BAHASA INDONESIA
DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
ABD. KHOLID (12110112722)
FAHRUR ROZI(12110114328)
KELAS 1-A
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
1443 H/ 2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "teknik penulisan
karya ilmiah" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan teknik penulisan kutipan, catatan kaki, daftar Pustaka bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Akhir kata, semoga Pembahsan Karangan Ilmiah yang kami buat ini dapat
bermanfaat bagi semua yang membacanya terutama bagi diri kami sendiri.
Penulis meminta maaf apabila terdapat kesalahan pada penulisan makalah ini
dan dengan tangan terbuka kami menerima saran terhadap makalah yang saya
sajikan ini untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
3.1 Kesimpulan..............................................................................................14
3.2 Saran........................................................................................................15
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kutipan dijadikan keterangan yang diambil dari teks acuan. Adapun fungsi
kutipan ialah untuk memperkuat pendapat atau ide yang dikemukakan dalam
karya ilmiah. Selain itu, menulis kutipan pada karya ilmiah bertujuan untuk
menghindari adanya plagiarisme. Selain untuk memperkuat argumen dan
menghindari plagiarsime, kutipan dapat dijadikan sebagai landasan teori,
penjelasan suatu uraian, atau sebagai bukti untuk menunjang sebuah argumen.
Biarkan apa adanya dan beri catatan singkat [sic!] yang artinya kesalahan dari
naskah asli yang dikutip dan penulis (pengutip) tidak bertanggung jawab atas
kesalahan tersebut.
3
3. Menghilangkan bagian yang dikutip
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada dua cara mengutip, yakni kutipan
langsung dan tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yakni kutipan
langsung kurang dari empat baris dan lebih dari empat baris.
Selain itu, bisa juga dengan memberikan sumber kutipan di depan sebelum
kutipan seperti contoh berikut ini:
4
Cara menulis kutipan langsung lebih empat baris
Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks
Jarak antar baris kutipan adalah 1 spasi
Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”) atau tidak.
Setelah kutipan, jangan lupa memberi keterangan sumber aslinya.
Terjemahan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia banyak yang tidak memuaskan
karena para penerjemah tidak terlatih dalam ilmu penerjemahan. Misalnya
terjemahan berikut ini.
“Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali orang banyak
menggambarkan buku-buku sebagai benda tak berjiwa, tidak effektif (sic!), serba
damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk
dan ketenangan akademis dari universitas-universitas dan tempat…” (Sani, 1959:
7).
Contoh:
Dalam menulis kutipan tidak langsung bisa juga dengan menyebutkan sumber di
depan kutipan seperti berikut ini:
5
Michelle Doe (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan merupakan suatu
sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang berfungsi untuk memproses
data eksternal secara cepat dan akurat.
c. Cara Mengutip Kutipan yang Dikutip Orang Lain atau Sumber Kedua
Contoh:
6
2.2 Teknik penulisan catatan kaki
7
Berikut ini terdapat beberapa fungsi catatan kaki, terdiri atas:
Lepas dari persoalan hubungan antara kutipan dan catatan yang dinyatakan
secara formal dengan tanda-tanda itu, kita akan bertanya, apa sebenarnya tujuan
sebuah catatan kaki? Tujuan catatan kaki di sini tentu tidak akan terlepas dari
kaitannya dengan isi Teks yang akan di beri penjelasan itu.
8
Pada dasarnya sebuah catatan kaki dibuat untuk maksud- maksud berikut:
Sebuah catatan kaki wajib dibuat untuk setiap dalil, pendapat atau
pernyataan yang penting, atau bagi setiap kesimpulan yang dipinjam dari
pengarang lain, entah pinjaman itu berupa kutipan langsung atau kutipan tak
langsung.
9
3. Menyampaikan Keterangan Tambahan
Untuk membuat sebuah catatan kaki, perlu diperhatikan beberapa prinsip berikut :
10
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah bagaimapa menuliskan nomor
urut penunjukan. Sama sekali tidak praktis untuk mulai nomor urut yang baru
pada tiap halaman. Dalam hal yang demikian lebih baik mempergunakan tanda
asterik atau tanda salib. Bila mempergunakan nomor urut, maka sebaiknya nomor
urut itu berlaku untuk tiap bab, atau untuk seluruh karangan. Pemakaian nomor
urut yang berlaku untuk tiap bab, atau yang berlaku untuk seluruh karangan,
masing-masing mempunyai konsekuensi sendiri-sendiri.
B. Jenis-Jenis-Catatan-Kaki
Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah disisipi sumber
lain, digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato). Untuk sumber dari
majalah dan koran yang telah disisipi sumber lain digunakan istilah loc. Cit.
(singkatan dari loco citato).
11
Catatan kaki diketik berspasi satu.
Diberi nomor.
Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari
margin kiri.
Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan
selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin
kiri).
Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan
dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas
bagian bawah.
Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman
berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong
catatan kaki.
Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya
keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata
ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan
keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan
sebelumnya.
Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang
artikel, gunakan loc.cit.
Berikut ini terdapat beberapa contoh catatan kaki, terdiri atas:
1. Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31
Januari 1980. Kompas, 25 Mei 1981
2. Ratna Wilis Dahar, teori-teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988),
hal.18
3. Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru,
1986), hal 25
4. Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
12
2.3 Teknik penulisan daftar pustaka
13
b) Buku dengun dua atau tiga pengarang
Oliver. Robert T.. and Rupert L. Cortright. New Training for Effective
Speech. New York: Henry Holt and Company, Inc.,1958
14
Contohnya : Sistem Vancouver (author-number style)
1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome
due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale
Univ Pr; 1993.
3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and
Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20:
355-6.
5) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah
dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi
Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm 1-42.
6) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing
terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi.
Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21
15
2. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama;
penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah
nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu
beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun
pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan
mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat;
tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua),
dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti
contoh dibawah ini:
3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku
yang sama. Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah
nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan
berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri
(tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama
seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya
orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan
nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama
terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan
nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan
diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda
titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan
ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat
penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima;
nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik)
ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. Nah
ini contohnya Seperti dibawah ini:
16
Penyusunan bibliografi juga harus memperhatikan syarat-syarat sebagai
berikut :
b) Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan
dalam urutan alfabet.
c) Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka
untuk referensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang tidak perlu
diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketukan.
d) Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi.
Tetapi jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e) Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap
pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan. (Gorys Keraf,
1997 : 222).
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
18
Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin
kiri.
Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan
selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin
kiri).
Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan
dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas
bagian bawah.
Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman
berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong
catatan kaki.
Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan
nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada
mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan
keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan
sebelumnya.
Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel,
gunakan loc.cit.
3. Teknik penulisan daftar Pustaka
Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai
dalam urutan itu adalah nama keluarga.
Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang
dimasukkan dalam urutan alfabet.
Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan
referensi, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya , nama
pengarang tidak perlu diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis
sepanjang 5 atau 7 ketukan.
Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu
spasi. Tetapi jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
19
EBaris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya
dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4
ketikan. (Gorys Keraf, 1997 : 222).
3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah “teknik penulisan karya ilmiah “ kali ini kami
mengambil beberapa sumber referensi yang dianggap bisa memberikan pengertian
pengertian contoh-contoh dan juga pembahasan yang tepat namun dari diri penulis
pribadi masih terdapat beberapa Apa kekurangan yang perlu direvisi Oleh karena
itu kami selaku penyusun makalah berharap kepada teman-teman khususnya
kepada bapak dosen pengampu untuk memberikan saran dan kritiknya guna untuk
memperbaiki dan juga membangun kembali penulisan dari makalah ini demi
tercapainya kesempurnaan dalam penyusunan dan pembuatan makalah kami.
20
DAFTAR PUSTAKA
Aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html?m=1, 2
6 Desember 2011
21
Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta :
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
22
ii
3