LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR TAHUN
TENTANG INDIKATOR KINERJA DEWAN
PENGAWAS PADA SATUAN KERJA RUMAH
SAKIT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT
JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN YANG
MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu pilar dalam transformasi sistem kesehatan adalah
transformasi layanan rujukan yang dilakukan dengan peningkatan akses
dan mutu layanan rumah sakit. Transformasi layanan kesehatan rujukan
menuntut rumah sakit milik Kementerian Kesehatan yang telah
menerapkan PPK BLU untuk dapat memberikan pelayanan setara World
Class Hospital, menjadi tempat penelitian terbaik dan mampu
menyelenggarakan pengampuan layanan terutama pelayanan pada
penyakit prioritas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Adapun strategi pelaksanaan Transformasi Rumah Sakit Vertikal
adalah:
1. Perbaikan pengalaman pasien
2. Perbaikan mutu pemberi layanan disertai dengan remunerasi yang
berkeadilan
3. Penetapan standar layanan klinis
4. Perbaikan tata kelola Rumah Sakit
- 6 -
B. Tujuan
Indikator Kinerja Dewan Pengawas ini digunakan sebagai acuan bagi
Kementerian Kesehatan, Dewan Pengawas dan Rumah Sakit yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum dalam
melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja dewan pengawas.
C. Sasaran
1. Dewan Pengawas
2. Rumah Sakit
3. Kementerian Kesehatan
- 8 -
BAB II
INDIKATOR KINERJA DEWAN PENGAWAS
Target 100%
D. Penilaian Kinerja
Kinerja Dewan pengawas dinilai berdasarkan hasil capaian target
indikator kinerja dewas dengan cara melakukan pengukuran terhadap
indikator kinerja Dewan Pengawas. Bobot, konversi capaian, skoring dapat
terlihat pada tabel 2.
Berikut tahapan penilaian indikator Dewan Pengawas.
1. Mengumpulkan data kinerja Dewan Pengawas.
2. Menentukan capaian kinerja Dewan Pengawas pada masing-masing
indikator dalam bentuk persentase capaian atas target kinerja yang
telah ditentukan.
3. Melakukan konversi persentase capaian kinerja ke dalam skor capaian.
4. Melakukan penilaian kinerja dengan mengkalikan skor capaian ke
bobot masing-masing sub indikator.
5. Nilai kinerja selanjutnya dapat dikategorikan ke dalam kategori kinerja
dewas dengan rincian sebagai berikut.
- 17 -
Keterangan :
Keterangan :
Dari contoh pada tabel 4 tampak bahwa dengan total skor kinerja 84 dan skor kinerja indikator no 7 adalah 3 maka
kinerja dari Dewan Pengawas RS X masuk dalam kategori kinerja cukup karena nilai berada pada rentang skor kinerja
76-85 dan memenuhi prasyarat dengan skor indikator IKT aspek layanan yang tidak mencapai target diberi
rekomendasi oleh Dewan Pengawas RS mempunyai skor minimal 2.
- 20 -
Keterangan :
Dari contoh pada tabel 5 tampak bahwa dengan rerata indikator kinerja
adalah 77,5 masuk dalam kategori cukup dan skor kinerja indikator no 7
adalah 3 maka kinerja dari Dewan Pengawas RS X masuk dalam kategori
kinerja cukup karena nilai berada pada rentang skor kinerja 76-85 dan
memenuhi prasyarat dengan skor indikator IKT aspek layanan yang tidak
mencapai target diberi rekomendasi oleh Dewan Pengawas RS mempunyai
skor minimal 2.
- 21 -
BAB III
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN