a. Teori Dasar
Lumpur tidak diizinkan dalam jumlah banyak , ada kecenderungan
meningkatnya pemakaian air dalam campuran beton , jika ada bahan – bahan itu
tidak dapat menyatu dengan semen sehingga menghalangi penggabungan antara
semen dan agregat serta mengurangi kekuatan tekan beton.
Kandungan lumpur agregat halus kurang dari 5 % merupakan ketentuan dalam
peraturan bagi penggunaan agregat halus atau pasir untuk pembuatan sebuah
beton. Jika kadar lumpur yang didapat lebih dari prosentase yang telah ditetapkan
oleh “Peraturan Beton Bertulang Indonesia, 1971”, agregat halus (pasir) dapat
merusak kuat tekan beton.
b. Tujuan Percobaan
d. Prosedur Percobaan
5) Lakukan pembacaan dan catat volume lulmpur yang mengendap serta volume
total (pasir + lumpur)
e. Analisa Perhitungan
VL
×100 %=
Kadar lumpur = VT
Keterangan:
Catatan:
Laporkan nilai kadar lumpur rata-rata.
Kadar Lumpur Tidak Boleh Lebih Dari 5% Berati Kadar Lumpur 3,7% Masuk
Spesifikasi
f. Hasil Pengamatan
Percobaan 1
Kod
Keterangan Hasil Satuan
e
A Volume Lumpur 10 ml
Percobaan 2
Kod
Keterangan Hasil Satuan
e
A Volume Lumpur 10 ml
3.0
Jadi nilai rata-rata untuk pengujian kadar lumpur pasir adalah = 8 %
memenuhi syarat untuk digunakan dalam campuran beton.
g. Kesimpulan
Dari percobaan kadar lumpur agregat halus rata – rata sebesar 3.08 % yang memenuhi
syarat sebagai penyusun material beton sesuai dengan standar SNI (0,2% - 5%).
h. Dokumentasi