Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

Teknik Penulisan Karya Ilmiyah

diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU :

RIPI HAMDANI M.Ag

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5
ABD. KHOLID (12110112722)

M. LUTFI ALBAR NASUTION (12110114336)

FAHRUR ROZI(12110114328)

NISLAH KHAIRUNNISA (12110124670)

KELAS 1-A
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
1443 H/ 2021

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "teknik penulisan
karya ilmiah" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan teknik penulisan kutipan, catatan kaki, daftar Pustaka bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ripi Hamdani M.Pd


selaku dosen Mata mata kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.

Akhir kata, semoga Pembahsan Karangan Ilmiah yang kami buat ini dapat
bermanfaat bagi semua yang membacanya terutama bagi diri kami sendiri.
Penulis meminta maaf apabila terdapat kesalahan pada penulisan makalah ini
dan dengan tangan terbuka kami menerima saran terhadap makalah yang saya
sajikan ini untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pekanbaru, 2 Desember 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah..........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

2.1 Menjelaskan teknik penulisan kutipan.......................................................6

2.2 Menjelaskan teknik penulisan catatan kaki...............................................7

2.3 Menjelaskan teknik penulisan daftar pustaka..........................................10

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

3.1 Kesimpulan..............................................................................................14

3.2 Saran........................................................................................................15

Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karya ilmiah adalah hasil karya yang diperoleh dari
kegiatan menulis dengan menerapkan konvensi ilmiah. Penulisan karya ilmiah
menggunakan logika berpikir dan gaya bahasa yang sistematis. Tiap jenis karya
ilmiah memiliki gaya penulisan yang berbeda. Karya ilmiah dapat
berbentuk laporan penelitian, artikel, makalah, dan buku referensi

  Berdasarkan kandungan isinya, karya ilmiah dapat dikelompokkan


menjadi laporan hasil pengkajian atau penelitian maupun tinjauan, ulasan,
atau gagasan ilmiah. Menurut kandungan isinya, karya ilmiah dapat berbentuk
laporan penelitian, artikel hasil penelitian, artikel gagasan konseptual, atau
makalah.

Penulisan karya ilmiah harus memperhatikan teknik penulisan kutipan,


teknik penulisan catatan kaki, dan teknik penulisan daftar pustaka.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas. rumusan masalah tulisan ini adalah


sebagai berikut,
1. Bagaimana teknik penulisan kutipan
2. Bagaimana teknik penulisan catatan kaki
3. Bagaimana teknik penulisan daftar pustaka

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan tulisan ini adalah seperti di bawah ini.


1. Untuk menngetahui teknik penulisan kutipan
2. Untuk mengetahui teknik penulisan catatan kaki
3. Untuk mengetahui teknik penulisan daftar pustaka

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teknik penulisan kutipan

A. Teknik penulisan kutipan


Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat/ide/gagasan orang yang
diambil dari sumber tertentu. Satu di antara tujuan mengutip ialah untuk
memperkukuh argumen dalam tulisan sendiri.

Kutipan dijadikan keterangan yang diambil dari teks acuan. Adapun fungsi
kutipan ialah untuk memperkuat pendapat atau ide yang dikemukakan dalam
karya ilmiah. Selain itu, menulis kutipan pada karya ilmiah bertujuan untuk
menghindari adanya plagiarisme. Selain untuk memperkuat argumen dan
menghindari plagiarsime, kutipan dapat dijadikan sebagai landasan teori,
penjelasan suatu uraian, atau sebagai bukti untuk menunjang sebuah argumen.

Sebelum membahas cara menulis kutipan, penting untuk diketahui prinsip-


prinsipnya. Berikut ini prinsip-prinsip mengutip, terutama dalam jenis kutipan
langsung.

1. Jangan melakukan perubahan kecuali jika terpaksa untuk tujuan tertentu,


dan harus disertai keterangan dalam tanda kurung segi empat.

Contoh: [cetak tebal dari penulis]

2. Bila ada kesalahan pengutip tidak boleh memperbaikinya.

Biarkan apa adanya dan beri catatan singkat [sic!] yang artinya kesalahan dari
naskah asli yang dikutip dan penulis (pengutip) tidak bertanggung jawab atas
kesalahan tersebut.

Contoh: … hal itu memiliki makan [sic!] yang ambigu.

3
3. Menghilangkan bagian yang dikutip

Boleh menghilangkan bagian yang dikutip asalkan tidak mengakibatkan


perubahan makna. Untuk penghilangan bagian kalimat dengan titik tiga. Jika yang
dihilangkan lebih dari satu baris, digantikan dengan titik sepanjang satu barisan.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada dua cara mengutip, yakni kutipan
langsung dan tidak langsung.

a. Kutipan Langsung

Kutipan langsung merupakan jenis kutipan yang dilakukan dengan cara


mengambil sama persis dari sumber aslinya.

Kutipan langsung dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yakni kutipan
langsung kurang dari empat baris dan lebih dari empat baris.

 Cara menulis kutipan langsung kurang dari empat baris


 Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
 Jarak antar baris kutipan adalah dua spasi
 Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”)
 Setelah kutipan, jangan lupa menuliskan sumber berupa nama pengarang,
tahun terbit, dan nomor halaman di dalam tanda kurung

Contoh kutipan langsung kurang dari empat baris:

“Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka


merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang
ingin diteliti” (Agung Hermanto, 2009: 15-16).

Selain itu, bisa juga dengan memberikan sumber kutipan di depan sebelum
kutipan seperti contoh berikut ini:

Siswanto (1990:20) menegaskan, “keputusan ilmiah merupakan sebuah


kemungkinan atau probabilitas, sehingga bukan suatu kebenaran yang mutlak”.

4
 Cara menulis kutipan langsung lebih empat baris
 Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks
 Jarak antar baris kutipan adalah 1 spasi
 Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”) atau tidak.
 Setelah kutipan, jangan lupa memberi keterangan sumber aslinya.

Contoh kutipan lebih dari empat baris:

Terjemahan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia banyak yang tidak memuaskan
karena para penerjemah tidak terlatih dalam ilmu penerjemahan. Misalnya
terjemahan berikut ini.

“Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali orang banyak
menggambarkan buku-buku sebagai benda tak berjiwa, tidak effektif (sic!), serba
damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk
dan ketenangan akademis dari universitas-universitas dan tempat…” (Sani, 1959:
7).

b. Cara menulis kutipan tidak langsung


 Kutipan diintegrasikan dengan teks
 Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
 Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…")
 Setelah kutipan, jangan lupa untuk menuliskan sumber kutipan

Contoh:

Kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat entitas


ilmiah yang berfungsi untuk memproses data eksternal secara cepat dan akurat
(Michelle Doe, 2016: 27).

Dalam menulis kutipan tidak langsung bisa juga dengan menyebutkan sumber di
depan kutipan seperti berikut ini:

5
Michelle Doe (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan merupakan suatu
sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang berfungsi untuk memproses
data eksternal secara cepat dan akurat.

c. Cara Mengutip Kutipan yang Dikutip Orang Lain atau Sumber Kedua

Tak sedikit seorang penulis ingin mengutip sebuah kutipan yang


sebelumnya telah dikutip oleh seseorang.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menyertakan nama pengarang


aslinya kemudian diikuti dengan kata ‘dalam’.

Contoh:

Hendry (dalam Budianto, 2005: 17) menjelaskan bahwa manajemen


merupakan suatu proses untuk melakukan perencanaan dan pengontrolan
sumber daya agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Pada contoh di atas, Hendry merupakan pengarang kutipan asli yang pendapatnya
dikutip oleh Budianto.

d. Cara Mengutip dari Internet


 Bagi yang ingin mengutip sebuah pendapat yang bersumber dari internet,
cara yang dilakukan tidak berbeda dengan mengutip dari buku atau jurnal.
Cukup tuliskan sumber yang berupa nama pengarang diikuti dengan tahun
terbit artikel. Bagaimana dengan judul artikel dan alamat websitenya?
 Untuk judul artikel, alamat/URL, dan waktu akses bisa kamu cantumkan
di dalam daftar pustaka saja.
 Misal, kamu ingin mengutip sebuah artikel yang membahas tentang
jumlah pengguna internet di Indonesia dari situs Kompas. Maka, kamu
bisa mengutip dengan cara seperti berikut:
 Berdasarkan wilayah geografisnya, masyarakat Indonesia yang paling
banyak menggunakan internet adalah yang berlokasi di Jawa, yang
selanjutnya disusul oleh Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa, dan
Maluku-Papua (Fatimah Kartini Bohang, 2018).

6
2.2 Teknik penulisan catatan kaki

A. Pengertian Catatan Kaki

Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang


ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Bila keterangan
semacam itu ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan, maka catatan atau
macam itu disebut saja keterangan Seperti telah diuraikan di atas (lihat kutipan),
semua kutipan, entah kutipan langsung maupun kutipan tak langsung, harus
dijelaskan mengenai sumber asalnya daiam sebuah catatan kaki, kalau memang
cara ini yang dipergunakan.

Catatan kaki sementara itu bukan semata-mata dimaksudkan untuk


menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan, tetapi dapatjuga dipakai
untuk memberi keterangan-keterangan lainnya terhadap teks. Sebab itu catatan
kaki dan bagian dari teks yang akan diberi penjelasan itu terdapat suatu hubungan
yang sangat erat. Hubungan antara catatan kaki dan teks yang dijelaskan itu
biasanya dinyatakan dengan nomor-nomor penunjukan yang sama, baik yang
terdapat daiam teks maupun yang terdapat daiam catatan kaki itu sendiri.

Selain mempergunakan nomor-nomor penunjukan, hubungan itu kadang-


kadang dinyatakan pula dengan mempergunakan tanda asterik atau tanda bintang
[*], dan kadang-kadang dengan mempergunakan tanda salib pada halaman yang
bersangkutan. Bila pada halaman yang sama terdapat dua catatan atau lebih, maka
dipergunakan satu tanda asterik atau salib untuk catatan yang periama, dan dua
tanda untuk catatan yang kedua, dan seterusnya.

7
Berikut ini terdapat beberapa fungsi catatan kaki, terdiri atas:

1. Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam


teks (catatan kaki sumber atau reference footnote).
2. Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks
yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan bersama teks
karena dapat mengganggu alur tulisan.
3. Sebagai keterangan mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam
karangan ilmiah di halaman tersebut Hatikah, Tika dkk. 2007.
Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra Indonesia Jilid 2A.
Jakarta: Grafindo
4. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama
(catatan kaki isi ataucontent footnote). Jenis catatan kaki ini
biasanya menggunakan kata‐kata: Lihat …, Bandingkan …, dan
Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam …, dan sebagainya.
Dianjurkan penggunaannya tidak berlebihan agar tidak
menimbulkan kesan pamer. Penggunaan ungkapan tersebut perlu
secara konsisten dan benar.

Lepas dari persoalan hubungan antara kutipan dan catatan yang dinyatakan
secara formal dengan tanda-tanda itu, kita akan bertanya, apa sebenarnya tujuan
sebuah catatan kaki? Tujuan catatan kaki di sini tentu tidak akan terlepas dari
kaitannya dengan isi Teks yang akan di beri penjelasan itu.

8
Pada dasarnya sebuah catatan kaki dibuat untuk maksud- maksud berikut:

1. Untuk Menyusun Pembuktian

Semua dalil atau pernyataan yang penting, yang bukan merupakan


pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian- pembuktian. Pembuktian
itu dapat dibeberkan dalam teks, dapat pula dimasukkan dalam catatan kaki, atau
kedua-duanya.

Khususnya dalam hal ini, kita menunjukkan kembali kebenaran-


kebenaran yang pemah dicapai oleh seorang pengarang lain dalam bukunya atau
tulisan-tulisannya. Sebab itu referensi atau penunjukan dalam catatan kaki itu
dimaksudkan untuk me¬nunjukkan tempat atau sumber di mana suatu kebenaran
telah dibuktikan oleh orang lain.

2. Menyatakan Utang Budi

Di samping tujuan pertama di atas, penunjukan sumber pada catatan kaki


dimaksudkan pula untuk menyatakan utang budi kepada pengarang yang dikutip
pendapatnya.

Sebuah catatan kaki wajib dibuat untuk setiap dalil, pendapat atau
pernyataan yang penting, atau bagi setiap kesimpulan yang dipinjam dari
pengarang lain, entah pinjaman itu berupa kutipan langsung atau kutipan tak
langsung.

Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip pendapatnya itu,


sekurang-kurangnya kita telah menyatakan utang budi kita kepadanya. Sebaliknya
semua hal yang umum, yang sudah diketahui oleh semua orang atau semua
pembaca, tidak periu diberi catatan kaki.

9
3. Menyampaikan Keterangan Tambahan

Catatan kaki juga dapat dimaksudkan untuk menyampaikan sebuah


keterangan tambahan untuk memperkuat uraian di luar persoalan atau garis-garis
yang diperkenankan oleh teks.

 Menyampaikan inti atau sari sebuah fragmen yang dipinjam;


 Menyampaikan uraian teknis, keterangan insidental, atau materi yang
memperjelas teks, atau informasi tambahan terhadap topik yang disebut
dalam teks;
 enyampaikan materi-materi penjelas yang kurang penting, seperti
perbaikan, atau pandangan-pandangan lain yang bertentangan.
4. Merujuk Bagian Lain dari Teks

Di samping itu catatan kaki dapat gunakan untuk menyediakan referensi


untuk bagian-bagian lain dari tulisan tersebut. Dalam bagian ini, penulis misalnya
memberi catatan untuk melihat atau memeriksa uraian pada halaman atau bab lain
sebelumnya, atau halaman-halaman atau bab lain yang akan diuraikan kemudian.

Untuk membuat sebuah catatan kaki, perlu diperhatikan beberapa prinsip berikut :

a) Hubungan Catatan Kaki dan Teks

Seperti sudah dikemukakan di atas, hubungan antara ke- terangan pada


catatan kaki dengan teks dinyatakan dengan mempergunakan nomor urut
penunjukan baik yang terdapat dalam teks maupun yang terdapat pada catatan
kaki. Baik nomor penunjukan dalam teks maupun nomor penunjukan pada catatan
kaki selalu ditempatkan agak ke atas setengah spasi dari teks.

b) Nomor Urut Penunjukan

10
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah bagaimapa menuliskan nomor
urut penunjukan. Sama sekali tidak praktis untuk mulai nomor urut yang baru
pada tiap halaman. Dalam hal yang demikian lebih baik mempergunakan tanda
asterik atau tanda salib. Bila mempergunakan nomor urut, maka sebaiknya nomor
urut itu berlaku untuk tiap bab, atau untuk seluruh karangan. Pemakaian nomor
urut yang berlaku untuk tiap bab, atau yang berlaku untuk seluruh karangan,
masing-masing mempunyai konsekuensi sendiri-sendiri.

B. Jenis-Jenis-Catatan-Kaki

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis catatan kaki, terdiri atas:

1. Catatan kaki untuk buku


Dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul buku (ditulis dengan
huruf awal capital dan dicetak tebal atau dicetak miring), nomor seri, jilid, dan
nomor cetakan (kalau ada), dan tahun penerbitan (ditulis dalam kurung dan
diakhiri dengan titik).

2. Catatan kaki untuk artikel dan majalah


Dimulai dengan nama pengarang, judul artikel, nama majalah, nomor
majalah jika ada, tanggal penerbitan, dan nomor halaman. Jika dari sumber yang
sama dikutip lagi, pada catatan kaki ditulis ibid. (singkatan dari ibidum) yang
artinya sama persis sumbernya dengan catatan kaki di atasnya.

Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah disisipi sumber
lain, digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato). Untuk sumber dari
majalah dan koran yang telah disisipi sumber lain digunakan istilah loc. Cit.
(singkatan dari loco citato).

C. Teknik Penulisan Catatan Kaki


Berikut ini terdapat beberapa teknik penulisan catatan kaki, terdiri atas:
 Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya
empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari
teks.

11
 Catatan kaki diketik berspasi satu.
 Diberi nomor.
 Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari
margin kiri.
 Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan
selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin
kiri).
 Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan
dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
 Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas
bagian bawah.
 Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman
berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong
catatan kaki.
 Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya
keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata
ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
 Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan
keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan
sebelumnya.
 Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang
artikel, gunakan loc.cit.
Berikut ini terdapat beberapa contoh catatan kaki, terdiri atas:
1. Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31
Januari 1980. Kompas, 25 Mei 1981
2. Ratna Wilis Dahar, teori-teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988),
hal.18
3. Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru,
1986), hal 25
4. Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17

12
2.3 Teknik penulisan daftar pustaka

a. Pengertian Daftar Pustaka


Melalui daftar kepustakaan yang disertakan pada akhir tulisan itu. para
sarjana atau cendekiawan dapat melihat kembali kepada sumber aslinya. Mereka
dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai pertalian dengan
isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan
sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula horison
pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.

b. Fungsi Daftar Pustaka


Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
ü  Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu
bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain
yang penulis.
ü  Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang
ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang
terhadap sumber aslinya.
ü  Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku
atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut
menyumbang peraran dalam
penulisan karya tulis yang kita tulis.

c. Bentuk Daftar Pustaka


a)      Dengan seorang pengarang
Hockett. Charles F. A Course in Modern Linguistics. New York: The
Mac Millan Company. 1963.

13
b)      Buku dengun dua atau tiga pengarang
Oliver. Robert T.. and Rupert L. Cortright. New Training for Effective
Speech. New  York: Henry Holt and Company, Inc.,1958

c)      Buku dengan banyak pengarang


Morris, Alton C. et. al. College English, the First Year. New York :
Harcourt, Brace & World. Inc., 1964

d. Penyusunan Daftar Pustaka


Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah
satu dari tiga sistem berikut :
a)    Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara
abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada
naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan. Contohnya :
Sistem Harvard (author-date style) Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs
for acute respiratory distress syndrome.New England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners
intorench rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT
(ed.), Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–
237.
Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine. London:
Yale Univ Press. Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge:
Cambridge Univ Press.
b)    Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini
cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai
dengan nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
c)      Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi
nomor berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti
tercantum pada naskah dan tidak menurut abjad.

14
 Contohnya : Sistem Vancouver (author-number style)
1)    Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome
due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
2)    Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale
Univ Pr; 1993.
3)   Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and
Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
4)   Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20:
355-6.
5)    Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah
dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi
Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm 1-42.
6)   Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing
terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi.
Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21

e. Cara Menulis Daftar Pustaka


Berikut ini merupakan contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada
penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.

1.      Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama;


tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung)
setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda
titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal
judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan
data tersebut ok. Seperti contoh dibawah ini:

15
2.      Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama;
penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah
nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu
beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun
pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan
mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat;
tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua),
dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti
contoh dibawah ini:

3.      Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku
yang sama. Pertama  tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah
nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan
berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri
(tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama
seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya
orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan
nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama
terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan
nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan
diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ (  )] setelah itu beri (tanda
titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan
ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat
penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima;
nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik)
ok.  Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. Nah
ini contohnya Seperti dibawah ini:

16
Penyusunan bibliografi juga harus memperhatikan syarat-syarat sebagai
berikut :

a)      Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai dalam


urutan itu adalah nama keluarga.

b)      Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan
dalam urutan alfabet.

c)      Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka
untuk referensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang tidak perlu
diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketukan.

d)     Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi.
Tetapi jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.

e)      Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap
pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan. (Gorys Keraf,
1997 : 222).

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Teknik penulisan kutipan


Langsung kurang empat baris
 Cara menulis kutipan langsung kurang dari empat baris
 Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
 Jarak antar baris kutipan adalah dua spasi
 Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”)
 Setelah kutipan, jangan lupa menuliskan sumber berupa nama
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman di dalam tanda kurung
Cara menulis kutipan langsung lebih empat baris
 Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks
 Jarak antar baris kutipan adalah 1 spasi
 Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”) atau tidak.
 Setelah kutipan, jangan lupa memberi keterangan sumber aslinya.
Cara menulis kutipan tidak langsung
 Kutipan diintegrasikan dengan teks
 Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
 Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”)
 Setelah kutipan, jangan lupa untuk menuliskan sumber kutipan
2. Teknik penulisan catatan kaki
 Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis
 Catatan kaki diketik berspasi satu
 Diberi nomor.

18
 Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin
kiri.
 Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan
selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin
kiri).
 Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan
dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
 Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas
bagian bawah.
 Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman
berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong
catatan kaki.
 Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan
nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada
mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
 Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan
keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan
sebelumnya.
 Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel,
gunakan loc.cit.
3. Teknik penulisan daftar Pustaka
 Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai
dalam urutan itu adalah nama keluarga.
 Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang
dimasukkan dalam urutan alfabet.
 Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan
referensi, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya , nama
pengarang tidak perlu diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis
sepanjang 5 atau 7 ketukan.
 Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu
spasi. Tetapi jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.

19
 EBaris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya
dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4
ketikan. (Gorys Keraf, 1997 : 222).

3.2 SARAN

Dalam penulisan makalah “teknik penulisan karya ilmiah “ kali ini kami
mengambil beberapa sumber referensi yang dianggap bisa memberikan pengertian
pengertian contoh-contoh dan juga pembahasan yang tepat namun dari diri penulis
pribadi masih terdapat beberapa Apa kekurangan yang perlu direvisi Oleh karena
itu kami selaku penyusun makalah berharap kepada teman-teman khususnya
kepada bapak dosen pengampu untuk memberikan saran dan kritiknya guna untuk
memperbaiki dan juga membangun kembali penulisan dari makalah ini demi
tercapainya kesempurnaan dalam penyusunan dan pembuatan makalah kami.

20
DAFTAR PUSTAKA

Admaji, (2007). Bibliography. From http://www.anneahira.com/daftar-


pustaka-karya-tulis.htm, 28 Januari 2011

Aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html?m=1, 2
6 Desember 2011

Behla, Riki. 2011. Makalah Daftar Pustaka.


From http://Rikibehla.blogspot.com/2011/05/makalah-daftar-
pustaka.html?m=1, 18 Mei 2011

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia.


Jakarta : Akademika Pressindo.

Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi


Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Yogyakarta : Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.

Indriati, Etty. 2001. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama.

Jalaluddin.1998. Psikologi Agama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

21
Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta :
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.

Nasucha, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis


Imiah. Yogyakarta : Media Perkasa.

Rifky Lubis. 2013. Karangan


Persuasi.   http://rifkydiandap.blogspot.co.id/. Diunduh pada Jum’at 31
Maret 2017

22
ii
3

Anda mungkin juga menyukai