STANDAR
MANAJEMEN INFORMASI
MRMIK 1
MRMIK 2
PENGELOLAAN DOKUMEN
MRMIK 3
MRMIK 4
7
MRMIK
STANDAR URAIAN
REKAM MEDIS
MRMIK 5 Rumah sakit menetapkan penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis terkait
asuhan pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
MRMIK 6 Setiap pasien memiliki rekam medis yang terstandarisasi dalam format yang seragam
dan selalu diperbaharui (terkini) dan diisi sesuai dengan ketetapan rumah sakit dalam
tatacara pengisian rekam medis.
MRMIK 7 Rumah sakit menetapkan informasi yang akan dimuat pada rekam medis pasien.
MRMIK 8 Setiap catatan (entry) pada rekam medis pasien mencantumkan identitas Profesional
Pemberi Asuhan (PPA) yang menulis dan kapan catatan tersebut ditulis di dalam rekam
medis.
MRMIK 9 Rumah sakit menggunakan kode diagnosis, kode prosedur, penggunaan simbol dan
singkatan baku yang seragam dan terstandar.
MRMIK 10 Rumah sakit menjamin keamanan, kerahasiaan dan kepemilikan rekam medis serta
privasi pasien.
MRMIK 11 Rumah sakit mengatur lama penyimpanan rekam medis, data, dan informasi pasien.
MRMIK 12 Dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit secara teratur melakukan evaluasi atau
pengkajian rekam medis.
ACUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
9
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG
PRAKTIK KEDOKTERAN
Rekam Medis
Pasal 46
12
Ayat (2)
Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan
pencatatan pada rekam medis, berkas dan catatan tidak
boleh dihilangkan atau dihapus dengan cara apa pun.
Perubahan catatan atau kesalahan dalam rekam medis
hanya dapat dilakukan dengan pencoretan dan dibubuhi
paraf petugas yang bersangkutan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 269 TAHUN 2008
TENTANG
REKAM MEDIS
14
Rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang:
v Identitas pasien
v Pemeriksaan
v Pengobatan
v Tindakan dan
v Pelayanan lain yang diberikan
kepada pasien
15
Pelayanan lain yang diberikan kepada
pasien
◉ Form rekonsialisasi
◉ Form pemberian edukasi
◉ Form persetujuan tindakan
kedokteran
◉ Form menolak anjuran medis
(MAM)
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2012
TENTANG
RAHASIA KEDOKTERAN
17
RAHASIA KEDOKTERAN
18
RAHASIA KEDOKTERAN
19
Pasal 7
Implementasi
Bukti Implementasi
Dokumen Rekam Medis
Observasi
22
MRMIK
STANDAR URAIAN
2. Rumah sakit menetapkan unit R Penetapan unit kerja yang mengelola rekam 10 TL
penyelenggara rekam medis dan 1 medis dalam susunan organisasi dan tatakerja - -
(satu) orang yang kompeten (SOTK), disertai: 0 TT
mengelola rekam medis 1) Pedoman Pengorganisasian
2) Pedoman Pelayanan Rekam Medis
3) Program
24
25
v Pendahuluan
Ø Uraian Tugas
Ø Tanggung jawab
Ø Wewenang
Djoti Atmodjo
29
Program harus diuraikan dalam bentuk Kerangka
Acuan Program (TOR) dan tidak boleh hanya
berbentuk time table
Ditanda tangani oleh Kepala Unit Kerja dan
Direktur RS
Format program :
v Pendahuluan
v Latar belakang
v Tujuan umum dan tujuan khusus
v Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
v Cara melaksanakan kegiatan
v Sasaran
v Jadwal pelaksanaan kegiatan
v Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
v Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Djoti - Atmodjo
Elemen Penilaian MRMIK 5 Telusur Skor
3. Rumah Sakit menerapkan D Bukti penyelenggaraan berkas Rekam 10 TL
penyelenggaraan Rekam Medis sejak pasien masuk sampai 5 TS
Medis yang dilakukan sejak pasien pulang, dirujuk, atau 0 TT
pasien masuk sampai pasien meninggal
pulang, dirujuk, atau
meninggal W Kepala /staf unit RM
4. Tersedia penyimpanan O • Lihat ruang penyimpanan rekam 10 TL
rekam medis yang medis di unit rekam medis 5 TS
menjamin keamanan dan • Lihat penyimpanan saat rekam 0 TT
kerahasiaan baik kertas medis berada di unit pelayanan
maupun elektronik. • Lihat sistem teknologi informasi,
software dan hardware rekam
medis elektronik
31
Elemen Penilaian MRMIK 2.1 Telusur Skor
1. Rumah sakit menerapkan proses R Regulasi tentang kerahasiaan, keamanan, 10 TL
untuk memastikan kerahasiaan, dan integritas data dan informasi. - -
keamanan, dan integritas data 0 TT
dan informasi sesuai dengan
peraturan perundangan
2. Rumah sakit menerapkan proses D Bukti tentang penetapan staf yang memiliki 10 TL
pemberian akses kepada staf hak akses data dan informasi termasuk 5 TS
yang berwenang untuk mengisi rekam medis. 0 TT
mengakses data dan informasi,
termasuk entry ke dalam rekam W • Kepala/staf unit SIM-RS
medis pasien
3. Rumah sakit memantau D Bukti tentang hasil monitoring dan evaluasi 10 TL
kepatuhan terhadap proses ini kepatuhan staf terhadap kerahasiaan, 5 TS
dan mengambil tindakan ketika keamanan, atau integritas data. 0 TT
terjadi pelanggaran terhadap
kerahasiaan, keamanan, atau W • Kepala Bidang
integritas data. • Kepala Unit
• Kepala/staf unit SIM-RS
32
SUPERVISI
SUPERVISI KEAMANAN DATA
RUMAH SAKIT BAKTI KARS
RUANG SUPERVISI Tanggal/ TEMUAN TINDAK LANJUT
LINGKUP Jam
RUANG RM Keamanan akses
Keamanan
penyimpanan RM
PENYELENGGARAAN
REKAM MEDIS
34
Elemen Penilaian MRMIK 5 Telusur Skor
3. Rumah Sakit menerapkan D Bukti penyelenggaraan berkas Rekam Medis 10 TL
penyelenggaraan Rekam Medis sejak pasien masuk sampai pasien pulang, 5 TS
yang dilakukan sejak pasien masuk dirujuk, atau meninggal 0 TT
sampai pasien pulang, dirujuk,
atau meninggal Kepala /staf unit RM
W
4. Tersedia penyimpanan rekam O • Lihat ruang penyimpanan rekam medis di 10 TL
medis yang menjamin keamanan unit rekam medis 5 TS
dan kerahasiaan baik kertas • Lihat penyimpanan saat rekam medis 0 TT
maupun elektronik. berada di unit pelayanan
• Lihat sistem teknologi informasi, software
dan hardware rekam medis elektronik
35
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN – EDUKASI
Rencana
asuhan
Rencana
asuhan
Rencana
asuhan
Rencana
asuhan
Rencana
asuhan
Rencana
asuhan
42
Riwayat penyakit Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik
Diagnosis Diagnosis
Masalah Masalah
Diintegrasikan
45
PP 1 EP 1 Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pengkajian awal dan
pengkajian ulang medis dan keperawatan di unit gawat darurat,
rawat inap dan rawat jalan.
EP 2 Rumah sakit menetapkan isi minimal pengkajian awal meliputi poin
a) – l) pada maksud dan tujuan
53
v Screening (AKP 1)
v Triage (AKP 1.1)
v AMA / MAM (AKP 5.2 dan HPK 2.1)
v Delay of treatment (AKP 1.3)
v Dilema etik (TKRS 12)
v Penanganan harta benda (HPK 1.4)
v Rujukan (AKP 5.4 5.5)
v Terminal (PAP 5)
v Pengaduan (HPK 3)
54
v Triage
v Asesmen awal dokter dan perawat
v Progress notes/CPPT
v Nursing notes/Catatan Keperawatan
Perkembangan Pasien
v Formulir transfer / rujukan
55
AKP 4 EP 1 Proses transfer
EP 2 Form transfer
58
AKP 5.1 EP 1 Penetapan Ringkasan pasien pulang
meliputi a) - f) pada maksud dan tujuan
61
PMK 001/2012
Penjelasan dan
persetujuan
62
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 001 TAHUN 2012
TENTANG
SISTEM RUJUKAN
63
Pasal 12
(1) Rujukan harus mendapatkan persetujuan dari pasien
dan/atau keluarganya.
(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
setelah pasien dan/atau keluarganya mendapatkan
penjelasan dari tenaga kesehatan yang berwenang.
(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-
kurangnya meliputi:
a. diagnosis dan terapi dan/atau tindakan medis yang
diperlukan;
b. alasan dan tujuan dilakukan rujukan;
c. risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan;
d. transportasi rujukan; dan
e. risiko atau penyulit yang dapat timbul selama dalam
perjalanan.
64
v Informasi rujukan
v Persetujuan rujukan
v Form rujukan
v Informasi risiko menolak
anjuran medis
v Pernyataan penolakan rujukan
v Monitoring status fisiologis
selama proses rujukan
65
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN – EDUKASI
Rencana
asuhan
1. Rumah sakit menerapkan pengkajian pasien menjelang D 1) Bukti dalam rekam medis tentang penerapan pengkajian pasien 10 TL
akhir kehidupan dan dapat dilakukan pengkajian ulang menjelang akhir kehidupan, didahului skrining. 5 TS
sampai pasien yang memasuki fase akhir kehidupannya, 2) Selanjutnya dilakukan pengkajian awal yg khusus pada fase 0 TT
dengan memperhatikan poin 1) – 9) pada maksud dan menjelang akhir kehidupan. Kemudian akan dilakukan dengan
tujuan. pengkajian ulang).
3) Bukti pengkajian ulang sampai pasien yang memasuki fase akhir
kehidupannya, meliputi:
a) Gejala dan respons pasien, termasuk mual, kesulitan bernapas, dan
nyeri.
b) Faktor yang memperparah gejala fisik.
c) Orientasi spiritual pasien dan keluarganya, termasuk keterlibatan
dalam kelompok agama tertentu.
d) Keprihatinan spiritual pasien dan keluarganya, seperti putus asa,
penderitaan, rasa bersalah.
e) Status psikososial pasien dan keluarganya, seperti kekerabatan,
kelayakan perumahan, pemeliharaan lingkungan, cara mengatasi,
reaksi pasien dan keluarganya menghadapi penyakit.
f) Kebutuhan bantuan atau penundaan layanan untuk pasien dan
keluarganya.
g) Kebutuhan alternatif layanan atau tingkat layanan.
h) Faktor risiko bagi yang ditinggalkan dalam hal cara mengatasi dan
potensi reaksi patologis.
i) Pasien dan keluarga dilibatkan dalam pengambilan keputusan
asuhan, termasuk keputusan do not resuscitate/DNR.
Lihat juga HPK 2.2.
67
68
v Asesmen bedah
v Asesmen pra anestesi
v Informed consent
v Asesmen pra induksi
v Induksi
v Monitoring status fisiologis
v Pemulihan
v Laporan operasi dan anestesi
v Rencana asuhan pasca operasi
(dokter dan perawat)
69
Rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang:
v Identitas pasien
v Pemeriksaan
v Pengobatan
v Tindakan dan
v Pelayanan lain yang diberikan
kepada pasien
71
Rumah Sakit menetapkan
Regulasi tentang Rekam Medis
Pengertian dan batasan
Standar Ketenagaan
Standar Fasilitas
Tata Laksana
Upaya peningkatan mutu
Upaya keselamatan
Djoti Atmodjo