UNSUR-UNSUR DRAMA
Oleh:
KELOMPOK 8
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala nikmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian
Drama Menurut Para ahli dan contoh Analisis unsur – unsur Drama”. Shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang
menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan kami
hanya dapat mengucapkan terima kasih. Kami berharap semoga segala bantuan yang
telah diberikan kepada kami mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesan
kesempurnaan. Kritik dan saran kami butuhkan untuk menjadi lebih baik. Semoga
makalah yang sederhana ini mampu memberi manfaat bagi kami dan teman-teman
lainnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II.PEMBAHASAN
A. Simpulan.................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata – mata
sebuah imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan
hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang
mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan
yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi
adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (dalam
Sarjidu, 2004: 2). Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau
bahasa. Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen
(tertulis/lisan), syair, pantun, sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Drama / teater adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang.
Bahkan di zaman ini telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang
teater. Contohnya sinetron, film layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain
yang menggambarkan kehidupan makhluk hidup.
Selain itu, seni drama / teater juga telah menjadi lahan bisnis yang luar biasa.
Dalam hal ini, penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat keuntungan
financial serta menjadi terkenal, tetapi sebelum sampai ke situ seorang
penyelenggara atau pemeran harus menjadi insan yang profesionalitas agar dapat
berkembang terus.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Drama Menurut Para Ahli?
2. Bagaimana Contoh Analis Unsur-Unsur Drama?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan Masalah di atas, Maka kami akan memberikan Tujuan untuk
mengetahui "pengertian drama menurut para ahli & contoh analisis unsure - unsur
Drama"
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan etimologi, kata drama berasal dari bahasa Yunani dram yang berarti
gerak. Tontonan drama memang menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak-gerik
para pemain (akting) di panggung.
1. Drama disebut sebagai karya sastra yang paling kompleks, karena dibutuhkan
seniman-seniman lainnya yakni: penulis naskah (lakon), sutradara, pemain
(pemeran), penata panggung, penata musik, penata lampu, koreografer, penata
kostum, dan lain-lain. (Arifin, 1980 : 14)
2. Secara umum karya sastra drama (teater) diartikan sebagai salah satu jenis
(genre)karya sastra yang berbentuk cerita yang diperagakan dengan gerak dan
suara dengan aksentuasi dialog (percakapan) yang disampaikan kepada
penonton (Arifin, 1980 :11.
3. Istilah drama berasal dari kata drame (Prancis) yang digunakan untuk
menjelaskan lakon-lakon tentang kehidupan kelas menengah (Harmswort
dalam Soemanto 2001)
4. Kata drama berasal dari bahasa Yunani; tegasnya dari kata kerja dran yang
berarti"berbuat, to act atau to do".(Morris [et al], 1964 : 476).
5. drama adalah kesenian melukis sifat dan sikap manusia dengan gerak
(Slametmuljana, 1957: 176).
6. Dalam Webster's New Collegiane Dictionary dapat kita baca keterangan
sebagai berikut:
drama adalah suatu karangan dalam prosa atau puisi yang memotret
kehidupan atau tokoh dengan bantuan dialog atau gerak serta direncanakan
bagi petunjuk teater suatu lakon. Drama closed adalah suatu lakon yang
disebut terutama sebagai bahan bacaan, bukan berarti produksi panggung.
drama adalah seni sastra atau kejadian-kejadian yang bersifat dramatik.
drama adalah serangkaian kejadian nyata yang mengandung kesatuan dan
interest dramatik.
7. keterangan lain dapat kita baca dalam Webster's New Collegiane Dictionary
sebagai berikut:
drama adalah suatu karangan, kini biasanya dalam bentuk prosa, disusun
untuk pertunjukan, dan dimaksudkan untuk memotret kehidupan atau tokoh
atau mengisahkan suatu cerita dengan gerak, dan biasanya dengan dialog yang
bermaksud memetik beberapa hasil berdasarkan cerita dan sebagainya suatu
lakon. Direncanakan atau disusun sedemikian rupa untuk dipertunjukkan oleh
para pelaku di atas pentas.
8. Dalam the advenced leaner's dictionary of current english tertera keterangan
berikut ini:
Drama Adalah Suatu Lakon (Komedi, Tragedi, Dan Sebagainya) Yang
Dipentaskan Diatas Panggung Teater.
Drama Adalah Seni Penulisan Atau Pertunjukan Lakon Lakon Jenis Ini,
Cabang Sastra Yang Menggarap Lakon-Lakon Yang Berkenaan Dengan Ini,
Sebagai Seorang Mahasiswa Drama.
Drama Adalah Sejumlah Kejadian Yang Memikat Dan Menarik Hati.
9. Selanjutnya dalam Dictionary of World Literature, terdapat penjelasan sebagai
berikut.
Analisis unsur intrinsik dan ekstinsik drama dengan judul Dilarang Menyanyi
di Kamar Mandi karya: Seno Gumira Adidarma
Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar mandi. Serentak orang-
orang yang mengiringi Pak RT mengarahkan telinganya ke lobang angin,
seperti mengarahkan antena parabola ke amerika seraya mengacungkan
telunjuk di depan mulut
SEMUA : Sssssstt..!!
Pak RT melihat wajah-wajah yang bergairah, bagaikan siap dan tak sabar lagi
mengikuti permainan yang seolah-olah paling mengasyikkan di dunia.
Lantas segalanya jadi begitu hening. Bunyi pintu yang ditutup terdengar jelas.
Begitu pula bunyi resluiting itu, bunyi gesekan kain-kain busana itu,
dendang- dendang kecil itu, yang jelas suara wanita. Lantas byar-byur-byar-
byur. Wanita itu rupa-ruapnya mandi dengan dahsyat sekali. Bunyi gayung
menghajar bak mandi mantab dan penuh semangat. Namun yang dinanti-
natikan pak rt bukan itu. Bukan pula bunyi gesekan sabun ke tubuh yang
basah, yang sangat terbuka untuk ditafsirkan sebebas-bebasnya. Yang
ditunggu Pak RT adalah suara wanita itu. Dan memang dendang kecil itu
segera menjadi nyanyian yang mungkin tidak teralu merdu tapi ternyata
merangsang khayalan menggairahkan. Suara wanita itu serak-serak basah,
entah apa pula yang dibayangkan orang-orang dibalik tembok dengan suara
yang serak-serak basah itu. Wajah mereka seperti orang lupa dengan keadaan
sekelilingnya. Agaknya nyanyian wanita itu telah menciptakan sebuah dunia
di kepala mereka dan mereka sungguh-sungguh senang berada disana.
Depan rumah Pak RT ibu-ibu warga sepanjang gang itu ribut dengan Pak RT.
Hansip melerai.
IBU-IBU : Suaranya sexy sekali! Saya bilang Sexy sekali, bukan hanya
sexy.
IBU-IBU : Ya, sampai begitu! Bapak kan tahu sendiri, suaranya yang serak-
serak basah itu disebabkan karena apa!
IBU-IBU : Apa Pak RT tidak tahu apa yang dimaksud dengan adegan-
adegan erotis? Apa Pak RT tidak tahu dampaknya bagi keidupan keluarga?
Apa Pak RT selama ini buta kalau hampir semua suami di gang ini menjadi
dingin di tempat tidur? Masak gara-gara nyanyian seorang wanita yang
indekost di tempat ibu Saleha, kehidupan seksual warga masyarakat harus
terganggu? Sampai kapan semua ini berlangsung?
IBU-IBU : Kami ibu-ibu sepanjang gang ini sudah sepakat, dia harus
diusir!
ZUS : Dan ibu-ibu meminta saya agar tidak menyanyi supaya suami
mereka tidak berpikir yang bukan-bukan?
Bahkan setelah Pak RT meminta Zus tidak lagi menyanyi di kamar mandi,
masalah belum selesai. Karena bahkan setelah si wanita itu tak lagi menyanyi
di kamar mandi, para lelaki di komplek perumahan itu masih saja
membayangkan yang tidak-tidak ketika mendengar suara ‘jebyar-jebyur’ air di
kamar mandi. Suara air tersebut, menurut mereka, mengingatkan mereka pada
Zus yang dahulu suka menyanyi di kamar mandi. Ibu-ibu ngotot meminta Zus
harus diusir dari komplek perumahan tersebut.
HANSIP : Pak Rt! Pak Rt! Gawat Pak Rt! Kaum ibu sepanjang gang
ternyata masih resah pak!
PAK RT : Ada apa lagi? Wanita itu sudah tidak menyanyi lagi kan?
HANSIP : Betul Pak, tapi menurut laporan ibu-ibu pada saya, setiap kali
mendengar bunyi jebar-jebur dari kamar mandi itu, para suami
membayangkan suaranya yang serak-serak basah. Dan karena membayangkan
suaranya yang serak-serak basah yang sexy, lagi-lagi meraka membayangkan
pergumulan di ranjang dengan wanita itu Pak. Akibatnya, kehidupan seksual
warga kampung sepanjang gang ini masih belum harmonis. Para ibu
mengeluh suami-suami mereka masih dingin, pak!
PAK RT : Jangan-jangan khayalan para ibu tentang isi kepala suami
mereka sendiri juga berlebihan! Kamu sendiri bagaimana? Apa kamu juga
membayangkan yang tidak-tidak meski hanya mendengar jebar-jebur orang
mandi saja?
PAK RT : Nah, begitu dong terus terang. Jadi ibu-ibu maunya apa?
Tidak mungkin, wanita itu tidak bersalah. Bahkan melarangnya nyanyi saja
sudah keterlaluan.
PAK RT : Bukan salah wanita itu dong! Salahnya sendiri kenapa mesti
membayangkan yang tidak-tidak? Apa tidak ada pekerjaan lain?
Sehari setelah Zus pergi, di sebuah teras rumah salah seorang warga,
bercakap-cakap sepasang suami-istri. Si suami berkata bahwa jam-jam ini,
adalah waktunya Zus mandi. Ia mandi dengan penuh semangat, suaranya
yang seksi selalu mengiringi suara air membasahi tubuhnya yang padat berisi.
Si suami tak henti-hentinya berimajinasi tentang wanita itu. Tentunya hal ini
membuat si istri marah si istri berteriak minta tolong, ternyata teriakannya
disambut oleh ibu-ibu lain di daerah itu.
Belum habis kalimat suami itu, ketika istrinya berteriak keras sekali, sehingga
terdengar sepanjang gang.
Ternyata teriakan itu bersambut. Dari setiap teras rumah, terdengar teriakan
para ibu melolong-lolong.
Musik suasana geger. Hansip berlari kian kemari menenangkan ibu-ibu. Pak
RT muncul di tengah keramaian itu.
2. Alur
Alur yang digunakan dalam naskah drama berjudul Dilarang Bernyanyi di
Kamar Mandi karya Seno Gumira Adidarma adalah alur campuran.
Karena pada dialog ibu ibu dengan Pak RT menceritakan kejadian suami
mereka pada hari lalu dan berjalan juga kejadian yang akan datang.
a. Pengenalan situasi cerita
Pengenalan situasi pada drama dilarang menyanyi di kamar mandi
terdapat pada kutipan berikut:
“Ceritanya dengan santai berkisah perihal masalah kecil di sebuah
komplek perumahan yang tiba-tiba ‘heboh’. Pasalnya, ada seorang
wanita bernama Zus yang suka menyanyi di kamar mandi. Suaranya
yang dianggap seksi oleh para lelaki di perumahan tersebut diklaim
meresahkan masyarakat. Kenapa bisa ya?? Iya, soalnya gara-gara
mendengar suara Zus yang suka menyanyi di kamar mandi, para lelaki
jadi punya imajinasi liar, berpikiran yang macam-macam.”
b. Menuju pada adanya konflik
Kutipan berikut menunjukkan pada adanya konflik yang terdapat
pada drama dilarang menyanyi di kamar mandi.
c. Puncak Konflik
Puncak konflik terdapat pada kutipan berikut:
d. Penyelesaian(ending)
PAK RT : Baiklah, Bapak-bapak Ibu-Ibu saya sudah memutuskan,
akan mendirikan fitness centre di kampung ini. Di fitness centre itu
akan diajarkan Senam Kebahagiaan Rumah Tangga yang wajib
diikuti ibu-ibu, supaya bisa membahagiakan suaminya. pembukaan
fitness center itu kelak, kalau bisa dihadiri Jane Fonda, Ade Rai,
Viki Burki, dan Miyabi.
3. Gaya Bahasa
Dalam teks drama "DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI"
menggunakan majas atau gaya bahasa yang terkandung dalam teks drama
tersebut adalah diantaranya :
a. Majas personifikasi
- Bunyi gayung menghajar bak mandi mantab dan penuh
semangat.
- PAK RT : Bagaimana caranya menertibkan imajinasi?
b. Majas dipersonifikasi
- “soalnya gara-gara mendengar suara Zus yang suka menyanyi di
kamar mandi, para lelaki jadi punya imajinasi liar, berpikiran yang
macam-macam”
- Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar mandi.
Serentak orang-orang yang mengiringi Pak RT mengarahkan
telinganya ke lobang angin, seperti mengarahkan antena parabola
ke amerika seraya mengacungkan telunjuk di depan mulut
- Para ibu mengeluh suami-suami mereka masih dingin, pak!
c. Majas hiperbola
- Pak RT melihat wajah-wajah yang bergairah, bagaikan siap dan
tak sabar lagi mengikuti permainan yang seolah-olah paling
mengasyikkan di dunia.
- . Agaknya nyanyian wanita itu telah menciptakan sebuah dunia di
kepala mereka dan mereka sungguh-sungguh senang berada
disana.
d. Majas perifrasis
- ZUS : Baiklah Pak RT, Saya usahakan untuk tidak
menyanyi di kamar mandi. Akan saya usahakan agar mulut saya
tidak mengeluarkan suara sedikit pun.
e. Majas antitesis
- Lampu padam. Kemudian terang di suatu sudut dimana hansip
sedang memasang tulisan ‘DILARANG MENYANYI DI
KAMAR MANDI’ di bawah tulisan ’PEMULUNG DILARANG
MASUK’.
4. Latar/Setting
a. Latar tempat
- Halaman rumah
Dari video pementasan drama berjudul dilarang menyanyi di
kamar mandi, adegan dilakukan di halaman rumah untuk ibu ibu
berkumpul.
- Kamar mandi
Kutipan: Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar
mandi. Serentak orang-orang yang mengiringi Pak RT
mengarahkan telinganya ke lobang angin, seperti mengarahkan
antena parabola ke amerika seraya mengacungkan telunjuk di
depan mulut
- Gang kampung
Kutipan:
IBU-IBU : Supaya Pak RT tahu, kenapa suara yang serak-serak
basah itu sangat berbahaya untuk stabilitas sepanjang Gang ini.
b. Latar waktu
- Pagi hari
Dari video pementasan drama berjudul dilarang menyanyi di
kamar mandi, adegan dilakukan di halaman rumah untuk ibu ibu
berkumpul membeli sayuran dilakukan pada pagi hari. Begitu juga
dengan Zus yang mandi setiap pagi hari
- Sore hari
Waktu sore memang tidak ditampilkan dalam bentuk tata
panggung namun seorang hansip mengatakan kepada Pak RT
bahwa ia tau jadwal mandi Zus yaitu sebelum berangkat kerja dan
sepulang kerja pada pagi dan sore hari.
c. Latar suasana
- Gelisah
Dari video pementasan drama berjudul dilarang menyanyi di
kamar mandi perasaan gelisah dirasakan oleh ibu ibu kampong
karena suaminya selalu mendengar nyanyian seorang perempuan
bernama Zus dan sewaktu Zus telah pergi dari kampong, gelisah
dirasakan oleh para suami dari ibu ibu.
Kemudian dirasakan oleh orang orang yang sedang mengintip Zus
saat sedang mandi.
- Ramai
Suasana yang di tunjukkan dalam pementasan drama tersebut
terbilang ramai dengan tokoh yang energik juga dalam
mementaskan.
f. Ibu saleha
Seseorang yang peduli terhadap suaminya
g. Ibu ibu 1
Sebagai pemeran tambahan dan muncul ketika konflik terjadi
h. Ibu ibu 2
Sebagai pemeran tambahan dan muncul ketika konflik terjadi
i. Ibu ibu 3
Sebagai pemeran tambahan dan muncul ketika konflik terjadi
j. Ibu ibu 4
Sebagai pemeran tambahan dan muncul ketika konflik terjadi
6. Dialog
Dialog merupakan percakapan antar tokoh
Kutipan:
IBU-IBU : Ya, sampai begitu! Bapak kan tahu sendiri, suaranya yang
serak-serak basah itu disebabkan karena apa!
IBU-IBU : Kami ibu-ibu sepanjang gang ini sudah sepakat, dia harus
diusir!
7. Amanat
Amanat yang ada pada drama dilarang menyanyi di kamar mandi ini
adalah bahwa menjadi seseorang jangan mudah terprovokasi dan mudah
untuk membenarkan segala sesuatu karena suara terbanyak padahal
masalah masalah yang diajukan belum tentu disebabkan oleh faktor yang
dituduhnya, juga keadilan yang tidak berlaku dengan baik di Negara yang
menganut sistem demokrasi. Dan juga kepada laki laki hendaklah kalian
menjaga diri dari 3 hal yang dapat merusak dirimu, yaitu harta, tahta, dan
wanita.
8. Prolog
“Ceritanya dengan santai berkisah perihal masalah kecil di sebuah
komplek perumahan yang tiba-tiba ‘heboh’. Pasalnya, ada seorang wanita
bernama Zus yang suka menyanyi di kamar mandi. Suaranya yang
dianggap seksi oleh para lelaki di perumahan tersebut diklaim meresahkan
masyarakat. Kenapa bisa ya?? Iya, soalnya gara-gara mendengar suara Zus
yang suka menyanyi di kamar mandi, para lelaki jadi punya imajinasi liar,
berpikiran yang macam-macam.”
9. Epilog
PAK RT : Baiklah, Bapak-bapak Ibu-Ibu saya sudah memutuskan,
akan mendirikan fitness centre di kampung ini. Di fitness centre itu
akan diajarkan Senam Kebahagiaan Rumah Tangga yang wajib diikuti
ibu-ibu, supaya bisa membahagiakan suaminya. pembukaan fitness center
itu kelak, kalau bisa dihadiri Jane Fonda, Ade Rai, Viki Burki, dan
Miyabi.
b. Nilai politik
Jadilah warga Negara yang selalu mengedepankan asas demokratis
dan mufakat dan jangan menjadi warga Negara yang anarkis.
Dengan hukum semua akan tertata.
Kutipan:
(1) “Dengan adanya kejadian aneh yang dialami lelaki-lelaki di
komplek tersebut, ibu-ibu di komplek mengeluh dan melakukan
demo kepada Pak RT. Mereka menuntut pak RT untuk
mengambil tindakkan tegas terhadap Zus supaya diusir dari
komplek.”
(2) PAK RT : Baiklah, Bapak-bapak Ibu-Ibu saya sudah
memutuskan, akan mendirikan fitness centre di kampung ini.
Di fitness centre itu akan diajarkan Senam Kebahagiaan Rumah
Tangga yang wajib diikuti ibu-ibu, supaya bisa membahagiakan
suaminya. pembukaan fitness center itu kelak, kalau bisa
dihadiri Jane Fonda, Ade Rai, Viki Burki, dan Miyabi.
c. Nilai religius
Nilai religius yang dapat kita ambil dari drama tersebut adalah
selalu meningkatkan iman kita kepada Allah SWT, dan buang jauh
jauh pikiran kotor. Dan kepada wanita janganlah engkau
mengumbar aurat kepada laki laki karena engkau adalah perhiasan
dunia, walaupun yang keluar hanyalah suara tetapi itu tetap aurat.
d. Nilai budaya
Pada drama tersebut warga kampung terutama ibu ibu
mengedepankan budaya yang baik dengan menghilangkan budaya
budaya yang buruk untuk keharmonisan rumah tangga dan desa.
4. Psikologi Pengarang
PENUTUP
A. SIMPULAN
Drama disebut sebagai karya sastra yang paling kompleks, karena dibutuhkan
seniman-seniman lainnya yakni: penulis naskah (lakon), sutradara, pemain
(pemeran), penata panggung, penata musik, penata lampu, koreografer, penata
kostum, dan lain-lain. (Arifin, 1980 : 14)
Secara umum karya sastra drama (teater) diartikan sebagai salah satu jenis
(genre)karya sastra yang berbentuk cerita yang diperagakan dengan gerak dan
suara dengan aksentuasi dialog (percakapan) yang disampaikan kepada penonton
(Arifin, 1980 :11.
Istilah drama berasal dari kata drame (Prancis) yang digunakan untuk menjelaskan
lakon-lakon tentang kehidupan kelas menengah (Harmswort dalam Soemanto
2001)
Kata drama berasal dari bahasa Yunani; tegasnya dari kata kerja dran yang
berarti"berbuat, to act atau to do".(Morris [et al], 1964 : 476).
drama adalah kesenian melukis sifat dan sikap manusia dengan gerak
(Slametmuljana, 1957: 176).
Dari beberapa pendapat di atas dapat tarik kesimpulan bahwa Drama adalah suatu
karya sastra bentuk cerita nyata yang diambil dari kehidupan sehari - hari yang di
pentaskan di panggung untuk pertontonkan/pentaskan
DAFTAR PUSTAKA
Tri, Priyatni Endah.2012. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
https://www.academia.edu/19695888/JURNAL_KAJIAN_DRAMA
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bsp/article/download/4992/3994