Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum 1

Flebotomi dan Pengengolaan Spesimen


Pengenalan Alat Flebotomi

Disusun Oleh :

Natswa Aulia Nur Aini

NM.P071334222033

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
2022
1. Pen lancet

Pengertian : Adalah alat yang digunakan sebagai media penusukan pengambilan


darah dengan mengisi jarum di dalam pen tersebut. Pen lancet dapat ditekan langsung
pada ujung jari. Pen lancet ini berbentuk seperti pulpen dan sangat mudah digunakan. Pen
lancet ini juga bisa di atur panjang jarumnya untuk kulit yang akan ditusuk sesuai tingkat
ketebalan kulit.

Kegunaan : Fungsi pen lancet pada umumnya adalah supaya jarum yang digunakan
untuk menusuk tidak terlalu panjang dan tidak terlalu melukai jaringan kulit. Biasanya
pen lancet berfungsi untuk mengambil sampel darah yang di perlukan pengecekan kadar
gula darah, kolesterol, maupun asam urat dalam darah.

2. Blood lancet
Pengertian : Merupakan jarum kecil disposable yang digunakan untuk pengambilan
darah kapiler dipermukaan kulit atau ujung jari pasien. Bisa berupa classic lancet yang
terpisah dari pen lancet biasa bewarna biru

Atau juga bisa berupa automatic lancet yang langsung bisa dipergunakan tanpa pen lancet
lagi dan biasanya bewarna kuning.
Kegunaan : Kedua alat ini digunakan untuk melukai darah kapiler yang ada di ujung
jari guna untuk mengambil sampel darah.
3. Tabung mikro hematocrit/mikro kapiler

Pengertian : Tabung mikro hematocrit adalah tbung dengan diameter kecil yang
digunakan Bersama dengan dempul clay hematocrit untuk pengmbiln sampel darah
kapiler. Cara kerja nya yaitus ampel darah (darah kapiler, darah EDTA, darah heparin
atau darah amonium-kalium-oksalat) dimasukkan dalam tabung kapiler yang mempunyai
ukuran panjang 75 mm dengan diameter 1 mm. Tabung mikro hematocrit digunakan
untuk menyimpan darah kapiler guna pemeriksaan menggunakan metode mikro

Kegunaan : Tabung kapiler yang digunakan ada 2 macam, yaitu yang berisi heparin
atau ada antikoagulan (bertanda merah) untuk sampel darah kapiler (langsung), dan yang
tanpa antikoagulan (bertanda biru) untuk darah EDTA/heparin/amonium-kalium-oksalat.

4. Dempul clay hematocrit/wax

Pengertian : Merupakan dempul atau penutup yang digunakan sebagai penahan dasar
tabung hematokrit
Kegunaan : Digunakan untuk menyumbat sampel darah yang ada di tabung mikro
kapiler atau mikro hematocrit supaya tidak mengalir keluar dan tetap berada di dalam
tabung mikro tersebut.
5. Spuit
Pengertian : Adalah alat yang digunakan untuk pengambilan darah atau pemberian
injeksi intravena dengan volume tertentu. Spuit mempunyai skala yang dapat digunakan
untuk mengukur jumlah darah yang akan diambil, volume spuit bervariasi dari 1ml, 3ml,
5ml bahkan ada yang sampai 50ml yang biasanya digunakan untuk pemberian cairan
sonde atau syring pump.

Alat suntik terdiri dari tabung dengan piston di dalamnya yang keluar dari ujung
belakang. Adapun ujung depannya dapat dilengkapi dengan jarum hipodermik atau
selang untuk membantu mengarahkan aliran ke dalam atau keluar tabung. Kapasitas alat
suntik antara lain 1 ml, 3 ml, 10 ml, dan yang lainnya. Jenis alat suntik atau spuit, antara
lain :
a. Spuit Auto-Disposable (AD), yaitu peralatan suntik yang direkomendasikan
b. Alat suntik Prefiled Auto-Disposable (AD), yaitu tersedia untuk vaksin Hepatitis
B dan TD
c. Spuit dan jarum yang bisa dipakai ulang, yaitu yang tidak direkomendasikan
d. Spuit dan jarum sekali pakai dibuang, yaitu spuit yang tujuannya hanya untuk
mencampur vaksin saja

Kegunaan : Digunakan untuk memasukan dan mengambil (menghisap) cairan


yang ada di dalam tubuh.

6. Jarum needle

Pengertian : Jarum suntik yang biasanya dipasangkan dengan spuid untuk mengambi
darah vena. Jarum dengan warna biru memiliki ukuran 22G. Jenis yang satu ini cocok
untuk bayi, anak, dan orang dewasa dengan pembuluh darah kecil dan rapuh. Merah
muda memiliki ukuran 20G. Biasanya jarum ini digunakan pada orang dewasa dan anak.
Kegunaan : digunakan untuk memasukan obat atau cairan ke dalam tubuh jug bisa
digunakan untuk penambilan darah vena yang di sedot melalui spuit.
7. Tourniquet

Pengertian : Merupakan bahan mekanis yang fleksibel, biasanya terbuat dari karet
sintetis yang bisa merenggang.
Kegunaan : Digunakan untuk pengebat atau pembendung pembuluh darah pada
organ yang akan dilakukan penusukan plebotomy. Adapun tujuan pembendungan ini
adalah untuk fiksasi, pengukuhan vena yang akan diambil. Dan juga untuk menambah
tekanan vena yang akan diambil, sehingga akan mempermudah proses penyedotan darah
kedalam spuit.

8. Tabung Vacutainer
a. Tabung vacutainer tutup kuning

Jenis tabung : Tabung kultur darah


Zat aditif : Natrium sulfat
Natrium sulfat adalah zat yang berfungsi mencegah aglutinasi dan melisiskan sel
leukosit dan sel trombosit sehingga yang terlihat hanya sel eritrosit saja
Jenis pemeriksaan : Kultur darah
b. Tabung vacutainer tutup biru

Jenis tabung : Tabung koagulasi


Zat aditif : Sodium sitrat/Natrium sitrat
Sodium sitrat /natrium sitrat yang biasa digunakan dengan konsentrasi 3,2 dan 3,8%.
Antikoagulan dengan konsentrasi 3,2% yang direkomendasikan untuk pengujian
koagulasi dan agregasi trombosit.
Jenis pemeriksaan : Pemeriksaan koagulasi seperti Activated partial thromboplastin
time (APTT), Plasma prothrombin time (PPT), International normalized ratio (INR),
dan Fibrinogen.
c. Tabung vacutainer tutup merah

Jenis tabung : Tabung serum


Zat aditif : Tidak mengandung zat aditif
Jenis pemeriksaan : Berbagai pemeriksaan kimia darah antara lain glukosa
darah,kolesterol,fungsi ginjal,anti HIV,HbsAg,anti HCV
d. Tabung vacutainer tutup hijau

Jenis abung : Tabung heparin (dengan atau tanpa gel separator)


Zat aditif : Sodium heparin, Lithium heparin
Heparin adalah antikoagulan yang jarang digunakan dalam pemeriksaan hematologi
karena harganya yang relatif mahal, tetapi menjadi antikoagulan pilihan karena tidak
mengubah komposisi darah.
Jenis pemeriksaan : Pemeriksaan kimia darah yang menggunakan plasma darah
seperti analisis gas darah, pemeriksaan elektrolit darah,fungsi hati, dan fungsi ginjal
e. Tabung vacutainer tutup ungu

1. Tabung mikro EDTA


Jenis tabung : Tabung EDTA
Zat aditif : EDTA
EDTA yang lazim digunakan adalah garam natrium EDTA (Na2EDTA) atau kalium,
yang berfungsi mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion.
EDTA mencegah koagulasi dengan cara mengikat ion kalsium sehingga terbentuk
garam kalsium yang tidak larut, dengan demikian ion kalsium yang berperan dalam
koagulasi menjadi tidak aktif, mengakibatkan tidak terjadinya proses pembentukan
bekuan darah. Darah EDTA harus segera dicampur setelah pengumpulan untuk
menghindari pembentukan gumpalan trombosit dan pembentukan bekuan mikro.
Jenis pemeriksaan : Hematologi lengkap dan rutin,hemoglobin,hematocrit,hitung
leukosit,dan pemeriksaan HbA1C.
Tabung mikro EDTA biasanya digunakan pada pengambilan sempel darah kapiler.
2. Tabung makro EDTA
Jenis tabung : Tabung EDTA
Zat aditif : EDTA
Tabung makro EDTA biasanya digunakan pada pengambilan sempel darah vena.
9. Jarum vacutainer

Pengertian : BD Vacutainer Flashback Needle merupakan Jarum khusus yg


dihubungkan ke dalam Tabung Darah (blood collection tube) untuk pengambilan sample
darah pasien.
Kegunaan : Untuk mengambil atau melukai daerah pembuluh vena agar dapat
diambil sebagai sampel darah.

10. Holder

Pengertian : Holder terbuat dari bahan dari plastik yang berbentuk tabung dan
disambungkan pada vacu needle dan vaculab,sebagai alat pengaman untuk pengambian
sampel darah vena.
Fungsi : Sebagai tempat untuk menampung darah vena yang diambil
menggunakan jarum. Ketika bagian vena ditusuk kemudian tabung dimasukan ke dalam
holder sehingga jarum bagian posterior tertancap pada tabung, maka darah akan mengalir
masuk ke dalam tabung dan tunggu sampai darah berhenti mengalir.
11. Wing needle

Pengertian : adalah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara
vakum. Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah dilepas dari spuit serta
container vacuum. Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan
besarnya vena yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang menghendaki
pengambilan dengan jaru kecil.Jarum suntik yang memiliki sayap dan biasanya
digunakan untuk menyuntik bayi.
Kegunaan : Digunakan untuk pengambian darah vena dengan jarum yang berukuran
kecil dan biasanya dilakukan pada seorang bayi .

12. Plaster

Pengertian : Alat perekat untuk menghentikan darah agar tidak mengalir


Kegunaan : Digunakan untuk fiksasi akhir penutupan luka bekas plebotomi, sehingga
membantu proses penyembuhan luka dan mencegah adanya infeksi akibat perlukaan atau
trauma akibat penusukan.

13. Alcohol swabs


Pengertian : Merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap dan
dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol.
Kegunaan : Tujuan penggunaan kapas alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran
yang dapat mengganggu pengamatan letak vena sekaligus mensterilkan area penusukan
agar resiko infeksi bisa ditekan.

Anda mungkin juga menyukai