Oleh Kelompok 5
MEDAN
TA 2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji hanya milik Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat
dan salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Rasulullah, Muhammad Saw. atas
bimbingannya kepada kita semua untuk senantiasa berada pada jalan kebajikan, jalan islam
yang mulia.
Dalam kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Indayana Febriani Tanjung, M.Pd Selaku dosen Matakuliah Strategi Pembelajaran Biologi,
karena atas bimbinganya dan arahannya Penulis termotivasi dan mendapatkan gambaran yang
inspiratif dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, Penulis
mencoba menguraikan berbagai hal yang berkaitan dengan „‟Strategi Pembelajaran Islam
yang berkaitan dengan Al-Qur‟an Dan Hadis„‟.
Penulis sangat menyadari akan kerterbatasan dan kekurangan wawasan dan ilmu
pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan kontribusi kritik
dan saran dari rekan-rekan pembaca yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan makalah
ini bahkan penyempurnaan makalah-makalah yang akan disusun selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua demi menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua. Aamiin.
Kelompok 5
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Alquran juga telah diberi contoh bagaimana metode yang digunakan
guru dalam mengajar,salah satunya terdapat dalam QS.Al-Maidah ayat 31yang
menjelaskan metode meniru atau teladan
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi pembelajaran ekspositori menurut islam?
2. Bagaimana strategi pembelajaran aktif menurut islam?
3. Bagaimana strategi pembelajaran kooperatif menurut islam?
C. Tujuan
1. Mengetahui strategi pembelajaran menurut islam.
2. Mengetahui strategi pembelajaran aktif menurut islam.
3. Mengetahui strategi pembelajaran kooperatif menurut islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana prenada Media Group, 2008), h. 126-127.
2
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2013), h. 145.
3
sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses
komunikasi ini guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa sebagai
penerima pesan.
c. Prinsip kesiapan, sebelum kita menyampaikan informasi terlebih
dahulu kita yakinkan apakah dalam otak anak tersdedia file yang
sesuai dengan jenis informasi yang akan disampaikan atau belum,
kalau seandainya belum maka terlebih dahulu harus kita sediakan
dahulu file yang akan menampung setiap informasi yang akan kita
sampaikan.
d. Prinsip berkelanjutan, proses pembelajaran ini harus dapat mendorong
siswa untuk mempelajari materi pembelajaran lebih lanjut. Ekspositori
yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaia dapat
membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan, sehingga mendorong
mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan
melalui proses belajar mandiri. 3
2. Integrasi Ayat Alquran Dan Hadis Mengenai Strategi Ekspositori
Penggunaan strategi ekspositori ini siswa tidak perlu mencari dan
menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan prinsip karena telah disajikan secara
jelas oleh guru. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori
cenderung berpusat kepada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau
informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi pembelajaran. Strategi
ekspositori sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-
sama memberikan informasi.
Bila diperhatikan secara seksama, strategi ekspositori yang secara ril yang
mengarah pada hal itu dibicarakan dalam al-Qur‟an tidaklah sepenuhnya
ditemukan. Akan tetapi bila merujuk kepada pendapat yang dikemukakan oleh
Abuddin Nata, bahwa strategi ekspositori atau metode ceramah ia sebut dengan
“khutbah” maka hal itu akan ditemukan dalam al-Qur‟an. Dan, sebenarnya,
apabila dianalisis secara sempurna bahwa substansi metode ceramah yang
menggunakan kata-kata secara lisan menyampaikan materi pada umat atau
khalayak, maka hal itu juga terdapat dalam “khutbah”. Abuddin Nata (2005:158)
3
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 179-181.
4
menyamakan metode ceramah dengan metode khutbah. Menurutnya, metode
ceramah termasuk cara yang paling banyak digunakan dalam penyampaian atau
mengajak orang lain mengukuti ajaran yang telah ditentukan. 4
Di dalam al-Qur‟an kata-kata khutbah diulang sembilan kali, dan di bawah
ini yang sangat penting mendasari kajian metode ceramah yang berasal dari kata
”khutbah” adalah firman Allah SWT berikut:
ُا س َٰه ًما
۟ ُع ٌ ُْوًا َإِرا خاطب ٍُ ُم ْٱن َٰج ٍِهُُن قان
ِ ٱنش ْح َٰم ِه ٱنَّزٌِه ٌ ْمشُُن عهى ْٱْل ْس
َّ ُ َعِباد
Artinya: Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang
yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)
keselamatan.(Q.S Al-Furqan/25: 63)
Firman Allah SWT di atas yang menunjuk pada metode ceramah dapat
dianalisa bahwa kata ”khatabahum” bermakna mengucapkan kata-kata.
Khatabahum berasal dari akar kata ”khataba” berbentuk fi‟il madhi. Kata khataba
juga berdekatan dengan makna berkhutbah yaitu memberikan pesan-pesan penting
pada manusia saat shalat jum‟at. Istilah khutbah penggunaannya dilakukan saat
shalat jum‟at dimana ada seorang khatib yang memberikan pesan-pesan keislaman
untuk diikuti oleh para jama‟ah. Proses khutbah tersebut berjalan dengan
penggunaan lisan saat memberikan materi khutbah tersebut pada jama‟ah shalat
jum‟at. Bila dikomparasikan dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW saat menjadi khatib, beliau melakukannya dengan suara yang lantang dan
tegas agar manusia dapat memperhatikan dan mengikuti apa yang disampaikan.
Kata ini bila dihubungkan dengan kata ”qalu salama” yang bermakna
mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan, menggambarkan sebagai
bentuk ucapan lisan yang mengandung kebermaknaan dan itu sesuai dengan
substansi metode ceramah. Metode ceramah dalam proses pembelajaran PAI
menggambarkan adanya ucapan lisan dalam penyampaian materi dan hal itu
haruslah dilakukan dengan cara yang baik dan lemah lembut.5
4
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011), h. 158
5
Syahraini Tambak, "Metode Ceramah: Konsep Dan Aplikasi Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam"Jurnal Tarbiyah, Vol. 21, No.2, 2014, h. 382.
5
Metode ini merupakan metode yang sering digunakan dalam
menyampaikan atau mengajak orang mengikuti ajaran yang telah ditentukan.
Metode ceramah sering disandingkan dengan kata khutbah. Dalam al-Qur‟an
sendiri kata tersebut diulang sembilan kali. Bahkan ada yang berpendapat metode
ceramah ini dekat dengan kata tablih, yaitu menyampaikan sesuatu ajaran. Pada
hakikatnya kedua arti tersebut memiliki makna yang sama yakni menyampaikan
suatu ajaran.
Pada masa lalu hingga sekarang metode selalu kita jumpai dalam setiap
pembelajaran. Akan tetapi bedanya terkadang metode ini di campur dengan
metode lain. Dalam sebuah Hadist Nabi SAW bersabda :
ػً هللااُ ع ْى ٍُما أن انىَّ ِبً طهى هللاا عهىً َسهم قال "ب ِهّغُ ُْا ع ِّى ًْ َن ُْ آٌ ًة ِ َع ْه ع ْب ِذ هللااِ ب ِْه عُمش َب ِْه ْانع
ِ اص س
))اس (( سَاي انبخاسي ِ ً ُمتع ِّمذًا ف ْهٍتب َُّأْ م ْقعذيُ مِه ان َّى
َّ َم ْه كزَّب عه،َح ِذّث ُ ُْا ع ْه ب ِى ًْ ِإسْشا ِئٍْم َل حشج
Artinya: "Sampaikanlah apa yang datang dariku walaupun satu ayat, dan
ceritakanlah apa yang kamu dengar dari Bani Isra‟il, dan hal itu tidak ada
Salahnya, dan barang siapa berdusta atas namaku maka bersiap-siaplah untuk
menempati tempatnya dineraka". (HR. Bukhori.)
Hal ini juga berkenaan dengan firman Allah SWT :
ْ ض بِمآ ا َْحٍْىآ انٍْك ٌز
اانقُ ْشاٽه َا ِْن ِ اِوَّآ ا ْوز ْنىًُ قُ ْشاٽ ًىا عشبًٍِّا نَّعهَّكُ ْم ت ْع ِقهُ ُْن ۞ و ْح ُه وقُغ عهٍْك ا ْحسه ْانقظ
كُ ْىتُ م ِْه ق ْبهًِ نمِه ْانغ ِف ِهٍْه
6
2. Strategi Pembelajaran Aktif
A. Pengertian strategi pembelajaran aktif
Strategi Pembelajaran Aktif
6
Tim Dosen Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim, Materi Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru, (Malang: UIN Maliki Press, 2011), hlm. 196
7
Umar Tirtarahardja –la Sula, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2002), hlm.
150
7
konstruktivisme merupakan titik berangkat pembelajaran ini. Atas dasar itu
pembelajaran ini secara sengaja dirancang agar mengaktifkan anak.8
Aktifitas siswa belajar di kelas terwujud bila terjadi interaksi antar warga
kelas. Di dalam interaksi ada aktifitas yang bersifat resiprokal (timbal balik) dan
berdasarkan atas kebutuhan bersama, ada aktifitas daripada pengungkapan
perasaan, dan ada hubungan untuk tukar-menukar pengetahuan yang
didasarkan take and give, yang semuanya dinyatakan dalam bentuk tingkah laku
dan perbuatan. hubungan timbal balik antar warga kelas yang harmonis dapat
merangsang terwujudnya masyarakat kelas yang gemar belajar. Dengan demikian,
upaya mengaktifkan siswa belajar dapat dilakukan dengan mengupayakan
timbulnya interaksi yang harmonis antar warga di dalam kelas. Interaksi ini akan
terjadi bila setiap warga kelas melihat dan merasakan bahwa kegiatan belajar
tersebut sebagai sarana memenuhi kebutuhannya. Dalam kaitannya dengan proses
pembelajaran, berdasarkan teori kebutuhan. 10
Dari pembahasan di atas, tip – tip dibawah ini dapat digunakan guru untuk
mengarah pada strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
dalam belajar:
8
Ibid, hlm. 156-164
9
Tim Dosen Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim, Materi Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru, (Malang: UIN Maliki Press, 2011), hlm. 197
10
Mel Silberman, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran aktif (terjemahan Sarjuli et
al.). (Yogyakarta: Yappendis, 2004), hlm. 30
8
- Buatlah formasi
- Siapkan semua peralatan yang akan digunakan di dalam ruang kelas
sebelum memulai pembelajaran.
- Mulailah proses belajar mengajar dengan materi yang ringan tetapi
menantang yang dapat merangsang siswa turut aktif berfikir.
- Selalu memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu serta dengan
salam yang menghangatkan.
- Gunakan bahasa yang santun, hormat, dan dengan nada bicara yang
lembut.
- Memahami dan menghormati berbagai perbedaan yang ada.
- Menghormati kerahasiaan setiap siswa.
- Tidak merendahkan dan mencemooh siswa.
- Memberi kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk bicara dan
jangan mengintrupsi pembicaraan siswa.
- Bila seorang siswa mengemukakan pendapat, jadilah pendengar yang baik
dan selanjutnya berikan kesempatan kepada siswa lain untuk
memahaminya dan memberikan komentarnya.
- Memahami dan menghormati pendapat setiap siswa, bila perlu
melancarkan kritik: gunakan bahasa yang mengayomi, dan bila kritik
bersifat pribadi seyogyanya dilakukan di ruang khusus.
- Sekali waktu, berilah kesempatan kepada siswa untuk memberikan saran
atau kritik guna perbaikan proses pembelajaran.
- Sediakan waktu untuk berkomunikasi dengan siswa di luar kelas.
9
Dalam metode active learning (belajar aktif) setiap materi pelajaran yang
baru harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada
sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan
pengetahuan yang sudah ada. Agar murid dapat belajar secara aktif guru perlu
menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga peserta didik
mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. 11
Prosedur:
11
Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Konsep, Karekteristik dan
Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2004), hlm.241
12
Ibid, hlm. 242
10
Jawaban langsung atau berikan jawaban yang berani
Menunda jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sampai
waktu yang tepat
Meluruskan pertanyaan yang tidak menunjukkan suatu pertanyaan.
1) Panggil beberapa peserta berbagi pertanyaan secara sukarela, sekalipun
pertanyaan mereka tidak memperoleh suara terbanyak.
2) Kumpulkan semua kartu. Kartu tersebut mungkin berisi pertanyaan-
pertanyaan yang mungkin dijawab pada pertemuan berikutnya.
Prosedur :
13
Ibid, hlm. 243
14
Nurhayati, E, , 2008, Skripsi: Pengaruh Penggunaan Metode Belajar Aktif Tipe Team
quiz Terhadap Minat Belajar Dan Hasil Belajar Kuntansi Siswa Kelas X Ak Smk Negeri 3 Jepara
Tahun 2006/2007. Universitas Negeri Semarang
11
2. Guru membimbing dalam terjadinya pengalaman belajar. Guru bukan
satu-satunya sumber belajar. Guru merupakan salah satunya sumber
belajar, yang memberikan peluang bagi siswa agar dapat memperoleh
pengetahuan atau ketrampilan sendiri melalui usaha sendiri, dapat
mengembangkan motivasi dari dalam dirinya, dan dapat mengembangkan
pengalaman untuk membuat suatu karya.
3. Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar mengejar standar
akademis. Selain pencapaian standar akademis, kegiatan ditekankan untuk
mengembangkan siswa secara utuh dan seimbang.
4. Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas siswa, dan
memperhatikan kemajuan siswa untuk menguasai konsep-konsep dengan
mantap.
5. Penilaian dilakukan untuk mengukur dan mengamati kegiatan dan
kemajuan siswa, serta mengukur ketrampilan dan hasil belajar siswa.
12
Terjemahan
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Kata ( )اقش اIqra terambil dari akar kata kerja ( )قشاqara’a yang Pada
mulanya berarti menghimpun. Apabila anda merangkai huruf atau kata kemudian
anda mengucapkan rangkaian tersebut maka anda telah menghimpunnya yakni
membacanya. Dengan demikian realisasi perintah tersebut tidak mengharuskan
adanya suatu teks tertulis sebagai objek bacaan, tidak pula harus diucapkan
sehingga terdengar oleh orang lain. 15
Awal surah diatas , allah telah memperkenalkan diri sebagai yang
Mahakuasa, Maha Mengetahui, dan Maha Pemurah. Pengetahuannya meliputi
segala sesuatu. Dan pada ayat ke 4-5 diatas menjelaskan dua cara yang ditempuh
Allah swt. Dalam mengajar manusia. Pertama melalui pena (tulisan) yang harus
dibaca oleh manusia dan yang kedua melalui pengajaran secara langsung tanpa
alat.
Lima ayat tersebut merupakan ayat pertama yang diterima nabi
muhammad SAW, yang diantaranya berbicara tentang perintah kepada semua
manusia untuk selalu menelaah, membaca, belajar dan observasi ilmiah tentang
penciptaan manusia dengan sendirinya.
b. Hadist Nabi/as-sunnah
Hadist ini berbicara tentang metode pembelajaran, yaitu bahwa
pembelajaran itu harus menggunakan metode yang tepat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi,
15
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, kesan, dan Keserasian al-Qur’an, (jilid 15,
Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm 454-465
13
terutama dengan mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar.
Selain itu proses pembelajaran harus dibuat dengan mudah dan sekaligus
menyenagkan agar siswa tidak tertekan secara psikologis dan merasa bosan
terhadap suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya. Hal ini sesuai
dengan sabda Rasullullah Saw yang diriwayatkan Bukhari dari Anas RA yaitu:
16
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hal.
202-203
17
Nur Asma. (2006). Pendekatan Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Hal.12.
14
2. Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu. Efek penting kedua dari model
pembelajaran kooperatif ialah penerimaan yang luas terhadap orang yang
berbeda menurut ras, budaya,tingkat sosial, kemampuan maupun
ketidakmampuan.
3. Pengembangan Keterampilan Sosial. Tujuan Penting ketiga dari pembelajaran
kooperatif ialah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama
dan kolaborasi.
15
1. Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa.
2. Interaksi antara siswa yang semakin meningkat.
3. Tanggung jawab individual.
4. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil.
5. Proses kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses
kelompok.
16
ََو َْل َتَ ِش هر َ َ ض َّل َفَ ِإوَّ َما َيَ ِض ٱل
َ َۚعلَ ْي َما َ َ َو َم ْه ِ م ِه َا ْهتَد َِى َ َفَ ِإوَّ َما َيَ ْمتَدًِ َ ِلىَ ْف
َ َۖس ِه
ً س
َوْل َر ه
َ ث َ َِۗو َماَ هكىَّاَ همعَ ِذّت
َ َيهَ َحتَّ ِيَوَ ْثع َ ََو ِاس َرجمَ ِو ْس َرَأ ه ْخ َز ِى
Artinya : “Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka
sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan
barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian)
dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang
lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang
rasul.”
Semangat kerja sama dan tolong menolong ini juga terdapat dalam alQur‟an
surat al-Maidah ayat 2:
ِ ددِيدهَا ْل ِعَٰا
َب َّ واَّللاَََۖ ِإ َّن
َ َََّللا ََّ َۚواتَّٰه
َ َان َ يَاْلثْ ِب
ِ َوا ْلعهد َْو ِ ْ ع َل
َ َاووهوا
َ َو َْلَت َ َع
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.”
Penataan ruang kelas. Dalam pembelajaran kooperatif penataan ruang
kelas merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan
belajar para siswa.
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari materi yang telah dijelaskan maka poin-poin yang dapat diambil sebagai
kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang
guru kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar peserta didik
dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini materi
pelajaran disampaikan langsung oleh guru. ayat alquran yang berintegrasi
dengan strategi pembelajaran ekspositori sangat banyak salah satu nya
pada Q.S. Yusuf/12:2-3. Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya
berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu sebelum
(kami mewahyukan) nya adalah Termasuk orang-orang yang belum
mengetahui”.(Q.S. Yusuf/12:2-3)
2. startegi pembelajaran aktif (Active Learning) adalah suatu proses
pembelajaran yang tujuannya untuk memberdayakan peserta didik agar
belajar menggunakan berbagai cara atau strategi secara aktif. Pembelajaran
Aktif dapat didefinisikan sebagai: pendekatan mengajar ( approach to
teaching ) yang digunakan bersama metode tertentu dan berbagai media
pengajaran yang disertai dengan penataan lingkungan sedemikian rupa
agar proses pembelajaran menjadi aktif dengan demikian, para siswa
merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan dan keterampilan yang
diajarkan. selain itu, Pembelajaran Aktif juga memungkinkan siswa
melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan sikap,
pemahaman, dan keterampilannya sendiri dalam arti tidak semata-mata
“disuapi” guru. di dalam alquran maupun hadis terdapat beberapa dalil
yang berintegrasi dengan pembelajaran aktif yaitu salah satunya pada QS
al-Alaq:1-5 Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
18
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya. (al-Alaq:1-5)
3. Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) merupakan bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat
sampai dengan enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen. di dalam alquran maupun hadis, terdapat dalil yang berintegrasi
dengan pembelajaran kooperatif salah satunya pada Q.S QS. Al-Isra' [17]:
15. Artinya : “Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah),
maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri;
dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi
(kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat
memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami
mengutus seorang rasul.”
19
DAFTAR PUSTAKA
M.Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Mishbah, Pesan, kesan, dan Keserasian al-
Qur’an jilid 15. Jakarta: Lentera Hati
Mel Silberman. 2004. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran aktif
(terjemahan Sarjuli et al.). Yogyakarta: Yappendis
Mulyasa, E.. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Konsep, Karekteristik
dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nata, Abuddin. 2011. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Nurhayati, E, , 2008, Skripsi: Pengaruh Penggunaan Metode Belajar Aktif Tipe
Team quiz Terhadap Minat Belajar Dan Hasil Belajar Kuntansi Siswa
Kelas X Ak Smk Negeri 3 Jepara Tahun 2006/2007. Universitas Negeri
Semarang
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran, berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana prenada Media Group.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Tambak, Syahraini. 2014. "Metode Ceramah: Konsep Dan Aplikasi Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam". Jurnal Tarbiyah, Vol. 21, No.2.
Tim Dosen Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim. 2011. Materi Pendidikan dan
Latihan Profesi Guru. Malang: UIN Maliki Press
Umar Tirtarahardja –la Sula. 2002. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
20