Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG


TAHUN AKADEMIK 2019/2020

NAMA KELOMPOK

NO NAMA NPM PARAF

1. ENIA HATIKA 18040004

2. NIA MUTIARA 18040031

3. SRI LESTARI 18040019


4. ZANNATI 18040041

Pringsewu,02 Oktober 2019

Mengetahui
Dosen Pengampu

Sholikhin, S.Pd.,M.Pd.

MOTTO

‫ حُبِّ نَبِيِّ ُك ْم َوحُبِّ اَ ْه ِل‬: ‫ص ا ٍل‬ َ ‫ث ِخ‬ ِ ‫ اَ ِّدبُ وْ ا اَوْ اَل َد ُك ْم َعلَى ثَاَل‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َس لَّ َم‬ َ ِ‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬: ‫ال‬ َ َ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ ق‬
ِ ‫َعلِ ٍّي َر‬
) ‫(ر َواهُ ال َّد ْيلَ ِم‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ف‬ ْ‫ص‬َ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ب‬‫ن‬ْ
َ ِ ‫ِ ِ َ َ ِ َ ِئ ِ َ ِ َ ِئ‬َ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫م‬ ُ ‫ه‬َّ ‫ل‬‫ظ‬ ‫ل‬
ٌّ ‫ظ‬ ‫اَل‬ ‫م‬ ‫ي‬
َ ْ‫ِ َو‬ ‫هللا‬ ‫ل‬ِّ ‫ظ‬ ‫ي‬
ِ ْ ِ ‫ف‬ ُ‫ن‬ ‫َأ‬ ْ‫ر‬ُ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ َ ‫ة‬َ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ح‬ َّ
‫ن‬ َ
ْ َ ‫ِ ِإ‬ ‫ف‬ ‫ن‬‫َأ‬ ْ‫ر‬ُ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ ُ ‫ة‬‫َأ‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ت‬
َِ َ ِِ َ‫ي‬ْ ‫ب‬
Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga
macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an,
karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah
lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan
kekasihnya” (H.R Ad-Dailami).
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat,


rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “”.

Dalam penyusunan makalah ini, Penulis mendapatkan bantuan serta bimbingan


dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya terutama
bagi penulis. Begitu pula Makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun.

Pringsewu, 02 Oktober 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

COVER
HALAMAN JUDUL
NAMA KELOMPOK
MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
B. Prinsip Media Pembelajaran
C. Pengertian Pengembangan Media Pembelajaran

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.


Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi
tersendiri dimana guru atau dosen dan siswa/mahasiswanya bertukar
pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi
sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga
komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh
adanya  kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa,
kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya. Berbagai media
pembelajaran yang beraneka ragam jenis tentunya tidak akan digunakan
secara serentak atau dalam waktu yang bersamaan. Oleh sebab itu di
perlukan pemilihan media yang tepat. Agar dapat tepat dalam memilih
media pembelajaran maka di perlukan pertimbangan kriteria dan langkah-
langkah dalam pemilihan media. Pemilihan media pembelajaran harus di
sesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kenyataan di
lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media
dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan antara lain (a) merasa
sudah akrab dengan media itu seperti papan tulis/proyektor transpararansi,
(b) merasa bahwa media yang di pilihnya dapat menggambarkan dengan
lebih baik daripada dirinya sendiri misalnya, diagram pada flip chart,atau
(c) media yang di pilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa,serta
menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses
belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka 
masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

Kecermatan dan ketepatan dalam memilih media pembelajaran


dipengaruhi oleh banyak faktor seperti luas sempitnya pengetahuan dan
pemahaman tenaga pengajar tentag kriteria dan faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan serta prosedur pemilihan media pembelajaran.

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model


pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami
perkembangan. Seorang pendidik memang masih tetap merupakan salah
satu sumber belajar tetapi tidak lagi satu-satunya sumber belajar bagi para
peserta didiknya. Pendidik menggunakan sumber belajar lain yang disebut
sebagai media untuk pembelajarn peserta didiknya. Oleh karena itu
sebelum pendidik menggunakan media dalam proses belajar mengajar,
maka pendidik dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik pemilihan
media pembelajaran agar media yang digunakan dapat berfungsi sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Media Pembelajaran?


2. Apa saja prinsip pemilihan Media Pembelajaran?
3. Apa pengertian Pengembangan Media Pembelajaran?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui media pembelajaran


2. Untuk memahami prinsip dalam pemilihan media pembelajaran
3. Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium
tentang pengertian media yang sangat luas, namun dalam tulisan ini 
Diharapkan pada media pendidikan yaitu media yang digunakan sebagai alat dan
bahan kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran hanya memuat media yang dapat
digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana.Media
pembelajaran tidak hanya membahas media elektronik yang kompleks, tetapi juga
bentuk sederhana seperti slide, foto, diagram buatan guru, objek nyata dan kunjungan
ke kelas luar (Sigit, 2008).Media pembelajaran juga dapat diartikan sebagai sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, membahas pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-
bentuk media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar
agar menjadi lebih konkrit. Belajar menggunakan media pembelajaran tidak hanya
menggunakan kata-kata. Dengan demikian, dapatkah kita mengharapkan hasil belajar
lebih berarti bagi siswa (Sumiati, 2008).

Media pembelajaran merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran.Banyak


macam media pembelajaran dapat digunakan. Penggunaan media pembelajaran harus
sesuai dengan pemilihan yang tepat. Memperbaiki arti dan fungsi dalam menunjang
perencanaan dan efisiensi proses pembelajaran. Media pembelajaran diharapkan dapat
memberikan manfaat, antara lain (Sumiati, 2008): 

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.


2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan
sumber belajar.
4.  Minta anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,
auditori & kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menarik
persepsi yang sama. 
Media pembelajaran yang beraneka ragam dapat dimanfaatkan sebagai manfaat dalam
pembelajaran dengan mempertimbangkan berbagai faktor.Faktor yang harus dipilih
dalam memilih media pembelajaran antara lain: 
1. Jenis kemampuan yang akan sesuai dengan tujuan.
2. Kegunaan dari berbagai jenis media pembelajaran itu sendiri.
3. Kemampuan guru menggunakan jenis media pembelajaran.
4. Fleksibilitas, tahan lama, dan kenyamanan media pembelajaran.
Keefektifan beberapa media pembelajaran dibandingkan dengan jenis media
pembelajaran lain untuk digunakan dalam pembelajaran suatu materi pembelajaran.
B. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

1. Efektivitas Media Pembelajaran

Prinsip utama pemilihan media pembelajaran adalah efektivitas media


pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran serta efektivitasnya dalam
membantu siswa memahami materi pembelajaran yang akan disajikan. Guru
harus menimbang-nimbang apakah suatu media pembelajaran yang akan
digunakan lebih efektif bila dibandingkan dengan media yang lain. 

Misalnya, pada pembelajaran IPA di SD tentang terjadinya gerhana matahari


dan gerhana bulan, siswa perlu memahami posisi matahari, bumi, dan bulan
saat melalukan peredaran. Contoh media dalam pembelajaran pada materi
ini yang tersedia di sekolah misalnya media pembelajaran berupa gambar
dalam bentuk charta dan alat peraga 3 dimensi berupa model peredaran
matahari, bumi dan bulan. Guru dalam hal ini memperhitungkan sejauh dan
sedalam apa siswa akan belajar jika menggunakan media pembelajaran berupa
gambar, dan sejauh serta sedalam apa siswa akan belajar bila media yang
digunakan adalah model peredaran matahari, bumi dan bulan. Media dalam
pembelajaran yang seharusnya dipilih dapat dilihat dari tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai serta materi pembelajaran yang diajarkan. Bila guru hanya
menginginkan siswa mengetahui posisi matahari, bumi, dan bulan yang
segaris, maka media pembelajaran berupa gambar mungkin akan lebih mudah
dipahami siswa. Tetapi jika guru ingin siswa mengetahui proses terjadinya
gerhana, maka model peredaran matahari, bumi dan bulan tentau lebih baik
untuk digunakan. 

Selain itu makna efektivitas juga berkaitan dengan biaya yang harus
dikeluarkan saat sebuah media pembelajaran dipilih untuk digunakan. Guru
bisa mempertimbangkan, apakah biaya yang digunakan untuk menggunakan
media pembelajaran tertentu sebanding dengan hasil pembelajaran yang akan
diperoleh siswa:
1. Taraf Berpikir Siswa

Media pembelajaran juga harus dipilih berdasarkan prinsip taraf berpikir


siswa. Benda-benda yang bersifat konkret lebih baik digunakan sebagai media
pembelajaran bila dibandingkan media yang lebih abstrak. Demikian pula
media pembelajaran yang kompleks dari segi struktur atau tampilan akan lebih
sulit dipahami dibanding media pembelajaran yang sederhana. Contoh media
pembelajaran di SD untuk struktur organ-organ dalam tubuh manusia
haruslah tidak serumit media pembelajaran untuk siswa SMP dan SMA.
Media pembelajaran yang sering digunakan untuk materi ini misalnya torso
(model 3 dimensi) atau gambar. Walaupun sama-sama menggunakan gambar
atau torso, tetapi tingkat kerumitan (kompleksitas) gambar dan torso harus
dibedakan. Media pembelajaran di SD tentunya tidak boleh serinci media
pembelajaran untuk siswa SMP dan SMA. 
Jika tingkat kerumitan dan kompleksitas media pembelajaran tidak
disesuaikan dengan taraf berpikir siswa maka bisa berakibat siswa bukannya
makin mudah memahami, alih-alih semakin bingung dan tidak fokus pada
tujuan dan materi pembelajaran hingga tidak dapat memperoleh hasil
pembelajaran yang diharapkan.

2. Interaktivitas Media Pembelajaran

Prinsip ketiga yang harus diperhatikan dalam pemilihan media dalam


pembelajaran di kelas adalah interaktivitas. Seberapa besar kemungkinan
siswa dapat berinteraksi dengan media pembelajaran? Makin interaktif media,
makin bagus media pembelajaran itu karena lebih mendorong siswa
untukterlibat aktif dalam belajar.. Misalnya, saat mengajar materi tentang
operasi hitung bilangan bulat, contoh media dalam pembelajaran di SD yang
dapat digunakan adalah video tentang bagaimana cara melakukan operasi
hitung bilangan bulat atau guru dapat juga menggunakan media pembelajaran
multimedia interaktif pembelajaran mandiri tentang operasi hitung bilangan
bulat. Bila siswa diberikan tontonan video, tentunya interaksi yang terjadi
antara siswa dengan media pembelajaran hanya satu arah saja: dari media ke
siswa. Sedangkan bila menggunakan media pembelajaran berbentuk
multimedia interaktif yang dioperasikan pada sebuah komputer, maka
interaksi siswa dengan media tentu lebih tinggi. Dalam hal ini, maka media
yang paling cocok untuk dipilih adalah media pembelajaran dalam bentuk
multimedia interaktif.
3. Ketersediaan Media Pembelajaran

Guru boleh saja berangan-angan menggunakan media pembelajaran yang


sangat efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran, sesuai dengan materi
pelajaran, dan interaktivitasnya tinggi. Tetapi jika media yang sedemikian
tidak tersedia, tentu juga sia-sia. Media yang dipilih saat merancang
pembelajaran secara logis sudah tersedia di sekolah, atau paling tidak bila
tidak dimiliki masih dapat diperoleh dengan mudah, misalnya dengan
meminjam atau membuat sendiri. Jumlah media yang akan digunakan juga
harus diperhitungkan dengan jumlah siswa di kelas. Bila media pembelajaran
digunakan bukan secara klasikal, tetapi secara berkelompok atau individual,
maka jumlah media pembelajaran yang tersedia harus mencukupi.

4. Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran

Penting sekali bagi guru untuk memperhatikan prinsip pemilihan media yang
satu ini: minat siswa.Sebuah media pembelajaran sangat berpengaruh pada
minat siswa. Ada media-media pembelajaran yang dapat membangkitkan
minat siswa jauh lebih baik bila dibanding menggunakan media pembelajaran
lain. Misalnya, pada pembelajaran Bahasa Indonesia contoh media
pembelajaran di SD yang digunakan untuk mengajarkan jenis-jenis kata
(kata sifat, kata benda dan kata kerja) guru dapat menggunakan kartu-kartu
berukuran 10 x 8 cm. Kartu-kartu yang hanya memuat contoh kata yang harus
diidentifikasi siswa apakah merupakan kata kerja, kata benda, atau kata sifat
tentu kurang menarik bila dibandingkan dengan kartu-kartu serupa tetapi
memiliki variasi berupa ditambahkannya gambar-gambar kartun yang familiar
dengan siswa terkait kata yang ditulis pada kartu tersebut dengan warna-warna
yang semarak. 

Kartu mana yang lebih menarik buat siswa?

Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran


Sebagus apapun media, misalnya media pembelajaran interaktif berbasis
komputer, tentu tidak akan efektif bila guru sendiri memiliki keterbatasan
dalam hal kemampuan menggunakannya. Media pembelajaran yang dipilih
harus dapat digunakan oleh guru dengan baik. Sebenarnya kendala
kemampuan guru dalam mengoperasikan suatu media pembelajaran dapat saja
diatasi apabila guru yang bersangkutan memiliki kemauan untuk belajar
menggunakan media pembelajaran tersebut.
5. Alokasi Waktu

Isu ketersediaan waktu dalam pembelajaran memang sangat krusial. Guru


selalu dikejar waktu untuk menyelesaikan tuntutan kurikulum. Oleh karena
itu, penggunaan media pembelajaran yang notabene efektif untuk mencapai
tujuan pembelajaran, mempunyai relevansi yang baik dengan materi pelajaran,
dan berbagai kelebihan lainpun kadang-kadang terpaksa harus
dikesampingkan bilamana alokasi waktu menjadi pertimbangan yang penting.
Akan tetapi ketersediaan waktu seringkali bisa disiasati dengan berbagai cara
berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki oleh guru.

6. Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran

Prinsip pemilihan media pembelajaran berikutnya adalah fleksibelitas. Media


pembelajaran yang dipilih oleh guru untuk kegiatan belajar mengajar di
kelasnya seharusnya memiliki fleksibelitas yang baik. Media pembelajaran itu
dikatakan mempunyai fleksibelitas yang baik apabila dapat digunakan dalam
berbagai situasi. Kadangkala, saat proses pembelajaran berlangsung terjadi
perubahan situasi yang berakibat tidak dapat digunakannya suatu media
pembelajaran. Contoh media pembelajaran yang menggunakan sumber energi
untuk pengoperasiannya kadangkala justru dapat menghambat kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung bila aliran listrik mati.

7. Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran

Bagi anak-anak SD atau TK, kadangkala guru harus hati-hati memilih media
pembelajaran. Ada media pembelajaran yang kalau tidak hati-hati dalam
penggunaannya dapat mengakibatkan kecelakaan atau siswa terluka. Media
pembelajaran yang dipilih haruslah media pembelajaran yang aman bagi
mereka sehingga hal-hal yang tidak diinginkan saat kegiatan pembelajaran
sedang berlangsung tidak terjadi.Contoh media pembelajaran di SD yang
kurang aman misalnya penggunaan alat-alat yang mudah terbakar, tajam
(mudah melukai) atau panas, atau bahan-bahan kimia bersifat korosif.
8. Kualitas Teknis Media Pembelajaran

Media pembelajaran, seringkali harus dirawat dengan dengan baik. Perawatan


media pembelajaran dapat mempengaruhi kualitas teknis media. Kualitas
teknis media pembelajaran juga dapat ditentukan oleh kualitas produksi media
oleh suatu produsen. Jika di sekolah tersedia media pembelajaran yang sejenis
tetapi diproduksi oleh beberapa produsen, maka sebaiknya guru memilih yang
sekiranya memiliki kualitas teknis terbaik, misal dari segi keterbacaan tulisan
atau gambar, komposisi warna, ketelitian alat, dan sebagainya.

C. Pengertian Pengembangan Media Pembelajaran 

Pengembangan media pembelajaran adalah proses pembelajaran atau kegiatan yang


dilakukan untuk menghasilkan suatu media pembelajaran yang didasarkan pada teori
pengembangan yang telah ada.Media yang disarankan adalah media pembelajaran
sehingga teori pengembangan yang digunakan adalah teori pengembangan
pembelajaran. Selain media, dalam suatu proses belajar mengajar guru juga di tuntut
untuk menggunakan RPP yang merupakan suatu rencana kegiatan yang akan
dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Alat bantu juga perlu untuk melihat
sejauh mana tujuan tujuan oleh siswa. Dengan demikian, media pengembangan
pembelajaran juga dilengkapi dengan RPP dan tes hasil belajar sebagai persyaratan
dalam proses pembelajaran. 

Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20


menyatakan bahwa: “perencanaan proses pembelajaran memuat silabus dan
perencanaan pembelajaran yang diterbitkan sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan hasil belajar”. Sesuai dengan
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses pembahasan RPP yang
dilaporkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam upaya
mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
lengkap dan rumit agar pembelajaran berjalan interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif, serta menyediakan ruang yang
cukup untuk prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa (Eka, 2009).

RPP adalah panduan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran yang disiapkan dalam skenario kegiatan. RPP merupakan pegangan
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, laboratorium, dan lapangan
untuk setiap kompetensi dasar.Skenario kegiatan pembelajaran dikembangkan dari
rumusan tujuan pembelajaran yang diusulkan dari indikator untuk mencapai hasil
belajar sesuai kurikulum yang berlaku. Langkah-langkah pembelajaran (sintaks) yang
dikembangkan pada peningkatan kualitas pembelajaran, yaitu untuk memenuhi
ketuntasan pembelajaran melalui pencapaian indikator hasil belajar sesuai kurikulum.
Komponen-komponen penting yang ada dalam RPPakupan: standar kompetensi,
kompetensi dasar, hasil belajar, indikator pencapaian hasil belajar, strategi
pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan evaluasi
(trianto,2010).

a. Pengembangan Media pembelajaran

1. Media Berbasis Visual

Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada


siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto,
gambar/illustrasi, sketsa/gambar garis. Grafik, bagan, chart, dan gabungan
dari dua bentuk atau lebih. Unsur-unsur visual yang harus
dipertimbangkan menurut Kustandi dan Sutjipto( 2011 : 104), adalah :

a. Kesederhanaan

Secara umum, kesederhanaan itu mengacu pada jumlah elemen yang


terkandung dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen yang lebih sedikit
memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan
visual itu. Pesan atau informasi,teks yang menyertai bahan visual,
penggunaan kata harus dengan huruf yang mudah dipahami.
b. Keterpaduan

Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat di antara elemen-


elemen visual, ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama.
Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu
keseluruhan, sehingga sajian visual itu merupakan suatu bentuk
meyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan
serta informasi yang dikandunnya.
c. Penekanan

Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, namun


seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan
terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa.
Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, persfektif, warna,
atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
d. Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan
yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya
simetris.
e. Bentuk

Bentuk yang aneh atau asing bagi siswa, dapat membangkitkan minat
dan perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual
dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.
f. Garis.

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur, sehingga dapat


menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan
khusus.
g. Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau
halus. Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti
halnya warna.

h. Warna.

Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan,


atau untuk membangun keterpaduan.

2. Media Berbasis Audio Visual

Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah


dan terjangkau. Sekali kita membeli tafe dan peralatan yang murah dan
terjangkau mak hampir tidak perlu lagi biaya tambahan, karena tife dapat
dihapus setelah digunakan  dan pesan baru dapat diterima kembali.
Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih
banyak, materi audio dapat digunakan :

a. Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mengevaluasi apa


yang telah didengar.
b. Mengatur dan mempersiapkan diskusi dan debat dengan
mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari
lokasi.
c. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa
d. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan
belajar mengenai suatu poko bahasan atau sautu masalah.

3. Media Berbasis Komputer

Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk


kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer
mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan
dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan
dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan
pembelajaran.

Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat


beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi
pengelola pengajaran berbasis komputer:
a. Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
b. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan
perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan
ketinggalan zaman.
c. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal
perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa
disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan
penggunaan dan pengoperasian program.
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan
 Praktek dan latihan (drill & practice)
 Tutorial
 Permainan (games)
 Simulasi (simulation)
 Penemuan (discovery)
 Pemecahan Masalah (Problem Solving)

b. Kriteria Dalam Menentukan Media Pembelajaran yang tepat

1. Sesuai Dengan Tujuan yang Akan Dicapai

Dalam pembelajaran tentu saja memiliki tujuan yang ingin dicapai. Oleh


sebab itu, dengan menghadirkan media maka diharuskan agar dapat
mendukung ketercapaian dari tujuan itu sebagai media komunikasi
modern . Media yang diharapkan mampu membawa proses pembelajaran
untuk dibawa.

Dengan demikian maka tidak akan ada tumpang tindih atau kepentingan
lain yang kemudian dapat sesuai dengan tujuan.Media pembelajaran yang
dipilih haruslah mendukung proses belajar dalam mencapai yang
didukung. Terkait dengan demikian maka akan diperoleh kesinambungan
dan konektivitas antar seluruh.Jika tidak dapat memenuhi hal tersebut,
maka perlu media yang tidak dapat dibuat sebagai media
pembelajaran. Lebih baik daripada mencari media jenis lain yang lebih
sesuai.

2. Karakteristik Media yang Akan Dibutuhkan Sesuai dengan Proses


Pembelajaran

Media pembelajaran yang akan digunakan harus sesuai dengan saran yang
sesuai. Sebab jika tidak sesuai maka tentu saja akan bisa menghambat
proses pembelajaran itu sendiri.Karenanya pada tahap awal ini Anda harus
membahas dengan benar karakteristik media pembelajaran yang akan
digunakan. Tentunya ketidak sesuaian karakteristik akan dapat menentang
ketidakcocokan dengan proses pembelajaran itu sendiri.
1. Mampu mendorong Isi dan Bahan Pembelajaran 

Media pembelajaran harus mempu mendukung isi serta bahan


pembelajaran. Sebab tanpa dukungan ini pastinya proses
pembelajaran akan sama saja dengan atau tanpa menggunakan
media dalam komunikasi kepemimpinan . Untuk membuat media
pembelajaran sesuai dengan kriteria maka mendukung terhadap
materi dan materi pembelajaran haruslah terpenuhi.Jika tidak
memenuhi, maka gunakanlah media pembelajaran tersebut. Karena
harus tetap digunakan maka tentu saja tidak akan bisa sesuai
dengan apa yang diharapkan.

2. Media Mudah Diperoleh

Selain itu, pertimbangan sebelumnya sangat penting untuk


dipertimbangkan saat membahas tentang media yang dapat
diperoleh. Penyebab risiko kerusakan terhadap media pembelajaran
dapat selalu terjadi. Harus pasti Anda harus menemukan media
yang baru.Oleh karena itu, maka sangat penting untuk
mempertimbangkan bagaimana memperoleh dalam media, perlu
jika kemudian terjadi kerusakan dan penggantian maka akan lebih
mudah diperoleh media yang diperlukan.

3. Kemudahan Dalam Pengaksesan

Media pembelajaran juga harus memenuhi kriteria tentang


penyelesaian pengaksesan sebagai salah satu penyebab
keberhasilan dalam komunikasi .Penyebab hal ini menjadi penting
karena akan dibahas langsung dengan keahlian atau keahlian para
penggunanya. Sebab media pembelajaran tidak akan bisa
digunakan jika para penggunanya tidak bisa mengajarkan cara
mengakses media tersebut.Tentu saja hal ini menjadi masalah baru,
diselesaikan masalah namun sebaliknya media pembelajaran yang
sukar diakses akan menimbulkan masalah baru.Media yang diakses
akan membuat penggunanya tidak bisa menggunakan media yang
ada dengan baik. Media yang menantang harusnya membantu
proses pembelajaran.Malah dapat membuat proses belajar tidak
berjalan dengan sebab optimal penggunanya tidak bisa mengakses
atau memanfaatkan.Otomatis hal ini akan menjadi munazir dan hal
yang sia-sia, sebab harusnya para pengguna mendapat manfaatnya
hal ini malah kebalikannya.
4. Penggunaan Tidak Memakam Waktu yang Lama

Selain itu, media pembelajaran harus dapat efektif sebagaiproses


komunikasi yangefektif . Dalam hal ini, media yang digunakan
tidak memerlukan waktu yang lama dalam persiapannya.Sebab
beberapa media pembelajaran yanh lama atau kuninmalah bisa
meningkatkan proses pembelajaran karena memerlukan waktu
yang lama dalam hal persiapan.Tentu saja hal ini malah akan
menjadi kerugian dalam proses belajar itu sendiri, sebab waktu
yang barusnya langsung bisa dipakai untuk belajar malah termakan
oleh persiapan media yang lama.

5. Kesesuaian Media Pembelajaran dengan Cara Berfikir Siswa

Perlu juga ditegaskan bahwa media pembelajaran haruslah


memiliki kesesuaian dengan cara berfikir para siswa
dalamkomunikasi organisasi . Sebab tanpa hal tersebut maka siswa
tidak akan bisa menerima apa yang diberikan oleh media
pembelajaran.Kesesuaian ini akan dapat menarik minat para siswa
untuk lebih disukai sekaligus mengemari proses belajar. Jangan
sampai menggunakan media pembelajaran, malah bisa mengurangi
minat belajar siswa.Media informasi. Harusnya media mampu
mengubah pola pikir siswa untuk lebih tertarik lagi dengan proses
pembelajaran.Sebaliknya hal yang sebaliknya malah media
pembelajaran tidak bisa digunakan. Sebab media pembelajaran
tersebut tidak dapat memenuhi kriteria sebagai media pembelajaran
yang efektif.

6. Sesuai Dengan Situasi dan Kondisi Lingkungan 

Yang dimaksud dalam poin ini adalah, media pembelajaran yang


digunakan harus sesuai dengan sitiasi dan kondisi. Anda tidak
dapat menggunakan media yang membutuhkan tenaga listrik
tempat belajar yang tidak tersedia listrik.Atau sebaliknya Anda
tidak dapat menggunakan media yang canggih di sekolah yang
notabene minim pengetahuan akan teknologi.Agar media
pembelajaran dapat dimanfaatnkan dengan baik maka harus
disesuaikan penggunaannya dengan kebutuhan dan pembelajaran
yang dilakukan.

7. Sesuai dengan Kemampuan Para Pengajar

Paling penting dalam kriteria enod, pembelajaran yang tepat harus


disesuaikan dengan kemampuan para pengajar dalam proses
komunikasi dalam organisasi . Sebab secangih segala media
pembelajaran jika pengguna atau pemggunanya tak mampu
mengunakannya secara optimal.Maka Manfaat yang diperoleh
tidak akan bisa diperoleh secara optimal. Dengan demikian maka
harus ada konektifitas antara pengguna keterampilan dan media
pembelajaran yang akan digunakan.

8. Efektifitas Penggunaan Media dalam Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan harus memenuhi kriteri


berupa efektivitas penggunaan.Dalam hal ini aspek waktu,
keterampilan pengguna harus dapat disesuaikan agar media dapat
digunakan scara efektif.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan


didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis
media maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita
inginkan dikemudian hari.

Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus diperhatikan
oleh pendidik, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan dimaksud
adalah adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media itu. Pemilihan
dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenagan yang mampu,
terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga pendidikan.
Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu lembaga
pendidikan yang bersangkutan.

Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itulah


kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

B. SARAN

Berdasarkan materi media pembelajaran diatas,maka diharapkan pembaca dapat


menganalisis pembahasan yang penulis sajikan,serta pembaca diharapkan
memberikan kritik agar penulis dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://Penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01prinsip-memilih-media

Anda mungkin juga menyukai