MAKALAH
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan
Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
FADILLAH PUTRI ANSYAH
NIM.23862080010
panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan rahmat dan
penulis,maka penulis membutuhkan peran serta dari pihak lain dalam proses
penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima
1. Ibu Fitriyani S.Pd.I,.M.Pd selaku ketua program studi pendidikan agama Islam.
2. Bapak Muhammad Akip, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah pelajaran Bahasa
Indonesia.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan aliran puisi ataupun aliran prosa. Kesan dan kesadaran terhadap
drama lebih difokuskan kepada bentuk karya yang bereaksi lansung secara
gerak dan perilaku konkret yang dapat disaksikan. Kekhususan drama inilah
lebih terfokus sebagai suatu karyasastra yang lebih berorientasi pada seni
Kata drama sendiri berasal dari kata Yunani draomai yang berarti
terdapat dalam fiksi. Alur didalam drama lebih dapat ditelusuri melalui
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Drama
dalam bentuk lakuan dan dialog. Dalam pementasan drama jalan cerita dibuat
realitakehidupan manusia, mulai dari suka ,duka, konflik, dan emosi, dan
menupakan jenis karya sastra yang berbeda dengan genre sastra lainnya,
seperti puisi dan prosa. Dalam memahami drama jauh berbeda jika kita
karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh seorang aktor, berisi
ada dalam cerita. Dalam memerankan drama seorang pemain harus dapat
3
& Az-zahra, 2023:84). Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang
karya sastra. Ciri khas drama dibandingkan dengan genre sastra lain adalah
adanya dialog dan orientasi pada seni pertunjukan (Tarsinih, 2016:40). Drama
memuncak, dan tingkat emosi yang tinggi atau lemah, dan ditampilkan lewat
naskah drama di satu pihak dan pentas drama di pihak lain, merupakan dua
drama, di mana pun selalu mengandung sejumlah bentuk dan gaya yang
berbeda satu sama lain. Kedua, perlu dipahami bahwa bentuk dan gaya
itumempunyai tujuan yang tidak sama. Jika bentuk dan gaya ini
4
B. Jenis-jenis Drama
jenis, yaitu:
melodi/musik.
dagelan.
lain:
b. Drama Radio, drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya
5
c. Drama Televisi, hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya
dipertunjukkan di bioskop.
C. Unsur Drama
Wujud fisik sebuah naskah drama adalah dialog atau bahasa ragam
tutur. Sebagai karya sastra, drama seperti halnya puisi, cerpen, ataupun novel,
membentuk kesatuan dan saling terkait satu sama lain. Unsur yang dimaksud
adalah: (1) alur, (2) penokohan/perwatakan, (3) dialog, (4) latar, dan (5) teks
samping (petunjuk teknis). Sruktur batin drama adalah: (1) tema dan (2)
1. Tema
Tema adalah sebuah ide cerita yang ingin disampaikan pengarang kepada
tema.Pokok persoalan atau tema itu tidak akan tersurat dalam naskah
drama, tetapi ada dalam satu kesatuan cerita yang berjalan dari awal
6
sampai cerita itu berakhir.Tema adalah masalah inti yang ingin ditekankan
2. Konflik
Konflik atau sering disebut sebagai tikaian adalah suatu keadaan dimana
ada daya-daya yang saling bertentangan arah tetapi dalam kadar kekuatan
yang kira-kira sama. Dalam drama yang baik selalu mengandung konflik,
Plot adalah urutan satu ke peristiwa lain yang terjalin berdasarkan hukum
sebab akibat. Urutan peristiwa dari awal babak, dibukanya konflik sampai
akhir penyelasaian konflik akan menjadi lakon atau cerita drama menarik.
Dalam sebuah drama kedudukan tokoh atau pelaku sangat penting. Tidak
akan berlebihan bila dikatakan bahwa pelaku adalah jiwa dari sebuah
2022:222)
Tokoh dalam drama sering disebut pula pelaku. Seperti juga tokoh dalam
7
mendukung plot mengalir deras.Watak tokoh dalam drama diperkenalkan
dan suasana dalam cerita. Dalam lakon atau cerita drama akan
terjadi bagaimana suasana yang dihidupkan serta ada dalam lingkup sosial
6. Dialog
Sesungguhnya ciri khas naskah drama adalah dialog. Oleh karena itu
dialog sering disebut sebagai sebagai unsur terpenting dari naskah dranma.
Hal ini bisa dimaklumi sebab semua unsur yang perlu diteliti pada
7. Amanat
kehidupan sehari-hari.
D. Struktur Drama
Dalam drama terdapat struktur alur yang tertata dan mengandung nilai
seni yang tinggi. Dengan adanya struktur alur tersebut, maka penonton dapat
(Lafamane, 2020:12).
8
1. Babak atau Episode, yaitu bagian dari naskah drama yang merangkum
3. Dialog, yaitu percakapan yang dilakukan oleh dua atau beberapa tokoh
4. Prolog, yaitu kata pengantar ketika akan masuk dalam sebuah drama yang
E. Ciri-ciri Drama
3. Drama terdiri dari pada diaolog yang disusun oleh pengarang dengan
watak-wataknya.
2021:46).
9
F. Teknik-teknik Drama
Dalam kegiatan pementan drama ini, ada banyak hal yang harus
1. Teknik muncul, cara pemain memunculkan diri pada saat tampil pertama
tersebut memberi kesan pada para penonton sesuai peran yang dimainkan.
10
memalingkan kepala, tubuh atau seluruh tubuh; cara berpindah tempat dari
anggota badan tanpa berubah tempat seperti menggerakkan kaki atau jari;
pemain harus memahami pada bagian mana suatu kalimat yang perlu
suatu qadegan/babak yang perlu ditonjokan. Hal ini agar penonton dapat
suara yang jelas dan keras. Penguasaan vokal ini biasanya di tempat
pengucapannya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
memuncak, dan tingkat emosi yang tinggi atau lemah, dan ditampilkan lewat
yang ada dalam cerita. Dalam memerankan drama seorang pemain harus
B. Saran
yang layak untuk ditonton dan dapat bermanfaat untuk para pemeran atau
semua yang terlibat dalam pementasan drama itu sendiri serta dapat
hal-hal kecil jangan pernah disepelekan, yang nantinya dalam sebuah drama
12
akan membuat pementasan yangkita rencanakan nantinya menjadi sempurna
dan terkenang oleh penonton, oleh karena itu dibutuhkan kesiapan yang
13
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, T., & Az-zahra, Z. (2023). Metafora : Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan
Sastra Analisis Struktur dan Tekstur Drama dalam Pementasan Pagi Bening
Karya Seravin dan Joaquin Alvarez Quintero Terjemahan Sapardi Djoko
Damono Analysis of Drama Structure and Texture in the Performance of Bening
Morning by Seravin. 10(2), 83–92. https://doi.org/10.30595/mtf.v10i2.17436
Oktaviani, A., Nuzulia Armariena, D., & Nufus, H. (2023). Keefektifan Model
Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur – Unsur
Drama Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Talang Kelapa. Parataksis: Jurnal
Bahasa, Sastra, Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia, 6(2).
https://doi.org/10.31851/parataksis.v6i2.12721
Salamah, S., Verlinda, D., & Idawati, I. (2019). Kemampuan Mengidentifikasi Unsur
Pembangun Teks Drama Pada Siswa Kelas Xi Sma Gajah Mada Bandar
Lampung. Ksatra: Jurnal Kajian Bahasa Dan Sastra, 1(2), 7–26.
https://doi.org/10.52217/ksatra.v1i2.370
Syafrial, Hadi Rumadi, dan Z. (2015). Strategi Pengajaran Drama. Jurnal Bahas,
10(1), 10–22. https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JB/article/view/2681
Tarsinih, E., & Tarsinih, E. (2016). Analisis Naskah Robohnya Surau Kami Dan
Penggunaannya Untuk Menyusun Model Menulis Naskah Drama Di Universitas
Wiralodra Indramayu. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa Dan Sastra
Indonesia, 1(1), 39–48. https://doi.org/10.31943/bi.v1i1.47