Sistem ekskresi. 2012. (Online). Diakses dari https://www.slideshare.net/mobile/ismailfizh/sistem-ek
skresi-oleh-ismail
Parta setiawan.Bagian dan struktur lapisan kulit.2020. Diakses dari https://www.gurupendidikan.co.id/peng
ertian-kulit/
Marisa citra kinasih.2010.LAP KTI BAB 2. Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/55448/3/MARISA_CITR
A_KINASIH_22010113130149_LAP_KTI_BAB_2.PDF
Nurul Hidayah.2020. Sistem Ekskresi Manusia: Paru-paru, Hati, dan Kulit | Biologi Kelas 8.Diakses dari h
ttps://www.ruangguru.com/blog/sistem-ekskresi-manusia

Anda mungkin juga menyukai