Anda di halaman 1dari 54

KEBIJAKAN SISTEM

RUJUKAN

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Manado, 22 Maret 2019
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RPJMN 2015 - 2019

Pilar 1. Paradigma Sehat Pilar 2. Penguatan Yankes Pilar 3. JKN

Program Program
Program •Peningkatan Akses terutama pd • Benefit
• Pengarusutamaan FKTP • Sistem pembiayaan:
kesehatan dalam •Optimalisasi Sistem Rujukan asuransi – azas gotong
pembangunan •Peningkatan Mutu
royong
• Promotif - Preventif
• Kendali Mutu & Kendali
sebagai pilar utama upaya Penerapan pendekatan continuum of Biaya
kesehatan care
• Sasaran: PBI & Non PBI
• Pemberdayaan masyarakat
Intervensi berbasis resiko
kesehatan (health risk)

KELUARGASEHAT

2
ISSUE PELAYANAN KESEHATAN

AKSES MUTU DAN UNIVERSAL


PELAYANAN KESELAMATAN HEALTH
KESEHATAN PASIEN COVERAGE

3
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

R E G U L A S I

PENINGKATAN
AKSES :
- Penguatan Sistem PENINGKATAN Pelayanan
Rujukan MUTU Kesehatan
- Pengembangan
Pelayanan Inovasi Yang
- Kompetensi SDM
AKREDITASI Berkualitas
- Pemenuhan Sarpras,
Alkes dan
Kompetensi SDM

SISTEM INFORMAS I

4
TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

5
STRATEGI PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

PENGUATAN 2 PENINGKATAN 3 PEMANFAATAN PENGUATAN


1 4
FASKES SUMBER DAYA TEKNOLOGI SISTEM
• Pemenuhan sarana,
KESEHATAN INFORMASI RUJUKAN
• Meningkatkan Optimalisasi penggunaan • Sistem rujukan berbasis
prasana, alat kesehatan,
Kompetensi klinis dan Teknologi Informasi untuk kompetensi
dan kebutuhan obat
Kompetensi memperluas dan • Regionalisasi system
(farmasi)  kompetensi
manajerial mempermudah akses baik rujukan
• Tata kelola dan
• WKDS masyarakat maupun • Regulasi perwilayah
kepemimpinan
• Insentif  internal RS  layanan • Pengembangan rujukan
• Mutu  Akreditasi
remunerasi berbasis IT berbasis IT 6
STRATEGI PENINGKATAN AKSESPENDAHULUAN
DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Penguatan Sistem Rujukan

Sistem Rujukan Regionalisasi Regulasi Pengembangan


Berbasis Sistem Per Rujukan
Kompetensi Rujukan Wilayah Berbasis IT

7
INTEGRASI PROGRAM
Penerapan & Penataan Sistem Rujukan
Keterangan:

Primer (GK) SISRUTE


Rujukan Sekunder
Rujukan Tersier (tidak berlaku pada RS RUJUKAN
daerah dengan kondisi tertentu) REGIONAL
Puskesmas Klinik

20
PUSAT
RUJUKAN RS Kabupaten/kota
RS RUJUKAN PROVINSI RS RUJUKAN

14 RS RUJUKAN
NASIONAL
REGIONAL REGIONAL

INTEGRASI PROGRAM PRIORITAS :


• Program TBC: TCM  Distribusi alat
dan kompetensi SDM
110
RS RUJUKAN
Dokter
Praktik Mandiri
• WKDS  usulan terintegrasi N-1 RS RUJUKAN REGIONAL
• PONED & PONEK REGIONAL INDIKATOR  Jumlah kasus non
• Peta Akreditasi, dll spesialistik yang dirujuk < 5%
3 bentuk pelayanan, yakni :
 Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)/PK 1
 Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services)/PK 2
 Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services)/PK 3

ketiga strata atau jenis pelayanan tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri


namun berada didalam suatu sistem dan saling berhubungan

SISTEM RUJUKAN
9
SISTEM RUJUKAN YANG BAIK:
 Memiliki paket layanan yang disediakan di berbagai tingkat perawatan
 Harus responsif terhadap situasi lokal
 Harus mencakup komunikasi dan transportasi sistem benar berfungsi
 Meningkatkan efisiensi sistem kesehatan dengan memaksimalkan
penggunaan yang tepat dari fasilitas perawatan kesehatan.
 Membantu untuk meningkatkan kerjasama antara layanan kesehatan tingkat
primer, sekunder dan tersier.
 Hal ini juga harus termasuk sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat dan
perawatan berbasis masyarakat termasuk pelayanan sosial

10
ALASAN RUJUKAN
• Kriteria rujukan harus alasan medis, obyektif dan demi kepentingan terbaik
bagi pasien atau klien.
• Ketika seorang pasien membutuhkan saran ahli yang ditentukan oleh
profesional kesehatan
• Bila pemeriksaan teknis diperlukan yang tidak tersedia di fasilitas perujuk
• Ketika intervensi teknis yang berada di luar kemampuan fasilitas diperlukan
• Bila pasien memerlukan rawat inap yang tidak dapat diberikan di fasilitas
perujuk
• Bila fasilitas merujuk tidak dapat lagi menerima pasien karena kekurangan
tempat tidur dan tidak tersedianya tenaga profesional

11
SISTEM RUJUKAN NASIONAL:
Penguatan Layanan Primer
Dan Peningkatan Kualitas Layanan Sekunder
FAKTA: Panduan Klinis
>70% Penyakit yang ditangani PNPK, PPK, CP
Rumah Sakit adalah Penyakit PROFESI
Proses Rujukan
Kewenangan tingkat pertama
(puskesmas)

Memperkuat Meningkatkan
Layanan Kualitas
Kesehatan Layanan Kesehatan
Primer Penurunan Tingkat Rujukan
Kematian di RS

Penurunan Beban
Kapasitas RS

PPK tingkat I REGIONALISASI RS


12
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

PUSKESMAS

UKM UKP

GATE KEEPER

13

Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang berperan sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan,
kontak pertama dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan
13
13
RUJUKAN MEDIK
DI PELAYANAN PRIMER
Dokter dapat merujuk pasien pada kasus penyakit
pada kondisi :

Time Age Complication Comorbidity

komplikasi dari ada/tidak-nya


lama perjalanan penyakitnya,
umur pasien penyakit
penyakit tingkatan
kesulitan penyerta

Condition

• melihat kondisi fasilitas


pelayanan

14
SISTIEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN

DIPERLUKAN TATA
Pelayanan Kesehatan Sub Spesialistik oleh dokter sub
KELOLA YANG BAIK
spesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Kelas A dan kelas B)
Tersier
PNPK, CP DAN PPK
Rujukan berjenjang
Koordinasi timbal balik
Dukungan IT, Regulasi INA CBGs

Sekunder Pelayanan Kesehatan Spesialistik oleh dokter


spesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Kelas C
dan D, Klinik Utama)

KAPITASI

Primer Pelayanan Kesehatan Dasar oleh Faskes Tingkat


FOKUS PELAYANAN PRIMER pertama (Puskesmas, RS Kelas D Pratama)
promotif dan preventif

Pengecualian :
Gawat darurat, bencana, geografis, kekhususan masalah kesehatan pasien

15
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN
(Permenkes 001 Tahun 2012)
Pelayanan
Efektifitas Fasilitas Pelayanan
kesehatan Aksesbilitas Kebutuhan Medis
Pelayanan Kesehatan Terdekat
dilaksanakan secara
Kesehatan
berjenjang

Rujukan Vertikal Penerima Rujukan


Keselamatan dan bertanggung jawab Informasi dan
pasien Rujukan
sejak menerima Komunikasi
rujukan
Horizontal

Tindakan Administrasi :
Pembinaan dan teguran, pencabutan ijin
Pengawasan (praktek/operasional)

• SDM
• Sarana Prasarana dan Alat
ARAH PERUBAHAN Kesehatan
• Penunjang Diagnosa
BERBASIS KOMPETENSI FASKES • Obat-Obat
16
Perangkat Pengawasan Kompetensi Fasyankes

Kompetensi
SDM

Kesiapan
RS Online
Fasyankes
ASPAK

Sarana
Prasarana
Alkes
ARAH PERUBAHAN BERBASIS KOMPETENSI FASKES
ORGANISASI Permenkes 56
PROFESI Tahun 2014
FKTP • SDM
Kewenangan Klinis • Sarana Prasarana dan
PPK I Alat Kesehatan
FKRTL PPK II • Penunjang Diagnosa
PPK III • Obat-Obat

Keberhasilan Rujukan banyak Bukan Hanya Ketersediaan


faktor yang dipertimbangkan dan Dokter Spesialis
sangat tergantung pada :
a. Pemenuhan Kebutuhan
Medis pasien yang sangat
terkait dengan SISRUTE
b. Kemudahan Akses (Waktu,
Biaya dan Keterlambatan Rujukan Berbasis
Layanan Kesehatan)
c. Portabilitas (tidak dapat Kompetensi
dibatasi dengan jarak/ Penanganan
geografis/ wilayah)
d. Pengendalian Biaya
Penyakit
18
PENATAAN SISTIM RUJUKAN
BERJENJANG BERBASIS KOMPETENSI

RS Khusus Ibu dan Anak


RS RS Rujukan Nasional
KEWENANGAN RS Rujukan Provinsi
FASYANKES Kelas A
RUJUKAN BERBASIS • Kewenangan RS Rujukan Regional
KOMPETENSI Pelayanan RS KELAS B, C, D RS di Wilayah Kab/Kota
PENANGANAN (Severity Level) Berjenjang sesuai
PENYAKIT • SDM Ketersediaan Layanan
yang dimiliki

• Sarana Prasarana FKTP


dan Alat
Kesehatan
• Penunjang PENTING :
Diagnosa • ASAS PORTABILITAS
• KOMPETENSI FASYANKES
• Obat-Obat • KOMUNIKASI RUJUKAN

19
Faktor Keberhasilan Sistem Rujukan
Berbasis Kompetensi
Kompetensi Pemenuhan Portabilitas Pengendalian
Faskes yang Kebutuhan Biaya
dituju Medis Pasien

• Sarana
• Prasarana
MUTU DAN • Sumber Daya • Kemudahan memberikan Efektif,
Akses jaminan Efisien
KESELAMATAN Kesehatan
• Alkes • Waktu pelayanan dengan tetap
• Biaya kesehatan
PASIEN • Akreditasi mempertah-
• Kompleksitas • Ketepatan yang ankan mutu
Layanan berkelanjutan
Penyakit

20
Sistem Rujukan Berbasis Kompetensi
KOMPETENSI FASKES
KEWENANGAN KLINIS SISRUTE
1
PPK I  FKTP +
PPK II Berbasis Kompetensi
PPK III
2 SUMBER DAYA MANUSIA

3 SARANA PENUNJANG DAN ALKES


Rujukan berbasis
JUKNIS DAN
Kompetensi
4 Penunjang Diagnosa APLIKASI IT
Penanganan
SISRUTE
5 Obat-obat Penyakit
PENGEMBANGAN

1. MEMPERBAIKI SISTEM RUJUKAN BERDASARKAN BASIS KOMPETENSI;


2. MENGINTEGRASIKANNYA LANGSUNG DENGAN SISTEM IT RUJUKAN (SISRUTE)
3. MENYIAPKAN PAYUNG HUKUM YANG TEPAT  “DRAFT REVISI PERMENKES NO 1 TH 2012”
21
CONTOH KEWENANGAN PENYAKIT

22
Draft SK Keputusan Dirjen Pelayanan Kesehatan Tentang Panduan Rujukan Dan Rujuk Balik Di
Fasilitas Kesehatan Beserta Lampiran Daftar Kompetensi Penanganan Penyakit (Kewenangan
Klinis Berdasarkan Klasifikasi Kelas Rumah Sakit Rs Kelas A, Rs Kelas B, Rs Kelas C Dan Rs Kelas D)

Sudah Terkumpul Panduan


Rujukan Penanganan
Penyakit 680 Kasus (Kode
ICD X dan IX CM)
RUJUKAN BERBASIS KOMPETENSI
RUJUKAN BERBASIS KOMPETENSI
SISTEM
RUJUKAN
TERINTEGRASI
BERBASIS
TEKNOLOGI
INFORMASI
PERMASALAHAN SAAT INI

PERMASALAHAN PENYEBAB

Antrian Pasien BPJS di - Tidak Dipublikasikannya i


Pelayanan Rawat Jalan nformasi :
RS 1. Jadwal Praktek Dokter
2. Jadwal Buka Poliklinik di
RS
3. Kuota Pasien
Penolakan Pasien di RS 1. Kamar Rawat Inap Penuh
2. Ketersediaan Alat Kesehata
n di RS
SOLUSI

Rumah Sakit Menyediakan Informasi Melalui Media Komunikasi


Online mengenai :
SISTEM INFORMASI DAN RUJUKAN YANKES BERBASIS IT

Terbitnya regulasi dari


Kementerian Kesehatan RI
terkait Rujukan di Era Digital

Terwujudnya percepatan
pelayanan rujukan di RS

Terintegrasinya sistem informasi rujukan pasien


pada seluruh RS Regional, RS Klas B dan RS Klas
Khusus se Indonesia

29
SISRUTE SISTEM INFORMASI RUJUKAN TERINTEGRASI

 Komunikasi antara Fasyankes sebelum


menerima rujukan
 feedback dari RS penerima rujukan
terkait kesediaan untuk menerima
 Informasi kelengkapan sarana,
prasarana dan SDM yang menangani
(Ruang Perawatan, tim medis dll)
PENGEMBANGAN SISRUTE
6
PENGEMBANGAN SISRUTE
1. Integrasi dengan Dukcapil
2. Informasi Data Sarana, Prasarana dan SDM Rumah Sakit (Terintegrasi dengan RS
Online dan ASPAK)
3. Standarisasi Alasan Rujukan, ICD 10, ICD 9 CM dan lain – lain
4. Telekonsultasi (Chat dan Video)
5. Rujukan pasien dengan memanfaatkan Resume Medis Elektronik (RME)
6. Upload Dokumen Laboratorium, Radiologi dan EKG
7. GPS Tracking Ambulance

Standarisasi Video Conference GPS Tracking


Format
Aplikasi

31
MANFAAT SISTEM TERINTEGRASI
 Lalulintas layanan termonitor secara jejaring mulai dari PPK 1 - PPK 3
 Pengawasan peserta JKN termonitor melalu single ID (NIK)
 Pelayanan kesehatan diharapkan sesuai dgn kewenangan dan tugas fasyankesnya
 Monitor farmasi terintegrasi
 Rujukan akan berkisambungan dengan tidak terdapat duplikasi pendanaan
 Kendali mutu dan biaya tercapai
 Upaya pencegahan dilakukan secara terintegrasi pada semua tingkat fasyankes
 Data kesehatan valid dan tidak terduplikasi
 Klasifikasi rumah sakit dapat dievaluasi secara sistematis
 Sebagai upaya pencegahan tindakan fraud semua pihak
 Tansparansi, akuntabel dan responsibilitas sesuai kewenangan dan kewajibannya disetiap
fasyankes
 Pelayanan kesehatan berkesinambungan
 Sistem adminstratif dengan paperless
32
SURAT EDARAN SISRUTE
• Surat Dirjen
Pelayanan SURAT EDARAN
kesehatan RI
sehubungan Membangun Sistem
dengan lnformasi Rujukan
melalui Sistem
Implementasi Rujukan Terintegrasi
sistem (SISRUTE KEMENKES),
rujukan dengan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
terintegrasi Lainnya untuk
pelayanan publik lebih
baik;

33
MENU DAN BENEFIT SISRUTE

MENU BENEFIT
SISRUTE Sekarang :
1.Informasi Medis Pasien Secara cepat dan lengkap dapat diketahui sebelum pasien
datang
2.Perujuk bisa mengetahui tujuan RS sesuai kebutuhan pasien
3.Perujuk bisa dapat kepastian terhadap pasien yang akan dirujuk
4.Perencanaan Alat Medis
5.Perencanaan SDM
6.Perencanaan Pengembangan RS
7.Tracking ambulance sebagai monitoring pasien yang akan datang
8.Tracking Ambulance sebagai bahan monitoring posisi ambulance
9.History Tracking ambulance sebagai data dasar klaim ambulance

Kedepannya sangat diharapkan :


1.Konsultasi Online dan Telemedicine untuk membantu penegakan diagnosa
2.Resume Medis sebagai lampiran rujukan pasien dan bisa digunakan sebagai
lampiran klaim elektronik

34
PENGEMBANGAN TELEMEDICINE
SPESIALIS

DATA / IMAGE DATA / IMAGE

UMPAN BALIK UMPAN BALIK

• Mengirim Data /
gambar PUSAT DATA • Berikan umpan RS RUJUKAN
• Menerima balik
umpan balik • Menulis keahlian
• Meminta radiologi
konsultasi • Intergasi EKG
• Memberikan
konsultasi

CALL CENTER
• Pemantauan lalu lintas data dan
pemanfaatannya
• Kegagalan sistem / pemecahan
RS DIAMPU KEMENTERIAN masalah
• Memberikan alternatif dokter jika
KESEHATAN
tidak ada tanggapan dari RS Rujukan
• Super-admin
35
Pengelolaan Rujukan Kabupaten/Kota
(Regionalisasi Pelayanan Kesehatan)
• SISTEM RUJUKAN
1. PROVINSI Puskesmas Klinik
Rujukan
Regional 1
• SISTEM RUJUKAN
2. REGIONAL
RS RUJUKAN Rujukan Rujukan
Pusat RS Kabupaten/kota (non
NASIONAL Regional Rujukan Regional
rujukan)
• SISTEM RUJUKAN 14 RS 4 Provinsi
2

3. KABUPATEN/ KOTA 110 RS


686 RSUD
Rujukan
• UPAYA PROMOTIF Regional
3
4. DAN PREVENTIF 20
Dokter Praktek Mandiri

RS

PERGUB/PERWAL/PERBUP NASIONAL PROVINSI KAB/KOTA


SISTEM RUJUKAN

36
10 LANGKAH REGIONALISASI
KRITERIA RS RUJUKAN NASIONAL DAN REGIONAL
(Kepmenkes HK.02.02/MENKES/390/2014 dan HK.02.02/MENKES/391/2014
NO KRITERIA RS NASIONAL RS PROP RS REGIONAL

1 Penetapan peraturan Menteri Kesehatan Gubernur Bupati / walikota

Rujukan lintas provinsi /mengampu Rujukan lintas provinsi /mengampu


2 Akses rujukan Rujukan lintas 4 kab/kota
sekurangnya 4 provinsi sekurangnya 4 provinsi

3 Kelas RS A & RS Pendidikan A & RS Pendidikan B & RS PENDIDIKAN

4 Akreditasi Paripurna, JCI / Kelas dunia Paripurna Minimal Tingkat Utama

Memiliki akses darat, udara dan air min. Memiliki akses darat, udara dan air min. dari 4 Memiliki akses darat, udara
6 Transportasi
dari 4 Provinsi Provinsi dan air min. dari 4 Kab/Kota

7 Sistem Remunerasi + + +

Sister Hospital dg RS Rujukan Nasional / ASEAN Sister Hospital dg RS regional


8 Sister Hospital Sister Hospital dengan RS top di LN
/ Kelas A lainnya –kab/kota

Spesialistik dan Sesuaikan


9 Unggulan Min. 2 layanan subspesialis 1 subspesialis/ dan spesialistik
dengan Permenkes 56/2014

10 Anggaran Pusat dan Pemda terpilih Pusat dan Pemda Pemda

11 Jumlah Penduduk Provinsi dengan kategori penduduk padat Menyesuaikan Melayani 4 wilayah Kab/kota

12 Evaluasi Setiap 5 th Setiap 5 th Sesuai Pemda 38


SULAWESI UTARA

• RSUP Prof.Dr.
RS RUJUKAN NASIONAL

RS RUJUKAN REGIONAL
• RSUD Noongan,
RSUD Liun Kendage
R.D Kandou • RSUD Liun
Manado Kendage,
• RSUD Walanda
Maramis,
• RSUD Popundayan RS RUJUKAN PROVINSI
Kota Kotamobagu
RS RUJUKAN REGIONAL

RSUD Walanda Maramis

Kota Tondano
RSUD Noongan

RSUD Popundayan
Kotamobagu
PENGEMBANGAN
Kompetensi KOMPETENSI
Pelayanan
PELAYANAN DI RS RUJUKAN

RUJUKAN NASIONAL

No Kompetensi Pengampu

1 TRANSPLANTASI GINJAL RSCM KOMPETENSI


TAMBAHAN /
2 BEDAH JANTUNG TERBUKA RSJP HK
UNGGULAN
EMERGING/ RE-EMERGING (KATAS TR OP IK,
3 RSPI/Persahabatan
DISEASES INF E KS I)
4 RADIOTERAPI / KED NUKLIR RSK Dharmais

5 TRAUMA RSWS/Fatmawati

KOMPETENSI
RUJUKAN PROVINSI TAMBAHAN /
UNGGULAN
(Perlu Kesepakatan dan Regulasi)
RUJUKAN REGIONAL

40
MONITORING DAN EVALUASI RS RUJUKAN

• Survei On Line RS Rujukan Nasional dan RS Vertikal,


RS Rujukan Provinsi serta RS Rujukan Regional
1.
ASPAK

• Pemetaan Layanan Rujukan RS


2.
APLIKASI ABK
(KEBUTUHAN DR
SPESIALIS/ SUB SPESIALIS)
• Perbaikan Desain Website Template RS Nasional
3. dan RS Vertikal

NAKES LAINNYA
• Perencanaan SDM Kesehatan
• Perencanaan Penganggaran Infrastruktur (DAK,
4. TP)

41
RS RUJUKAN UNTUK MENGISI SURVEY ONLINE :
www.manajemenrumahsakit.net//monevrs

LAYANAN UNGGULAN RUMAH


SAKIT

42
42
Menu
Layanan
Web Sistem Informasi RS Rujukan
Rujukan
Nasional

43
Peta Layanan Rujukan Nasional:
berbasis pelayanan klinis
(bukan hanya layanan Unggulan)

Contoh:
Klik pada layanan
bedah tulang
belakang/spine

44
Peta Layanan Rujukan Nasional

Klik pada RSUP


Fatmawati

Note: Warna hitam artinya website RS sedang dalam perbaikan 45


KEKURANGAN DOKTER SPESIALIS
DI RS RUJUKAN (BERDASARKAN PMK NO 56/ 2014)

RS Zaenal Abidin (-4)


RS Selasih (-1), RS RS Agoesdjam (-1), RS
Bengkalis (-3), RS Parikesit (-1), RS Kandage (-2), RS
Singkawang (-1), RS Sanggau RS Abd. Moeis (-2) Kotamobagu (-2)
RS Bireun (-1), RS Langsa (-1), RS (-2 )
Tokengon (-1), RS Yulidin (-4), RS RS Hanafie (-2) RS Hasan Basri (-2), RS RS Anutolaka
Cut Nyak Dien (-5) RS Imanudin (-3), RS Muara RS KM. Dunda (-6), RS
Kotabaru (-1), RS Ratu Zalecha (-2), RS Toli-
Teweh (-2), RS Murjani (-2 ) Tani & Nelayan (-1)
RS Embung Fat (-2), RS Ansari Saleh (-1) toli (-1)
RS M Yunus (-2) (-1)
RS Tarakan (-1) RS Undata (-
RS Kep Riau (-1 2) RS Merauke (-1),
RS Wamena (-4)

RS Chasan
Boasoire (-2)
RS Marsudi (-1)

RS Soekarno (-5)
v

RS Koja (3), RS Cengkareng (-3), RS


Budi Asih (-4), RS Pasar Rebo (-1)
RS Soedarso (-1)
RS Gng Sitoli (-1),
RS Benyamin (-5), RS
RS Padang
RS Kota Makasar (-2), RS Bone Bau-Bau (-3)
Sidempuan (-1),
RS Djasamen RS Mukomuko (-2), RS Sulthan (-4), RS labuan
Saragih (-2), (-4), RS Curup Baji (-1) RS Manokwari (-1)
(1), RS RS Kab.
Hasanudin (-3) Tangerang
(--4) RS Kota RS Haulusy
Yky (-1) RS Tobelo (-1), RS Tidore
(-2) (-5), RS Sasuitubun (-2)
RS Achmad Mochtar (-2), RS Margono (-1), RS
RS Manggala(-2), RS RS Maumere (2), Ben
RS Solok (-7), Soewondo (-2), RS Tidar
Ahmad Yani (-4) Ruten (-2), RS RS Kab.
RS Pariaman (-5), (-1), RS Kraton (-6)
Wangapu (-3) Johanes (-2)
RS Masohi (-3)
RS Ibnu Sutowo (-2), RS Jayapura (-1)
RS Al-Ihsan (-3), RS Cibabat
RS Rabain (-4) RS Tabanan (-1),
(-2), RS Cibinong (-2)
RS Gianyar(-1)
RS Abdul Kadir (-2)
RS Rujukan Nasional
RS Ibnu Sina (-2), RS
RS Rujukan Provinsi Saiful anwar (-4), RS
Soedono (-1), RS Haji
RS Rujukan Regional 46
Surabaya (-2)
46
SEBARAN PELAYANAN JANTUNG DI INDONESIA

SEBARAN RS DENGAN PELAYANAN CATH LAB


5

13

3
5 3

3
1
1
2
4
199 CATH LAB

1 3
3
6
5
22 3 11 1
36 20 5
3
171 Rumah Sakit
RS VERTIKAL DENGAN PELAYANAN BEDAH JANTUNG
RSUP Adam Malik Medan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

RSUP M. Djamil Padang RSUP Sardjito Yogyakarta


RSUP Sanglah Denpasar
RSUP M. Hoesin Palembang
RSUP Wahidin S Makassar

RSUP Fatmawati
RSUP Persahabatan
RSUPN Cipto MAngunkusumo
47
SEBARAN PELAYANAN TRANSPLANTASI GINJAL

10 RS yang Sudah Melaksanakan


RS Adam Malik
4 RS Tahap Pengembangan
RS Prof. Kandou

RS M. Djamil Padang

RS M. Hoesin

RS Ciptomangunkusomo
RS dr. Wahidin
RSPAD Gatot Subroto RS Kariadi RS dr. Soetomo
RS Cikini RS Sanglah
RS Hasan Sadikin
RS Sardjito TOTAL: 14 RS
RS Moewardi

48
SEBARAN PELAYANAN RADIOTERAPI

49
PEMANFAATAN IT : TELEMEDICINE
RS Zaenoel Abidin

RSUD Djasamen Saragih

RSUD Tarakan 2017


RSU Embung Fatimah
RSU Chasan Boesoirie
RSUP Djamil RSUD Abdul Aziz 2018
RSUD Kab.Sorong
RSU Undata

RSU Raden Mattaher


RSPON
RSUD KS Tubun, Ambon
RSMH RS UNHAS
RSJPD HARKIT

RSU Arifin Achmad RSWS RSUD Dok II


RSCM

RSUD Johannes
RSUD Syamsudin

Keterangan:
2014 2016
2012 2014 2016 2017 2018
2012 2017 2018 Tahun 2018 rencana lokus di 12
Fasyankes (RS dan Puskesmas)
RS PENGAMPU RS/PKM DIAMPU 50
PEMANFAATAN IT: SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE)

51
PEMANFAATAN IT: WEB SISTEM INFORMASI RS
RUJUKAN DAN WEBINAR
Contoh:
Klik pada layanan bedah
tulang belakang/spine

Menu
Layanan
Rujukan
Nasional

www.manajemenrumahsakit.net//monevrs
52
PENUTUP
Sistem rujukan dibangun secara berjenjang secara efektif dan efisien sesuai dengan
tingkat fasilitas, serta kompetensi / unggulan layanan yang dimiliki.
Sistem rujukan yang baik akan meningkatkan efisiensi sistem kesehatan dengan
memaksimalkan penggunaan yang tepat dari fasilitas perawatan kesehatan
Penguatan Sistem Rujukan diselenggarakan melalui peningkatan mutu fasyankes, peningkatan
kapasitas SDM, peningkatan sarana dan prasarana serta pembuatan regulasi oleh pemerintah
daerah.
Kebijakan sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE) perlu diimplementasikan secara
menyeluruh sebagai salah satu solusi dalam percepatan pelayanan rujukan di RS.
Optimalisasi akses pelayanan kesehatan dasar & rujukan yang berkualitas & merata kepada
masyarakat menitikberatkan pada peningkatan kompetensi Fasyankes yang terdiri dari
Upaya Pemenuhan Sarana Prasarana & Alkes, Peningkatan Kompetensi Jumlah & Distribusi
SDM Kesehatan, Percepatan Capaian Akreditasi, Harmonisasi sumber-sumber pembiayaan
anggaran, Optimalisasi Sistem Pelayanan & Rujukan serta integrasi pemanfaatan Teknologi
Informasi/Digitalisasi Kesehatan.
53
www.yankes.kemkes.go.id @ditjenyankes

www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai