Anda di halaman 1dari 30

KESANTUNAN BAGIAN ISI

KARANGAN ILMIAH (MAIN BODY)

KARYA TULIS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok
pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Satu
yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A

DISUSUN OLEH :
1. FADIL MAULANA (24010313130085)
2. NUGROHO ADI UTOMO (24010316120024)
3. DWI APRILIA NUGRAHENI (24010316120029)
4. ADITA PUTRI PUSPANINGRUM (24010316120030)
5. YONAS USA SUBYANTO PRIATAMA (24010316120045)
6. RAIHAN PRADITYA ADISAPUTRA (24010316140052)

DEPARTEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
PRAKATA

Puja dan puji syukur yang tak terhingga kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kesantunan Bagian isi
Karangan”.

Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Diponegoro.

Dalam proses penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima


kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Drs.H.M. Fawzan Ahmad, M.A. selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Bahasa Indonesia.
2. Rekan-rekan yang mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia
3. Keluarga yang selalu mendukung penulis
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah “Kesantunan
Bagian Isi Karangan Ilmiah”, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu
persatu.

Semoga makalah ini dapat membantu memperluas wawasan mahasiswa


ataupun para pembaca tentang kesantunan bagian isi karangan. Kami menyadari,
bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang sempurna. Begitu pula dengan makalah ini,
tentu masih ada hal–hal yang kurang dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif,
agar makalah ini menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Semarang, Oktober 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

PRAKATA ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 2
1.4. Manfaat ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Bagian dalam Karya Tulis Ilmiah ..................................................................... 3
2.2. Teknik Penulisan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
dan Manfaat Penelitian/ Penulisan.................................................................... 3
2.2.1. Latar Belakang ...................................................................................... 3
2.2.2. Rumusan Masalah dan Tujuan .............................................................. 6
2.2.3. Manfaat Penelitian ................................................................................ 11
2.3. Teknik Penulisan Kutipan................................................................................. 12
2.3.1. Kutipan Langsung ................................................................................. 13
2.3.2. Kutipan Tidak Langsung ...................................................................... 15
2.3.3. Kutipan Atas Ucapan Lisan .................................................................. 16

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 18
3.2. Saran ................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 20

SOAL ......................................................................................................................... 21

KUNCI JAWABAN .................................................................................................. 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Saat ini, kegiatan membuah sebuah karangan ilmiah mulai jarang dilakukan
oleh mahasiswa. Padahal, kegiatan ini mempunyai banyak manfaat, seperti
meningkatkan kreativitas mahasiswa. Ada berbagai kendala yang sering dihadapi
mahasiswa dalam pembuatan sebuah karangan ilmiah. Mahasiswa sering
menganggap bahwa penulisan ilmiah yang baik dan benar itu rumit dan
menyusahkan.
Penulisan sebuah karangan ilmiah seyogianya tidak terlalu rumit karena
terdapat tata cara penulisan ilmiah yang baik dan benar yang tersebar di berbagai
media (contohnya internet). Yang perlu diperhatikan adalah ketepatan dan
kesantunan penggunaan Bahasa Indonesia dalam penulisan ilmiah, karena
terdapat aturan-aturan yang harus diindahkan untuk menyusun suatu penulisan
ilmiah yang baik.
Inti dari sebuah karangan ilmiah terdapat pada bagian isi. Bagian isi
merupakan bagian yang paling penting karena dalam bagian ini dilakukan analisis
data, pembahasan, pemaparan pandangan penulis, pemecahan masalah, dan
temuan pendapat baru. Hal yang dipaparkan dalam bagian isi umumnya
bersumber dari data penelitian, pendapat pakar tertentu, ataupun menurut
perkembangan logika. Bagian isi dipecah menjadi beberapa bab dan subbab
sesuai kebutuhan.
Pada bagian isi, umumnya penulis mengutip pendapat orang lain untuk
memperkuat pendapatnya. Penulis dapat mengutip dari buku, majalah, ataupun
jurnal. Dalam penulisan kutipan terdapat kaidah-kaidah yang harus dipahami.
Hal ini bertujuan agar penulis tidak dianggap melakukan plagiarisme. Oleh karena
itu. diperlukan kesantunan dalam penulisan ilmiah agar mudah dimengerti oleh
pembaca, tidak menimbulkan makna ganda, dan penulis tidak dianggap
melakukan plagiarisme.
Kesalahan yang sering dilakukan dalam penulisan ilmiah adalah tidak
mencantumkan sumber kutipan, penomoran yang tidak sistematis, bagian isi yang

1
tidak sesuai dengan rumusan masalah, dan sistematika penulisan yang tidak sesuai
dengan kaidah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, akan dibahas tentang cara penulisan
latar belakang, rumusan masalah dan pembatasan masalah, dan tujuan yang baik
dan benar, serta teknik penulisan kutipan yang benar dan sesuai dengan kaidah
yang berlaku dengan judul “Kesantunan Bagian Isi Karangan Ilmiah (Main
Body)”.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa saja bagian yang terdapat dalam karya tulis ilmiah?
1.2.2. Bagaimana cara penulisan latar belakang, rumusan masalah dan
pembatasan masalah, dan tujuan yang baik dan benar?
1.2.3. Bagaimana teknik penulisan kutipan yang benar dan sesuai dengan kaidah
yang berlaku?

1.3. Tujuan
1.3.1. Menjelaskan tata cara penulisan latar belakang, rumusan masalah, dan
tujuan yang baik dan benar
1.3.2. Menjelaskan teknik penulisan kutipan yang benar dan sesuai dengan
kaidah yang berlaku.

1.4. Manfaat
1.4.1. Menambah wawasan mengenai teknik penulisan latar belakang, rumusan
masalah, dan tujuan sesuai kaidah
1.4.2. Menambah wawasan mengenai teknik penulisan kutipan yang sesuai
kaidah yang berlaku

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Bagian dalam Karya Tulis Ilmiah


Bagian dalam karya tulis ilmiah meliputi bagian pelengkap
pendahuluan, bagian isi: pendahuluan, pembahasan, dan penutup, sedangkan
bagian akhir berupa bagian pelengkap penutup.
Bagian pelengkap pendahuluan dalam karya tulis ilmiah dimaksudkan
khusus pada halaman judul yang berfungsi untuk menampilkan karangan agar
terlihat lebih menarik.
Bagian isi merupakan inti dari karya ilmiah. Isinya memuat
pendahuluan, pembahasan, dan simpulan. Bagian pendahuluan berguna untuk
menarik perhatian pembaca terhadap masalah yang akan dibicarakan, oleh
karena itu, pendahuluan harus memuat (a) latar belakang masalah; (b) alasan
memilih topik; (c) uraian mengenai pentingnya masalah; (d) pembatasan
ruang lingkup masalah; dan (e) jika perlu ditutup dengan harapan penulis.
Bagian pelengkap penutup biasanya terdiri dari bibliografi atau daftar
pustaka. Daftar pustaka sendiri adalah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikel-artikel, atau bahan penerbitan lainnya yang berhubungan dengan
tulisan. Ada beberapa unsur yang terdapat dalam daftar pustaka, antara lain:
nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, termasuk judul tambahan,
tempat terbit, dan penerbit.
(Pedia, ___, Pengertian dan Struktur Penulisan Karya Tulis Ilmiah,
http://www.si-pedia.com/2015/02/pengertian-dan-struktur-penulisan-karya-tulis-
ilmiah.html,
02 November 2016, 22.51 WIB)

2.2. Teknik Penulisan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,


dan Manfaat Penelitian/ Penulisan
2.2.1. Latar Belakang
Latar belakang permasalahan berisi uraian tentang alasan
mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti. Masalah tersebut harus

3
didukung oleh fakta empiris sehingga jelas memang ada masalah yang
perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti
dalam konteks teori (pemikiran deduktif) dengan permasalahan yang
lebih luas, serta peranan penelitian tersebut dalam pemecahan masalah.
Setiap penelitian yang diajukan harus berlatar belakang masalah yang
diduga atau masalah aktual yang nyata-nyata memerlukan pemecahan.
Latar belakang timbulnya masalah perlu diuraikan secara jelas dengan
sejauh mungkin didukung oleh data secara objektif atau logika yang
mantap. Kejelasan latar belakang masalah akan memudahkan
perumusan masalah.
Untuk mengawali kalimat dalam latar belakang masalah bisa
digunakan dengan tujuan penulisan. Tujuan penulisan dapat
dinyatakan dengan dua cara. Jika sebuah tulisan akan mengembangkan
gagasan yang merupakan tema seluruh tulisan, tujuan dapat dinyatakan
dalam bentuk tesis. Namun, untuk suatu tulisan yang tidak
mengembangkan gagasan seperti itu, tujuan penelitian dapat dituliskan
dalam bentuk pernyataan maksud.
(Lainiya, ___, Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan,
https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGIAN_ISI_KA
RANGAN,
16 Oktober 2016, 20.01 WIB)
2.2.1.1. Tesis dan Cara Menyusun Tesis
Setiap tesis mengandung gagasan pokok yang akan
dikembangkan. Kata yang mengandung gagasan itu
merupakan kata kunci. Dalam hal itu ada beberapa keharusan
dan larangan yang harus diperhatikan. Tesis yang baik harus
dapat meramalkan, mengendalikan, dan mengarahkan penulis
dalam mengembangkan karangan.
Tesis harus dinyatakan dalam kalimat lengkap; tidak
boleh dinyatakan dalam bentuk fase. Tesis harus dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan tidak boleh dalam bentuk
kalimat pertanyaan.

4
Benar : Di Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Kota
madya Jakarta Timur upaya peningkatan kesadaran wajib
Pajak berpengaruh pada peningkatan Pajak bumi dan
Bangunan (PBB).
Salah : Di Indonesia, upaya peningkatan wajib pajak
berpengaruh pada peningkatan Pajak Bumi dan bangunan
(PBB).

Tesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat


pernyataan dan tidak boleh dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan.

Benar : Motivasi berpengaruh pada peningkatan kinerja


suatu perusahaan.
Salah : Apakah motivasi berpengaruh pada peningkatan
kinerja suatu perusahaan?
(Lainiya, ___, Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan,
https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGIAN_ISI_KA
RANGAN,
16 Oktober 2016, 20.01 WIB)

Tesis tidak boleh mengandung ungkapan seperti


“menurut pendapat saya”, “saya duga”, dan “saya kira”.
Ungkapan seperti itu akan melemahkan argumentasi.
Benar : Terdapat hubungan penetapan tarif murah
dengan hasil penjualan pada perusahaan PT Jakarta Airlines
perwakilan Denpasar tahun 2000-2005.

Salah : Saya kira, terdapat hubungan antara penetapan tarif


murah dengan hasil penjualan pada perusahaan PT Jakarta
Airlines perwakilan Denpasar tahun 2000-2005.

5
(Lainiya, ___, Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan,
https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGIAN_ISI_KA
RANGAN,
16 Oktober 2016, 20.01 WIB)

2.2.1.2. Pernyataan Maksud


Contoh-contoh pernyataan maksud berikut ini dengan
jelas menunjukkan tujuan penulisan dan membantu
mengembangkan karangan.
Dalam makalah ini akan membahas kaitan antara gaya
kepemimpinan dan motivasi kerja pada PT Koja pada 2002-
2007. Penulis ingin mengemukakan peranan Economic Order
Quality (EOQ) di dalam meningkatkan efisiensi pada PT
Tonikum Jaya tahun 2004-2006.
Penulis ingin mengemukakan peranan Economic Order
Quality di dalam meningkatkan efisiensi pada PT Tonikum
Jaya tahun 2004-2006.
(Lainiya, ___, Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan,
https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGIAN_ISI_KA
RANGAN,
16 Oktober 2016, 20.01 WIB)

2.2.2. Rumusan Masalah dan Tujuan


Masalah yang akan dicari pemecahannya melalui penelitian
yang diajukan, hendaknya dirumuskan dalam bentuk deklaratif atau
dalam bentuk kalimat pertanyaan yang tegas dan jelas yang dilandasi
oleh pemikiran teoretis yang kebenarannya perlu dibuktikan.
Pada prinsipnya, masalah yang akan dicari pemecahannya
harus cukup terbatas ruang lingkupnya agar dimungkinkan
pengambilan konklusi yang definitif. Rumusan tersebut hendaknya

6
memberi petunjuk tentang mungkinnya pengumpulan data guna
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.
Sedangkan tujuan penelitian yaitu mengemukakan hal apa yang
ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas
dan tegas. Tujuan penelitian dapat dibagi sebagai berikut.
2.2.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum mengemukakan tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian secara menyeluruh yang dapat
menggambarkan atau menjawab tema atau judul penelitian.
2.2.2.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus mengemukakan rincian langkah
operasional dan spesifik yang dilakukan untuk mencapai
tujuan umum yang sifatnya operasional dan spesifik. Biasanya
tujuan khusus diungkapkan dalam kata mengidentifikasi,
menilai, mengukur, menganalisis dsb.
Perhatikan contoh penulisan rumusan masalah dan
tujuan penelitian yang kurang memperhatikan kesantunan
berbahasa.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan
mengajukan rumusan
masalah sebagai berikut yaitu:
Bagaimana gambaran karakter remaja yang ditampilkan
pengarang dalam Lupus
sehingga digemari pembaca remaja?
Bagaimana cara pengarang menyajikan serial Lupus
sehingga secara tidak
langsung menjadi dokumen sosial remaja?
Bagaimana fungsi serial Lupus bagi pembacanya?

7
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini
yaitu:
Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang
ditampilkan pengarang
sehingga digemari pembaca remaja;
Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial
Lupus sehingga menjadi
dokumen sosial remaja; dan
Menganalisis fungsi sosial serial Lupus.

(Lainiya, ___, Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan,


https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGIAN_ISI_KA
RANGAN,
16 Oktober 2016, 20.01 WIB)

Ketidaksantunan bahasa dalam ’rumusan masalah’ dan


’tujuan penelitian’ terdapat pada penggunaan sistematika
penomoran dan ejaan.
Ada dua cara mengatur sistematika penomoran yaitu
dengan menggunakan sistem gabungan angka dan huruf dan
sistem angka digital (Kuntarto, 2011:42) seperti berikut ini.
I. .
II. .
A.
B.
1.
2.
a.
b.
1)
2)
a)
b)
(1)
(2)
(a)
(b)
(c)

8
((1))
((2))
((a))
((b))
-
*
(Lainiya, ___, Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan,
https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGIAN_ISI_KA
RANGAN,
16 Oktober 2016, 20.01 WIB)

Selain itu, dijelaskan juga bahwa tanda titik dipakai di


belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar. Misalnya:
a. Departemen dalam Negeri
A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat
Desa
B. Direktorat Jenderal Agraria
1. ...
b. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
(Lainiya, ___, Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan,
https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGIAN_ISI_KA
RANGAN,
16 Oktober 2016, 20.01 WIB)
Sudah menjadi kebiasaan umum, ketika membuat
kalimat uraian, sistematika penomoran kurang diperhatikan.
Paling sering mahasiswa menggunakan penomoran dengan
simbol, tetapi kemunculannya tidak tepat. Sebagai contoh:

1. Naskah skripsi yang diteliti yaitu


- mahasiswa Prodi Ilkom
- mahasiswa Prodi Akuntansi
- mahasiswa Prodi Manajemen,
- mahasiswa Prodi Biologi,
- mahasiswa Prodi Fisika, dan
- mahasiswa Prodi Teknik Informatika.

9
(Lainiya, ___, Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan,
https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGIAN_ISI_KA
RANGAN,
16 Oktober 2016, 20.01 WIB)

Jika penulisan karangan ilmiah menggunakan


penomoran ((a)), tanda atau simbol boleh digunakan seperti
contoh berikut ini.

((a)) Naskah skripsi yang diteliti yaitu


- mahasiswa Prodi Ilkom,
- mahasiswa Prodi Akuntansi,
- mahasiswa Prodi Manajemen,
- mahasiswa Prodi Biologi,
- mahasiswa Prodi Fisika, dan
- mahasiswa Prodi Teknik Informatika.
(Lainiya, ___, Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan,
https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGIAN_ISI_KA
RANGAN,
16 Oktober 2016, 20.01 WIB)

Penggunaan tanda baca titik dua digunakan sebagai


pengganti yaitu, adalah, ialah, dan yakni. Jadi, setelah
menggunakan yaitu tidak perlu menambahkannya dengan
tanda titik dua atau sebaliknya. Selanjutnya, gunakanlah huruf
kecil pada kata awal uraian atau perincian dan akhirilah huruf
kecil pada kata awal uraian atau perincian dan akhirilah
dengan tanda koma (..., ..., ..., dan ....) atau titik koma (...; ...;
...; ....).
Dengan demikian, penulisan ’rumusan masalah’ dan
’tujuan penelitian’ yang memiliki kesantunan berbahasa
penulisannya seperti berikut ini.

10
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan


mengajukan rumusan masalah yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimanakah gambaran karakter remaja yang
ditampilkan pengarang dalam Lupus sehingga digemari
pembaca remaja?
2. Bagaimanakah cara pengarang menyajikan serial Lupus
sehingga secara tidak langsung menjadi dokumen sosial
remaja?
3. Bagaimanakah fungsi sosial serial Lupus bagi
pembacanya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini


yaitu
a. mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja
yang ditampilkan pengarang sehingga digemari
pembaca remaja;
b. mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial
Lupus sehingga menjadi dokumen sosial remaja; dan
menganalisis fungsi sosial serial Lupus.

(Lainiya, ___, Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan,


https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGIAN_ISI_KA
RANGAN,
16 Oktober 2016, 20.01 WIB)

2.2.3. Manfaat Penelitian


Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai
penunjang praktik pengambilan keputusan dalam arti luas. Manfaat
berisi temuan baru dan maknanya bagi pihak-pihak yang dapat
menggunakan temuan tersebut bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi atau kepentingan praktis lainnya.

11
Kesantunan dalam menulis bagian manfaat dalam karangan
ilmiah ini tidak jauh berbeda dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian yaitu pada sistematika penomoran dan ejaan. Contoh
penulisannya sebagai berikut.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menyelesaikan tugas pada pelajaran bahasa
Indonesia,
2. Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan
pemikiran pada masyarakat dalam meningkatkan
kesehatan pada masing-masing anggota keluarga,
3. Untuk mengetahui apakah kesehatan masyarakat telah
terpenuhi dengan baik atau sebaliknya, dan
4. Sesuai dengan program studi yang diambil yaitu ilmu
pengetahuan alam, karya ini akan membantu dalam
pelaksanaan program selanjutnya terlebih jika siswa
lanjut di bidang kedokteran atau keperawatan.

(Lainiya, ___, Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan,


https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGIAN_ISI_KA
RANGAN,
16 Oktober 2016, 20.01 WIB)
2.3. Teknik Penulisan Kutipan
Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat dari seseorang
pengarang atau ucapan seseorang yang terkenal baik yang terdapat dalam
buku-buku maupun majalah-mahalah.
(Keraf, 2001:179)

Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran,


definisi, rumusan atau hasil penelitian dari penulis lain sendiri yang telah
terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan
materi penulisan. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah
karangan.
(Fauzan, 2013, Bab Tentang Kutipan, http://www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-
tentang-kutipan, 16 Oktober 2016, 20.51 WIB)

12
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan
yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian
terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi
pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai
kutipan. Jika penulis membuat sebuah kutipan dalam pembuatan karya tulis,
harus mencantumkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai
pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.
Fungsi utama kutipan dalam penulisan karya ilmiah adalah
menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh
penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, dan pendapat
seseorang atau pakar
Peletakan kutipan dapat dilakukan dalam dua cara, yakni pada teks
atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote)
umumnya dilakukan jika penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang
akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.
Teknik penulisan kutipan dapat dilakukan secara langsung ataupun
tidak langsung.
2.3.1. Kutipan Langsung
Kutipan dikatakan langsung apabila penulis mengambil
pendapat orang lain secara lengkap dan sesuai aslinya. Kutipan
langsung terdiri atas kutipan langsung pendek dan kutipan langsung
panjang.
2.3.1.1 Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang
terdiri dari tiga baris atau kurang.
1) Kutipan diketik seperti ketikan teks dengan jarak antar
baris dua spasi
2) Penulisan diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ ”),
dan diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas,
atau langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam
tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil,

13
dengan menulis nama singkat atau nama keluarga
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat
kutipan itu diambil (Penulis, Tahun:Halaman).

(Istiqomah, 2014, Makalah Bahasa Indonesia “Teknik Menulis Kutipan”,


http://www.academia.edu/22600039/TEKNIK_MENULIS_KUTIPAN,
16 Oktober 2016, 20.50 WIB)

Contoh kutipan langsung pendek sebagai berikut.


… tersebut. Menurut Ibnu (2002:19) “bahan rujukan yang
dimasukkan dalam daftar rujukan hanya yang benar-benar
dirujuk dalam tubuh artikel dan sebaliknya semua rujukan
yang telah disebutkan dalam tubuh artikel harus tercatat
di dalam daftar rujukan”.
(Rizky, 2015, Kutipan Langsung dan Tidak Langsung dalam Penulisan Karya
Ilmiah,
https://www.academia.edu/4814789/Kutipan_langsung_dan_tidak_langsung_dalam_
penulisan_karya_ilmiah,
02 November 2016, 19.31 WIB)

2.3.1.2 Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang


panjangnya lebih dari empat baris.
1) Jarak antar baris kutipan satu spasi.
2) Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
3) Sumber kutipan diketik di belakang kutipan.
4) Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda
kutip
5) Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau
lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti
dengan titik-titik sepanjang satu baris.

14
6) Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau
menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip
harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada
di antara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh
pengutip). Apabila penulis menganggap bahwa ada satu
kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan
menuliskan simbol (sic!) langsung setelah kesalahan
tersebut.
(Istiqomah, 2014, Makalah Bahasa Indonesia “Teknik Menulis Kutipan”,
http://www.academia.edu/22600039/TEKNIK_MENULIS_KUTIPAN,
16 Oktober 2016, 20.50 WIB)

Contoh kutipan langsung panjang sebagai berikut.


… Menurut Kridalaksana (1996:2), variasi bahasa berdasarkan
pemakai bahasa dibedakan atas empat jenis sebagai berikut ini.
(1) Dialek regional yaitu variasi bahasa berdasarkan daerah. Variasi
regional membedakan bahasa yang dipakai di satu tempat dengan
yang dipakai di tempat lain. (2) Dialek social yaitu dialek yang
dipakai oleh kelompok social tertentu atau yang menandai stratum
social tertentu. (3) Dialek temporal yaitu dialek yang dipakai pada
kurun waktu tertentu. (4) Ideolek yaitu keseluruhan cirri-ciri bahasa
seseorang.
(Rizky, 2015, Kutipan Langsung dan Tidak Langsung dalam Penulisan Karya
Ilmiah,
https://www.academia.edu/4814789/Kutipan_langsung_dan_tidak_langsung_dalam_
penulisan_karya_ilmiah,
02 November 2016, 19.31 WIB)

2.3.2. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang penulisannya
menggunakan kalimat yang disusun sendiri (hanya mengambil pokok
pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk dinyatakan kembali

15
dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau inti
sari berdasarkan apa yang dikutipnya.
Peraturan dalam pembuatan kutipan tidak langsung sebagai
berikut.
1) Kalimat yang mengandung kutipan ide ditulis dengan spasi
rangkap (sebagaimana teks biasa).
2) Semua kutipan harus dirujuk.
3) Kutipan diintegrasikan dengan teks dan tidak diapit tanda kutip.
4) Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-
kalimat yang mengandung kutipan.
5) Apabila kutipan ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir
sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks,
diikuti dengan tahun terbitan di antara tanda kurung.
6) Apabila kutipan ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di
antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana
tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan
tahun terbitan.

Contoh kutipan langsung sebagai berikut.


Anderson dan Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson
dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu
pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an
exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
(Istiqomah, 2014, Makalah Bahasa Indonesia “Teknik Menulis Kutipan”,
http://www.academia.edu/22600039/TEKNIK_MENULIS_KUTIPAN,
16 Oktober 2016, 20.50 WIB)

2.3.3. Kutipan Atas Ucapan Lisan


Kutipan atas ucapan lisan haris dilegalisir terlebih dahulu oleh
pembicara. Kutipan dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan
langsung ataupun tidak langsung.
(Istiqomah, 2014, Makalah Bahasa Indonesia “Teknik Menulis Kutipan”,
http://www.academia.edu/22600039/TEKNIK_MENULIS_KUTIPAN,

16
16 Oktober 2016, 20.50 WIB)

Contoh kutipan atas ucapan lisan sebagai berikut.

Dalam menjawab nota Keuangan & RAPBD Daerah Khusus


Ibukota tahun 1973. tanggal 2 Pebruari 1973, Gubemur Ali Sadikin
mengatakan a.l. :

“… Tetapi apabila kita jujur berkenan melihat persoalan


itu………….pendapat yang dikutip itu dari segala sudut. Kutipan-
kutipan itu akan turut meletakkan dasar-dasar bagi kesimpulan yang
akan diturunkannya,baik dalam bab tersebut,
maupun yang akan direkapitulasinya dalam kesimpulan terakhir dari
tulisan itu.
(Astuti, 2015, Kutipan dan Bibliografi, http://slideplayer.info/slide/3644156/,
02 November 2016, 19.48 WIB)

17
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut.
1) Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
2) Penulisan karangan ilmiah sudah seharusnya memperhatikan aturan
atau kaidah penulisan yang sesuai.
3) Bagian isi karangan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah dan tujuan masalah.
4) Latar belakang berisi pendeskripsian tentang permasalahan umum dari
topik yang akan diteliti.
5) Rumusan masalah memuat pokok permasalahan yang akan dibahas atau
pertanyaan-pertanyaan dari pokok permasalahan yang akan dibahas
dalam karangan ilmiah.
6) Tujuan penelitian berisi pendeskripsian secara singkat, jelas, dan tajam
mengarah pada rumusan masalah dan latar belakang masalah.
7) Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari
seseorang pengarang atau seseorang.
8) Kutipan dapat bersumber dari tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia,
artikel, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya,
maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio,
internet, dan lain sebagainya.
9) Kutipan terdiri atas kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.

18
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan sebagai berikut.
1) Penulisan sebuah karangan ilmiah yang baik harus bersifat objektif dan
meminimalisir pendapat subjektif dari penulis.
2) Penulisan latar belakang yang baik seharusnya diawali dengan topik
yang bersifat umum, lalu mengerucut pada topik khusus yang akan
dibahas.
3) Teknik penulisan kutipan yang baik harus dilakukan dengan teliti agar
tidak terjadi sikap plagiarisme.

19
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Amin. 2015. “Kutipan dan Bibliografi”. dalam


http://slideplayer.info/slide/3644156/ diakses pada 02 November 2016
pk. 19.48

Istiqomah, Nur Hidayatul. 2014. “Makalah Bahasa Indonesia “Teknik Menulis


Kutipan” ”. dalam
http://www.academia.edu/22600039/TEKNIK_MENULIS_KUTIPAN
diakses pada 16 Oktober 2016 pk. 20.51

Keraf, Gorys. 2001. “Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa”. Ende:


Penerbit Nusa Indah.

Nuriy, Lainiya. ____. “Kesantunan Bahasa Bagian isi Karangan”. dalam


https://www.academia.edu/8702223/KESANTUNAN_BAHASA_BAGI
AN_ISI_KARANGAN diakses pada 16 Oktober 2016 pk. 20.01

Pedia, Si. 2015. “Pengertian dan Struktur Penulisan Karya Tulis Ilmiah”. dalam
http://www.si-pedia.com/2015/02/pengertian-dan-struktur-penulisan-
karya-tulis-ilmiah.html diakses pada 02 November 2016 pk. 22.51

Rizky, Amelia. 2015. “Kutipan langsung dan tidak langsung dalam penulisan karya
ilmiah”. dalam
https://www.academia.edu/4814789/Kutipan_langsung_dan_tidak_langs
ung_dalam_penulisan_karya_ilmiah diakses pada 02 November 2016
pk. 19.31

20
SOAL

A. PILIHAN GANDA
1. Di bawah ini yang bukan cara menyusun tesis yang baik adalah ...
a. Tesis harus dinyatakan dalam kalimat lengkap, tidak boleh dinyatakan
dalam fase
b. Tesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, tidak boleh
dalam bentuk kalimat pernyataan
c. Tesis harus terbatas, tidak boleh terlalu luas
d. Tesis harus saling berhubungan, tidak boleh mengandung unsur-unsur
yang tidak berkaitan
e. Tesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan, tidak boleh
dalam bentuk kalimat pertanyaan

2. Tulisan yang merupakan tema seluruh tulisan, tujuan penelitian dapat


dituliskan dalam bentuk berikut ini, kecuali...
a. Fase
b. Tesis
c. Teks
d. Pernyataan maksud
e. Rumusan masalah

3. Kalimat yang dibuat dalam rumusan masalah adalah ...


a. Kalimat tanya
b. Kalimat deskripsi
c. Kalimat berita
d. Kalimat pernyataan
e. Kalimat perintah

21
4. Penggunaan simbol (sic!) dalam kutipan langsung adalah ...
a. Untuk menandai penghilangan kalimat
b. Untuk menandai penghilangan kata
c. Untuk menandai kesalahan dalam kata/kalimat
d. Untuk menandai hal penting dalam kalimat
e. Untuk menandai penghilangan huruf

5. Penyusunan catatan kaku dapat dilakukan dengan cara berikut, kecuali ...
a. Nama belakang penulis, “Judul Makalah”, Tempat. tanggal, Data
Publikasi, Halaman.
b. Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama Surat Kabar,
Tanggal, Bulan, dan Tahun, Halaman.
c. Nama belakang penulis, “Judul Skripsi” (Tempat : Nama
Lembaga/Perguruan Tinggi), Halaman.
d. Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Alamat Web site Internet.
e. Nama belakang penulis, “Judul Disertasi” (Tempat : Nama
Lembaga/Perguruan Tinggi), Halaman

6. Berikut ini adalah ciri-ciri penulisan tesis yang baik, kecuali...


a. Meramalkan
b. Mengendalikan
c. Mengarahkan
d. Mengandung gagasan pokok
e. Mengandung ungkapan

22
7. Berikut ini merupakan alasan penulis harus mencantumkan sumber ketika
sedang membuat sebuah karangan ilmiah, yaitu...
a. Sebagai penghormatan kepada orang yang berpendapat, dan pendapatnya
dikutip
b. Sebagai pembuktian akan ketidakbenaran kutipan tersebut
c. Mengantisipasi adanya plagiarisme
d. Opsi a dan b benar
e. Opsi a dan c benar

8. ‘Bahasa Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang
membikin Duke berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat,
bagaimanapun tetap hanya orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas
seperti dikatakan James Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the
language was a tool, not the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi
Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8)
Kutipan di atas termasuk jenis kutipan ...
a. Kutipan langsung
b. Kutipan dalam kutipan
c. Kutipan tidak langsung
d. Kutipan langsung dan tidak langsung
e. Kutipan pada catatan kaki

9. Tema : Kurangnya minat baca di kalangan siswa.


Latar belakang yang sesuai dengan tema tersebut adalah ...
a. Sekarang ini, banyak siswa yang malas belajar.
b. Untuk itu, kita harus mendorong siswa untuk rajin membaca.
c. Selama ini, memang kita ketahui siswa malas belajar.
d. Mari kita ajak siswa untuk rajin belajar
e. Akhir-akhir ini kita ketahui kurangnya minat belajar

23
10. Berikut ini merupakan teknik penulisan kutipan, kecuali...
a. Penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap dan sesuai aslinya
b. Dalam kutipan tidak langsung, kalimat yang mengandung kutipan ide
ditulis dengan spasi tunggal
c. Penulis menggunakan kalimat yang disusun sendiri untuk dinyatakan
kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip
d. Kutipan menggunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda
e. Kutipan atau ucapan lisan harus dilegalisir

B. ESSAY
1.a latarbelakang
pada zaman saekarang ini ilmu pengetahuan sudah semakin berkembang
semakin pesat. Berbagai produk hasil dari berkembangnya teknologi telah
banyak mengalamai perubahan mulai dari handpohne, laptop, TV dan lain
sebagainya. Salah satu teknologi yang paling berkembang saat ini adalah
smartphone.
Pada awalnya smarthpone yang ada dulu hanyalah sebuah telepon
genggam yang hanya terbatas pada mengirim pesan elektronik dan melakukan
panggilan ke destinasi tertentu. Namun seiring berkembangnya zaman, kini
smartphone sudah semaklin berkembang dan memiliki fungsi yang lebih
banyak dan berbagai fitur yang lebih menarik. Namun, hal ini jugalah yang
menyebabkan anak-anak zaman sekarang yang menghabiskan seluruh
waktunya hanya untuk memainkan game atau smartphone.
Sekarang ini sudah tidak heran lagi apabila kita melihat anak-anak atau remaja
yang menghabiskan seluruh waktu yang mereka miliki hany untuk
memandang layar smartphone dan melupakan tugas mereka dalam belajar
ataupun membantu pekerjaan rumah. Para peneliti juga telah memaparkan
bahwa perubahan sikap anak yang semula penurut menjadi lebih tertutup dan
lebih kasar adalah pengaruh dari game ataupun pergaulan sempit yang hanya
tertutup oleh pergaulan di dunia maya. Oleh karena itu dengan dibuatnya
karya ilmiah ini maka diharapkan para pembaca dapat mengerti dampak dari
penggunaan smartphone yang berbahaya apabila digunakan secara berlebihan
dan diharapkan agar para pembaca dapat lebih mengontrol diri agar dapat
memperbaiki generasi yang telah semakin rusak sekarang ini

2 RUMUSAN MASALAH

24
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan
sebelumnya, rumusan masalah dari karya ilmiah ini adalah
A dampak buruk perkembangan smartphone bagi para generasi bangsa
B Bagaimanakah cara yang tepat untuk menghadapi masalah globalisasi
smartphonhe yang semakin pesat tersebut

Ubahlah bentuk pendahuluan di atas menjadi bentuk yang baik dan benar,
sesuai kaidah yang berlaku!

25
KUNCI JAWABAN
A. PILIHAN GANDA
1. B
2. D
3. A
4. C
5. A
6. E
7. A
8. B
9. E
10. B

B. ESSAY
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini, ilmu pengetahuan berkembang semakin pesat. Berbagai
produk hasil dari berkembangnya teknologi telah banyak mengalamai
perubahan mulai dari handpohne, laptop, TV dan lain sebagainya. Salah satu
teknologi yang paling berkembang saat ini adalah smartphone.
Pada awalnya smartphone hanya sebuah telepon genggam yang
hanya terbatas pada mengirim pesan elektronik dan melakukan panggilan ke
destinasi tertentu. Namun seiring berkembangnya zaman, kini smartphone
sudah semakin berkembang dan memiliki fungsi yang lebih banyak dan
berbagai fitur yang lebih menarik. Namun, hal ini juga yang menyebabkan
anak-anak zaman sekarang yang menghabiskan seluruh waktunya hanya
untuk memainkan game atau smartphone.
Sekarang ini sudah tidak heran lagi apabila kita melihat anak-anak

26
atau remaja yang menghabiskan seluruh waktu yang mereka miliki hanya
untuk memandang layar smartphone dan melupakan tugas mereka dalam
belajar ataupun membantu pekerjaan rumah. Para peneliti juga telah
menjelaskan bahwa perubahan sikap anak yang semula penurut menjadi
lebih tertutup dan lebih kasar adalah pengaruh dari game ataupun pergaulan
sempit yang hanya tertutup oleh pergaulan di dunia maya.
Oleh karena itu, dengan dibuatnya karya ilmiah ini maka
diharapkan para pembaca dapat mengerti dampak dari penggunaan
smartphone yang berbahaya apabila digunakan secara berlebihan dan
diharapkan agar para pembaca dapat lebih mengontrol diri agar dapat
memperbaiki generasi yang telah semakin rusak.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya,
rumusan masalah dari karya ilmiah ini adalah:
a. Apakah dampak buruk perkembangan smartphone bagi para generasi
bangsa?
b. Bagaimanakah cara yang tepat untuk menghadapi masalah globalisasi
smartphonhe yang semakin pesat tersebut?

27

Anda mungkin juga menyukai