Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DRAMA DAN PROSA

Dosen pengampu : Dr. Faridah, M. Hum

DISUSUN OLEH :

Muhammad fahruz zaki (0101222060)

Adam r.a manulang (0101221051)

Dhea aftariza (0101222071)

Yusni Rahma (0101222066)

Siti shalehah (0101221053)

KELOMPOK : 6 KPI-B

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATER UTARA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Makalah ini penulis buat untuk memenuhi tugas pembelajaran mata kuliah Bahasa
Indonesia,yang dimana dalam pembuatan makalah ini banyak hal yang harus dilalui
oleh penulis, mulai dari meluangkan waktu, melalukan riset buku, mereview
jurnal,serta hambatan lainnya. Dan ini semua tak akan terjadi serta terlaksana tanpa
keridhoan Allah SWT, maka itu penulis berucap syukur Alhamdulillah atas segala
limpahan karunia Allah Subhanahu wa ta’ala berkat RidhoNya penulis mampu
merampungkan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa pula penulis haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi wasallam,
beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua ummatnya yang selalu istiqomah
sampai akhir zaman.

Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok


dengan pokok materi “ Drama Dan Prosa ”. Yang mana dalam makalah ini penulis
menjelaskan mengenai drama dan prosa. Adapun dalam pembuatan makalah ini
pastinya masih penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat berharap
kritik dan saran konstruktif dari pembaca makalah, agar menjadi catatan
penyempurnaan dikemudian hari. Semoga makalah ini bermanfaat dan mampu
memenuhi harapan berbagai pihak.

Medan, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

A. Latar belakang ............................................................................................................ 1


B. Rumusan masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan masalah .......................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 4

A. PENGERTIAN DRAMA........................................................................................... 4
B. JENIS-JENIS DRAMA ............................................................................................. 5
C. CIRI-CIRI DRAMA .................................................................................................. 7
A. PENGERTIAN PROSA............................................................................................. 8
B. JENIS-JENIS PROSA ............................................................................................... 9
C. CIRI-CIRI PROSA .................................................................................................. 10

BAB II PENUTUP ............................................................................................................... 11

A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 11
B. SARAN .................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cerita fiksi dapat memancing imajinasi seseorang dalam membuat atau menciptakan
sebuah cerita, Cerita fiksi di kategorikan ke dalam salah satu karya tulis non ilmiah, karena
cerita ini bersifat subjek tif artinya tidak terjadi di dunia nyata sama sekali. Karena
subjektiflah, cerita ini ternyata bisa mem bawa anda untuk berimajinasi. Muliadi (2017:1)
mengatakan bahwa fiksi atau prosa adalah "salah satu jenis gengre sastra di samping gengre
lainya. gengre lain yang di maksut ialah puisi dan drama. Prosa termasuk karya sastra yang
disebut.cerpen, cerber,dan novel". Prosa dalam kesusastraan sering disebut juga dengan
istilah fiksi. Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, yakni prose. Prosa atau fiksi memiliki
arti sebuah karya naratif yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, tidak
berdasarkan kenyataan atau dapat juga berarti suatu kenyataan yang yang lahir berdasarkan
khayalan Hasil dari Penulisan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui apa
itu prosa atau fiksi dalam kesustraan dan bisa mengembangkan pengetahuan
dalam cerita fiksi.

Sama seperti karya satra lainnya, drama juga diajarkan di sekolah dan perguruan tinggi,
di Indonesia, khususnya pada program studi pendidikan bahasa dan sastra. Seperti karay
satra pada umumnya, teks drama juga memengapresiasi miliki cirri kesastraannya yang
berbeda dati teks non sastra. Oleh sebab itu mempelajari drama juga berarti mempelajari
bagaimana apresiasi drama yang juga memiliki konvensi bahasa maupun non bahasa.
Artinya sebelum belajar tentang drama, pembelajar harus memiliki kemampuan dalam
menganalisis materi tentang drama, baik dalam kaitannya dengan naskah, penokohan, dan
sebagainya, dan dilanjutkan dengan bermain peran. Hal ini demikian karena tanpa adanya
pementasan, drama dianggap tidak sempurna. Kekhususan karakter pembelajaran drama
tersebut menuntut adanya pembelajaran drama yang diorganiser pengajar yang benar-benar
memiliki kemampuan dalam mengajar drama. Mampu mengajar drama berarti, pembelajar
memahami hakikatdrama.

1
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan drama ?
2. Apa jenis-jenis dan ciri-ciri drama ?
3. Apa yang dimadsud dengan prosa ?
4. Apa jenis jenis dan ciri-ciri prosa ?

B.Tujuan Masalah

1. Untuk memahami pengertian drama


2. Untuk memahami jenis-jenis dan ciri-ciri drama
3. Untuk memahami pengertian prosa
4. Untuk memahami jenis-jenis dan ciri-ciri prosa

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DRAMA

Drama merupakan salah satu gendre karya sastra yang secara etimologi berasal
dari bahasa Yunani i“dran”yang berarti melakukan sesuatu. memberikan batasan
pengertian drama sebagai berikut, drama adalah kisah kehidupan manusia yang
dikemukakan di pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku,
unsur-unsur pembantu sepeerti tatat panggung, serta disaksikan oleh
penonton1.Mengungkapkan bahwa drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang
diproyeksikan di atas pentas drama diartikan sebagai Handlung atau “lakon” yang
lebih mengarah pada bagian bagian dari pentasan (Theater). Seorang penyair yang
menulis sebuah ceritera sandiwara disebut Dramatiker atau dramawan. Dramatik atau
drama merupakan gendre ketiga dari jaenis karya sastra, di samping Epik dan Lyrik.
Secara garis besar drama memiliki dua bentuk yaitu bentuk luar dan bantuk dalam.

Beberapa elemen utama yang mendukung sebuah drama dari bentuk dalam atau
innere Form adalah Handlung atau kejadian, Figur atau tokoh, Ort atau tempat dan
Rede, atau percakapan. Sementara Bentuk luar terdiri atas bentuk tertutup dan bentuk
terbuka. Sementara bentuk offene Frorm adalah Stationendrama. Tragödie atau juga
dikenal sebagai Trauspiel merupakan bentuk drama teater yang tertua, Tokoh sentral
ceritera biasanya seorang Held (pahlawan), yang karena berbagai alasan, baik dari
internal dirinya maupun faktor di luar dirinya, ditakdirkan untuk mengalami tragedi
(hancur). Dalam ceritera drama tradisional, kekuasaan dan takdir secara bersama-sama
memainkan peran yang sangat menentukan. Sementara dalam drama modern, sejak
Shakespear, runtuhnya kondisi psikologis aktor menjadi unsur baru yang dimunculkan.

1 Bin-Tahir, S. Z, Saidah, U. Mufidah, N, & Bugis,R (2018).

3
Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Bentuk naskah
drama dan susunannya berbeda dengan naskah cerita pendek atau novel2.Naskah drama
tidak mengisahkan cerita secara langsung.Penuturan ceritanya diganti dengan dialog
para tokoh. Jadi, naskah drama itu mengutamakan ucapan-ucapan atau pembicaraan
para tokoh. Dari pembicaraan para tokoh itu penonton dapat menangkapdan mengerti
seluruh ceritanya. Dalam arti sempit,pengertian drama adalah kisah hidup manusia
dalam masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung atau dipentaskan.Drama
merupakan karya sastra yang fleksibel, dan memiliki keunikan tersendiri. Drama
naskah disebut juga sastra lakon. Sebagai salah satu genre sastra, drama naskah
dibangun oleh struktur fisik (kebahasaan) dan struktur batin (semantik, makna wujud
fisik sebuah naskah drama adalah dialog atau ragam tutur. Ragam tutur itu adalah ragam
sastra.

Pengertian Drama Menurut Para Ahli Agar lebih memahami apa itu drama, maka kita
dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Balthazar Vallhagen Menurut Balthazar Vallhagen, pengertian drama adalah suatu


seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia dalam bentuk gerakan.

2. Anne Civardi Menurut Anne Civardi, drama adalah suatu kisah yang diceritakan
melalui gerakan dan kata-kata

3. Ferdinand Brunetierre Menurut Ferdinand Brunetierre, pengertian drama adalah


suatu karya sastra yang disampaikan dengan aksi atau gerakan dan melahirkan
keinginan bagi yang melihatnya.

4. Budianta dkk Menurut Budianta dkk pengertian drama adalah jenis karya sastra
dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialog antar tokoh

5. Seni Handayani Menurut Seni Handayani, drama adalah bentuk komposisi


berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi
menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.

Tujuan utama drama adalah untuk dipertunjukkan di atas panggung, namun drama juga
bisa dibaca seperti layaknya puisi, prosa, atau novel.Dalam proses membaca sebuah
drama pikiran dan perasaan akan membayangkan bagaimana dialog-dialog yang dibaca

2
Wiyanto, 2012. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo

4
diungkapkan dalam sebuah pertunjukkan.Oleh karena itu, drama termasuk jenis karya
sastra imajinatif 3.

menyatakan bahwa dalam suatu lakon drama terdapat unsur-unsur pokok yang perlu
diketahui karena ini merupakan inti yang fundmental dalam penyajian suatu lakon
drama. Unsur tersebut meliputi hal-hal berikut.

1. Plot atau Alur Drama,


2. Tokoh Cerita atau Karakter,
3. Dialog,
4. Tema atau Buah Pikiran,
5. Teks Samping,
6. Latar,
7. Alur
8. Amanat/pesan

B. JENIS-JENIS DRAMA

Drama dapat dibedakan menurut beberapa kategori umum, yaitu berdasarkan


penyajian lakon,berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah. Adapun
beberapa jenis drama adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan Penyajian Lakon


✓ Tragedi, yaitu drama yang mengisahkan kesedihan dari tokoh utama dalam drama.
Biasanya drama berakhir dengan kisah yang menyedihkan.
✓ Opera, yaitu drama yang dialognya dilakukan dengan cara bernyayi dan diiringi
musik.
✓ Komedi, yaitu drama yang mempertunjukkan kelucuan para tokoh atau alur cerita
lucu.
✓ Tragekomedi, yaitu drama yang memadukan antara tragedi dan komedi pada waktu
yang sama.
✓ Melodrama, yaitu drama yang dialog dan lakonnya dilakukan sambil diiringi oleh
musik.

3
Kosasih,2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya

5
✓ Tablo, yaitu drama yang dilakukan dimana para tokoh tidak melakukan dialog, tapi
mengutamakan kemampuan melakukan gerakan tanpa suara seperti pantonim.
✓ Farce, yaitu drama yang mempertunjukkan berbagai hal lucu melalui tingkah para
pelakon Mirip seperti dagelan tetapi tidak sepenuhnya sama seperti dagelan.

2. .Berdasarkan Sarana
✓ Drama Panggung, yaitu drama yang ditampilkan sepenuhnya di atas panggung
dimana para pemain tidak dapat melakukan pengulangan adegan.
✓ Drama Televisi, yaitu drama yang ditampilkan di Televisi dimana para pemain dapat
melakukan pengulangan adegan karena tidak ditampilkan secara langsung
✓ Drama Radio, yaitu drama yang hanya dapat didengarkan tanpa dilihat.
✓ Drama Film, yaitu drama yang ditampilkan di layar lebar seperti bioskop.Drama ini
dapat juga dilihat di Televis, namun setelah diputar di bioskop terlebih dahulu.
✓ Drama Wayang, yaitu drama yang diperankan oleh wayang pada setiap adegannya.
✓ Drama Boneka, yaitu drama yang menggunakan boneka sebagai tokoh di setiap
adegannya.4

3. Berdasarkan Keberadaan Naskah


✓ Drama Tradisional, yaitu drama yang dipertunjukkan dimana para pemeran tidak
menggunakan naskah saat berada di panggung. Dalam hal ini, pemeran membaca
gambara cerita secara umum dan kemudian berimprovisasi sesuai dengan peran
masing-masing
✓ Drama Modern, yaitu drama yang dipertunjukkan dimana para pemeran
menggunakan naskah saat berada di panggung. Namun, para pemeran dapat
berimprovisasi pada kejadian-kejadian tertentu.

Drama memiliki struktur yang dapat membangun lakon menjadi semakin


menarik.Sebagaimana karya prosa fiksi memiliki struktur lainnya, penulis akan
mengemukakan beberapa struktur drama menurut para ahli,Drama memiliki beberapa
struktur baku, di antaranya:

4
Azwan, A. (2018). Politeness strategies of refusals to requests by Ambonese community. LINGUA: Jurnal
Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 15(1), 1-6.

6
• Babak ialah bagian dari naskah drama itu yang merangkum semua peristiwa yang
terjadi disatu tempat pada urutan waktu tertentu. Biasanya kalau dalam prosa ada yang
disebut episode, drama mengenal babak. Setiap babak akan membentuk keutuhan kisah
kecil. Dengan kata lain, suatu babak dalam drama adalah bagian dari naskah drama itu
yang merangkum semua pristiwa yang terjadi di satu tempat pada urutan waktu tertentu.
• Adegan ialah bagian dari babak yang batasnya ditentukan oleh perubahan peristiwa
berhubungan dengan datangnya atau perginya seorang atau lebih tokoh cerita ke atas
pentas5. adegan adalah bagian babak lakon drama. Sebuah adegan hanya
menggambarkan satu suasana yang merupakan rangkaian dan rentetan suasanasuasana
yang terdapat dalam pembabakan lakon drama. Setiap kali terjadi penggantian adegan
tidak selalu disertai dengan penggantian setting atau dekorasi.
• Dialog adalah bagian dari naskah drama yang berupa percakapan antara satu tokoh
dengan yang lain. Begitu pentingnya kedudukan dialog di dalam sastra drama, sehingga
tanpa kehadirannya, suatu karya satra tidak dapat digolongkan ke dalam karya sastra
drama.Kekuatan dialog,terletak pada kecakapan pemain yang selalu tanggap.Pemain
yang lincah berdialog, penuh muatan filosofi, tentu akan menarik penonton. Selain itu,
dalam dialog ada yang disebut monolog, yaitu kata-kata pelaku pada dirinya sendiri.
• Prolog adalah bagian naskah yang ditulis pengarang pada bagian awal. Biasanya
memuat pengenalan pemain.
• Epilog, yaitu bagian akhir dari sebuah drama dimana isinya menjelaskan kesimpulan
makna,dan pesan dari drama yang dipentaskan.

C. CIRI-CIRI DRAMA

Drama memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis karya sastra lainnya.
Adapun ciri-ciri drama adalah sebagai berikut:

1. Seluruh kisah dalam cerita drama disampaikan dalam bentuk dialog, baik dialog antar
tokoh maupun dialog tokoh dengan dirinya sendiri (monolog).

2. Drama harus memiliki tokoh atau karakter yang diperankan oleh manusia, wayang,
atau boneka.

5
Kosasih,2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya

7
3. Dalam drama harus terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti dari cerita
drama.

4. Durasi waktu pementasan drama dapat berlangsung selama sekitar tiga jam

5. Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung yang telah dilengkapi


beberapa perlengkapan dan peralatan untuk menghidupkan suasana

6. Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton dimana drama tersebut


dilakukan sebagai sarana hiburan

A. PENGERTIAN PROSA

Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, prose. Kata ini sebenarnya mengacu
pada pengertian yang lebih luas, tidak hanya mencakup pada tulisan yang digolongkan
sebagai karya sastra, tapi juga karya non fiksi, seperti artikel, esai, dan
sebagainya.Muliadi(2017:1) mengatakan bahwa fiksi atau prosa “adalah salah satu
jenis gengre sastra,di samping gengre lainya.gengre lain yang di madsud ialah puisi dan
drama. Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris,
banyaknya suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti
dalam puisi. Prosa berbeda dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya
lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa
berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa
biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa
dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai
jenis media lainnya. Prosa kadangkala juga disebut dengan istilah "gancaran".Karya
sastra menurut ragamnya dibedakan atas prosa, puisi, dan drama. Karya sastra fiksi atau
biasa disebut cerita rekaan, merupakan salah satu jenis karya sastra yang beragam
prosa. Adapun pengertian prosa fiksi menurut Aminuddin dalam Djuanda dan Iswara
(2006:158) adalah “kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu
dengan pemeran, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari
hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.

8
B. JENIS-JENIS PROSA

Prosa Modern yang termasuk kedalam prosa modern yaitu :

a. Cerita pendek/cerpen, adalah cerita berbentuk prosa yang pendek.

b. Novelet, adalah cerita yang panjangnya lebih panjang dari cerpen, tetapi lebih pendek
dari novel.

c. Novel/roman, adalah cerita berbentuk prosa yang menyajikan permasalahn-


permasalahan secara kompleks,dengan penggarapan unsur-unsurnya secara lebih luas
dan rinci.

d. Cerita anak, adalah cerita yang mencakup rentang umur pembaca beragam, mulai
rentang 3-5 tahun, 6-9 tahun, dan 10-12 tahun (bahkan 13 dan 14) tahun.

e. Novel remaja (chicklit dan teenlit), adalah novel yang ditulis untuk segmen pembaca
remaja.

Prosa lama yang termasuk kedalam prosa lama yaitu :

a. Dongeng, adalah cerita yang sepenuhmya merupakan hasil imajinasi atau khayalan
pengarang di mana yang diceritakan seluruhnya belum pernah terjadi.

b. Fabel adalah cerita rekaan tentang binatang dan dilakukan atau para pelakunya
binatang yang diperlakukan seperti manusia. Contoh: Cerita Si Kancil yang Cerdik,
Kera Menipu Harimau, dan lain-lain.

c. Hikayat adalah cerita, baik sejarah,maupun cerita roman fiktif, yang dibaca untuk
pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan pesta.
Contoh; Hikayat Hang Tuah, Hikayat Seribu Satu Malam, dan lain-lain.

d. Legenda adalah dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, benda,
atau kejadian di suatu tempat atau daerah. Contoh: Asal Mula Tangkuban Perahu, Malin
Kundang, Asal Mula Candi Prambanan, dan lain-lain.

e. Mite adalah cerita yang mengandung dan berlatar belakang sejarah atau hal yang
sudah dipercayai orang banyak bahwa cerita tersebut pernah terjadi dan mengandung
hal-hal gaib dan kesaktian luar biasa. Contoh: Nyi Roro Kidul.

9
f. Cerita Penggeli Hati, sering pula diistilahkan dengan cerita noodlehead karena
terdapat dalam hampir semua budaya rakyat. Cerita-cerita ini mengandung unsur
komedi (kelucuan), omong kosong, kemustahilan, ketololan dan kedunguan, tapi
biasanya mengandung unsur kritik terhadap perilaku manusia/mayarakat. Contohnya
adalah Cerita Si Kabayan, Pak Belalang, Lebai Malang, dan lain-lain.

g. Cerita Perumpamaan adalah dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat yang
berisi nasihat dan bersifat mendidik. Sebagai contoh, orang pelit akan dinasihati dengan
cerita seorang Haji Bakhil6.

C. CIRI CIRI PROSA

1 Bentuknya Bebas

2. Prosa mempunyai bentuk yang tidak terikat oleh: baris, bait, suku kata, & irama

3. Pada umumnya bentuk prosa adalah sebuah rangkaian kalimat yang membentuk
suatu paragraf.Contoh: Dongeng, Hikayat, Novel & lainnya. Dan dapat disajikan
sebagai bentuk tulisan ataupun secara lisan,

4. Memiliki Tema Sebuah Prosa memiliki sebuah tema yang menjadi dasar dalam
sebuah cerita & merupakan babasan pokok di dalamnya.

5. Mengalami Perkembangan Sebuah Prosa akan mengalami suatu perkembangan


karena dipengaruhi pada perubahan yang berada di kalangan masyarakat.

6. Mempunyal Urutan Peristiwa

7. Dalam Prosa blasanya terdapat alur cerita yang menjelaskan urutan sebuah peristiwa.
Dan peristiwa tersebut, berbentuk alur mundur, maju, & campuran, alur

6
Amanto, B. S. Umanilo, M. C. B. Wulandari, R. S. Taufik, T. & Susiati,S. (2019). Local Consumption Diversification. Int.

J. Sel. Technol. Res, 1865-1869.

10
8. Mempunyai Tokoh di Dalamnya Di dalam prosa terdapat tokoh, yaitu itu manusia,
hewan, maupun tumbuhan. Dan mempunyai suatu sifat & sikap yaitu Antagonis (Jahat),
Protagonis(Baik), & Tokoh Pembantu.

9. Memiliki Latar Sebuah Prosa mempunyai sebuah latar pada masing-masing suatu
kejadian, yaitu itu latar tempat, waktu, & suasana.

10. Memiliki Suatu Amanat Sebuah Prosa harus memiliki sebuah amanat yang akan
disampaikan kepada pembaca atau pendengarnya, sehingga dapat mempengaruhi
mereka.

11. Memakai Bahasa Asing Sebuah Prosa dapat menggunakan bahasa asing, contoh
Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Melayu, dan Bahasa Asing lainnya atau juga
tidak menggunakan Bahasa Asing.

12. Memiliki Nama Pengarang Sebuah Prosa pasti ada nama pengarangnya. Tetapi,
nama pengarang tidak harus dipublikasikan7

7
Susiati, 5. (2020). Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia: Soslodrama.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Drama merupakan salah satu gendre karya sastra yang secara etimologi berasal
dari bahasa Yunani i“dran”yang berarti melakukan sesuatu. memberikan batasan
pengertian drama sebagai berikut, drama adalah kisah kehidupan manusia yang
dikemukakan di pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku,
unsur-unsur pembantu sepeerti tatat panggung, serta disaksikan oleh penonton.
Mengungkapkan bahwa drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang
diproyeksikan di atas pentas drama diartikan sebagai Handlung atau “lakon” yang
lebih mengarah pada bagian bagian dari pentasan (Theater).dan Prosa adalah karangan
bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, dalam setiap baris
serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi. Prosa berbeda dengan puisi
karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih
sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang
artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah,
novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.

B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan sumber dan
kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Susiati, 5. (2020). Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia: Soslodrama.

Amanto, B. S. Umanilo, M. C. B. Wulandari, R. S. Taufik, T. & Susiati,S. (2019). Local


Consumption Diversification. Int. J. Sel. Technol. Res, 1865-1869.

Bin-Tahir, S. Z, Saidah, U. Mufidah, N, & Bugis,R (2018).

Kosasih,2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.

Azwan, A. (2018). Politeness strategies of refusals to requests by Ambonese community.


LINGUA: Jurnal Bahasa. Sastra, Dan Pengajarannya, 1-6..

13

Anda mungkin juga menyukai