Anda di halaman 1dari 5

Nama : Natswa Aulia Nur Aini

NIM : P07134222033

Prodi : ST TLM

ASPEK HKUM KESEHATAN REKAM MEDIS DAN HUKUM PEMBUKTAN

A. Tujuan pengaturan rekam medis


1. meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan
2. memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan dan pengelolaan Rekam
Medis
3. menjamin keamanan, kerahasiaan, keutuhan, dan ketersediaan data Rekam
Medis
4. mewujudkan penyelenggaraan dan pengelolaan Rekam Medis yang berbasis
digital dan terintegrasi.

B. Tujuan lain (sekunder)


1. Edukasi
2. Peraturan/regulasi
3. Riset
4. Pengambilan kebijakan spt JKN
5. Industri

C. Fungsi Rekam Medis


1. Administratif
2. Legal (hukum)
3. Finansial
4. Riset
5. Edukasi
6. Dokumentasi

D. Kegunaan rekam medis


1. Melindungi kepentingan umum
2. Menyediakan data penelitian dan Pendidikan
3. Dasar peritungan biaya pelayanan
4. Sumber ingatan sebagi bahan pertanggungjawaban dan laporan

E. Undang-Undang
1. UU No 29 tahun 2004 entang praktik kedokteran
Pasal 46 ayat 1 : setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik
keokteran wajib membuat rekam medis

Arti rekam medis itu sendiri adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,pengobatan,tindakan,dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Pasal 47 ayat 1
Pasal 47 ayat 2
2. UU No 11 tahun 2008 tentang transaksi elektronik
Bab I : Ketentuan Umum,pasal 1 ayat 4
Bab I : Ketentuan Umum,pasal 1 ayat 5
3. UU No 26 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
Pasal 70 ayat 1
Pasal 70 ayat 4
F. Transformasi Rekam Medis
Landasan filosofis,sosiologis,dan yuridis penyelenggaraan rekam medis
elektronik
1. Perkembangan teknologi digital
2. Penyeenggaraan dengan prinsip keamanan
3. Permenkes nomor 269/Menkes/Per/III/2008

Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dengan menggunakan
system elektronik yang diperuntukan bagi penyelenggaraan rekam medis.

1. Setiap faskes wajib menyelenggarakan rekam medis elektronik


2. Kewajiban menyelenggarakan rekam medis bagi faskes yang
menyelenggarakan pelayanan telemedisin

Sistem elektronik rekam medis elektronik

1. Dapat berupa system elektronik yang dikembangkan oleh


kemenkes,fasyankes sendiri.
2. System yang dlakukan harus ada kemampuan kompalitibitas an atau
interoperabilitas
3. Harus mengacu pada variable dan meta data yang diterapkan oleh kemenkes

Kegiatan penyelenggaraan rekam medis

1. Registrasi pasien
2. Penditribusian data RME
3. Pengisian informasi klinis
4. Pengolahan informasi RME
5. Penginputan data untuk klaim pembiayaan
6. Penyimpanan RME
7. Penjaminan mutu RME
8. Transfer isi RME

RME terhubung atau terinteroperebilitas dengan platform layanan nterobilitas


dan integritas data kesehatan yang dikekla kemenkes.

Penyimpanan RME harus menjamin keamanan,kerahasian, dan ketersediaan


data RME

Faskes juga harus mempunyai cadangan data (backup system)

Keamanan dan perlindungan data

1. Rekam medis elektronik harus memenuhi prinsip keamanan, data dan


informasi,meliputi kerahasiaan,integritas,dan ketersediaan
2. Memberikan hak akses kepada nakes,perbaikan data hanya boleh nakes,
3. Pembenaran hak akses menjadi bagian dari kebijakannsandar prosedur
operasional penyelenggaraan rekam medis
4. Penyelenggaraan RME wajib untuk melengkapi tanda tangan elektronik

Isi rekam medis wajib dijaga kerahasiaannya oleh semua pihak yang
terlibatdalam pelayanan kesehatan di fasyankes walaupun pasien telah
meninggal dunia.

Pembukan isi rekam medis

1. Atas persetujuan pasien


2. Tanpa persetujuan pasien
G. Sanksi
1. Sanksi administrasi berupa eguran tertulis dan atau rekomendasi pencabutan
atau pencabutan status akreditasi
H. Alat bukti
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Alat bukti surat
4. Alat bukti petunjuk
5. Keterangan terdakwa
I. Kasus
Palembang, Sumselupdate.com – Manajemen Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH)
Palembang mengadakan rapat tertutup terkait adanya oknum rumah sakit yang menyebar
foto dan rekam medis Calon Bupati Musi Rawas (Mura) Ratna Machmud sedang menjalani
isolasi, Senin (2/11/2020).

Rapat ini dihadiri langsung oleh Direktur RSMH Palembang Bambang Eko Sunaryanto dan
jajaran manajemen. Humas RSMH Palembang, Suhaimi, mengatakan pihaknya serius untuk
mencari oknum penyebar foto dan rekam medis Ratna Machmud.

Menurutnya, pembocoran rekam jejak medis tanpa seizin pasien itu telah melanggar kode
etik.

“Kami serius untuk mengunkapkan kasus ini, beberapa pegawai seperti tenaga medis dan
bagian administrasi yang berjaga di dalam ruangan CCTV itu,” kata Suhaimi

Suhaimi menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui siapa oknum penyebar
tersebut karena masih dilakukan investigasi internal.

“Jika nanti sudah ditemukan maka akan kita rilis ke publik. Bisa rumah sakit atau Polda
Sumsel yang mengumumkannya,” tegasnya. (ron)

Anda mungkin juga menyukai