Anda di halaman 1dari 22

- 5 -

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR TAHUN
TENTANG INDIKATOR KINERJA DEWAN
PENGAWAS PADA SATUAN KERJA RUMAH
SAKIT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT
JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN YANG
MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

INDIKATOR KINERJA DEWAN PENGAWAS PADA SATUAN KERJA RUMAH


SAKIT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN
UMUM.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu pilar dalam transformasi sistem kesehatan adalah
transformasi layanan rujukan yang dilakukan dengan peningkatan akses
dan mutu layanan rumah sakit. Transformasi layanan kesehatan rujukan
menuntut rumah sakit milik Kementerian Kesehatan yang telah
menerapkan PPK BLU untuk dapat memberikan pelayanan setara World
Class Hospital, menjadi tempat penelitian terbaik dan mampu
menyelenggarakan pengampuan layanan terutama pelayanan pada
penyakit prioritas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Adapun strategi pelaksanaan Transformasi Rumah Sakit Vertikal
adalah:
1. Perbaikan pengalaman pasien
2. Perbaikan mutu pemberi layanan disertai dengan remunerasi yang
berkeadilan
3. Penetapan standar layanan klinis
4. Perbaikan tata kelola Rumah Sakit
- 6 -

Untuk mewujudkan pelaksanaan transformasi rumah sakit vertikal


tentunya tidak dapat dilepaskan dari peran Dewan Pengawas rumah sakit
sebagai unsur yang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
Rumah Sakit.
Merujuk dari Peraturan Kementerian Keuangan Nomor 202 tahun
2022 tentang revisi atas PMK Nomor 129 tahun 2020 tentang pedoman
Pengelolaan BLU yang menyatakan bahwa Dewan Pengawas BLU adalah
organ BLU yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Pejabat Pengelola dalam menjalankan pengelolaan BLU dengan
didukung oleh Sekretaris Dewan Pengawas yang dapat dibantu oleh
Sekretariat Dewan Pengawas.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Pengawas berkewajiban untuk:
a. menjamin pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat serta
dapat bertindak secara independen, tidak mempunyai kepentingan
yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas
secara mandiri dan kritis;
b. memantau dan memastikan bahwa tata kelola dan upaya mencapai
target kinerja BLU telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan;
c. menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Pengawas
terintegrasi dengan RBA;
d. membuat/memiliki pembagian tugas, pedoman, dan tata tertib kerja
yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Pengawas;
e. memberikan pendapat dan saran secara tertulis kepada Menteri
Kesehatan, Menteri Keuangan, dan Pejabat Pengelola tidak terbatas
pada RSB dan RBA yang disusun oleh Pejabat Pengelola;
f. melaporkan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan dalam
hal terjadi gejala menurunnya kinerja BLU dan/ atau penyimpangan
atas ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Dewan Pengawas yang telah
dilakukan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan;
h. memastikan bahwa temuan dan rekomendasi dari satuan pemeriksaan
intern, auditor intern Pemerintah, auditor ekstern, pembina BLU, dan
pihak lain telah ditindaklanjuti; dan
i. mematuhi ketentuan peraturan perundang undangan.
Disamping itu, Dewan Pengawas berkewajiban menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas pengawasan kepada Menteri Kesehatan, Menteri
- 7 -

Keuangan, dan Direktur Jenderal Perbendaharaan dalam bentuk laporan


periodik dan laporan khusus. Laporan periodik dibuat secara berkala setiap
6 (enam) bulan sekali sedangkan Laporan khusus dibuat sewaktu-waktu
dalam hal terjadi penurunan kinerja BLU dan/atau penyimpangan
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk mengetahui kinerja Dewan Pengawas dalam melakukan tugas
pembinaan dan pengawasan, Menteri Kesehatan menetapkan indikator
kinerja Dewan Pengawas dengan mempertimbangkan usulan dari Dewan
Pengawas yang bersangkutan dan masukan dari Menteri Keuangan.
Indikator kinerja merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian
nasihat oleh Dewan Pengawas kepada rumah sakit sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan untuk selanjutnya Dewan
Pengawas menyampaikan laporan realisasi indikator kinerja kepada
Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan.
Berdasarkan hal tersebut, untuk melaksanakan pengukuran kinerja
Dewan Pengawas rumah sakit yang menerapkan pola pengelolaan
keuangan badan layanan umum maka diperlukan Indikator kinerja Dewan
Pengawas.

B. Tujuan
Indikator Kinerja Dewan Pengawas ini digunakan sebagai acuan bagi
Kementerian Kesehatan, Dewan Pengawas dan Rumah Sakit yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum dalam
melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja dewan pengawas.
C. Sasaran
1. Dewan Pengawas
2. Rumah Sakit
3. Kementerian Kesehatan
- 8 -

BAB II
INDIKATOR KINERJA DEWAN PENGAWAS

A. Indikator Kinerja Dewan Pengawas


Dalam meningkatkan kinerja dan efektivitas Dewan Pengawas guna
mendukung Transformasi RS Vertikal di Lingkungan Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan, maka ditetapkan 7 (tujuh) indikator kinerja dewan
pengawas:
1. Jumlah pendapatan BLU rumah sakit sesuai dengan target yang telah
ditentukan.
2. Jumlah pasien sesuai dengan target yang telah ditentukan.
3. Persentase kehadiran rapat secara berkala.
4. Jumlah rekomendasi Dewan Pengawas untuk perbaikan kinerja
keuangan yang digunakan oleh rumah sakit dalam upaya peningkatan
kinerja.
5. Jumlah rekomendasi Dewan Pengawas yang telah ditindaklanjuti oleh
RS berdasarkan hasil audit internal.
6. Jumlah Rekomendasi Dewan Pengawas yang telah ditindaklanjuti oleh
RS berdasarkan hasil audit oleh auditor eksternal.
7. Indikator Kinerja Terpilih aspek layanan yang tidak mencapai target
diberi rekomendasi oleh Dewan Pengawas RS.

B. Profil Indikator Kinerja Dewan Pengawas Rumah Sakit Vertikal


Tata cara pengukuran kinerja Dewan Pengawas dengan menggunakan
Indikator kinerja dilakukan melalui pengumpulan data, analisis dan
pelaporan data dalam jangka waktu selama periode triwulan. Metode
pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan sumber data
dapat berasal dari laporan kinerja rumah sakit, laporan monitoring kinerja
keuangan dan operasional (MKKO), laporan rekomendasi Dewan Pengawas
dan laporan rapat Dewan Pengawas. Pelaporan data dapat berupa
dokumen, tabel dan/atau run chart dengan penanggung jawab pelaporan
data adalah Ketua Dewan Pengawas sesuai dengan Profil Indikator Kinerja
Dewan Pengawas Rumah Sakit Vertikal sebagai berikut:
- 9 -

INDIKATOR KINERJA DEWAN PENGAWAS


1 Judul Indikator Jumlah pendapatan BLU rumah sakit sesuai dengan
target yang telah ditentukan
Dasar Pemikiran Dewan Pengawas mempunyai tugas untuk:
a. Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana
strategis rumah sakit; dan
b. Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana
anggaran rumah sakit.
Tujuan Mengetahui peran Dewas dalam melakukan
pengawasan pelaksanaan rencana strategi dan
pelaksanaan anggaran RS BLU.
Definisi Operasional 1. Pendapatan RS BLU adalah pendapatan rumah
sakit di luar Rupiah Murni/APBN

2. Jumlah pendapatan rumah sakit sesuai dengan


target yang ditentukan adalah jumlah pendapatan
yang telah dicapai oleh rumah sakit dibandingkan
dengan jumlah pendapatan yang telah ditargetkan
di Rencana Strategi Bisnis (RSB) dan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA).

3. Target pendapatan adalah target pendapatan yang


telah ditentukan oleh rumah sakit dan telah
tertuang dalam RSB dan RBA.

4. RSB dan RBA dimaksud adalah RSB dan RBA yang


telah ditandatangani oleh Pemimpin BLU dan
Dewan Pengawas
Parameter Penilaian Peran Dewas dalam menyetujui serta mengawasi
pelaksanaan rencana strategis.
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah pendapatan rumah sakit
Denominator Target Jumlah pendapatan sesuai yang tertuang dalam
(penyebut) RSB dan RBA.
Formula Jumlah pendapatan rumah sakit dibagi Jumlah target
pendapatan sesuai yang tertuang dalam RSB dan RBA
dikali 100%
- 10 -

Target 80 % (untuk setiap triwulan)

2 Judul Jumlah pasien sesuai dengan target yang telah


Indikator ditentukan
Dasar Pemikiran Dewan Pengawas bertugas untuk menyetujui dan
mengawasi pelaksanaan rencana strategis; dan
Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana
anggaran.
Tujuan Mengetahui peran Dewas dalam melakukan
pengawasan pelaksanaan rencana strategi dan
pelaksanaan anggaran.
Definisi Operasional 1. Jumlah pasien sesuai dengan target yang ditentukan
adalah jumlah pasien yang dapat dicapai oleh
Rumah Sakit dibandingkan dengan jumlah pasien
yang telah ditargetkan di RSB dan atau RBA

2. Target pasien adalah jumlah pasien JKN dan non


JKN yang ditentukan untuk dapat dilayani oleh
rumah sakit dalam waktu tertentu sebagaimana
tertuang dalam RSB dan RBA .
1. RSB dan RBA dimaksud adalah RSB dan RBA yang
telah disetujui dan disahkan oleh Pimpinan BLU dan
Dewan Pengawas.
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah pasien yang dilayani
Denominator Target jumlah pasien sebagaimana tertuang dalam RSB
(penyebut) dan atau RBA.
Formula Jumlah pasien yang dilayani dibagi target jumlah
pasien sebagaimana tertuang dalam RSB dan atau RBA
dikali 100%
Target 80%
3 Judul Indikator Persentase Kehadiran Rapat secara Berkala
- 11 -

Dasar Pemikiran Dalam menjalankan fungsi pembinaan dan


pengawasan, dewan pengawas wajib menghadiri
seluruh rapat yang sudah direncanakan dan
diagendakan.
Tujuan Mengetahui persentase kehadiran rapat secara berkala
Definisi Operasional 1. Persentase kehadiran rapat secara berkala adalah
jumlah rapat yang dihadiri dewas dibandingkan
jumlah seluruh rapat terjadwal yang diselenggarakan
oleh dewas.

2. Rapat terjadwal adalah rapat yang direncanakan,


rutin, diagendakan dalam perencanaan kegiatan
Dewan Pengawas selama satu tahun dan terlaksana.
Parameter Penilaian Dewan Pengawas menghadiri seluruh rapat yang
direncanakan dan diagendakan
Satuan Pengukuran
Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah rapat yang dihadiri dewan pengawas
Denominator Jumlah seluruh rapat terjadwal dan terlaksana.
(penyebut)
Formula Jumlah rapat yang dihadiri dewas dibagi jumlah
seluruh rapat terjadwal dan terlaksana dikali 100%
Target 100 %

4 Judul Jumlah rekomendasi Dewan Pengawas untuk


Indikator perbaikan kinerja keuangan yang digunakan oleh
rumah sakit dalam upaya peningkatan kinerja.
Dasar Pemikiran Dalam menjalankan fungsi dan kewajiban pembinaan,
pengawasan dan pemberian nasihat, Dewan Pengawas
wajib membuat rekomendasi untuk setiap capaian
indikator kinerja keuangan yang dianggap memerlukan
perbaikan/belum tercapai.
Tujuan 1. Mengetahui terlaksananya fungsi dan kewajiban
pengawasan dan pembinaan oleh Dewas yang
diwujudkan dalam bentuk pemberian rekomendasi
sebagai upaya peningkatan kinerja keuangan RS
- 12 -

2. Mengetahui jumlah rekomendasi Dewan Pengawas


yang digunakan oleh RS BLU untuk meningkatkan
kinerja keuangan RS.
Definisi Operasional 1. Jumlah rekomendasi perbaikan terhadap kinerja
BLU adalah jumlah rekomendasi yang diberikan
Dewan Pengawas kepada RS atas permasalahan yang
ditemui berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan
dan operasional rumah sakit.

2. Rekomendasi yang digunakan rumah sakit adalah


rekomendasi yang dilaksanakan oleh rumah sakit
atau sekurang-kurangnya disetujui oleh RS dengan
bukti masuk dalam rencana tindaklanjut rumah
sakit dalam upaya melakukan perbaikan kinerja
keuangan.

3. Rekomendasi adalah satu atau lebih saran yang


diberikan oleh Dewas atas satu permasalahan.
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah rekomendasi Dewas RS yang digunakan oleh
rumah sakit sebagai upaya dalam peningkatan kinerja
keuangan
Denominator Jumlah rekomendasi perbaikan kinerja keuangan
(penyebut)
Formula Jumlah rekomendasi yang dilaksanakan oleh rumah
sakit sebagai upaya dalam peningkatan kinerja
keuangan dibagi Jumlah rekomendasi perbaikan
kinerja keuangan dikali 100%

Target 100%

5 Judul Jumlah rekomendasi Dewan Pengawas yang telah


Indikator ditindaklanjuti oleh RS berdasarkan hasil audit
internal.
Dasar Pemikiran Dewan pengawas dalam menjalankan fungsi dan
kewajiban pembinaan, pengawasan dan pemberian
nasihat membuat rekomendasi untuk setiap
- 13 -

permasalahan dari hasil audit oleh auditor internal


serta memastikan agar rekomendasi telah
ditindaklanjuti oleh rumah sakit.
Tujuan 1. Mengetahui terlaksananya fungsi dan kewajiban
pengawasan dan pembinaan oleh Dewas yang
diwujudkan dalam bentuk pemberian rekomendasi
terhadap hasil audit oleh auditor internal.
2. Mengetahui jumlah rekomendasi Dewan Pengawas
atas hasil audit oleh auditor internal yang telah
ditindaklanjuti oleh RS.
Definisi Operasional 1. Rekomendasi adalah satu atau lebih saran yang
diberikan oleh Dewas atas satu permasalahan.
3. Rekomendasi yang dinyatakan telah ditindaklanjuti
adalah rekomendasi yang telah mendapat
persetujuan bersama antara dewan pengawas
dengan RS yang menyatakan bahwa hasil temuan
telah terselesaikan yang dibuktikan dengan berita
acara.
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah rekomendasi Dewas yang telah ditindaklanjuti
oleh RS.
Denominator Jumlah rekomendasi Dewas terhadap temuan
(penyebut) permasalahan berdasarkan hasil audit internal.
Formula Jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh RS
dibagi Jumlah rekomendasi yang diberikan dewan
pengawas terhadap temuan permasalahan berdasarkan
hasil audit oleh auditor internal dikali 100%.
Target 100 %
6 Judul Indikator Jumlah rekomendasi Dewan Pengawas yang telah
ditindaklanjuti oleh RS berdasarkan hasil audit oleh
auditor eksternal.
Dasar Pemikiran Dalam menjalankan fungsi dan kewajiban pembinaan,
pengawasan dan pemberian nasihat, Dewan Pengawas
- 14 -

wajib membuat rekomendasi untuk setiap


permasalahan yang ditemui pada hasil audit oleh
auditor internal serta memastikan agar rekomendasi
telah ditindaklanjuti oleh rumah sakit.
Tujuan 1. Mengetahui rekomendasi Dewan Pengawas yang
telah ditindaklanjuti oleh RS berdasarkan hasil
audit oleh auditor eksternal.
2. Mengetahui terlaksananya fungsi dan kewajiban
pengawasan dan pembinaan oleh Dewan Pengawas
yang diwujudkan dalam bentuk pemberian
rekomendasi terhadap hasil audit oleh auditor
eksternal.
Definisi Operasional 1. Rekomendasi adalah satu atau lebih saran yang
diberikan oleh Dewas atas satu permasalahan.

2. Rekomendasi yang dinyatakan telah ditindaklanjuti


adalah rekomendasi yang telah mendapat
persetujuan bersama antara dewan pengawas
dengan RS yang menyatakan bahwa hasil temuan
telah terselesaikan yang dibuktikan dengan berita
acara.
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh
rumah sakit.
Denominator Jumlah rekomendasi yang diberikan dewan pengawas
(penyebut) terhadap temuan berdasarkan hasil auditor eksternal.
Formula Jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh
rumah sakit dibagi jumlah rekomendasi yang diberikan
dewan pengawas terhadap temuan berdasarkan hasil
audit oleh auditor eksternal dikali 100 persen.
Target 100 %

IKT aspek layanan yang tidak mencapai target diberi


Judul Indikator
7 rekomendasi oleh Dewan Pengawas RS
- 15 -

Dewan Pengawas bertugas memantau dan memastikan


Dasar Pemikiran bahwa tata kelola dan upaya mencapai target kinerja
BLU telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan
1. Mendorong Dewan Pengawas untuk menjalankan
tugas dan fungsinya serta kewajibannya, antara lain
membuat analisis terhadap tingkat capaian target
IKT dan memberikan rekomendasi untuk menjamin
Tujuan agar ditindaklanjuti oleh rumah sakit.
2. Mengetahui Jumlah Rekomendasi Perbaikan yang
diberikan Dewan Pengawas kepada rumah sakit
terhadap IKT aspek layanan RS BLU yang belum
mencapai target.
1. Jumlah rekomendasi perbaikan terhadap IKT aspek
layanan RS BLU yang belum mencapai target adalah
jumlah rekomendasi yang diberikan Dewan
Pengawas kepada rumah sakit terhadap
permasalahan yang ditemui dari hasil analisis
kinerja layanan berdasarkan IKT aspek layanan RS
Definisi Operasional
BLU yang belum mencapai target.
2. Rekomendasi perbaikan adalah rekomendasi yang
diberikan kepada IKT RS Aspek layanan yang belum
mencapai target.
3. Rekomendasi adalah satu atau lebih saran yang
diberikan oleh Dewas atas satu permasalahan.
Satuan Pengukuran Persentase

Jumlah IKT aspek layanan RS BLU yang belum


Numerator (pembilang)
mencapai target dianalisis dan diberi rekomendasi.
Denominator Jumlah Indikator Kinerja Terpilih (IKT) yang belum
(penyebut) mencapai target.
Jumlah IKT aspek layanan RS BLU yang belum
mencapai target dianalisis dan diberi rekomendasi
Formula
dibagi jumlah IKT yang belum mencapai target RS dikali
100%.
Target 100%
- 16 -

C. Tahapan Pelaporan Kinerja Dewan Pengawas


1. Masing-masing Dewan Pengawas rumah sakit vertikal melakukan
penilaian mandiri terhadap kinerjanya secara periodik dan
berkesinambungan setiap triwulan dengan menggunakan 7 (tujuh)
indikator kinerja Dewas.
2. Dewan Pengawas rumah sakit vertikal mengirimkan laporan hasil
kinerja setiap triwulan kepada Menteri Kesehatan cq Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan secara periodik dan berkesinambungan setiap 3
(tiga) bulan pada minggu pertama bulan Mei, Agustus, November
tahun berjalan, dan Februari tahun berikutnya.
3. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan melakukan kajian dan
penilaian terhadap laporan hasil kinerja Dewan Pengawas
4. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan menyampaikan umpan balik
dan rekomendasi kepada masing-masing dewan pengawas dengan
tembusan ke direktur utama rumah sakit vertikal dan melaporkan
hasil rekapitulasi penilaian beserta rekomendasinya kepada Menteri
Kesehatan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah rekapitulasi
laporan hasil kinerja dewan pengawas diterima.

D. Penilaian Kinerja
Kinerja Dewan pengawas dinilai berdasarkan hasil capaian target
indikator kinerja dewas dengan cara melakukan pengukuran terhadap
indikator kinerja Dewan Pengawas. Bobot, konversi capaian, skoring dapat
terlihat pada tabel 2.
Berikut tahapan penilaian indikator Dewan Pengawas.
1. Mengumpulkan data kinerja Dewan Pengawas.
2. Menentukan capaian kinerja Dewan Pengawas pada masing-masing
indikator dalam bentuk persentase capaian atas target kinerja yang
telah ditentukan.
3. Melakukan konversi persentase capaian kinerja ke dalam skor capaian.
4. Melakukan penilaian kinerja dengan mengkalikan skor capaian ke
bobot masing-masing sub indikator.
5. Nilai kinerja selanjutnya dapat dikategorikan ke dalam kategori kinerja
dewas dengan rincian sebagai berikut.
- 17 -

Tabel 2. Kategori Kinerja Dewas


Rentang Skor
Kategori Kinerja Persyaratan
Capaian
Kurang < 75
Skor Capaian Minimal
Cukup 76 -85
2 untuk indikator IKT
Skor capaian Minimal
Baik 86 – 95
3 untuk indikator IKT
Skor capaian Minimal
Sangat Baik 96 – 100
4 untuk indikator IKT

Keterangan :

Apabila skor masuk dalam rentang capaian tetapi tidak memenuhi


persyaratan, maka kategori kinerja tersebut ditempatkan pada kategori
satu tingkat di bawahnya. Data capaian Indikator Kinerja Terpilih Rumah
Sakit yang dianggap valid adalah data Indikator Kinerja Terpilih
terverifikasi yang telah masuk pada Direktorat Tata Kelola Pelayanan
kesehatan.
- 18 -

Simulasi penilaian kinerja dewas digambarkan pada tabel 3


TABEL 3. BOBOT, KONVERSI CAPAIAN DAN SKOR KINERJA DEWAN PENGAWAS
NILAI
CAPAIAN KINERJA
NO INDIKATOR KINERJA BOBOT MAKSIMAL
Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 (BOBOT X SKOR 4)
Jumlah pendapatan BLU rumah sakit sesuai
1 5 <50 51-60% 61-70% 71-80% 20
dengan target yang ditentukan
Jumlah pasien sesuai dengan target yang
2 5 <50 51-60% 61-70% 71-80% 20
telah ditentukan
3 Persentase kehadiran rapat secara berkala 1 <40% 41-60% 61 - 80% 81-100% 4
Jumlah rekomendasi perbaikan kinerja
4 keuangan yang digunakan oleh rumah sakit 3 <40% 41-60% 61 - 80% 81-100% 12
dalam upaya peningkatan kinerja

Jumlah rekomendasi Dewan Pengawas yang


5 telah ditindaklanjuti oleh RS berdasarkan 3 <40% 41-60% 61 - 80% 81-100% 12
hasil audit internal

Jumlah Rekomendasi Dewan Pengawas yang


6 telah ditindaklanjuti oleh RS berdasarkan 3 <40% 41-60% 61 - 80% 81-100% 12
hasil audit oleh auditor eksternal.

IKT aspek layanan yang tidak mencapai target


diberi rekomendasi oleh Dewan Pengawas RS
7 5 <40% 41-60% 61 - 80% 81-100% 20

TOTAL NILAI 100


Keterangan :
- Apabila dari hasil auditor internal/eksternal tidak ditemukan permasalahan maka mendapatkan skor 4.
- 19 -

Tabel 4. Contoh : Simulasi Penilaian Kinerja Dewan Pengawas Rumah Sakit X


NILAI
%
NO INDIKATOR KINERJA BOBOT KINERJA TARGET SKORING (BOBOT X
CAPAIAN
SKORING)
Jumlah pendapatan BLU rumah sakit sesuai dengan
1 5 8 Milyar (80%) 10 Milyar 100% 4 20
target yang ditentukan

Jumlah pasien sesuai dengan target yang telah


2 5 4000 (67%) 6000 50% 3 15
ditentukan
1 4
3 Persentase kehadiran rapat secara berkala 5 rapat 5 rapat 100% 4
Jumlah rekomendasi perbaikan kinerja keuangan yang
3 12
4 digunakan oleh rumah sakit dalam upaya peningkatan 5 rekomendasi 5 permasalahan 100% 4
kinerja
Jumlah rekomendasi Dewan Pengawas yang telah
3 6
5 ditindaklanjuti oleh RS berdasarkan hasil audit 3 Rekomendasi 6 Permasalahan 50% 2
internal
Jumlah Rekomendasi Dewan Pengawas yang telah
3 12
6 ditindaklanjuti oleh RS berdasarkan hasil audit oleh 3 Rekomendasi 3 Permasalahan 100% 4
auditor eksternal.
IKT aspek layanan yang tidak mencapai target diberi 5 15
7 2 Rekomendasi 3 Permasalahan 66% 3
rekomendasi oleh Dewan Pengawas RS
TOTAL 84

Keterangan :
Dari contoh pada tabel 4 tampak bahwa dengan total skor kinerja 84 dan skor kinerja indikator no 7 adalah 3 maka
kinerja dari Dewan Pengawas RS X masuk dalam kategori kinerja cukup karena nilai berada pada rentang skor kinerja
76-85 dan memenuhi prasyarat dengan skor indikator IKT aspek layanan yang tidak mencapai target diberi
rekomendasi oleh Dewan Pengawas RS mempunyai skor minimal 2.
- 20 -

Tabel 5. Contoh Simulasi Kinerja Dewas Pertriwulan Rumah Sakit X


No Periode Kinerja Nilai
1. Januari s.d Maret 74
2. April s.d Juni 80
3. Juli s.d September 76
4. September s.d Desember 80
Rerata kinerja dalam tahun berjalan 77,5

Keterangan :
Dari contoh pada tabel 5 tampak bahwa dengan rerata indikator kinerja
adalah 77,5 masuk dalam kategori cukup dan skor kinerja indikator no 7
adalah 3 maka kinerja dari Dewan Pengawas RS X masuk dalam kategori
kinerja cukup karena nilai berada pada rentang skor kinerja 76-85 dan
memenuhi prasyarat dengan skor indikator IKT aspek layanan yang tidak
mencapai target diberi rekomendasi oleh Dewan Pengawas RS mempunyai
skor minimal 2.
- 21 -

BAB III
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pembinaan dan pengawasan terhadap Dewan Pengawas dilakukan


oleh Menteri Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
dengan melibatkan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian
Keuangan, paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dengan
mengkaji/meneliti laporan Dewan Pengawas, capaian Indikator Kinerja
Dewan Pengawas, dan kepatuhan Dewan Pengawas terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan. Hasil evaluasi diberikan kepada Menteri
Kesehatan untuk selanjutnya menjadi pertimbangan dalam melakukan
pergantian atau pemberhentian Dewan Pengawas.

Anda mungkin juga menyukai