Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aqila Esy Fauziyah

Kelas : A - Teknik Sipil (2022)


NIM : 21010122130065

JAWABAN UAS SEMESTER 1 BAHASA INDONESIA

1. Macam Alinea dalam Satu Wacana


Dalam satu wacana terdapat tiga alinea, yaitu alinea pembuka, penghubung/isi,
dan penutup. Masing-masing alinea dalam wacana dapat lebih dari satu buah,
tergantungpada kemampuan/pengembangan ide penulis. Pergantian alinea dalam
satu wacana disebabkan dan ditandai dengan adanya pergantian ide/kalimat pokok
dalam satu tema.
Syarat Penyusunan Alinea
Terdapat 3 syarat penyusunan alinea dalam satu wacana, yaitu:
1) Dalam satu alinea hanya ada satu ide/kalimat pokok,
2) Dalam satu alinea dapat ditunjang lebih dari satu ide/kalimat penjelas,
3) Antara ide/kalimat pokok dengan ide/kalimat penjelas harus satu tema
yang padu.

Macam Format Alinea


Macam format alinea ada tiga, yaitu:
1) semua sistem tulis kalimat pertama pada setiap alinea selalu menjorok,

2) sistem tulis hanya pada kalimat pertama saja pias kiri alinea pertama rata
sebagaimana pias kanan baru kemudian pergantian dibuat menjorok
(sebagaimana format alinea 1),
Nama : Aqila Esy Fauziyah
Kelas : A - Teknik Sipil (2022)
NIM : 21010122130065

3) sistem tulis kalimat pada semua sisi pias (kanan-kiri) rata, dan pergantian
alinea ditandai dengan penambahan ½ spasi.

2. Macam Wacana
Macam wacana mencakup:
1) Wacana deskripsi
Ciri-cirinya adalah, penulisannya atas dasar fakta yang ada, atau sering
disebut dengan istilah on the fact; sehingga ciri utamanya bersifat objektif
normatif.
2) Wacana argumentasi
Ciri-cirinya adalah, penulisannya berdasarkan pada bukti-bukti (data) yang
disertai dengan alasan/argumen atas penerapan teori, atau bersifat teoritis.
3) Wacana narasi
Nama : Aqila Esy Fauziyah
Kelas : A - Teknik Sipil (2022)
NIM : 21010122130065

Ciri-cirinya adalah, penulisannya berdasarkan pada kemampuan daya


imajinasi penulis, sehingga ciri utama wacana ini adalah bersifat naratif;
yaitu penulis berupaya mengolah pristiwa dalam kemasan bercerita.
4) Wacana eksposisi
Ciri-cirinya adalah, penulisannya berdasarkan pada upaya pemaparan atas
objek kajian (secara teoritis). Sebab ciri utama wacana ini adalah
“menawarkan” temuan atas hasil kajian suatu objek.
5) Wacana persuasi
Ciri-cirinya adalah, penulisannya berdasarkan pada upaya persuasif
(bujukan) sehingga ciri pokok wacana ini adalah besifat persuasif, baik
sifatnya yang “mengajak” maupun “melarang” pembaca agar melakukan
atau tidak melakukan suatu.

Alasan skripsi/tugas akhir dikategorikan sebagai Karya Ilmiah, dikarenakan


dalam pembuatannya didukung data serta fakta empiris yang didapat dari
penelitian langsung, seperti observasi atau praktikum percobaan.

3. Macam Penomoran Halaman dalam Karya Ilmiah


Macam penomoran halaman dalam karya ilmiah ada 2, yaitu:
1) Angka Romawi
Angka Romawi dibedakan kembali menjadi 2, yaitu:
a. Romawi besar
Angka romawi besar ini digunakan untuk penanda pembagian bab,
misalnya Bab I, Bab II, dll.
b. Romawi kecil
Angka romawi kecil ini digunakan untuk halaman non/bukan isi.
Penomoran angka romawi kecil i (satu) dihitung dari halaman judul
pada cover (depan) dan salinannya; hanya saja tidak
ditulis/dimunculkan. Penomoran halaman selanjutnya
ditulis/dimunculkan di bawah tengah.
2) Angka Arab
Angka Arab digunakan untuk:

a. Halaman isi, sehingga dipakai di halaman pertama pada bab 1, dan


ditulis di bawah tengah penulisan halaman semacam berlaku untuk
Nama : Aqila Esy Fauziyah
Kelas : A - Teknik Sipil (2022)
NIM : 21010122130065

setiap bab baru; termasuk halaman pertama daftar pustaka, sedang


untuk halaman selanjutnya ditulis di kanan atas.

b. Halaman lampiran (halaman bukan isi). Namun, penomoran


dimulai dari angka satu lagi, dan cara penulisannya di bawah
tengah. Penomoran halaman berikut ditulis di kanan atas, dan
berkas lampiran diletakkan di bagian akhir, yaitu setelah sajian
daftar pustaka.

Penggunaan tanda baca pada kalimat berpengaruh atas makna kalimat. Contohnya
penggunaan tanda baca titik (.) atau tanda baca tanya (?) pada kalimat berikut:
“Ibu memasak Rendang.”
dengan
“Ibu memasak Rendang?”
akan menimbulkan makna yang berbeda, yaitu kalimat “Ibu memasak Rendang.”
memiliki makna bahwa Ibu sedang memasak Rendang. Sedangkan “Ibu memasak
Rendang?” memiliki makna bahwa anaknya sang Ibu bertanya apakah Ibunya
sedang memasak Rendang

4. Hasil koreksi dan susunan kembali sajian alinea


Keinginan Negara Indonesia untuk saat ini dan kedepannya adalah terus
menghasilkan sarjana yang mempunyai kepakaran dalam suatu bidang tertentu
untuk kemajuan negara ini. Hal ini juga sejalan dengan keinginan setiap individu
mahasiswa yang selalu mengininkan untuk mencapai prestasi di akhir masa
studinya. Para mahasiswa ini terus berusaha belajar dan berdoa demi mencapai
prestasi, dan nilai yang tinggi tersebut.
5. Daftar Referensi
(Astuti, 2010: 21).
(Puji dan Fajarwati S, 2016: 36).
(Susilo, dkk., 2011: 132).
(Maulana dalam Zaelani, 2015: 89).
(Cahyani, 2020: 123).
Nama : Aqila Esy Fauziyah
Kelas : A - Teknik Sipil (2022)
NIM : 21010122130065

DAFTAR PUSTAKA
Cahyani. 2020. Negaraku Indonesia Tercinta. Diakses pada 30 Mei 2020, dari
https://www.kompas.com.
Maulana dalam Zaelani. 2015. Peran Api dalam Kehidupan. Medan: Intan.
Puji, Sri dan Fajarwati S. 2016. Cara Bercocok Tanam Jambu Bangkok.
Yogyakarta: Mega Mendung.
Salman, John. 2010. Berpikir Kreatif. (Astuti, Dewi, Terjemahan). Semarang:
Matahari.
Susilo dkk. 2011. Sebab-Akibat Pelanggaran Hukum. Bandung: Bulan.
6. Karena menurut saya, pembuatan naskah pidato bagi pemula dapat membantu
mengingat poin poin penting yang akan disampaikan dalam pidato, dan karena
bagi pemula saat membuat naskah pidato juga lebih mudah untuk mengerti
memahami konteks/materi yang akan disampaikanpada saat pidato. Penulisan
naskah pidato juga bisa mengasah kemampuan penulis naskah tersebut dalam
mengembangkan ide dan juga pemikiran imajinasi sang penulis.

Anda mungkin juga menyukai