JENIS-JENIS DRAMA
Dosen Pengampu
Rovi’i, M.Hum
Disusun oleh :
Kelompok 3
Muhammad Bahruddin 1195020089
Muhammad Rariq A. 1195020096
Muhammad Ruslan 1195020097
Kami bersyukur banyaknya bantuan dari semua pihak yang menjadi wasilah
selesainya ini makalah dan dorongan dari semua, terima kasih kami ucapkan
kepada:
1. Bapak Rovi’i, M.Hum selaku dosen pengampu mata kuliah Drama yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk mempresentasikan materi ini;
2. Orang tua yang selalu memberikan motivasi belajar dengan penuh semangat yang
sangat berarti bagi kami;
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Drama merupakan salah satu karya sastra yang dipenuhi dengan dialog-
dialog dan dipentaskan di atas panggung. Sebagai salah satu karya sastra yang
dipentaskan, maka dalam pementasannya senantiasa mengacu pada naskah drama
yang telah disiapkan. Penulisan naskah drama biasanya diambil melalui kejadian
nyata yang bersumber dari kehidupan manusia maupun kejadian fiktif yakni
berdasarkan pada imajinasi penulis. Naskah drama biasanya ditulis dalam bentuk
dialog dan dipentaskan oleh aktor dengan tujuan menggambarkan kejadian
kehidupan melalui pertikaian dan konflik yang terjadi di atas panggung.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dari latar belakang masalah
diatas adalah apa saja jenis-jenis dalam drama.
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini supaya pembaca mengetahui dan paham
mengenai jenis-jenis dari drama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Drama
Terdapat beberapa jenis drama yang terbagi menurut karakteristik tertentu, yaitu:
1. Drama Berdasarkan Penyajian Tokoh
Menurut penyajian lakonnya, drama terbagi menjadi:
a. Tragedi
Tragedi atau duka merupakan drama yang menceritakan kisah yang penuh
dengan kesedihan. Tragedi juga disebut drama duka. Pelaku utama dalam drama
tragedi dari awal sampai akhir pertunjukkan selalu menemui kegagalan dalam
memperjuangkan nasibnya. Drama tragedi diakhiri dengan kedukaan yang
mendalam atas apa yang menimpa pelakunya (sad ending) misalnya Komedi,
Tradekomedi, Melodrama, Farce (Dagelan), Opera, Tablo, Sendratari.
b. Komedi
Komedi disebut juga drama sukacita. Komedi merupakan drama ringan
yang sifatnya menghibur. Dalam cerita komedi terdapat dialog kocak yang sifatnya
menyindir dan biasanya berakhir dengan kebahagiaan (happy ending).
c. Tragekomedi
Tragekomedi merupakan perpaduan antara drama tragedi dan komedi. Isi
drama tragekomedi penuh dengan kesedihan, tetapi juga mengandung hal-hal yang
menggelikan dan menimbulkan tawa.
d. Melodrama
Melodrama merupakan drama yang menampilkan lakon tokoh sentimentil,
mendebarkan hati, dan mengharukan. Cerita-cerita dalam melodrama terkesan
berlebihan sehingga kurang meyakinkan penonton.
Ciri-ciri dari melodrama yaitu:
1) lakon serius, tetapi tokohnya tidak otentik seperti dalam tragedi
2) dalam melodrama terdapat unsur-unsur perubahan
3) mencerminkan timbulnya rasa kasihan sentimental
e. Opera
Opera adalah drama yang dialognya berupa nyanyian dengan iringan musik.
Lagu yang dinyanyikan antara pemain satu dan pemain lain berbeda. Opera lebih
mementingkan nyanyian dan musiknya daripada lakonnya. Tablo merupakan jenis
drama yang mengutamakan gerak jalan cerita dapat dimengerti melalui gerakan-
gerakan yang dilakukan para tokoh.
f. Farce/dagelan
Dagelan merupakan jenis drama yang memiliki lakon lucu. Dagelan bersifat
entertain sehingga tujuan utamanya yaitu menghibur.
g. Tablo
Tablo merupakan jenis drama yang mengutamakan gerak jalan cerita dapat
dimengerti melalui gerakan-gerakan yang dilakukan para tokoh.
h. Sendratari
Sendratari adalah gabungan antara seni drama dan seni tari. Rangkaian
cerita dan adegannya diwujudkan dengan gerakan dalam bentuk tarian yang diiringi
musik.
2. Drama Berdasarkan Sarana Pentas
Sedangkan menurut sarana pementasannya, drama dibagi menjadi:
a. Drama Panggung
Drama panggung dimainkan oleh para pemain di panggung pertunjukkan.
Penonton berada di sekitar panggung dan dapat menikmati drama secara langsung.
b. Drama Radio
Drama radio merupakan jeis drama yang disiarkan di radio. Berbeda dengan
drama panggung yang dapat di tonton saat dimainkan, drama radio tidak dapat
ditonton.
c. Drama Televisi
Drama Televisi bersifat visual dan auditif. Drama televisi dapat ditayangkan
secara langsung atau direkam dahulu.
d. Drama Film
Drama film hampir sama dengan drama televisi. Jika drama televisi
ditampilkan di layar kaca, drama film ditampilkan menggunakan layar lebar dan
biasanya dipertunjukkan di bioskop.
e. Drama Wayang
Drama wayang, ciri khas tontonan drama adanya cerita dan dialog. Oleh
karena itu, banyak anggapan yang menyatakan semua bentuk yang menggunakan
cerita disebut drama.
f. Drama Boneka
Drama boneka yaitu drama dimana para tokoh dalam sebuah drama itu
digambarkan melalui penggunaan sarana boneka yang dimainkan oleh beberapa
orang sebagai pemain dalam drama.
3. Drama Berdasarkan Teknik Pementasannya
Sedangkan menurut teknik pementasannya, drama dibagi menjadi :
a. Drama Tradisional
Drama Tradisional adalah drama yang berkembang pada zaman dahulu dan
masih terpengaruh kuat dengan alat. Drama tradisional sering ditampilkan dengan
lakon tanpa naskah.
b. Drama Modern
Semua drama tersebut memiliki perbedaan dan mempunyai ciri khas masing-
masing. Namun ada jenis drama yang terlihat sama, namun dalam pementasannya
berbeda. Seperti drama wayang dan drama boneka. Drama tersebut sama
menggunakan media, namun berbeda wayang bisa saja disebut boneka, tapi boneka
tidak bisa disebut wayang.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/m.bola.com/amp/4328865/pengertian-jenis-
dan-unsur-unsur-drama-yang-perlu-diketahui
https://www.youtube.com/watch?v=_QYX1Ws9qpQ