PERCOBAAN I – A
KANDUNGAN LUMPUR DAN KOTORAN ORGANIS AGREGAT HALUS
b. Masukkan pasir ± 100 gram ke dalam bejana gelas kapasitas 500 ml.
c. Tuangkan air ke dalam bejana gelas sampai pasir jenuh air dan air
mencapai ketinggian ± 12 cm di atas permukaan pasir.
d. Aduk perlahan-lahan sampai keruh, diamkan selama ± 1 menit.
e. Buang atau tuang air perlahan-lahan dari bejana sampai air tinggal
setengahnya ( cara menuang harus sedemikian rupa sehingga pasir tidak
ikut terbuang).
Gambar 1.7 Proses menuang air dari bejana
k. Selisih berat semula dengan berat setelah dicuci adalah bagian yang hilang
(kandungan lumpur atau butiran < 50 micron).
l. Percobaan dilakukan 2 kali, kemudian dihitung hasil rata-ratanya.
Gambar 1.11 Proses kocokan agregat halus percobaan kandungan zat organis
5. ANALISA DATA
A. Pembahasan Hasil Percobaan Kandungan Lumpur dengan Sistem
Kocokan
A+B Tinggi pasir + lumpur = 140 cc
A Tinggi pasir = 130 cc
B Tinggi lumpur = 10 cc
Hasil kandungan lumpur dalam percobaan ini adalah 7,692% > 5% yang
artinya kandungan lumpur dari percobaan ini tidak memenuhi standar
SK SNI S-4-1989-F dan PBI 1971 N.I-2.
B. Pembahasan Hasil Percobaan Kandungan Lumpur dengan Sistem
Cucian
Percobaan 1
Berat pasir mula-mula = 200 gram
Berat setelah dicuci = 184 gram
Berat lumpur = 16 gram
Percobaan 2
Berat pasir mula-mula = 500 gram
Berat setelah dicuci = 460 gram
Berat lumpur = 40 gram
16+40
Berat Lumpur Rata-Rata = = 28 𝑔𝑟𝑎𝑚
2
Prosentase Kandungan Lumpur
= 8%