Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH SASTRA POPULER

PENGERTIAN DRAMA MENURUT AHLI DAN CONTOH ANALIS

UNSUR-UNSUR DRAMA

Dosen Pengampu : Amy Sabila,M.Pd.

Oleh:

KELOMPOK 8

Muhammad Nur Arifin : 18040026

Nia Mutiara :18040031

Rizki Putri Ramadani : 18040009

Putri Ageng Mentari CL :18040033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala nikmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian
Drama Menurut Para ahli dan contoh Analisis unsur – unsur Drama”. Shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang
menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan kami
hanya dapat mengucapkan terima kasih. Kami berharap semoga segala bantuan yang
telah diberikan kepada kami mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesan
kesempurnaan. Kritik dan saran kami butuhkan untuk menjadi lebih baik. Semoga
makalah yang sederhana ini mampu memberi manfaat bagi kami dan teman-teman
lainnya.

Pringsewu, 25 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN......................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................2

C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II.PEMBAHASAN

A. Pengertian Puisi Menurut Para Ahli..........................................................3

B. Contoh Analisis Unsur – Unsur Drama.....................................................9

BAB III. PENUTUP

A. Simpulan.................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata – mata
sebuah imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan
hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang
mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan
yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi
adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (dalam
Sarjidu, 2004: 2). Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau
bahasa. Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen
(tertulis/lisan), syair, pantun, sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.

Drama / teater adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang.
Bahkan di zaman ini telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang
teater. Contohnya sinetron, film layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain
yang menggambarkan kehidupan makhluk hidup.

Selain itu, seni drama / teater juga telah menjadi lahan bisnis yang luar biasa.
Dalam hal ini, penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat keuntungan
financial serta menjadi terkenal, tetapi sebelum sampai ke situ seorang
penyelenggara atau pemeran harus menjadi insan yang profesionalitas agar dapat
berkembang terus.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Drama Menurut Para Ahli?
2. Bagaimana Contoh Analis Unsur-Unsur Drama?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan Masalah di atas, Maka kami akan memberikan Tujuan untuk
mengetahui "pengertian drama menurut para ahli & contoh analisis unsure - unsur
Drama"
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Drama Menurut Para Ahli

Berdasarkan etimologi, kata drama berasal dari bahasa Yunani dram yang berarti
gerak. Tontonan drama memang menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak-gerik
para pemain (akting) di panggung.

1. Drama disebut sebagai karya sastra yang paling kompleks, karena dibutuhkan
seniman-seniman lainnya yakni: penulis naskah (lakon), sutradara, pemain
(pemeran), penata panggung, penata musik, penata lampu, koreografer, penata
kostum, dan lain-lain. (Arifin, 1980 : 14)
2. Secara umum karya sastra drama (teater) diartikan sebagai salah satu jenis
(genre)karya sastra yang berbentuk cerita yang diperagakan dengan gerak dan
suara dengan aksentuasi dialog (percakapan) yang disampaikan kepada
penonton (Arifin, 1980 :11.
3. Istilah drama berasal dari kata drame (Prancis) yang digunakan untuk
menjelaskan lakon-lakon tentang kehidupan kelas menengah (Harmswort
dalam Soemanto 2001)
4. Kata drama berasal dari bahasa Yunani; tegasnya dari kata kerja dran yang
berarti"berbuat, to act atau to do".(Morris [et al], 1964 : 476).
5. drama adalah kesenian melukis sifat dan sikap manusia dengan gerak
(Slametmuljana, 1957: 176).
6. Dalam Webster's New Collegiane Dictionary dapat kita baca keterangan
sebagai berikut:
 drama adalah suatu karangan dalam prosa atau puisi yang memotret
kehidupan atau tokoh dengan bantuan dialog atau gerak serta direncanakan
bagi petunjuk teater suatu lakon. Drama closed adalah suatu lakon yang
disebut terutama sebagai bahan bacaan, bukan berarti produksi panggung.
 drama adalah seni sastra atau kejadian-kejadian yang bersifat dramatik.
 drama adalah serangkaian kejadian nyata yang mengandung kesatuan dan
interest dramatik.
7. keterangan lain dapat kita baca dalam Webster's New Collegiane Dictionary
sebagai berikut:
drama adalah suatu karangan, kini biasanya dalam bentuk prosa, disusun
untuk pertunjukan, dan dimaksudkan untuk memotret kehidupan atau tokoh
atau mengisahkan suatu cerita dengan gerak, dan biasanya dengan dialog yang
bermaksud memetik beberapa hasil berdasarkan cerita dan sebagainya suatu
lakon. Direncanakan atau disusun sedemikian rupa untuk dipertunjukkan oleh
para pelaku di atas pentas.
8. Dalam the advenced leaner's dictionary of current english tertera keterangan
berikut ini:
 Drama Adalah Suatu Lakon (Komedi, Tragedi, Dan Sebagainya) Yang
Dipentaskan Diatas Panggung Teater.
 Drama Adalah Seni Penulisan Atau Pertunjukan Lakon Lakon Jenis Ini,
Cabang Sastra Yang Menggarap Lakon-Lakon Yang Berkenaan Dengan Ini,
Sebagai Seorang Mahasiswa Drama.
 Drama Adalah Sejumlah Kejadian Yang Memikat Dan Menarik Hati.
9. Selanjutnya dalam Dictionary of World Literature, terdapat penjelasan sebagai
berikut.

mencakup setiap jenis pertunjukan tiruan perbuatan, mulai dari produksi


Hamlet, komedi pantomim, ataupun upacara keagamaan yang primitif. Lebih
khusus lagi "kata drama dapat ditafsirkan dalam berbagai pengertian. Dalam
arti yang luas drama mengarah pada suatu lakon yang ditulis agar dapat
diinterpretasikan oleh para aktor lebih menjurus lagi drama menunjuk pada
lakon realis.
10. Hasanuddin WS (2009:229) mengemukakan, kata drama berasal dari bahasa
Yunani to dran yang maknanya adalah berbuat. Pengertian drama adalah: (1)
karya tulis untuk teater; (2) setiap situasi yang mempunyai konflik dan
penyelesaian cerita (resolution); (3) jenis sastra berbentuk dialog, yang biasa
untuk dipertunjukkan di atas pentas.
Menurut istilah drama dapat diartikan sebagai bentuk seni yang berusaha
mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak dalam
percakapanatau dialog Tjahjono (1988).
11. Dengan demikian, menurut Brockett (1964) Pada umumnya, drama
merupakan representasi manusia dalam gerak.
12. Dalam buku Dramaturgi(1993: 1), Harymawan mengatakan drama berasal
dari bahasa Yunani yakni draomaiyang berarti bertindak, berlaku, berbuat,
beraksi, dan sebagainya. Drama lebih banyak dihubungkan dengan karya
sastra, bisa juga berarti naskah lakon.
13. -Tjahyono (1988: 186) menyebutkan bahwa drama dapat diartikan sebagai
bentuk seni yang berusaha mengungkapkan hal kehidupan manusia melalui
gerak atau aksi dan percakapan atau yang lebih dikenal dengan dialog.
14. -Brunetire dan Balthazar Verhagen (Toni, 2006: 17) menyebutkan bahwa
drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap manusia dan harus
melahirkan kehendak manusia dengan action dan perilaku. Moulton
berpendapat bahwa drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak,
menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung.
15. Kata drama mempunyai makna mempunyai makna; 1. Cerita yang
dipentaskan yang disusun dengan dialog-dialog; 2. Kejadian atau peristiwa.
(Gani, 1988 : 262)
B. CONTOH ANALISIS UNSUR- UNSUR DRAMA
Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama berjudul Dilarang Menyanyi
di Kamar Mandi karya Seno Gumira Adidarma

Analisis unsur intrinsik dan ekstinsik drama dengan judul Dilarang Menyanyi
di Kamar Mandi karya: Seno Gumira Adidarma

Ceritanya dengan santai berkisah perihal masalah kecil di sebuah komplek


perumahan yang tiba-tiba ‘heboh’. Pasalnya, ada seorang wanita bernama Zus
yang suka menyanyi di kamar mandi. Suaranya yang dianggap seksi oleh para
lelaki di perumahan tersebut diklaim meresahkan masyarakat. Kenapa bisa
ya?? Iya, soalnya gara-gara mendengar suara Zus yang suka menyanyi di
kamar mandi, para lelaki jadi punya imajinasi liar, berpikiran yang macam-
macam. Seperti yang terlihat pada kutipan naskah dibawah ini,

PAK RT : (Kepada Hansip)

heh! Mana? Lama benar.

HANSIP : Sabar Pak, sebentar lagi

LELAKI : Waktunya selalu tepat Pak, tak pernah meleset.

PAK RT : (manggut-manggut dengan bijak, kemudian melihat Arloji)

Masih satu menit lagi.

Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar mandi. Serentak orang-
orang yang mengiringi Pak RT mengarahkan telinganya ke lobang angin,
seperti mengarahkan antena parabola ke amerika seraya mengacungkan
telunjuk di depan mulut
SEMUA : Sssssstt..!!

Pak RT melihat wajah-wajah yang bergairah, bagaikan siap dan tak sabar lagi
mengikuti permainan yang seolah-olah paling mengasyikkan di dunia.
Lantas segalanya jadi begitu hening. Bunyi pintu yang ditutup terdengar jelas.
Begitu pula bunyi resluiting itu, bunyi gesekan kain-kain busana itu,
dendang- dendang kecil itu, yang jelas suara wanita. Lantas byar-byur-byar-
byur. Wanita itu rupa-ruapnya mandi dengan dahsyat sekali. Bunyi gayung
menghajar bak mandi mantab dan penuh semangat. Namun yang dinanti-
natikan pak rt bukan itu. Bukan pula bunyi gesekan sabun ke tubuh yang
basah, yang sangat terbuka untuk ditafsirkan sebebas-bebasnya. Yang
ditunggu Pak RT adalah suara wanita itu. Dan memang dendang kecil itu
segera menjadi nyanyian yang mungkin tidak teralu merdu tapi ternyata
merangsang khayalan menggairahkan. Suara wanita itu serak-serak basah,
entah apa pula yang dibayangkan orang-orang dibalik tembok dengan suara
yang serak-serak basah itu. Wajah mereka seperti orang lupa dengan keadaan
sekelilingnya. Agaknya nyanyian wanita itu telah menciptakan sebuah dunia
di kepala mereka dan mereka sungguh-sungguh senang berada disana.

HANSIP : (Tersadar Dan Tetap Berbisik)

Nah, benar kan Pak?

Dengan adanya kejadian aneh yang dialami lelaki-lelaki di komplek tersebut,


ibu-ibu di komplek mengeluh dan melakukan demo kepada Pak RT. Mereka
menuntut pak RT untuk mengambil tindakkan tegas terhadap Zus supaya
diusir dari komplek.

Depan rumah Pak RT ibu-ibu warga sepanjang gang itu ribut dengan Pak RT.
Hansip melerai.

PAK RT : Saya tidak percaya


IBU-IBU : Bapak boleh tidak percaya, tapi suara itu telah merugikan
warga di kampung ini

IBU-IBU : Betul Pak, terutama yang sudah berkeluarga seperti kami.

IBU-IBU : Semenjak suara itu mulai muncul, kebahagiaan rumah tangga


kami terganggu

PAK RT : Kok bisa?

IBU-IBU : Aduh, Pak RT belum dengar sendiri sih!

IBU-IBU : Suaranya sexy sekali! Saya bilang Sexy sekali, bukan hanya
sexy.

IBU-IBU : Kalau mendengar suaranya, orang langsung membayangkan


adegan- adegan erotis Pak!

PAK RT : Sampai segitu?

IBU-IBU : Ya, sampai begitu! Bapak kan tahu sendiri, suaranya yang serak-
serak basah itu disebabkan karena apa!

PAK RT : Karena apa? Saya tidak tahu.

IBU-IBU : Karena sering dipakai dong!

PAK RT : Dipakai makan maksudnya?

IBU-IBU : Pak RT ini bagaimana sih? Makanya jangan terlalu sibuk


mengurusi kampung. Sesekali nonton BF kek, untuk selingan supaya tahu
dunia luar.

PAK RT : Saya, Ketua RT, harus nonton BF, apa hubungannya?


IBU-IBU : Supaya Pak RT tahu, kenapa suara yang serak-serak basah itu
sangat berbahaya untuk stabilitas sepanjang Gang ini.

IBU-IBU : Apa Pak RT tidak tahu apa yang dimaksud dengan adegan-
adegan erotis? Apa Pak RT tidak tahu dampaknya bagi keidupan keluarga?
Apa Pak RT selama ini buta kalau hampir semua suami di gang ini menjadi
dingin di tempat tidur? Masak gara-gara nyanyian seorang wanita yang
indekost di tempat ibu Saleha, kehidupan seksual warga masyarakat harus
terganggu? Sampai kapan semua ini berlangsung?

IBU-IBU : Kami ibu-ibu sepanjang gang ini sudah sepakat, dia harus
diusir!

IBU-IBU : (Bersahutan) Ya, di usir!!

Permintaan ibu-ibu pun di penuhi oleh pak RT. Pak RT malu-malu


menjelaskan dengan penuh perhatian dan wanita itu menerima usulan Pak RT
untuk tidak lagi menyanyi di kamar mandi.

ZUS : Jadi suara saya terdengar sepanjang gang di belakang rumah?

PAK RT : Betul, Zus.

ZUS : Dan ibu-ibu meminta saya agar tidak menyanyi supaya suami
mereka tidak berpikir yang bukan-bukan?

PAK RT : Ya, kira-kira begitu Zus.

ZUS : Jadi selama ini ternyata para suami di sepanjang gang


dibelakang rumah membayangkan tubuh saya telanjang ketika mandi, dan
membayangkan bagaimana seandainya saya bergumul dengan mereka di
ranjang, begitu?

Pak RT dan hansip saling berpandangan dan malu.


ZUS : Baiklah Pak RT, Saya usahakan untuk tidak menyanyi di kamar
mandi. Akan saya usahakan agar mulut saya tidak mengeluarkan suara
sedikit pun.

PAK RT : Aduh, terimakasih banyak Zus. Harap maklum Zus, saya


cuma tidak ingin masyarakat menjadi resah.

ZUS : Iya Pak, sama-sama.

Bahkan setelah Pak RT meminta Zus tidak lagi menyanyi di kamar mandi,
masalah belum selesai. Karena bahkan setelah si wanita itu tak lagi menyanyi
di kamar mandi, para lelaki di komplek perumahan itu masih saja
membayangkan yang tidak-tidak ketika mendengar suara ‘jebyar-jebyur’ air di
kamar mandi. Suara air tersebut, menurut mereka, mengingatkan mereka pada
Zus yang dahulu suka menyanyi di kamar mandi. Ibu-ibu ngotot meminta Zus
harus diusir dari komplek perumahan tersebut.

Tiba-tiba hansip datang dengan tergopoh-gopoh.

HANSIP : Pak Rt! Pak Rt! Gawat Pak Rt! Kaum ibu sepanjang gang
ternyata masih resah pak!

PAK RT : Ada apa lagi? Wanita itu sudah tidak menyanyi lagi kan?

HANSIP : Betul Pak, tapi menurut laporan ibu-ibu pada saya, setiap kali
mendengar bunyi jebar-jebur dari kamar mandi itu, para suami
membayangkan suaranya yang serak-serak basah. Dan karena membayangkan
suaranya yang serak-serak basah yang sexy, lagi-lagi meraka membayangkan
pergumulan di ranjang dengan wanita itu Pak. Akibatnya, kehidupan seksual
warga kampung sepanjang gang ini masih belum harmonis. Para ibu
mengeluh suami-suami mereka masih dingin, pak!
PAK RT : Jangan-jangan khayalan para ibu tentang isi kepala suami
mereka sendiri juga berlebihan! Kamu sendiri bagaimana? Apa kamu juga
membayangkan yang tidak-tidak meski hanya mendengar jebar-jebur orang
mandi saja?

HANSIP : (Tersenyum Malu)

Saya belum kawin, pak.

PAK RT : Aku tahu, maksudku kamu membayangkan adegan-adegan


erotis atau tidak kalau mendengar dia mandi?

HANSIP : Ehm! Ehm!

PAK RT : Apa itu Ehm-Ehm?

HANSIP : Iya, Pak.

PAK RT : Nah, begitu dong terus terang. Jadi ibu-ibu maunya apa?

HANSIP : Mereka ingin minta wanita itu diusir Pak.

PAK RT (Berpikir Sejenak)

Tidak mungkin, wanita itu tidak bersalah. Bahkan melarangnya nyanyi saja
sudah keterlaluan.

HANSIP : Tapi imajinasi porno itu tidak bisa dibendung Pak.

PAK RT : Bukan salah wanita itu dong! Salahnya sendiri kenapa mesti
membayangkan yang tidak-tidak? Apa tidak ada pekerjaan lain?

HANSIP : Salah atau tidak, menurut ibu-ibu adalah wanita itu


penyebabnya Pak. Ibu-ibu tidak mau tahu. Mereka menganggap bunyi jebar-
jebur itu masih mengingatkan bahwa itu selalu diiringi nyanyian bersuara
serak- serak basah yang sexy, sehingga para suami masih membayangkan
suatu pergumulan di ranjang yang seru!

Apakah kepergian Zus menyelesaikan masalah dan membuat warga menjadi


damai kembali?

Sehari setelah Zus pergi, di sebuah teras rumah salah seorang warga,
bercakap-cakap sepasang suami-istri. Si suami berkata bahwa jam-jam ini,
adalah waktunya Zus mandi. Ia mandi dengan penuh semangat, suaranya
yang seksi selalu mengiringi suara air membasahi tubuhnya yang padat berisi.
Si suami tak henti-hentinya berimajinasi tentang wanita itu. Tentunya hal ini
membuat si istri marah si istri berteriak minta tolong, ternyata teriakannya
disambut oleh ibu-ibu lain di daerah itu.

Pak RT menjadi kalang kabut menghadapi persoalan ini. Tindakkannnya


mengusir wanita tersebut dari daerah kekuasaannya ternyata tidak
membuahkan hasil. Wanita tersebut memang telah pergi, tetapi imajinasi
tentang wanita itu tetap ada dalam benak kaum lelaki di daerah itu. Pak RT
segera mengambil tindakan tegas. Ia memerintahkan para kaum ibu untuk ikut
program senam kebahagiaan rumah tangga, dengan tujuan agar para ibu di
daerahnya dapat membahagiakan suami mereka di tempat tidur. Pak RT juga
mengeluarkan peraturan baru, yaitu “DILARANG MENYANYI DI KAMAR
MANDI”.

SUAMI : Biasanya jam segini dia mandi

ISTRI : Sudah. Jangan diingat-ingat!

SUAMI : Biasanya dia mandi dengan bunyi jebar-jebur dan menyanyi


dengan suara serak-serak basah.

ISTRI : Sudahlah. Kok malah diingat-ingat sih?


SUAMI : Kalau dia menyanyi suaranya sexy sekali. Mulut wanita itu
hebat sekali, bibirnya merah dan basah. Setiap kali mendengar bunyi sabun
menggosok kulit aku tidak bisa tidak membayangkan tubuh yang begitu
penuh dan berisi. Seandainya tubuh itu ku peluk dan kubanting ke tempat
tidur. Seandainya ..

Belum habis kalimat suami itu, ketika istrinya berteriak keras sekali, sehingga
terdengar sepanjang gang.

ISTRI : Tolooooooooong! Suami saya berkhayal lagi!


Tolooooooooooong!

Ternyata teriakan itu bersambut. Dari setiap teras rumah, terdengar teriakan
para ibu melolong-lolong.

IBU-IBU : Tolooooooooong! Suami saya memanggil-manggil nama


wanita itu. Tolooooooooong!

IBU-IBU : Tolooooooooong! Suami saya membayangkan adegan seru


lagi dengan wanita itu! Tolooooooooong!

IBU-IBU : Tolooooooooong! Kami sedang berdua, tapi suami saya tidak


mau bergerak sama sekali! Tolooooooooong!

PAK RT : Bagaimana caranya menertibkan imajinasi?

Musik suasana geger. Hansip berlari kian kemari menenangkan ibu-ibu. Pak
RT muncul di tengah keramaian itu.

PAK RT : Baiklah, Bapak-bapak Ibu-Ibu saya sudah memutuskan, akan


mendirikan fitness centre di kampung ini. Di fitness centre itu akan
diajarkan Senam Kebahagiaan Rumah Tangga yang wajib diikuti ibu-ibu,
supaya bisa membahagiakan suaminya. pembukaan fitness center itu kelak,
kalau bisa dihadiri Jane Fonda, Ade Rai, Viki Burki, dan Miyabi.

Lampu padam. Kemudian terang di suatu sudut dimana hansip sedang


memasang tulisan ‘DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI’ di
bawah tulisan ’PEMULUNG DILARANG MASUK’.

A. Analisis Unsur Intrinsik


1. Tema
Tema yang ada pada naskah drama berjudul Dilarang Bernyanyi di Kamar
Mandi karya Seno Gumira Adidarma adalah ketimpangan keadilan,
alasannya adalah pada drama ini menceritakan seorang tokoh yang
menjadi permasalahan di lingkungan masyarakat, ia diusir karena
kebiasaannya menyanyi di kamar mandi yang membuat suami suami dan
laki laki di desa tersebut memikirkan hal yang macam macam. Hal ini
tidak adil karena hanya demi memenuhi keinginan para ibu ibu dalam desa
tersebut dan tidak memikirkan perasaan dan kondisi Zus yang dihakimi.

2. Alur
Alur yang digunakan dalam naskah drama berjudul Dilarang Bernyanyi di
Kamar Mandi karya Seno Gumira Adidarma adalah alur campuran.
Karena pada dialog ibu ibu dengan Pak RT menceritakan kejadian suami
mereka pada hari lalu dan berjalan juga kejadian yang akan datang.
a. Pengenalan situasi cerita
Pengenalan situasi pada drama dilarang menyanyi di kamar mandi
terdapat pada kutipan berikut:
“Ceritanya dengan santai berkisah perihal masalah kecil di sebuah
komplek perumahan yang tiba-tiba ‘heboh’. Pasalnya, ada seorang
wanita bernama Zus yang suka menyanyi di kamar mandi. Suaranya
yang dianggap seksi oleh para lelaki di perumahan tersebut diklaim
meresahkan masyarakat. Kenapa bisa ya?? Iya, soalnya gara-gara
mendengar suara Zus yang suka menyanyi di kamar mandi, para lelaki
jadi punya imajinasi liar, berpikiran yang macam-macam.”
b. Menuju pada adanya konflik
Kutipan berikut menunjukkan pada adanya konflik yang terdapat
pada drama dilarang menyanyi di kamar mandi.

IBU-IBU : Apa Pak RT tidak tahu apa yang dimaksud dengan


adegan-adegan erotis? Apa Pak RT tidak tahu dampaknya bagi
keidupan keluarga? Apa Pak RT selama ini buta kalau hampir
semua suami di gang ini menjadi dingin di tempat tidur? Masak
gara-gara nyanyian seorang wanita yang indekost di tempat ibu
Saleha, kehidupan seksual warga masyarakat harus terganggu?
Sampai kapan semua ini berlangsung?

c. Puncak Konflik
Puncak konflik terdapat pada kutipan berikut:

HANSIP : Betul Pak, tapi menurut laporan ibu-ibu pada saya,


setiap kali mendengar bunyi jebar-jebur dari kamar mandi itu, para
suami membayangkan suaranya yang serak-serak basah. Dan karena
membayangkan suaranya yang serak-serak basah yang sexy, lagi-lagi
meraka membayangkan pergumulan di ranjang dengan wanita itu
Pak. Akibatnya, kehidupan seksual warga kampung sepanjang gang
ini masih belum harmonis. Para ibu mengeluh suami-suami
mereka masih dingin, pak!

d. Penyelesaian(ending)
PAK RT : Baiklah, Bapak-bapak Ibu-Ibu saya sudah memutuskan,
akan mendirikan fitness centre di kampung ini. Di fitness centre itu
akan diajarkan Senam Kebahagiaan Rumah Tangga yang wajib
diikuti ibu-ibu, supaya bisa membahagiakan suaminya. pembukaan
fitness center itu kelak, kalau bisa dihadiri Jane Fonda, Ade Rai,
Viki Burki, dan Miyabi.

3. Gaya Bahasa
Dalam teks drama "DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI"
menggunakan majas atau gaya bahasa yang terkandung dalam teks drama
tersebut adalah diantaranya :
a. Majas personifikasi
- Bunyi gayung menghajar bak mandi mantab dan penuh
semangat.
- PAK RT : Bagaimana caranya menertibkan imajinasi?
b. Majas dipersonifikasi
- “soalnya gara-gara mendengar suara Zus yang suka menyanyi di
kamar mandi, para lelaki jadi punya imajinasi liar, berpikiran yang
macam-macam”
- Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar mandi.
Serentak orang-orang yang mengiringi Pak RT mengarahkan
telinganya ke lobang angin, seperti mengarahkan antena parabola
ke amerika seraya mengacungkan telunjuk di depan mulut
- Para ibu mengeluh suami-suami mereka masih dingin, pak!
c. Majas hiperbola
- Pak RT melihat wajah-wajah yang bergairah, bagaikan siap dan
tak sabar lagi mengikuti permainan yang seolah-olah paling
mengasyikkan di dunia.
- . Agaknya nyanyian wanita itu telah menciptakan sebuah dunia di
kepala mereka dan mereka sungguh-sungguh senang berada
disana.
d. Majas perifrasis
- ZUS : Baiklah Pak RT, Saya usahakan untuk tidak
menyanyi di kamar mandi. Akan saya usahakan agar mulut saya
tidak mengeluarkan suara sedikit pun.
e. Majas antitesis
- Lampu padam. Kemudian terang di suatu sudut dimana hansip
sedang memasang tulisan ‘DILARANG MENYANYI DI
KAMAR MANDI’ di bawah tulisan ’PEMULUNG DILARANG
MASUK’.

4. Latar/Setting
a. Latar tempat
- Halaman rumah
Dari video pementasan drama berjudul dilarang menyanyi di
kamar mandi, adegan dilakukan di halaman rumah untuk ibu ibu
berkumpul.
- Kamar mandi
Kutipan: Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar
mandi. Serentak orang-orang yang mengiringi Pak RT
mengarahkan telinganya ke lobang angin, seperti mengarahkan
antena parabola ke amerika seraya mengacungkan telunjuk di
depan mulut
- Gang kampung

Kutipan:
IBU-IBU : Supaya Pak RT tahu, kenapa suara yang serak-serak
basah itu sangat berbahaya untuk stabilitas sepanjang Gang ini.

b. Latar waktu
- Pagi hari
Dari video pementasan drama berjudul dilarang menyanyi di
kamar mandi, adegan dilakukan di halaman rumah untuk ibu ibu
berkumpul membeli sayuran dilakukan pada pagi hari. Begitu juga
dengan Zus yang mandi setiap pagi hari
- Sore hari
Waktu sore memang tidak ditampilkan dalam bentuk tata
panggung namun seorang hansip mengatakan kepada Pak RT
bahwa ia tau jadwal mandi Zus yaitu sebelum berangkat kerja dan
sepulang kerja pada pagi dan sore hari.
c. Latar suasana
- Gelisah
Dari video pementasan drama berjudul dilarang menyanyi di
kamar mandi perasaan gelisah dirasakan oleh ibu ibu kampong
karena suaminya selalu mendengar nyanyian seorang perempuan
bernama Zus dan sewaktu Zus telah pergi dari kampong, gelisah
dirasakan oleh para suami dari ibu ibu.
Kemudian dirasakan oleh orang orang yang sedang mengintip Zus
saat sedang mandi.
- Ramai
Suasana yang di tunjukkan dalam pementasan drama tersebut
terbilang ramai dengan tokoh yang energik juga dalam
mementaskan.

5. Tokoh dan Penokohan


Dalam naskah drama "dilarang menyanyi di kamar mandi" terdapat
beberapa tokoh yang berperan dalam drama tersebut, adalah sebagai
berikut
a. Zus
Sebagai wanita yang dianggap pengganggu suami ibu ibu di kampung
karena kebiasaannya menyanyi pada saat mandi
b. Hansip
Penjaga kampung yang suka mengintip Zus mandi namun ia adalah
orang yang tekun dan disiplin.
c. Suami atau laki laki
Sesorang yang sudah memiliki istri namun tergila gila oleh Zus sampai
sampai menghiraukan istrinya.
d. Pak RT
Orang yang terlihat bijaksana namun sebenarnya ikut menikmati di
belakang.
e. Penjual sayuran
Orang yang memiliki karakter cerewet dan berantusias untuk mengusir
si Zus dari kampung

f. Ibu saleha
Seseorang yang peduli terhadap suaminya
g. Ibu ibu 1
Sebagai pemeran tambahan dan muncul ketika konflik terjadi
h. Ibu ibu 2
Sebagai pemeran tambahan dan muncul ketika konflik terjadi
i. Ibu ibu 3
Sebagai pemeran tambahan dan muncul ketika konflik terjadi
j. Ibu ibu 4
Sebagai pemeran tambahan dan muncul ketika konflik terjadi
6. Dialog
Dialog merupakan percakapan antar tokoh
Kutipan:

PAK RT : Saya tidak percaya

IBU-IBU : Bapak boleh tidak percaya, tapi suara itu telah


merugikan warga di kampung ini

IBU-IBU : Betul Pak, terutama yang sudah berkeluarga seperti kami.

IBU-IBU : Semenjak suara itu mulai muncul, kebahagiaan rumah


tangga kami terganggu

PAK RT : Kok bisa?

IBU-IBU : Aduh, Pak RT belum dengar sendiri sih!

IBU-IBU : Suaranya sexy sekali! Saya bilang Sexy sekali, bukan


hanya sexy.

IBU-IBU : Kalau mendengar suaranya, orang langsung membayangkan


adegan- adegan erotis Pak!

PAK RT : Sampai segitu?

IBU-IBU : Ya, sampai begitu! Bapak kan tahu sendiri, suaranya yang
serak-serak basah itu disebabkan karena apa!

PAK RT : Karena apa? Saya tidak tahu.

IBU-IBU : Karena sering dipakai dong!

PAK RT : Dipakai makan maksudnya?


IBU-IBU : Pak RT ini bagaimana sih? Makanya jangan terlalu
sibuk mengurusi kampung. Sesekali nonton BF kek, untuk selingan
supaya tahu dunia luar.

PAK RT : Saya, Ketua RT, harus nonton BF, apa hubungannya?

IBU-IBU : Supaya Pak RT tahu, kenapa suara yang serak-serak basah


itu sangat berbahaya untuk stabilitas sepanjang Gang ini.

IBU-IBU : Apa Pak RT tidak tahu apa yang dimaksud dengan


adegan-adegan erotis? Apa Pak RT tidak tahu dampaknya bagi
keidupan keluarga? Apa Pak RT selama ini buta kalau hampir semua
suami di gang ini menjadi dingin di tempat tidur? Masak gara-gara
nyanyian seorang wanita yang indekost di tempat ibu Saleha, kehidupan
seksual warga masyarakat harus terganggu? Sampai kapan semua ini
berlangsung?

IBU-IBU : Kami ibu-ibu sepanjang gang ini sudah sepakat, dia harus
diusir!

IBU-IBU : (Bersahutan) Ya, di usir!!

7. Amanat
Amanat yang ada pada drama dilarang menyanyi di kamar mandi ini
adalah bahwa menjadi seseorang jangan mudah terprovokasi dan mudah
untuk membenarkan segala sesuatu karena suara terbanyak padahal
masalah masalah yang diajukan belum tentu disebabkan oleh faktor yang
dituduhnya, juga keadilan yang tidak berlaku dengan baik di Negara yang
menganut sistem demokrasi. Dan juga kepada laki laki hendaklah kalian
menjaga diri dari 3 hal yang dapat merusak dirimu, yaitu harta, tahta, dan
wanita.

8. Prolog
“Ceritanya dengan santai berkisah perihal masalah kecil di sebuah
komplek perumahan yang tiba-tiba ‘heboh’. Pasalnya, ada seorang wanita
bernama Zus yang suka menyanyi di kamar mandi. Suaranya yang
dianggap seksi oleh para lelaki di perumahan tersebut diklaim meresahkan
masyarakat. Kenapa bisa ya?? Iya, soalnya gara-gara mendengar suara Zus
yang suka menyanyi di kamar mandi, para lelaki jadi punya imajinasi liar,
berpikiran yang macam-macam.”

9. Epilog
PAK RT : Baiklah, Bapak-bapak Ibu-Ibu saya sudah memutuskan,
akan mendirikan fitness centre di kampung ini. Di fitness centre itu
akan diajarkan Senam Kebahagiaan Rumah Tangga yang wajib diikuti
ibu-ibu, supaya bisa membahagiakan suaminya. pembukaan fitness center
itu kelak, kalau bisa dihadiri Jane Fonda, Ade Rai, Viki Burki, dan
Miyabi.

Lampu padam. Kemudian terang di suatu sudut dimana hansip sedang


memasang tulisan ‘DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI’ di
bawah tulisan ’PEMULUNG DILARANG MASUK’
B. Unsur Ekstrinsik
1. Latar belakang pengarang

Seno Gumira Ajidarma seorang cerpenis, esais, wartawan, dan pekerja


teater. Nama samaran yang dimilikinya Mira Sato, digunakan untuk
menulis puisi sampai tahun 1981. Dia lahir di Boston, Amerika Serikat
pada tanggal 19 Juni 1958, tetapi dibesarkan di Yogyakarta. Ayahnya
adalah Prof. Dr. MSA Sastroamidjojo, guru besar Fakultas MIPA
Universitas Gadjah Mada. Ibunya, Poestika Kusuma Sujana, adalah
dokter spesialis penyakit dalam. Seno menikah dengan Ikke Susilowati
pada tahun 1981 dan dikaruniai seorang anak bernama Timur Angin.
Seno menyelesaikan sekolahnya di SD, SMP, dan SMA di Yogyakarta.
Selanjutnya, ia kuliah di Jurusan Sinematografi, Lembaga Pendidikan
Kesenian Jakarta (LPKJ) tahun 1977. Pada tahun 2000, ia menyelesaikan
studi di Magister Ilmu Filsafat, Universitas Indonesia dan lima tahun
kemudian ia menyelesaikan Doktor Ilmu Sastra, Universitas Indonesia.
Proses kreatif Seno dimulai tahun 1975, saat itu ia berusia 17 tahun.
Keterlibatan Seno di dunia seni dimulai saat ia menjadi anggota
rombongan sandiwara Teater Alam pimpinan Azwar A.N. Berawal dari
dunia teater, Seno kemudian masuk ke dunia sastra. Karyanya yang
pertama berbentuk puisi dimuat dalam rubrik "Puisi Lugu" dalam majalah
Aktuil, asuhan Remy Sylado. Selanjutnya, Seno menulis cerpen dan esai.
Cerpennya yang pertama "Sketsa dalam Satu Hari" dimuat dalam surat
kabar Berita Nasional Tahun 1976. Esainya yang pertama dimuat dalam
harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta. Kariernya di dunia kewartawanan
dimulai pada tahun 1977 sebagai pembantu lepas harian Merdeka.
Selanjutnya, Seno bekerja di majalah kampus Cikini dan menjadi
pimpinan redaksi Sinema Indonesia (1980), dan redaktur mingguan
Zaman (1983—1984). Seno juga bekerja di majalah Jakarta-Jakarta (1985
—1992). Awal tahun 1992, majalah Jakarta-Jakarta berhenti terbit. Seno
yang saat itu menjadi redaktur pelaksana harus melepaskan pekerjaannya.
Saat menganggur, Seno yang sempat berhenti kuliah kembali melanjutkan
studinya di Jurusan Sinematografi di LPKJ yang telah berubah menjadi
Fakultas Televisi dan Film, Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Seno berhasil
menyelesaikan studinya tahun 1994 dengan skripsi berjudul, "Ciri
Bertutur dalam Film Indonesia: Studi atas 20 Skenario Pemenang Citra
Festival Film Indonesia 1973—1992." Untuk selanjutnya, Seno berhasil
menyelesaikan kuliah doktoralnya di Universitas Indonesia pada tahun
2007. Seno kembali bekerja di majalah Jakarta-Jakarta akhir tahun 1993,
setelah sempat diperbantukan di tabloid Citra. Di majalah Jakarta-Jakarta
Seno banyak menulis kritik film. Selain itu, Seno juga mengajar di IKJ
pada mata kuliah Penulisan Kreatif dan Kritik Film. Karya Seno antara
lain berbentuk kumpulan puisi, cerpen, novel, dan esai. Berikut karya-
karya Seno. Kumpulan puisi 1) Mati Mati Mati (1975), 2) Bayi Mati
(1978), 3) Catatan-catatan Mira Sato(1978). Kumpulan cerpen 1)
Manusia Kamar (1988) kemudian dicetak ulang dengan judul yang
berbeda Matinya Seorang Penari Telanjang (2000), 2) Penembak
Misterius (1993, 2007), 3) Saksi Mata (1994), 4) Dilarang Menyanyi di
Kamar mandi (1995), 5) Sebuah Pertanyaan untuk Cinta (1996), 6)
Negeri Kabut (1996), 7) Atas Nama Malam (1999), (8) Iblis Tak Pernah
Mati (1999, 2001), (9) Dunia Sukab (2001), (10) Kematian Donny
Osmond (2001), (11) Aku Kesepian Sayang, Datanglah Menjelang
Kematian (2004), (12) Sepotong Senja Untuk Pacarku (2002), (13)
Linguae (2007). Kumpulan naskah drama Mengapa Kau Culik Anak
Kami (2001) Drama "Mengapa Kau Culik Anakku" dipentaskan di Graha
Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 6-8 Agustus 2001,
dan di Societeit, Taman Budaya, Yogyakarta, 16—18 Agustus 2001.
Pertunjukan diproduksi oleh Perkumpulan Seni Indonesia bekerja sama
dengan Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak
Kekerasan). Naskah drama ini berasal dari sebuah cerpen Seno "Cinta dan
Ninja" dalam kumpulan Iblis Tak Pernah Mati yang merupakan juga
fragmen dari Naskah drama Tumirah, Sang Mucikari, dipentaskan
pertama kali di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat 29 Januari 1999, oleh
Teater Yuka dengan sutradara Yenni Djajoesman. Naskah drama lainnya
yang terdapat di dalam kumpulan ini adalah "Clara" yang juga berasal
dari cerpen "Clara" yang dimuat dalam kumpulan Iblis Tak Pernah Mati.
Karya dramanya yang lain "Pertunjukan Segera Dimulai" (1976). Komik,
antara lain, Jakarta 2039, 40 Tahun 9 Bulan setelah 13—14 Mei 1998
(2001), Sukab Intel Melayu: Misteri Harta Centini (2002), Taxi Blues
(2001). Novel, antara lain, Jazz, Parfum, dan Insiden (1996), Kitab
Omong Kosong (1994), Biola Tak Berdawai (2004), Kalatidha (2007),
Wisangeni Sang Buronan (2000), Naga Bumi I Jurus Tanpa Bentuk
(2009). Esai, antara lain Affair Obrolan Tentang Jakarta (2004), Ketika
Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara (1997, 2005), Kisah Mata
Fotografi Antara Dua Subjek: Perbincangan Tentang Ada (2002), Layar
Kata: Menengok 20 Skenario Pemenang Citra Festival Film Indonesia
1973—1992 (2008), Sembilan Wali dan Siti Jenar (2007), Surat dari
Palmerah (2002). Beberapa karya Seno sudah diterjemahkan ke bahasa
Inggris di antaranya cerpen "Saksi Mata" diterjemahkan oleh Jan Lingard
dengan judul "Eye Witness" dan Negeri Kabut" diterjemahkan oleh Tim
Kortschak dengan judul "The Land of Mists". Dua cerpen tersebut beserta
terjemahannya diterbitkan dalam buku Sastrawan Indonesia: Seno
Gumira Ajidarma: Penerima Hadiah Sastra Asia Tenggara (1997). Salah
satu karya Seno—cerpen "Penari"—diubah menjadi skenario film pada
tahun 1979 dan difilmkan untuk televisi oleh Nan Triveni Achmas,
Produksi Sinema Sejati tahun 1998. Penghargaan yang pernah diperoleh
Seno, antara lain, adalah 1) cerpen "Saksi Mata" mendapat penghargaan
Dimny O'Hearn Prize for Translation, Australia, 1977, 2) cerpen
"Kejaian" mendapat penghargaan dari Radio Arif Rahman Hakim, 1997,
3) cerpen "Dunia Gorda" mendapat penghargaan dari majalah
Zaman,1980, 4) cerpen "Cermin" mendapat penghargaan dari majalah
Zaman, 1983, 5) cerpen "Midnight Express" mendapat penghargaan dari
harian Kompas, 1990, 6) cerpen "Segitiga Emas" mendapat penghargaan
dari harian Suara Pembaruan, 1991, 7) cerpen "Pelajaran Mengarang"
mendapat penghargaan dari harian Kompas, 1993, 8) kumpulan cerpen
Saksi Mata mendapat penghargaan Penulisan Kreatif dari Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta,1995, 9) kumpulan cerpennya Dilarang Menyanyi di
Kamar Mandi mendapat penghargaan South East Asia Write Award,
Bangkok, Thailand, 1997, 10) Seno memperoleh penghargaan dari
Chatulistiwa Literary Award tahun 2005, dan 11) Ahmad Bakrie Award
(tapi dia menolak) tahun 2012. Cerpennya "Cinta di Atas Perahu Cadik"
terpilih sebagai cerpen terbaik pilihan Kompas tahun 2007 sekaligus
menjadi judul antologi Cerpen Kompas Pilihan 2007. Seno Gumira Aji
Darma dikenal sebagai pengarang yang seringkali mengedepankan
masalah sosial dan politik dalam karya-karyanya (Tjahjono Widijanto,
2007). Pembicaraan mengenai Seno pernah dilakukan oleh Tirto
Suwondo dalam makalahnya yang berjudul, "Seno Gumira Ajidarma dan
Pelajaran Mengarang" (Bahasa dan Sastra, tahun XIV, 3, 1996).

2. Nilai nilai yang terkandung


a. Nilai moral
(1) Bertanggung jawab

PAK RT : (Kepada Hansip)

heh! Mana? Lama benar.

HANSIP : Sabar Pak, sebentar lagi

LELAKI : Waktunya selalu tepat Pak, tak pernah meleset.

PAK RT : (manggut-manggut dengan bijak, kemudian melihat


Arloji)
Masih satu menit lagi.

b. Nilai politik
Jadilah warga Negara yang selalu mengedepankan asas demokratis
dan mufakat dan jangan menjadi warga Negara yang anarkis.
Dengan hukum semua akan tertata.
Kutipan:
(1) “Dengan adanya kejadian aneh yang dialami lelaki-lelaki di
komplek tersebut, ibu-ibu di komplek mengeluh dan melakukan
demo kepada Pak RT. Mereka menuntut pak RT untuk
mengambil tindakkan tegas terhadap Zus supaya diusir dari
komplek.”
(2) PAK RT : Baiklah, Bapak-bapak Ibu-Ibu saya sudah
memutuskan, akan mendirikan fitness centre di kampung ini.
Di fitness centre itu akan diajarkan Senam Kebahagiaan Rumah
Tangga yang wajib diikuti ibu-ibu, supaya bisa membahagiakan
suaminya. pembukaan fitness center itu kelak, kalau bisa
dihadiri Jane Fonda, Ade Rai, Viki Burki, dan Miyabi.

c. Nilai religius
Nilai religius yang dapat kita ambil dari drama tersebut adalah
selalu meningkatkan iman kita kepada Allah SWT, dan buang jauh
jauh pikiran kotor. Dan kepada wanita janganlah engkau
mengumbar aurat kepada laki laki karena engkau adalah perhiasan
dunia, walaupun yang keluar hanyalah suara tetapi itu tetap aurat.

d. Nilai budaya
Pada drama tersebut warga kampung terutama ibu ibu
mengedepankan budaya yang baik dengan menghilangkan budaya
budaya yang buruk untuk keharmonisan rumah tangga dan desa.

3. Kondisi Politik Negara


Drama ini merupakan gambaran cerita di Negara Indonesia, Negara yang
mengedepankan asas demokrasi dan mufakat. Yang diatur oleh pancasila
dan UUD 1945.

4. Psikologi Pengarang

Seno Gumira Aji Darma adalah sosok pengarang yang mengedepankan


aspek sosial dan politik terhadap hasil karangannya. Seno malang
melintang di dunia sastra Indonesia dengan gaya penulisannya yang khas;
meramu kritik politis dengan cerita fiksi yang indah. Setiap detak napas
kepengarangan Seno yang ditemukan pada beberapa karyanya seperti
“Saksi Mata”, “Penembak Misterius”, “Jazz, Parfum dan Insiden”,
“Orang yang Selalu Cuci Tangan“, serta “Kematian Donny Osmond”
adalah fakta-fakta kisah pembunuhan biadab juga kekerasan atas nama
keamanan yang dimainkan menjadi deretan prosa.

Teknik meramu itu tampaknya membuat Seno bebas menghadirkan fakta


secara tersirat di tengah kondisi sosial politik yang ingin membungkam
kebenaran. Seno yang berprofesi sebagai wartawan memilih berbicara
lewat sastra saat jurnalisme masih dikekang.

5. Kondisi Sosial Budaya


Drama ini sangat kental membahas sosial budaya yang ada di Indonesia.
Pada kenyataannya masyarakatnya kadang berbuat anarkis atau mau
menang sendiri terhadap masalah yang belum tentu itu benar. Padahal
kita hidup di Negara yang mengedepankan aspek mufakat dan
demokratis. Dan budaya bangsa Indonesia dikenal sebagai budaya yang
sopan santun serta saling menghargai pendapat orang lain.
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Drama disebut sebagai karya sastra yang paling kompleks, karena dibutuhkan
seniman-seniman lainnya yakni: penulis naskah (lakon), sutradara, pemain
(pemeran), penata panggung, penata musik, penata lampu, koreografer, penata
kostum, dan lain-lain. (Arifin, 1980 : 14)

Secara umum karya sastra drama (teater) diartikan sebagai salah satu jenis
(genre)karya sastra yang berbentuk cerita yang diperagakan dengan gerak dan
suara dengan aksentuasi dialog (percakapan) yang disampaikan kepada penonton
(Arifin, 1980 :11.

Istilah drama berasal dari kata drame (Prancis) yang digunakan untuk menjelaskan
lakon-lakon tentang kehidupan kelas menengah (Harmswort dalam Soemanto
2001)

Kata drama berasal dari bahasa Yunani; tegasnya dari kata kerja dran yang
berarti"berbuat, to act atau to do".(Morris [et al], 1964 : 476).

drama adalah kesenian melukis sifat dan sikap manusia dengan gerak
(Slametmuljana, 1957: 176).

Dari beberapa pendapat di atas dapat tarik kesimpulan bahwa Drama adalah suatu
karya sastra bentuk cerita nyata yang diambil dari kehidupan sehari - hari yang di
pentaskan di panggung untuk pertontonkan/pentaskan
DAFTAR PUSTAKA

Tri, Priyatni Endah.2012. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur 2011. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Rokhmansyah, Alfian. 2014. Perkenalan Awal Terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Sehandi, Yohanes. 2016. Mengenal 25 Teori Sastra. Yogyakarta: Ombak.

Wiyanto, Asul .2002. Terampil Bermain Drama,Jakarta : PT Gramedia Widiasarana


Idonesia.

https://www.academia.edu/19695888/JURNAL_KAJIAN_DRAMA

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bsp/article/download/4992/3994

Fahmi, Ridzky Firmansyah.2017.pembelajaran naskah drama melalui bedah naskah.


Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 1.https:// www. Academia.edu/19695888/JURNAL-
KAJIAN-DRAMA.22 November 2020.

Ermanto, Yurnelis Hasanuddin WS. 2013. Peningkatan Ketreampilan Menulis


Naskah Drama Melalui Pendekatan Pembelajaran Konteksual. Jurnal Bahasa, sastra
dan pembelajaran Vol 1 No 2.

Iis, Fahmawati,dkk. 2019. Jurnal metabahasa. Metabahasa.volume 1, Nomor 1.

http:// jurnal.unsil.ac.id/index.php/mbsi/article/download/879/583.22 november 2020.

Anda mungkin juga menyukai