1
Dasar Hukum
1. UU no. 29 thn. 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. UU no. 36 thn. 2009 tentang Kesehatan
3. UU no. 44 thn. 2009 tentang Rumah Sakit
4. UU No. 36 thn. 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. Permenkes no. 24 thn. 2022 tentang Rekam Medis
6. Permenkes No 290 thn 2008 ttg Persetujuan Tindakan
kedokteran
7. Permenkes No. 36 thn. 2012 ttg Rahasia Kedokteran
8. Permenkes No. 69 thn. 2014 ttg Kewajiban RS dan Pasien
9. PP No 47 thn 2021 tentang Penyelengaraan Perumahsakitan
2
TRILOGI RAHASIA MEDIS BIDANG KESEHATAN
3
KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN
1. Memberikan pelayanan sesuai SOP, Standar dan aturan
yang berlaku
2. Memperoleh persetujuan dari penerima pelayanan
(Informed Consent )
3. Menjaga kerahasiaan (Rahasia Medis )
4. Membuat dan menyimpan catatan atau dokumen
pemeriksaan, asuhan dan tindakan yang dilakukan (RM
)
5. Merujuk penerima pelayanan ke Nakes yang
mempunyai Kompetensi dan Kewenangan yang sesuai
ASPEK HUKUM REKAM MEDIS
DALAM PELAYANAN KESEHATAN
5
Materi Pembahasan
1. Pemahaman tentang Rekam Medis
2. Pengengaraan Rekam Medis Elektronik
3. Aspek hukum Rekam Medis
4. Kepemilikan dan kerahasiaan Rekam Medis
5. Pendokumentasian Rekam Medis
6. Pembukaan dan pelepasan Informasi
6
REKAM MEDIS
Rekam Medis merupakan:
a. dokumen hukum yg bersifat permanen;
b. berisi informasi yang relevan dengan
layanan kesehatan pasien
c. informasi tersebut dicatat pada setiap
kontak dengan pasien;
d. pencatatan diteruskan selama dalam
perawatan pasien;
e. bisa dimanfaatkan oleh setiap anggota tim;
f. semua informasi bersifat rahasia.
7
Mengapa Rumah Sakit harus
menyelenggarakan Rekam Medis
1. Mutu layanan medik kepada pasien sangat
tergantung dari kemampuan tim dlm meng-
komunikasikan informasi melalui dokumen.
2. Tujuan dokumentasi RM adalah agar rencana
layanan pasien tidak mengalami fragmentasi,
pengulangan, keterlambatan atau kelupaan.
Atas dasar itu setiap anggota tim dituntut
mampu mendokumentasikan secara akurat, tepat
waktu dan dengan cara yang efektif
(Potter and Perry, 2001)
PENGATURAN REKAM MEDIS
(PMK 24 th 2022)
12
DATA PENTING DARI REKAM MEDIS
1. KOMPONEN IDENTIFIKASI (nama lengkap,tempat & tanggal lahir, jenis
kelamin,status perkawinan,pekerjaan; dan nomer tanda pengenal (social
security number).
2. KOMPONEN SOSIAL. Suku atau etnik, bangsa status dalam
keluarga,keterangan keluarga (family information) aktifitas sosial
(community activities, sikap (attitude); dan status sosial.
3. KOMPONEN MEDIKAL riwayat sakit; pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratoris, pemeriksaan Rontgent, laporan konsultasi,terapi
yangdiberikan,laporan kemajuan (progress reports),perintah
dokter;informed consent;laporan anestesi, operasi dan
patologi),dokumen/catatan keperawatan; dan laporan lain-lain selama
dirawat.
4. KOMPONEN FINANSIALnama majikan atau perusahaan tempat bekerja;
nama perusahaan asuransi yang diikuti, jenis cakupan asuransi; dancara
pembayaran.
13
MANFAAT REKAM MEDIS :
1. Alat komunikasi : dokter dgn dokter / tenaga Kesehatan lainnya
2. Sumber informasi medis pasien, dokter dan saryankes
3. Dasar perencanaan pengobatan / perawatan pasien
4. Bukti tertulis atau segala tindakan pelayanan
5. Bahan analisa dan evaluasi pelayanan
6. Perlindungan hukum pasien, dokter dan RS
7. Data untuk penelitian
8. Dasar perhitungan pembiayaan
9. Bahan pelaporan
10. Bukti di Pengadilan,dll
14
PENYELENGGARAAAN RME
19 19
SPM Rekam Medis
( Permenkes 129 /2008)
1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam
setelahselesai pelayanan (100%)
22
PELAKSANAAN KEGIATAN RME
❑ Kegiatan penyelenggaraan RME paling sedikit terdiri atas:
a. registrasi Pasien;
b. pendistribusian data Rekam Medis Elektronik;
❑ Isi Rekam Medis disampaikan kepada Pasien. dan dapat juga kepada
keluarga terdekat atau pihak lain dgn persetujuan pasien
❑ Penyampaian Rekam Medis kepada keluarga terdekat dalam hal:
a. Pasien di bawah umur 18 (delapan belas) tahun; dan/atau
b. dokumentasi klinis.
❑ Dokumentasi administrative berisi dokumentasi pendaftaran.
❑ Dokumentasi klinis berisi seluruh dokumentasi pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada Pasien di Fasyankes.
Kepemilikan dan Isi Rekam Medis
dapat diakses dan digunakan oleh orang yang telah memiliki hak akses
yang ditetapkan
❑ Demi keamanan dan perlindungan data RME, Pimpinan Fasyankes
a.sosialisasi;
pelanggaran.
Ketentuan lain ttg Rekam medis
42
PERSETUJUAN TINDAKAN PELAYANAN
1.Persetujuan Tindakan Pelayanan
2.Hubungan Nakes dengan pasien
3.Aspek Hukum Persetujuan Tindakan
◦ Penjelasan medis
◦ Cara pemberian informasi
◦ Bentuk persetujuan
43
PENGERTIAN INFORMED CONSENT
44
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
(PERMEN KES : 290/MENKES/PER/III/2008)
46
PERSETUJUAN UMUM/ GENERAL CONSENT
Nama Pasien : No. Rekam Medis :
…………………………………………….
telah mendapat informasi yang cukup, telah mengerti dan memahami ketentuan-ketentuan yang berlaku
di Rumah Sakit, dengan ini saya menyatakan setuju mematuhi :
1. TATA TERTIB, HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI PASIEN : yang berlaku di Rumah Sakit.
Demikian Surat Persetujuan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab tanpa ada
paksaan dari siapapun dan untuk dapat dipergunakan seperlunya.
INFORMASI
52
KEPUTUSAN
SETUJU MENOLAK
(CONSENT) (REFUSAL)
• MENGERTI
• MENGERTI AKIBAT.
TIDAK MENGERTI
• TIDAK MENGERTI
• TIDAK TAHU
Penjelasan Tindakan Pelayanan Kesehatan
1. Penjelasan langsung Dr/Drg yg merawat.kepada pasien atau
keluarga terdekat (baik diminta atau tidak)
2. Pasal 45 UU Praktik Kedokteran → batasan minimal informasi
yang diberikan kepada pasien:
a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis
b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan
c. Alternatif tindakan lain dan risikonya
d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
3.Penjelasan Kondisi pasien,usulan pengobatan,nama dr/dgatau
nakes lainnya,potensi manfaat dan kekuaranganya,kenungkinan
keberhasilan dan masalah yg timbul selama pengobatan dan
resiko bika tidak diobati
53
SUBSTANSI PENJELASAN MEDIS OLEH DOKTER
• Tujuan tindakan medis yang dapat berupa tujuan preventif, diagnostik, terapeutik ataupun
rehabilitatif.
• Tata cara pelaksanaan tindakan medis yang akan dialami pasien selama dan sesudah
tindakan serta efeksamping atau ketidaknyamanan yang mungkin terjadi.
• Perluasan tindakan yang mungkin dilakukan (resiko dan komplikasi atau keadaan tak
terduga)
Penjelasan yang diberikan oleh dokter kepada pasien atau keluarga terdekat.
dan yang perlu diperhatikan:
PERPSETUJUAN ≠ PERJANJIAN
- Sukarela - Kesepakatan bersama (1320,1338 KUHP
- Kemauan Sendiri ………… - Menjadi UU bagi yg membuat
- dapat dicabut kapan saja
59
PERSETUJUAN TINDAKAN DIANGGAP SAH
Persetujuan diberikan oleh individu yang kompeten.
1. Usia 18 tahun atau telah pernah menikah.
2. Anak-anak usia 16 tahun dan 18 tahun dapat membuat
persetujuan tindakan kedokteran tertentu yang tidak berisiko
tinggi
3. Landasan hukum : KUHP → umur >= 21 th atau telah
menikah dianggap sebagai orang dewasa
4. Berdasarkan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak > = 18 tahun dianggap sudah bukan anak-anak
5. Persetujuan dianggap sah apabila telah diberikan Informasi
kepada Pasien atau yang sah mewakilinya dalam keadaan
cakap (kompeten) untuk memberikan keputusan/persetujuan
yg diberikan secara sukarela;
PENGGANTI PEMBERI PERSETUJUAN
DALAM KEADAAN PASIEN TIDAK KOMPETEN:
1. Orang tua si anak, bila si anak lahir sebagai anak dari
pasangan suami isteri yang sah.
2. Ibu si anak, bila si anak lahir dari pasangan yang tidak sah
→ hubungan perdata dg si ibu.
3. Wali: orang tua angkat, atau Lembaga Pengasuh yang sah
berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Anak.
4. Orang yang secara adat/budaya dianggap sebagai wali si
anak, dalam hal tidak terdapat yang memenuhi a, b dan c.
5. Dokter tidak dibebani kewajiban untuk membuktikan hal-hal
di atas, bila ragu ragu maka dokter dapat meminta
keterangan kepada pihak-pihak yang berwenang
BLANKED CONSENT & PRO-FORMA CONSENT
62
Penolakan Tindakan dan Second opini
1. Penolakan oleh pasien dan/ atau keluarga terdekat.
setelah adanya Penjelasan oleh dokter,Nakes.
2. Penolakan dibuat secara tertulis dan akibatnya menjadi
tanggungjawab pasien namun hubungan dokter dgn
pasien tetap dijaga dan dipertahankan.
3. Penghentian / penundaan bantuan hidup harus adanya
persetujuan keluarga terdekat pasien setelah ada
Penjelasan resmi dokter,nakes dibuat secara tertulis
4. Kesalahan diagnosis dan penatalaksaan pengobatan dokter
sering terjadi di belahan dunia manapun
5. Perbedaan pendapat para dokter adalah hal yang biasa tapi
mungkin tidak menjadi masalah atau mungkin berbahaya dan
merugikan bagi penderita untuk itu perlu Second opinion
63
ASPEK HUKUM RAHASIA MEDIS
64
Rahasia Kedokteran
(Permenkes No.36/2012)
1. Rahasia kedokteran adalah data dan informasi tentang kesehatan
seseorang yang diperoleh tenaga kesehatan pada waktu
menjalankan pekerjaan atau profesinya
2. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran;
3. Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya
yang telah dikemukakan penyelenggara pelayanan kesehatan.
4. Rahasia kedokteran mencakup data dan informasi mengenai:
a. identitas pasien;
b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
dan penunjang, penegakan diagnosis, pengobatan dan/atau
tindakan kedokteran; dan
c. Hal hal lain yang berkenaan dengan pasien;
5. Data dan informasi dapat bersumber dari pasien/keluarga,
pengantar, surat keterangan konsultasi/rujukan, atau sumber
lainnya.
Rahasia kedokteran adalah data dan informasi tentang kesehatan seseorang yang
6 diperoleh tenaga kesehatan pada waktu menjalankan pekerjaan atau profesinya
Siapa penguna data dan informasi
Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan/atau
menggunakan data dan informasi :
1. Nakes yang memiliki akses thd data dan informasi kesehatan
pasien;
2. Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
3. Tenaga yg berkaitan dgn pembiayaan pelayanan
4. Tenaga lainnya yg memiliki akses thd data dan Info
5. Badan hukum fasilitas pelayanan kesehatan;
6. Mahasiswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan,
perawatan,
7. Manajemen informasi di fasyankes 66
RS harus melakukan dan yang wajib menyimpan
Rahasia Kedokteran
Hal diperhatikan ttg Rahasia Medis
1. Memahami pedoman etik dan aturan legal/hukum
2. Membuat ,memiliki SOP/,aturan dan melaksanakannya
3. Melaksanakan persetujuan tindakan medis
4. Memiliki kompetensi, sikap dan perilaku profesional
Pihak yang wajib menyimpan Rahasia Kedokteran
a. Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan/atau
menggunakan data dan informasi tentang pasien wajib menyimpan
rahasia kedokteran;
b. Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku selamanya,
walaupun pasien telah meninggal dunia.
67
Kerahasiaan Rekam Medis
❑ Isi Rekam Medis wajib dijaga kerahasi annya oleh semua pihak yang
terlibat dalam pelayanan kesehatan di Fasyankes walaupun Pasien
telah meninggal dunia.
❑ Pihak yang wajib merahasiakan :
1. Nakes pemberi pelayanan kesehatan, dokter dan dokter gigi,
dan/atau Nakes lain yang memiliki akses terhadap data dan
informasi kesehatan Pasien;
2. pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
3. tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan;
4. badan hukum/korporasi dan/atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
5. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan,
perawatan, dan/atau manajemen informasi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan; dan
6. pihak lain yang memiliki akses terhadap data dan informasi
kesehatan Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
1.
Pembukaan Isi Rekam Medis
❑ Pembukaan isi Rekam Medis dapat dilakukan:
a. atas persetujuan Pasien; dan/atau
❑ Bila Pasien tidak cakap, persetujuan pembukaan isi Rekam Medis dapat
diberikan oleh keluarga terdekat atau pengampunya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
❑ Keluarga terdekat meliputi suami/istri, anak yang sudah dewasa, orang tua
kandung, dan/atau saudara kandung Pasien. dapat dilakukan oleh ahli waris.
❑ Pembukaan isi Rekam Medis untuk keperluan administrasi, pembayaran
asuransi atau jaminan pembiayaan kesehatan harus dilakukan secara tertulis
dan/atau melalui sistem informasi elektronik saat registrasi di Fasyankes.
❑ Pembukaan isi Rekam Medis tidak atas persetujuan pasien utk kepentingan:
a. Pemenuhan.permintaan aparat penegak hukum dlm rangka penegakan hk
b. penegakan etik atau disiplin;
c. audit medis;
d. penanganan kejadian luar biasa/wabah penyakit menular/kedaruratan
kesehatan masyarakat/ bencana;
e. pendidikan dan penelitian;
f. upaya perlindungan terhadap bahaya ancaman keselamatan orang lain
secara individual atau masyarakat; dan/atau
g. lain yang diatur dalam peraturan perundang- undangan.
Pembukaan Isi Rekam Medis
❑ Pembukaan isi Rekam Medis dilakukan tanpa membuka identitas
pasien. dilakukan oleh pihak atau institusi yang berwenang atas
kepentingan
❑ Pembukaan isi Rekam Medis harus mendapatkan persetujuan dari
Menteri dengan mengajukan permohonan kepada Menteri
❑ Berdasarkan persetujuan pihak atau institusi yang berwenang
menyampaikan permintaan pembukaan kepada pimpinan Fasyankes
❑ Persetujuan dari Menteri dikecualikan untuk pembukaan isi Rekam
Medis yang dilakukan atas dasar perintah pengadilan, dan dapat
dilakukan dengan cara memberikan salinan dokumen Rekam Medis
dan/atau memperlihatkan dokumen asli
❑ Pembukaan isi Rekam Medis dikecualikan untuk kepentingan:
a.penanganan kejadian luar biasa/wabah penyakit
menular/kedaruratan kesehatan masyarakat/bencana; dan
b.upaya perlindungan terhadap bahaya ancaman keselamatan
orang lain secara individual atau masyarakat,
❑ .
Pelepasan Hak Atas Isi Rekam Medis
7
data dan informasi
Pembukaan Rahasia Kedokteran (3)
1. Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar ketentuan yg berlaku
dilakukan tanpa persetujuan pasien dalam rangka kepentingan
penegakan etik atau disiplin, serta kepentingan umum;
2. Pembukaan rahasia kedokteran dlm rangka kepentingan penegakan
etik atas permintaan tertulis Majelis Kehormatan Etik Profesi dan
kepentingan disiplin atas permintaan MKDKI
3. Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar kepentingan umum
dilakukan tanpa membuka identitas pasien yang dimaksud meliputi:
a. audit medis;
b. ancaman kejadian luar biasa/wabah penyakit menular;
c. penelitian kesehatan untuk kepentingan negara;
d. pendidikan atau penggunaan informasi yang akan berguna
di
masa yang akan datang;
e. ancaman keselamatan orang lain individual / masyarakat;
4. Khusus huruf b dan e, identitas dapat dibuka kepada institusi
yang
7 1. berwenang untuk ditindaklanjuti.
Pelepasan Rahasia kedokteran
1. Informasi tentang pasien yang ditulis dalam rekam medis
hanya dapat dibuka/digunakan untuk kepentingan pasien
2. Kewajiban membuka informasi harus persetujuan pasien /
keluarga terdekat ,apabila pasien yang telah meninggal dunia
dan akan menuntut dan menginformasikannya melalui media
massa, dianggap telah melepaskan hak rahasiakedokteran
3. Penginformasian melalui media massa memberikan
kewenangan kepada tenaga kesehatan dan/atau fasyankes
untuk membuka atau mengungkap rahasia kedokteran yang
bersangkutan sebagai hak jawab;
4. Dalam hal pihak pasien menggugat tenaga kesehatan
dan/atau fasyankes, maka rahasia kedokteran dapat dibuka
dalam rangka pembelaan dimuka sidang pengadilan.
77
Larangan Perekaman di Lingkungan RS
❑ UU No. 29 Th 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 53 huruf c; Pasien
dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai
kewajiban mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan
kesehatan;
❑ Permenkes No. 69 tahun 2014 ttg Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban
Pasien pasal 28 huruf a. Dalam menerima pelayanan dari RS, pasien
mempunyai kewajiban:mematuhi peraturan yang berlaku di RS;
❑ Jadi setiap RS harus membuat Peraturan Internal melarang
pengambilan rekaman audio, audio visual/video dan/atau foto di
Rumah Sakit sebagai peraturan yang berlaku di RS
1.
7
Perekaman (kamera) di Rumah Sakit
Syarat syaratnya :
1. Tujuan dan manfaat jelas
2. Pendidikan, penelitian, keamanan, keselamatan pasien
3. Privasi dan Kerahasiaan
4. Mengikuti aturan yang berlaku (SOP perekaman RS )
5. Pasien kompeten, memahami, dan setuju
6. Disetujui oleh Komisi Etik dan Hukum RS Identitas pasien
harus sudah dihilangkan atau diganti dengan kode tertentu
7. Untuk penelitian, proposal/protokol penelitian sudah
mendapat persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian
Kesehatan AMA CODE OF MEDICAL ETHICS,
2016
79
Komunikasi dengan media massa
Syarat-syaratnya :
1. Telah mendapat persetujuan pasien
2. Informasi sampaikan sebatas yang diperlukan dan
disetujui pasien
3. Tanpa menyebutkan diagnosis dan prognosis
penyakit (kecuali perlu dan disampaikan oleh pihak
yang berwenang)
AMA CODE OF MEDICAL
ETHICS, 2016
80
Rahasia Medis
82
Kode Etik Rumah Sakit Indonesia
1. Rumah sakit harus memberikan penjelasan kepada
pasien dan atau keluarganya tentang apa yang diderita
pasien, tindakan apa yang dilakukan, dan siapa yang
melakukannya (ps 17).
2. Rumah Sakit harus mengupayakan pasien
mendapatkan kebutuhan privasi dan berkewajiban
menyimpan rahasia kedokteran. (ps 22)
3. Rahasia kedokteran hanya dapat dibuka untuk
kepentingan kesehatan pasien, untuk pemenuhan
permintaan aparat penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum, atas persetujuan pasien sendiri,
atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.(ps 22)
83
INFORMASI TTG PENELITIAN DAN PENAFISAN
Syarat-syaratnya :
1. tujuan penelitian atau penapisan
2. manfaat penelitian dan penapisan
3. protokol penelitian dan penapisan, serta tindakan medis
4. keuntungan penelitian dan penapisan
5. kemungkinan ketidaknyamanan yang akan dijumpai, termasuk
risiko yang mungkin terjadi
6. hasil yang diharapkan untuk masyarakat umum dan bidang
kesehatan
7. bahwa persetujuan tidak mengikat dan subyek dapat sewaktu-
waktu mengundurkan diri.
8. bahwa penelitian tersebut telah disetujui oleh Panitia Etika
Penelitian.
Hak Akses (Inzagerecht)
Hak akses dan rahasia medis adalah dua sisi dari satu
mata uang. Hak akses memastikan hak pasien atas
wewenangnya untuk melihat atau mengkopi data-
data Rekam Medis nya sendiri. Sedangkan Rahasia
Medis lebih menekankan segi kerahasiaannya. Isi
rekam medis adalah milik pasien, sedangkan
BERKASNYA adalah milik Rumah Sakit / Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
85
Hak Tolak Ungkap (Verschoningsrecht)
86
Hak Tolak Ungkap (Verschoningsrecht)
SANKSI ADMINISTRATIF
• RS yang tidak menyelenggarakan rekam medis dapat
dikenai sanksi administratif berupa:
• Teguran;
• Teguran tertulis; atau
• Dendan dan pencabutan Izin Rumah Sakit.
89
SANKSI PERDATA DAN SANKSI DISPLIN
90
KESIMPULAN
1. Tenaga Kesehatan wajib membuat RM
2. Fasyankes wajib melakukan RM dalam
Pelayanan kesehatan
3. Rekam Medis milik sarana kesehatan dan
Isinya milik pasien .
4. Persetujuan Tindakan Pelayanan harus.ada
atas semua pemeriksaan dan tindak
5. Informasi medis wajib dirahasiakan semua
Nakes dalam pelayanan kesehatan..
91
Email : fresleyhutapea@yahoo.com
Hp : 081317565641 / 081381399700
92
Tugas Mahasiswa
1. Bagaimana implementasi Eletronik Rekam Medis di
Rumah sakit dan jelaskan aspek Hukumnya
2. Bandingkan pelaksanaan Elektomedik Rekam medis
dengan Telemedicine di Rumah sakit anda
3. Jelaskan fungsi dan manfaat General Consent di RS
dalam pelaksanaan pelayanan Kesehatan
4. Bagaimana pelaksanaan Informed Consent di Indonesia
sesuai Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran dengan
prinsip Deklarasi Lisbon
5. Bagaimana pandangan sdr tentang larangan tentang
perekaman yang dilakukan di RS dengan dasarhukumnya
93