URINE ANALYZER
A. Teori Dasar
Manusia merupakan makhluk yang unik. Dari setiap sisi dari tubuh manusia
menjadi sebuah hal yang menarik untuk dipelajari. Kita juga mengenal berbagai
sistem organ yang mempunyai peran yang sangat penting sesuai dengan peran
fungsinya. Sistem organ dengan sistem kerja masing – masing saling berinteraksi dan
menjadikan satu kesatuan yang utuh. Dari berbagai sistem, kita mengenal sistem
perkemihan dimana dari organ-nya dan fungsinya. Adapun hal yang menarik bahwa
zat yang dikeluarkan atau yang dikenal dengan nama urine dapat menjadi sebuah
penelitian akan kondisi kesehatan tubuh seseorang
Urine adalah zat yang dikeluarkan dari tubuh kita secara alami setiap harinya.
Sebelum dibuang oleh tubuh, urine telah melalui proses metabolisme di dalam tubuh.
Dari warna perubahan urine kita bisa memantau suatu penyakit. Karena itu urine
mempunyai indikator-indikator yang berharga untuk diperiksa. Pemeriksaan urine
tidak hanya memberikan fakta-fakta tentang ginjal dan saluran kemih, tetapi kita
dapat mengetahui fungsi bermacam-macam organ dalam tubuh, seperti hati, saluran
empedu, pankreas, dan lain-lain. Secara umum urin berwarna kuning. Urin yang
didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas yaitu berbau
ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5 dan akan menjadi lebih asam jika
mengkonsumsi banyak protein serta urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi
banyak sayuran. Berat jenis urin yakni 1,002 – 1,035 g/ml. Komposisi urin terdiri
dari 95% air dan mengandung zat terlarut. Di dalam urin terkandung bermacam –
macam zat, antara lain:
1. zat sisa pembongkaran protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak.
2. zat warna empedu yang memberikan warna kuning pada urin.
3. garam, terutama NaCl.
4. zat – zat yang berlebihan dikomsumsi, misalnya vitamin C, dan obat –
obatan serta juga kelebihan zat yang yang diproduksi sendiri oleh tubuh
misalnya hormone.
Urin yang normal tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin
mengandung protein, berarti telah terjadi kerusakan ginjal pada bagian glomerulus.
Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula
dengan sempurna. Hal ini dapat diakibatkan oleh kerusakan tubulus ginjal. Dapat pula
karena kadar gula dalam darah terlalu tinggi atau melebihi batas normal sehingga
tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat
glomerulus. Kadar gula yang tinggi diakibatkan oleh proses pengubahan gula menjadi
glikogen terlambat, kerena produksi hormon insulin terhambat. Orang yang demikian
menderita penyakit kencing manis (diabetes melitus). Zat warna makanan juga
dikeluarkan melalui ginjal dan sering memberi warna pada urin. Bahan pengawet atau
pewarna membuat ginjal bekerja keras sehingga dapat merusak ginjal. Adanya
insektisida pada makanan karena pencemaran atau terlalu banyak mengkonsumsi obat
– obatan juga dapat merusak ginjal. Alat yang digunakan untuk memeriksa urine
adalah urine analyzer.
Strip uji ditempatkan pada tray, lalu tray ditarik motor penggerak sehingga
strip bergerak kedalam alat pembaca. Analisa pada membaca referensi, diikuti oleh
masing-masing dari bagian uji pada strip, sample masuk pada (LED Spectral
Reflectance). Alat pembaca berisi LED yang memancarkan cahaya pada berbagai
macam panjang gelombang. Pembacaan dilakukan secara ‘electro-optically’, sebagai
berikut :
1. LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang diarahkan
oleh light guide ke permukaan test path dengan sudut yang optimal. Pad
dimasukan, kemudian disinari oleh ke 3 LED ( hidup LED salah satu
terlebih sahulu ) kemudian ditanggkap oleh sensor, yang ditangkap oleh
sensor yaitu pantulan sinar dari LED. Path masing – masing berubah
warna bila terkena cahaya. Kemudian sensor menangkap cahaya yang
dipantulkan kemudian dikuatkan ole Amplifir dan masuk ke rangkaian
ADC (Analog Digital Converter) dan merubah data analog menjadi
digital.
2. Mikroprosesor kemudian mengkonversi digital menjadi nilai reflektansi
relative dengan mengacu pada standar kalibrasi. Kemudian hasil data
tersebut ditampilkan pada LCD. Setiap pemerikasaan pad tes membaca
photometrically sekitar 55-56 detik. Dalam sampel urin yang sangat basa,
urine analyzer secara otomatis mengoreksi hasil tes berat jenis.
Parameter dan panjang gelombang yang ditinjau oleh Urine Analyzer pada Strip Test
Amplifier mikroprosesor
Power Supplay
5. Siapkan juga tisu, strip tes, dan urin dan tarik pad.
e) Pada akhir 8 detik menghitung mundur, meja tes dan strip secara
otomatis akan ditarik ke dalam analyzer.
Tabel 2 Troubleshooting
Kode Eror Keterangan Tindakan
E01 atau Batrai habis Ganti baterai:
E23 a) Untuk melihat
petunjuk
pada layar, sentuh
Error Laporan pilihan
Area, atau
b) Mengganti Baterai.
E10 atau hilangnya hasil pemeriksaan 1. matikan alat dengan
E48 menekan tombol on /
off selama 2 detik.
2. Mengaktifkan alat
dengan menekan
tombol on / off .
3. Ulangi tes.
E11 Kegagalan meja uji 1. Pastikan bahwa meja
uji di tempat.
Keluarkan meja uji
dari alat lalu posisikan
dengan baik.
2. Jika tetap error,
matikan alat cabut
kabel tegangan jala
jala lalu psaang
kembali dan nyalakan.
3. Masih tetap gagal
hubungi vendor
Urine adalah hasil zat sisa yang keluar daritubuh, yang di ekresikan oleh
ginjal, dari urine dapat menentukan kondisi fisiologis kesehatan organ manusia,
seperti ginjal hati dan lain – lain. Sedangkan alat yang digunakan untuk memeriksa
urine yaitu urine analyzer.
Urine analyzer adalah suatu alat yang digunkan untuk mengecek urine dengan
stript test dengan prinsip menggunkan fotometer reflektansi (reflektansi fotometer).
Urine analyzer yang digunakan yaitu
BAB III
PHOTOMETER /CHEMISTRY ANALYZER
A. Pendahuluan
Pemeriksaan kadar atau konsentrasi suatu zat dalam larutan dapat diketahui secara
kuatitatif dengan menggunakan prinsip photometri. Prinsip ini menggunakan sumber cahaya
monokromatis yang dilewatkan pada suatu larutan. Prinsip ini berdasarkan hukum Beer
Lambert yang menyatakan bahwa: “suatu larutan jika dikenai cahaya maka sebagian cahaya
akan diserap dan sebagian lagi akan diteruskan”.
Melalui metode ini maka banyak bidang ilmu yang terbantu dalam mengukur
kandungan suatu zat, termasuk bidang kesehatan. Contoh dalam laboratorium klinik
kesehatan di Rumah Sakit banyak pemeriksaan menggunakan alat photometer ini seperti
pemeriksaan kadar gula dalam darah, kadar Hemoglobin, Protein, Kolesterol, Trigliserid,
ureum, lemak dll.
Seiring perkembangan teknologi maka photometer menjadi semakin canggih dengan
ditandai dengan sistem rangkaian elektroniknya sehingga sebuah photometer dapat mengukur
berbagai macam parameter. Dan juga dibuat sistem otomatisasinya sehingga sebuah
photometer dapat menganalisa sample hingga puluhan bahkan ratusan sample sekali running.
Sehingga meringankan tugas operator dan sekaligus menghindari human error. Biasanya
photometer yang sudah multi fungsi disebut Chemistry Analyzer, karena dapat mengukur
kadar unsur kimia dalam darah.
.
C. Tipe Auto Analyzer
1. Continuous Flow
Continuous Flow merupakan Aliran yang terus-menerus digunakan
dalam beberapa instrumen spectrophotometric, juga digunakan reaksi
kimia.Dimana satu reaksi yang terjadi dalam saluran tersebut keluar dan
dicuci untuk digunakan kembali sampel berikutnya.Yang mungkin adalah
reaksi kimia yang berbeda.
2. Centrifugal Analyzers
Sampel dan reagen akan dicampur kemudian diputar dengan gaya sentrifugal
dari rotasi sampel akan bergerakatas penghalang yang memisahkan sampel dari
pereaksi .memisah melalui kapiler, dimana reagen akan mengalir menuju cuvet
dan sampel akan mengalir menuju PM tube.
3. Discrete Analyzers
Reaksi sampel disimpan diskrit melalui penggunaan cuvettes yang
terpisah reaksi, sel, slide, yang kemudian dibuang mengikuti analisis kimia.
Hal ini membuat sampel dan reaksi carry over seminimal mungkin tetapi
meningkatkan biaya per tes karena produk sekali pakai.Analisis Discrete adalah
pemisahan masing-masing sampel dan reagen yang menyertainya.
D. Perawatan
Inilah hal yang perlu diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat
a. alat yang bisa dikatakan "bandel". Namun sebandel - bandelnya alat
tersebut, tetap saja harus mendapatkan perhatian khusus seperti ;
b. Suhu ruangan
c. Lakukan control secara berkala
d. Selalu cek reagen
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat ini, seperti:
Sampel jangan sampai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah
ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal karena akan
merusak hasil jika terhisap.
E. Mengenal
Fotometer dari Rayto 200C Plus terdiri dari beberapa filter, sehingga memiliki
stabilitas yang tinggi.Efek drift termal saat ini dan pendaran cahaya dapat
dikompensasikan dengan regulator sumber cahaya.
Total volume flowsel adalah 70μL, dan suhu dapat dikontrol di bawah 25 ℃, 30
℃ dan 37 ℃(± 0,2℃) oleh efek Peltier. Flowcell harus dibersihkan dan diisi dengan
air suling sebelum setiapshut-down. Sebelum tes, analisa akan memeriksa secara
otomatis jika sistem dalam keadaan normal, bilas aliran sel danmenyesuaikan setiap
filter ke posisi nol.
1. Sistem Drainase
Ada lubang pembuangan di bagian bawah tengah analyzer, yang
menghubungkan ke limbah melalui dalam.Umumnya, cairan limbah dibuang
ke palung limbah pertama, dan kemudian dibuang ke sampah
Botol dengan pompa peristaltik, sehingga cairan limbah tidak dapat mengalir
keluar dari lubang pembuangan. Ketika operatormengeksekusi operasi ilegal
atau kesalahan program terjadi yang mengarah pada misoperation dari
analyzer, yanglimbah cair di dalam palung limbah dapat meluap dan mengalir
keluar dari lubang pembuangan di analisa
bawah.
2. Sepsifikasi
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ikatemijateng.org/pemeriksaan-urine-dengan-alat-urine-
analyzer/,diunduh rabu, 1 Juni 2016, 20.30 WIB.
2. https://www.scribd.com/doc/249466990/MAKALAH-KIMKLIN, diunduh
rabu, 1, Juni, 2016, 20.30 WIB.
3. http://www.orblife.co.za/common/images/newsletter/newsletter1.jpg, diunduh
rabu, 1, Juni, 2016, 20.30 WIB.
4. Anonim. 2006. Manual Book CLINITEK STATUS. Fluke Biomedik.