DISUSUN OLEH
NIM : F1071171013
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
A. TUJUAN
Mengamati adanya sumbat vagina pada hamster betina.
B. DASAR TEORI
Reproduksi merupakan faktor penting dalam kehidupan. Reproduksi pada mamalia
erat kaitannya dengan siklus estrus. Hormon progesteron merupakan salah satu hormon
yang berperan penting dalam siklus estrus. Kadar progesteron dan estradiol dalam tubuh
dapat dijadikan parameter dalam penentuan fase pada siklus estrus (Khanum dkk. Dalam
Iman, 2011).
Siklus estrus dari tiap hewan betina dipengaruhi oleh banyak factor seperrti
menyusui, produksi susu, kondisi tubuh dan nutrisi. Siklus estrus merupakan proses yang
dikendalikan oleh berbagai hormone, baik hormone dari hipotalamus-hipofisa maupun dari
ovarium. Perkembangan folikel dipicu oleh hormone FSH dari kelenjar hipofisa bagian
anterior. Folikel yang sedang berkembang akan mengeluarkan estrogen. Estrogen dapat
menambah simtesis dan ekskresi hormone pertumbuhan sehingga dapat menstimulir
pertumbuhan sel-sel dalam tubuh, mempercepat pertambahan bobot badan, merangsang
korteks kelenjar adrenal untuk lebih banyak meningkatkan metabolisme protei karena retensi
nitrogen meningkat (Chakraborty, 2013).
Metode vaginal smear mengguakan sel epitel dan sel leukosit sebagai abahan
identifikasi. Sel epitel merupakan sel yang terletak di permukaan vagina, sehingga apabila
terjadi perubahan kadar estrogen maka sel epitel merupakkan sel yang paling awal terkena
akibat dari perubahan tersebut. Sel leukosit di vagina berfunngsi membunuh bakteri dan
kuman yang dapat merusak ovum. Sel epitel berbentuk oval atau polygonal, sedangkan sel
leukosit berbentuk bulat berinti. Pembuatan apus mukosa vagina (vaginal smear) dilakukan
untuk mengamati tipe sel dari masinng-masing fase dalam siklus estrus. Hewan yang dapat
diamati siklus estrusnya adalah hewan yang telah masak kelaminnya dan tidak sedang hamil
(Soeminto, 2008).
Estrus adalah fase terpenting dalam siklus birahi, karena dalam fase ini hewan betina
memperlihatkan gejala yang khusus untuk tiap-tiap jenis hewan dan dalam fase ini pula
hewan betina mau menerima pejantan untuk kopulasi, ciri khas dari estrus adalah terjadinya
kopulasi, jika hewan menolak kopulasi, meskipun tanda-tanda estrusnya sangat terlihat jelas,
maka penolakan tersebut memberi pertanda bahwa hewan betina masih dalam fase estrus
yang telah terlewat. Tanda lain dari fase estrus untuk tiap jenis ternak berlainan, tetapi pada
umumnya mereka memperlihatkan tanda-tanda gelisah, nafsu makan berkurang atau hilang
sama sekali, menghampiri pejantan dan tidak lari jika pejantan mendekati (Partodiharjo,
1986).
C. METODOLOGI
1. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Selasa/ 23 April 2019
Waktu : 17.00 – 12.30 WIB
Tempat : Laboratorium pendidikan biologi FKIP Untan.
2. Alat dan Bahan
a. Alat :
Catton bud
b. Bahan :
Hamster betina
Hamster jantan
3. Cara kerja
Satukan hamster betina yang sudah siap kawin dengan hamster jantan.
Keesokan harinya (kurang lebih 12 jam) ambil hamster betina, kemudian
pegang dengan tangan kiri, ibu dan telunjuk jari memegang tengkuknya
atau leher dorsal. Dengan jari tengah, jari manis dan kelingking
memegang badan dan ekor.
Amati terjadi tidaknya sumbat vagina pada hamster tersebut.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
No Hasil Pengamatan
2. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati ada tidaknya sumbat vagina.
Praktikum ini kita menggunakan hamster betina dan jantan sebagai bahan. Hal ini
dikarenakan hamster memiliki siklus estrus yang pendek dimana
hamster betina mengalami estrus kira-kira setiap tiga hari, sehingga cocok
digunakan untuk pengamatan. Sumbat vagina dapat dilihat setelah hamster
melakukan perkawinan kurang lebih selama 12 jam. Namun sebelum
memahami sumbat vagina, kita perlu mengetahui siklus reproduksinya terlebih
dahulu. Sistem reproduksi memiliki empat dasar yaitu untuk menghasilkan sel
telur yang membawa setengah dari sifat genetik keturunan, untuk menyediakan
tempat pembuahan selama pemberian nutrisi dan perkembangan fetus dan untuk
mekanisme kelahiran
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Sumbat vagina merupakan pengerasan lendir yang dikeluarkan oleh
mencit betina.
siklus reproduksi pada mamalia primata disebut dengan silus menstruasi,
sedangkan siklus reproduksi pada non primate termasuk hasmter disebut
dengan siklus estrus.
Usia kawin pada hamster secara umum berumur 2 bulan, namun ada yang
kurang dan ada yang lebih dan masa subur yang terjadi pada hamster
betina yaitu 3 hari sekali.
Siklus reproduksi antara mamalia primata dan mamalia non-primata
berbeda, dimana pada primata mengalami siklus menstruasi sedangkan
non-primata mengalami fase estrus.
Hasil pengamatan siklus estrus pada hamster betina berada dalam fase
estrus dengan ciri utama yaitu adanya epitel berinti yang berkembang
dengan cepat dan adanya lendir.
2. Saran
Diharapkan kedepannya pada saat praktikum pengamatan sumbat vagina
hamster bisa di lukakan pada setiap setiap kelompok agar bias mengetahui lebih
jelas pengamatannya, nanti datanya dijadikan data kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar hamster betina setelah disatukan dengan hamster jantan dalam satu
tempat/kandang selama kurang lebih 12 jam.