Anda di halaman 1dari 80

Djoti - Atmodjo

Pasal 32
Hak Pasien

q.menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit


apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata ataupun pidana; dan

r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak


sesuai dengan standar pelayanan melalui media
cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pasal 29
s. melindungi dan memberikan bantuan
hukum bagi semua petugas Rumah
Sakit dalam melaksanakan tugas

Djoti - Atmodjo
Pasal 46
Rumah Sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan di Rumah Sakit

Djoti - Atmodjo
Adanya kewajiban
hukum RS

Dokumen

Bukti
legal/hukum

7
Bukti
legal/hukum

Dokumentasi

Terutama
Rekam Medis

8
PMK 36 2012

Pasal 7

(4) Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran


dilakukan atas dasar perintah pengadilan atau
dalam sidang pengadilan, maka rekam medis
seluruhnya dapat diberikan.
Regulasi Mengacu Peraturan
Perundangan-undangan

Implementasi
Bukti Implementasi
Dokumen Rekam Medis

Dokumen Non Rekam Medis

Observasi

Wawancara & Simulasi


MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 1 Rumah sakit menetapkan proses manajemen informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi internal maupun eksternal.
MRMIK 2 Seluruh komponen dalam rumah sakit termasuk pimpinan rumah sakit, PPA, kepala unit
klinis / non klinis dan staf dilatih mengenai prinsip manajemen dan penggunaan informasi.
MRMIK 2.1 Rumah sakit menjaga kerahasiaan, keamanan, privasi, integritas data dan informasi melalui
proses untuk mengelola dan mengontrol akses.
MRMIK 2.2 Rumah sakit menjaga kerahasiaan, keamanan, privasi, integritas data dan informasi melalui
proses yang melindungi data dan informasi dari kehilangan, pencurian, kerusakan, dan
penghancuran.
MRMIK 3 Rumah Sakit menerapkan proses pengelolaan dokumen, termasuk kebijakan, pedoman,
prosedur, dan program kerja secara konsisten dan seragam.
MRMIK 4 Kebutuhan data dan informasi dari pihak dalam dan luar rumah sakit dipenuhi secara tepat
waktu dalam format yang memenuhi harapan pengguna dan dengan frekuensi yang
diinginkan.
MRMIK 5 Rumah sakit menetapkan penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis terkait asuhan
pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
MRMIK 6 Setiap pasien memiliki rekam medis yang terstandarisasi dalam format yang seragam dan
selalu diperbaharui (terkini) dan diisi sesuai dengan ketetapan rumah sakit dalam tatacara
pengisian rekam medis.
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 7 Rumah sakit menetapkan informasi yang akan dimuat pada rekam medis pasien.
MRMIK 8 Setiap catatan (entry) pada rekam medis pasien mencantumkan identitas Profesional Pemberi
Asuhan (PPA) yang menulis dan kapan catatan tersebut ditulis di dalam rekam medis.
MRMIK 9 Rumah sakit menggunakan kode diagnosis, kode prosedur, penggunaan simbol dan singkatan
baku yang seragam dan terstandar.
MRMIK 10 Rumah sakit menjamin keamanan, kerahasiaan dan kepemilikan rekam medis serta privasi
pasien.
MRMIK 11 Rumah sakit mengatur lama penyimpanan rekam medis, data, dan informasi pasien.
MRMIK 12 Dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit secara teratur melakukan evaluasi atau pengkajian
rekam medis.
MRMIK 13 Rumah sakit menerapkan sistem teknologi informasi Kesehatan di pelayanan kesehatan untuk
mengelola data dan informasi klinis serta non klinis sesuai peraturan perundang-undangan.
MRMIK 13.1 Rumah sakit mengembangkan, memelihara, dan menguji program untuk mengatasi waktu henti
(downtime) dari sistem data, baik yang terencana maupun yang tidak terencana.
STANDAR

MANAJEMEN INFORMASI
MRMIK 1
MRMIK 2

PENGELOLAAN DOKUMEN
MRMIK 3
MRMIK 4

REKAM MEDIS PASIEN


MRMIK 5
MRMIK 6
MRMIK 7
MRMIK 8
MRMIK 9
MRMIK 10
MRMIK 11
MRMIK 12

TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN DI PELAYANAN KESEHATAN


MRMIK 13
MRMIK 13.1
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 1 Rumah sakit menetapkan proses manajemen informasi untuk
memenuhi kebutuhan informasi internal maupun eksternal
EP 1 Regulasi pengelolaan informasi
EP 2 Bukti rumah sakit telah menerapkan proses pengelolaan
informasi untuk memenuhi kebutuhan PPA, pimpinan rumah
sakit, kepala departemen/unit layanan dan badan/individu dari
luar rumah sakit
EP 3 Proses yang diterapkan sesuai dengan ukuran rumah sakit,
kompleksitas layanan, ketersediaan staf terlatih, sumber daya
teknis, dan sumber daya lainnya
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1171/MENKES/PER/VI/2011
TENTANG
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 3 Rumah Sakit menerapkan proses pengelolaan dokumen, termasuk
kebijakan, pedoman, prosedur, dan program kerja secara konsisten dan
seragam
EP 1 Pengelolaan dokumen sesuai dengan pedoman tata naskah
EP 2 Rumah sakit memiliki dan menerapkan format yang seragam tentang
prinsip pengelolaan dan penggunaan informasi sistem
EP 3 Rumah sakit telah memiliki dokumen internal mencakup:
a) dokumen tingkat pemilik/korporasi
b) dokumen tingkat rumah sakit
c) dokumen tingkat unit (klinis dan non klinis), mencakup:
(1) Kebijakan di tingkat unit (klinis dan non klinis)
(2) Pedoman pengorganisasian
(3) Pedoman pelayanan/penyelenggaraan
(4) Standar Operasional Prosedur (SOP)
(5) Program kerja unit (tahunan)
21
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 15 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
UNDANG-UNDANG NOMOR 12 2011 TENTANG PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

23
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS

24
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 14 TAHUN 2017
TENTANG
TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN

25
MRMIK
STANDAR URAIAN

MRMIK 5 Rumah sakit menetapkan penyelenggaraan dan pengelolaan rekam


medis terkait asuhan pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
EP 1 Regulasi tentang Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis
EP 2 Rumah Sakit menetapkan unit penyelenggara rekam medis,
regulasi meliputi:
1) Posisi unit dalam susunan organisasi dan tatakerja
2) Pedoman Pengorganisasian
3) Pedoman Pelayanan Rekam Medis
4) Program
Kepala unit rekam medik adalah profesi Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan (PMIK)
28
v Pendahuluan
v Gambaran umum RS
v Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS
v Struktur Organisasi RS
v Struktur Organisasi Unit Kerja
v Uraian Jabatan :
Ø Persyaratan Jabatan

Ø Uraian Tugas

Ø Tanggung jawab

Ø Wewenang

v Tata Hubungan Kerja


v Pola ketenagaan
v Program orientasi
v Pertemuan/rapat
v Pelaporan Djoti Atmodjo
Pengertian dan batasan
Standar Ketenagaan
Standar Fasilitas
Kemampuan pelayanan
Tata Laksana

Djoti Atmodjo
STANDAR FASILITAS

Denah ruang
Ruang yang tersedia
Fasilitas di dalam masing-masing ruang
Alat kesehatan di dalam masing-masing ruang
Obat dan bahan habis pakai di dalam masing-
masing ruang
STANDAR SDM
Jumlah tenaga menurut kualifikasi
Distribusi tenaga

TATA LAKSANA
Berorientasi pada pasien
Merupakan tata laksana untuk seluruh
kegiatan dalam unit kerja

Djoti - Atmodjo
33
­Program harus diuraikan dalam bentuk Kerangka
Acuan Program (TOR) dan tidak boleh hanya
berbentuk time table
­Ditanda tangani oleh Kepala Unit Kerja dan
Direktur RS
­Format program :
v Pendahuluan
v Latar belakang
v Tujuan umum dan tujuan khusus
v Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
v Cara melaksanakan kegiatan
v Sasaran
v Jadwal pelaksanaan kegiatan
v Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
v Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Djoti - Atmodjo
RENCANA KEGIATAN
A. SDM
• Kebutuhan SDM
• Orientasi
• Pendidikan dan Pelatihan
• Evaluasi kinerja SDM
B. FASILITAS
• Pemeliharaan
• Penggantian/penambahan/investasi
C. UPAYA PENINGKATAN MUTU (IMP-UNIT)
D. UPAYA KESELAMATAN
E. MONITORING DAN EVALUASI
F. RAPAT
G. LAPORAN
MRMIK
STANDAR URAIAN

MRMIK 12 Dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit secara teratur melakukan
evaluasi atau pengkajian rekam medis
EP 1 Rumah sakit menetapkan komite/tim rekam medis
EP 2 Komite/tim secara berkala melakukan pengkajian rekam medis
pasien secara berkala setiap tahun dan menggunakan sampel yang
mewakili (rekam medis pasien yang masih dirawat dan pasien yang
sudah pulang)
EP 3 Fokus pengkajian paling sedikit mencakup pada ketepatan waktu,
keterbacaan, kelengkapan rekam medis dan isi rekam medis
EP 4 Hasil pengkajian yang dilakukan oleh komite/tim rekam medis
dilaporkan kepada pimpinan rumah sakit dan dibuat upaya perbaikan
37
MRMIK
STANDAR URAIAN

MRMIK 13 Rumah sakit menerapkan sistem teknologi informasi kesehatan di pelayanan


Kesehatan untuk mengelola data dan informasi klinis serta non klinis sesuai
peraturan perundang-undangan
EP 1 Regulasi tentang penyelenggaraan teknologi informasi kesehatan
EP 2 Rumah sakit menerapkan SIMRS sesuai dengan ketetapan dan peraturan
perundangan yang berlaku
EP 3 Rumah sakit menetapkan unit yang bertanggung jawab sebagai
penyelenggara SIMRS dan dipimpim oleh staf kompeten
EP 4 Data serta informasi klinis dan non klinis diintegrasikan sesuai dengan
kebutuhan untuk mendukung pengambilan keputusan
EP 5 Penerapan proses untuk menilai efektifitas sistem rekam medis elektronik
dan melakukan upaya perbaikan terkait hasil penilaian yang ada
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 82 TAHUN 2013
TENTANG

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT


Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
selanjutnya disingkat SIMRS

suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang


memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara
tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari
Sistem Informasi Kesehatan.
Regulasi

Implementasi

Dokumen Bukti
◉ Rekam Medis
◉ Dokumen non
rekam medis
:

44
:

45
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 1 Rumah sakit menetapkan proses manajemen informasi untuk
memenuhi kebutuhan informasi internal maupun eksternal
EP 4 Pemantauan dan evaluasi secara berkala sesuai ketentuan
rumah sakit serta upaya perbaikan terhadap pemenuhan
informasi internal dan eksternal dalam mendukung asuhan,
pelayanan, dan mutu serta keselamatan pasien
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 2.1 Rumah sakit menjaga kerahasiaan, keamanan, privasi, integritas data
dan informasi melalui proses untuk mengelola dan mengontrol akses
EP 1 Proses untuk memastikan kerahasiaan, keamanan, dan
integritas data dan informasi
EP 2 Proses pemberian akses kepada staf yang berwenang untuk
mengakses data dan informasi, termasuk entry ke dalam rekam
medis pasien
EP 3 Pemantauan kepatuhan terhadap proses ini dan mengambil
tindakan ketika terjadi pelanggaran terhadap kerahasiaan,
keamanan, atau integritas data
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 2.2 Rumah sakit menjaga kerahasiaan, keamanan, privasi, integritas data
dan informasi melalui proses yang melindungi data dan informasi dari
kehilangan, pencurian, kerusakan, dan penghancuran
EP 1 Data dan informasi yang disimpan terlindung dari kehilangan,
pencurian, kerusakan, dan penghancuran
EP 2 Pemantauan dan evaluasi terhadap keamanan data dan
informasi
EP 3 Bukti rumah sakit telah melakukan tindakan perbaikan untuk
meningkatkan keamanan data dan informasi
Bukti supervisi:
v Bukti form check list
(ceklis)
v Bukti pelaksanaan
supervisi

49
AUDIT
TEMUAN
RUANG LINGKUP MATERI SUPERVISI
S TS
KEAMANAN AKSES
RUANG REKAM MEDIS § Penyimpanan rekam medis sesuai keamanan kerahasiaan
§ Akses ke penyimpanan rekam medis
RUANG SIM RS § Akses ke ruang data
§ Proses backup data
§ Kondisi ruang server memenuhi syarat

Angka Kepatuhan: Jumlah S


Jumlah S + TS
SUPERVISI
SUPERVISI KEAMANAN DATA
RUMAH SAKIT BAKTI KARS
RUANG SUPERVISI Tanggal/ TEMUAN TINDAK LANJUT
LINGKUP Jam
RUANG RM Keamanan akses
Keamanan
penyimpanan RM
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 2 Seluruh komponen dalam rumah sakit termasuk pimpinan rumah
sakit, PPA, kepala unit klinis / non klinis dan staf dilatih mengenai
prinsip manajemen dan penggunaan informasi
EP 1 Seluruh komponen dalam rumah sakit termasuk pimpinan
rumah sakit, PPA, kepala unit klinis / non klinis dan staf dilatih
mengenai prinsip manajemen dan penggunaan informasi
EP 2 Data dan informasi klinis serta non klinis diintegrasikan sesuai
kebutuhan
:

53
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
(SIRS)
◉ pengumpulan,
◉ pengolahan dan
◉ penyajian data
MRMIK
STANDAR URAIAN
MRMIK 4 Kebutuhan data dan informasi dari pihak dalam dan luar rumah sakit
dipenuhi secara tepat waktu dalam format yang memenuhi harapan
pengguna dan dengan frekuensi yang diinginkan
EP 1 Penyebaran data dan informasi memenuhi kebutuhan internal
dan eksternal rumah sakit
EP 2 Proses yang memastikan bahwa data dan informasi yang
dibutuhkan untuk perawatan pasien telah diterima tepat waktu
dan sesuai format yang seragam dan sesuai dengan kebutuhan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 269 TAHUN 2008
TENTANG
REKAM MEDIS

57
Rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang:
v Identitas pasien
v Pemeriksaan
v Pengobatan
v Tindakan dan
v Pelayanan lain yang diberikan
kepada pasien

Dokumen bukti

58
MRMIK

STANDAR URAIAN

MRMIK 6 Setiap pasien memiliki rekam medis yang terstandarisasi dalam


format yang seragam dan selalu diperbaharui (terkini) dan diisi sesuai
dengan ketetapan rumah sakit dalam tatacara pengisian rekam medis
EP 1 Setiap pasien memiliki rekam medik dengan satu nomor RM
EP 2 Rekam medis rawat jalan, rawat inap, gawat darurat dan
pemeriksaan penunjang disusun dan diisi sesuai ketetapan
rumah sakit
EP 3 Formulir rekam medis dievaluasi dan diperbaharui
Asesmen Awal

60
SPK
PPA RKK

Pengumpulan Analisis data --> Dx dan


Rekam Medis data klinis masalah

Rencana
asuhan 61
PP 1 EP 1 Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pengkajian awal dan
pengkajian ulang medis dan keperawatan di unit gawat darurat,
rawat inap dan rawat jalan.
EP 2 Rumah sakit menetapkan isi minimal pengkajian awal meliputi poin
a) – l) pada maksud dan tujuan

Isi minimal pengkajian awal antara lain:


a) Keluhan saat ini g) Riwayat penggunaan obat;
b) Status fisik; h) Pengkajian nyeri;
c) Psiko-sosio-spiritual; i) Risiko jatuh;
d) Ekonomi; j) Pengkajian fungsional;
e) Riwayat kesehatan pasien; k) Risiko nutrisional;
f) Riwayat alergi; l) Kebutuhan edukasi; dan
m)Perencanaan pemulangan pasien
MRMIK
STANDAR URAIAN

MRMIK 8 Setiap catatan (entry) pada rekam medis pasien mencantumkan identitas
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang menulis dan kapan catatan tersebut
ditulis di dalam rekam medis
EP 1 PPA mencantumkan identitas secara jelas pada saat mengisi RM
EP 2 Tanggal dan waktu penulisan setiap catatan dalam rekam medis
pasien dapat diidentifikasi
EP 3 Prosedur koreksi penulisan dalam pengisian RM elektronik dan non
elektronik
EP 4 1) Pemantauan dan evaluasi terhadap penulisan identitas, tanggal
dan waktu penulisan catatan pada rekam medis pasien serta
koreksi penulisan catatan dalam rekam medis,
2) Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar upaya perbaikan di rumah
sakit
MRMIK

STANDAR URAIAN

MRMIK 7 Rumah sakit menetapkan informasi yang akan dimuat pada rekam medis
pasien
EP 1 Rekam medis pasien telah berisi informasi yang sesuai dengan
ketetapan rumah sakit
EP 2 Rekam medis pasien mengandung informasi:
a) Mengidentifikasi pasien;
b) Mendukung diagnosis;
c) Justifikasi/dasar pemberian pengobatan;
d) Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan hasil pengobatan;
e) Memuat ringkasan pasien pulang (discharge summary); dan
f) Meningkatkan kesinambungan pelayanan diantara Profesional
Pemberi Asuhan (PPA).
AKP 5.1 EP 1 Penetapan Ringkasan pasien pulang
meliputi a) - f) pada maksud dan tujuan

Ringkasan pulang (discharge summary) meliputi:


a) indikasi pasien masuk dirawat, diagnosis, dan komorbiditas
lain;
b) temuan fisik penting dan temuan-temuan lain;
c) tindakan diagnostik dan prosedur terapi yang telah dikerjakan;
d) obat yang diberikan selama dirawat inap dengan potensi akibat
efek residual setelah obat tidak diteruskan dan semua obat
yang harus digunakan di rumah;
e) kondisi pasien (status present); dan
f) instruksi tindak lanjut.
MRMIK
STANDAR URAIAN

MRMIK 12 Dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit secara teratur melakukan
evaluasi atau pengkajian rekam medis
EP 1 Rumah sakit menetapkan komite/tim rekam medis
EP 2 Komite/tim secara berkala melakukan pengkajian rekam medis
pasien secara berkala setiap tahun dan menggunakan sampel yang
mewakili (rekam medis pasien yang masih dirawat dan pasien yang
sudah pulang)
EP 3 Fokus pengkajian paling sedikit mencakup pada ketepatan waktu,
keterbacaan, kelengkapan rekam medis dan isi rekam medis
EP 4 Hasil pengkajian yang dilakukan oleh komite/tim rekam medis
dilaporkan kepada pimpinan rumah sakit dan dibuat upaya perbaikan
TANGGAL/
ASESMEN AWAL KELENGKAPAN TEMUAN
JAM
• Dokter Tanggal dan jam
Anamnesis
Keterlibatan keluarga
Riwayat pengobatan
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan radiologi
Diagnosis
Masalah
Bukti integrasi
Rencana asuhan
Sasaran
Instruksi
Bukti telah dijelaskan
TANGGAL/
ASESMEN AWAL KELENGKAPAN TEMUAN
JAM
• Perawat Tanggal dan jam
Risiko gizi
Status fungsional
Risiko jatuh
Skrining nyeri
Asesmen nyeri (bila ada nyeri)
Masalah keperawatan (problem)
Etiologi
Simptom
Rencana asuhan keperawatan
Bukti telah dijelaskan
MRMIK
STANDAR URAIAN

MRMIK 13.1 Rumah sakit mengembangkan, memelihara, dan menguji program untuk mengatasi
waktu henti (downtime) dari sistem data, baik yang terencana maupun yang tidak
terencana
EP 1 Prosedur yang harus dilakukan jika terjadi waktu henti sistem data (down
time) untuk mengatasi masalah pelayanan
EP 2 Staf dilatih dan memahami perannya di dalam prosedur penanganan waktu
henti sistem data (down time), baik yang terencana maupun yang tidak
terencana
EP 3 Evaluasi pasca terjadinya waktu henti sistem data (down time) dan
menggunakan informasi dari data tersebut untuk persiapan dan perbaikan
apabila terjadi waktu henti (down time) berikutnya
Panduan Disaster Recovery (DR)
1) Definisi “disaster” makin meluas hingga hampir mencakup semua layanan.
2) Penyebab disaster sangat banyak. Ada bencana alam seperti gempa bumi, banjir,
angin topan dan ada bencana buatan manusia seperti serangan dunia maya,
ransomware, kesalahan di pihak pelanggan yang tidak disengaja atau sabotase
perusahaan.
3) Jumlah data yang harus kita pertimbangkan jika terjadi bencana telah tumbuh secara
eksponensial.
4) Meningkatnya harapan pelanggan untuk pemulihan sistem secara cepat. Saat ini,
pelanggan mengharapkan gangguan seminimal mungkin atau tanpa gangguan sama
sekali dalam aplikasi utama mereka.
Backup adalah penyalinan data yang bertujuan memiliki cadangan data untuk
pemulihan jika terjadi kegagalan atau bencana. Sebagian besar organisasi
menyimpan backup selama beberapa tahun (biasanya tiga hingga tujuh), sehingga
mereka memanfaatkan cloud untuk backup seperti menyewa kapasitas untuk
menyimpan cadangan setiap hari setidaknya selama jangka waktu tersebut. Dari
segi biaya, ini bisa jadi efektif atau malah tidak efektif karena tergantung dari
jumlah data yang perlu anda simpan.
Archive adalah retensi data dalam jangka panjang. Ini harus menjadi tempat di
mana salinan data terakhir disimpan. Idealnya terbatas hanya dua salinan setiap
bagian data di dua lokasi terpisah dan biasanya selalu terdiri dari dua format.
Sebagian besar organisasi perlu menyimpan data archive setidaknya selama
tujuh tahun, atau bisa juga berpotensi lebih lama. Bagi sebagian organisasi,
menyimpan data selama beberapa dekade tidak akan efektif dalam segi biaya,
sehingga cloud mungkin tidak terlalu cocok untuk data archive.
Recovery, khususnya Disaster recovery hampir selalu membutuhkan salinan data
terbaru. Setiap data di luar kategori “data terbaru” harus berasal dari archive
data, jika memungkinkan. Cloud adalah lokasi yang cocok untuk Disaster
Recovery, karena hanya salinan data terbaru yang harus disimpan di sana,
sebagian besar penyedia layanan cloud memungkinkan anda menggunakan
sumber daya komputasi mereka saat terjadi disaster. Hal ini bisa menghemat
biaya pemeliharaan server dan perangkat keras penyimpanan data di data
center Disaster Recovery anda sendiri, tanpa terlalu banyak menambah biaya
kapasitas backup disk. Akibatnya, Disaster Recovery berbasis cloud, atau
layanan Disaster Recovery as a service (DRaaS),dengan cepat akan menjadi cara
ideal untuk mengatasi tantangan Disaster Recovery.
:

76
:

77
Regulasi

Implementasi
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai