Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

VARIASI SIFAT PADA MANUSIA

Kelompok 6 - Rombel 2 Biologi 2017

1. Yoga Hardiyanto (4411417040)


2. Dian Oktaviani (4411417050)
3. Isnaeni Nur Khasanah (4411417062)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019
KEGIATAN 4
VARIASI SIFAT PADA MANUSIA

A. TANGGAL PRAKTIKUM : 4 April 2019

B. LANDASAN TEORI
Variabilitas genetik yang tinggi mempengaruhi keragaman fenotip suatu
populasi. Variabilitas genetik yang rendah tidak memberi peluang yang besar dalam
memilih fenotip yang diinginkan. (Budiyanti, 2009)
Keragaman genetik adalah merupakan tingkatan ( hierarchi) yang paling
rendah dalam tingkatan keragaman hayati. Keragaman hayati mencakup segala
aspek yang meliputi keragaman habitat, komunitas, populasi dan jenis.
Keragaman genetik ini dianggap penting di samping keragaman hayati lainnya
pada tingkatan yang tinggi seperti ekosistem dan jenis. Hal ini disebabkan
karena sumber daya genetik merupakan kunci penting bagi suatu jenis untuk
bertahan hidup sampai generasi yang akan datang. (Yusron, 2010)
Keragaman genetik dapat memperbesar kemungkinan untuk mendapatkan
genotip yang lebih baik melalui seleksi. Keragaman karakter dan keanekaragaman
genotip berguna untuk mengetahui pola pengelompokan genotip pada populasi
tertentu berdasarkan karakter yang diamati dan dapat dijadikan sebagai dasar
kegiatan seleksi (Agustina & Waluyo, 2017).
Sifat yang ditentukan oleh satu gen atau satu gen membentuk satu karakter
merupakan konsep yang terbentuk dari temuan Mendel. Selain itu ada sifat
makhluk hidup yang dikendalikan bukan oleh satu gen yakni ditentukan oleh
sekelompok gen yang letaknya bisa tersebar atau tidak tersebar. (Nusantari, 2010).
Sifat dan ciri khas tersendiri atau unik dari setiap makhluk hidup didapat dari
parental yang mengikuti pola penurunan tertentu (Mirayanti, 2017). Sifat-sifat
manusia yang terkait autosom dapat disebabkan oleh gen dominan ataupun resesif.
Penurunan yang ditentukan oleh gen resesif ditandai dengan adanya pelompatan
generasi dalam munculnya suatu karakter pada individu, sedangkan gen dominan
ditandai dengan penurunan secara berkesinambungan atau tidak terjadinya
pelompatan generasi dalam pemunculannya. (Arsal, 2012)
Populasi dengan keragaman genetik yang tinggi memiliki peluang hidup yang
lebih baik. Hal ini disebabkan karena setiap gen memiliki respon yang berbeda-
beda terhadap kondisi lingkungan, sehingga dengan dimilikinya berbagai macam
gen dari individu - individu di dalam populasi maka berbagai perubahan lingkungan
yang ada akan dapat direspons lebih baik. (Yusron, 2010)
Struktur populasi yang menyambung dengan jumlah individu bereproduksi
cukup banyak merupakan kondisi yang ideal, sehingga suatu populasi mampu
mempertahankan besarnya keragaman genetik. (Nurtjahningsih, 2014)

C. TUJUAN
1. Mengetahui variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat genetik
2. Mengetahui penyebaran sifat-sifat dan melihat persamaan sifat terbanyak
dalam populasi kelas

D. ALAT DAN BAHAN


1. Sifat-sifat yang dapat diamati pada diri
2. Alat tulis
3. Cakram genetika

E. CARA KERJA

Melakukan pencandraan sifat


Melakukan kegiatan secara yang tampak pada setiap
berkelompok yang terdiri anggota kelompok sekurang –
dari 4-5 orang
kurangngnya 8 sifat

Membuat cakram genetika Menulis hasil pencandraan


berdasarkan hasil yang pada tabel dan menentukan
tertulis dalam tabel kemungkinan genotip

Menempatkan ciri seseorang pada Menentukan angka indeks


cakram mulai dari lingkaran untuk setiap anggota kelompok
terdalam menuju keluar sesuai
daerahnya
F. HASIL PENGAMATAN

Data Kelompok.

No. Sifat yang diamati Nama Mahasiswa


Yoga Hardiyanto Dian Oktaviani Isnaeni Nur Khasanah
1. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan
(XY) (XX) (XX)
2. Lesung pipi / lekuk pipi Ada Tidak ada Tidak ada
(A-) (aa) (aa)
3. Bentuk rambut Lurus Lurus Keriting ikal
(bb) (bb) (B-)
4. Warna kulit Gelap Terang Gelap
(C-) (cc) (cc)
5. Bulu mata Pendek Pendek Panjang
(dd) (dd) (D-)
6. Golongan darah AB B O
(IAIB) (IBIO) (IOIO)
Keterangan :

XY/XX : Jenis kelamin laki-laki/ perempuan

A-/aa : Lesung pipi dominan/tidak lesung pipi resesif

B-/bb : Keriting dominan/ Lurus resesif

C-/cc : Warna kulit gelap dominan/warna kulit terang resesif.

D-/dd : Bulu mata panjang dominan/bulu mata pendek resesif .

Golongan darah : A, B, AB, dan O

Cakram genetika yang kami gunakan sudah terlampir.

Indeks genetika kelompok

No. Nama Mahasiswa Indeks Genetika


1. Yoga Hardiyanto 85
2. Dian Oktaviani 30
3. Isnaeni Nur Khasanah 34

G. PEMBAHASAN

Dalam praktikum ini variasi yang diamati berjumlah 6 meliputi, jenis


kelamin, lekuk pipi, bentuk rambut, warna kulit, bulu mata, dan golongan darah.
Berdasarkan table pengamatan dapat diperoleh data bahwa Yoga mempunyai
fenotip kelamin laki-laki, mempunyai lekuk pipi, warna kulit gelap, berambut lurus,
memiliki bulu mata yang pendek dan bergolongan darah AB. Untuk Dian yaitu
mempunyai fenotip jenis kelamin perempuan, tidak berlekuk pipi, berambut lurus,
warna kulitnya terang, memiliki bulu mata pendek, dan bergolongan darah B.
sedangkan untuk Isnaeni memiliki fenotip jenis kelamin perempuan, tidak berlekuk
pipi, warna kulit gelap, berambut keriting/ikal, memiliki bulu mata panjang, dan
bergolongan darah O. berdasarkan cakram genetika dapat diperoleh angka indeks
genetika yaitu, Yoga 83, Dian 30, dan Isnaeni 34.

Keanekaragaman individu memunculkan variasi. Dan sifat individu


ditentukan oleh gen. factor genetic yang berinteraksi dengan factor lingkungan
memunculkan sifat yang tampak atauu fenotip (Syamsuri, 2016).

Keanekaragaman genetika dapat terjadi karena adanya perubahan nukleotida


penyusun DNA. Perubahan ini mungkin dapat mempengaruhi fenotipe suatu
organisme yang dapat dipantau dengan mata telanjang, atau mempengaruhi reaksi
individu terhadap lingkungan tertentu. Secara umum keanekaragaman genetika dari
suatu populasi dapat terjadi karena adanya mutase, rekombinasi, atau migrasi gen
(Campbell, 2014). Tanpa variasi genetic, setiap perubahan lingkungan yang
mendadak akan memusnahkan suatu jenis pada habitat alaminya. Keanekaragaman
genetic alami, perannya dalam evolusi, dan berbagai system untuk koleksi,
pengawetan, penyebarluasan dan pemanfaatannya (Suryati,2015).

Variasi non genetic atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor
lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembapan, pH, kelembapan, dan lain-lain.
Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif
yang sesuai untuk kondisi tertentu (Stansfield, 2015).

Golongan darah manusi terbagi menjadi beberapa macam, yaitu AB, A, B,


dan O. hal ini dapat dilihat dari aglutinogen (antigen) dan agglutinin (antibody) yang
terkandung dalam seseorang. Penggolongan darah pertama kali ditemukan oleh
Landsteiner. Penelitiannya diawali ketika eritrosit seseorang dicampur dengan darah
orang lain., maka terjadi penggumpalan (aglutinasi), tetapi pada orang lain
campuran itu tidak menyebabkan penggumapalan (Fried, 2014)

Ciri yang diperoleh dari pengamatan tidak menunjukkan sifat yang satu
lebih unggul dari sifat yang lain. Akan tetapi, dengan adanya perbedaan fisik
bisa membantu kita membedakan orang yang satu dengan yang lainnya. Masing-
masing memiliki ciri yang unik yang berbeda. Perbedaan yang ada diantara
individu yang bergenotip sama kemungkinan dapat memiliki fenotip yang
berbeda. Dari data kelompok yang kami amati bahwa masing- masing memiliki
nomor indek genetic yang berbeda. Semakin tinggi indeks yang dihasilkan maka
semakin banyak perbedaan yang dihasilkan pula dan semakin sedikit indeks
genetic yang dihasilkan maka semakin banyak pula kemiripan yang dihasilkan.
Keanekaragaman pada manusia tidak hanya dijumpai pada manusia pada
umumnya, tetapi juga untuk manusia kembar. Walaupun kembar identic
sekalipun, pasti kedua manusia tersebut memiliki perbedaan yang dapat dilihat
dari fenotip.

H. KESIMPULAN
1. Ada variasi sifat yang muncul pada manusia khususnya sifat-sifat genetic
contohnya : jenis kelamin, bentuk rambut, warna kulit, bulu mata, lidah
menggulung, lesung pipi, dan golongan darah.
2. Sifat-sifat genetic pada setiap individu beraneka ragam, semakin banyak
indeks genetic yang dihasilkan semakin banyak pula variasi yang dihasilkan
sebaliknya semakin sedikit maka semakin banyak kemiripan yang muncul.
3. Setiap perbedaan yang dimiliki antar individu tersebut dapat diamati melalui
fenotip.
4. Apabila ada individu yang memiliki indesk genetic yang sama, maka artinya
mereka memiliki kekerabatan yang lebih dekat.
5. Besarnya indeks genetika seseorang menunjukkan banyaknya sifat resesif
yang dimilikinya.

DAFTAR PUSTAKA
Agustina, N. I., & Waluyo, B. (2017). Keragaman karakter morfo-agronomi dan
keanekaragaman galur- galur cabai besar (Capsicum annuum L.). Jurnal Agro
Vol. 4(2), 120 – 130.
Arsal, A., F. 2012. Analisis Pedigree Cadel (Studi Kasus Beberapa Kabupaten di
Sulawesi Selatan). Jurnal Sainsmat. 1 (2) : 156 - 166.
Budiyanti, T. 2009. Variabilitas Dan Heritabilitas Beberapa Karakter Buah Dari 15
Aksesi Pepaya Generasi F1. Jurnal Penelitian dan Informasi Pertanian “Agrin”
Vol. 11 (2) : 103 – 110.
Cambpell N A, Reece J B, Urry L A, et all. 2014. Biologi Jilid 1, Jakarta : Erlangga.
Fried G. 2014. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Mirayanti , Yulia., Junitha, I Ketut., dan Suaskara, Ida Bagus Made. 2017. Frekuensi
Gen Cuping Melekat, Alis Menyambung, Lesung Pipi Dan Lidah Menggulung
Pada Masyarakat Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Jurnal
Simbiosis V (1) : 32 – 37.
Nurtjahjaningsih, ILG., Qiptiyah, Maryatul., dan Pamungkas ,Tri. 2014. Karakterisasi
Keragaman Genetik Populasi Jabon Putih Menggunakan Penanda Random
Amplified Polymorphism DNA. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan Vol. 8 (2) :
81 – 92.
Nusantari, Elya. 2013. Jenis Miskonsepsi Genetika yang Ditemukan pada Buku Ajar di
Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Sains Vol 1(1), 52-64.
Stanfield, W D. 2015. Genetika Edisi kelima. Jakarta : Erlangga.
Suryati. 2015. Genetika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi.
Syamsuri. 2016. Genetika. Yogyakarta : Gajdah Mada University Press.
Yusron, Eddy. 2010. Pemanfaatan keragaman genetik dalam pengelolaan sumberdaya
hayati laut. Oseana Vol. XXX (2), 29 - 34.
A. Jawaban Permasalahan
1. Variasi sifat yang kami miliki berdasarkan 6 karakter yang kami amati yaitu
:
a. Yoga berjenis kelamin laki-laki, memiliki kulit gelap, berambut lurus,
bulu mata yang dimiliki pendek, memiliki lesung pipi, memiliki
golongan darah AB . Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki ia mendapat
angka indeks 85.
b. Dian berjenis kelamin perempuan, memiliki kulit terang, berambut lurus,
bulu mata yang dimiliki pendek, tidak memiliki lesung pipi, memiliki
golongan darah B. Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki ia mendapatkan
angka indeks 30.
c. Isnaeni berjenis kelamin perempuan, memiliki kulit gelap, berambut
keriting, bulu mata yang dimiliki panjang, tidak memiliki lesung pipi,
memiliki golongan darah O. Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki ia
mendapatkan angka indeks 34.
Dari data yang diperoleh , tidak ada mahasiswa yang memperoleh nilai
indeks yang sama. Hal itu berarti terdapat variasi sifat pada manusia.
2. Nomor indeks terbanyak pada mahasiswa putra yaitu di angka 85 sedangkan
pada mahasiwa putri di angka 34. Angka indeks digunakan untuk
membuktikan bahwa individu satu dengan individu lainnya berbeda.
Perbedaan angka indeks genetik yang kami peroleh menunjukkan bahwa
setiap individu memiliki gen yang berbeda-beda. Ciri-ciri dan angka indeks
yang kami peroleh tidak menunjukkan sifat yang satu lebih unggul dari pada
sifat yang lain. Akan tetapi, dengan adanya perbedaan fisik dapat membantu
kita membedakan orang yang satu dengan yang lainnya. Tidak ada
persamaan didalam kelompok kami. Sedang perbedaannya adalah pada jenis
kelamin laki-laki dan perempuan, bentuk rambut, panjang atau pendek bulu
mata, ada tidaknya lekuk pipi dan golongan darah A, AB, dan O.
3. Distribusi frekuensi indeks genetika data kelompok
Nama Mahasiswa
No. Sifat yang Diamati
Yoga Dian Isnaeni
XY XX XX
1. Jenis Kelamin (laki-laki) (perempuan) (perempuan)
A_ aa aa
2. Lesung pipi (ada) (tidak ada) (tidak ada)
Bb bb B_
3. Bentuk Rambut (lurus) (lurus) (keriting)
C_ cc C_
4. Warna Kulit (gelap) (terang) (gelap)
dd dd D_
5. Bulu Mata (pendek) (pendek) (panjang)

6. Golongan Darah AB B O

Indeks 85 30 34

4. Jika mencantumkan 10 macam sifat/ciri yang hendak diperbandingkan


nomor indeks pada cakram genetika yang paling sedikit adalah 1.
5. Jika seseorang memiliki indeks 100,
Bila K-/kk : menandakan sifat warna kulit
L-/ll : menandakan sifat lesung pipi
T-/tt : menandakan sifat telapak kaki
G-/gg : menandakan sifat lidah
maka orang tersebut berjenis kelamin perempuan, berkulit putih, tidak
memiliki lesung pipi, memiliki telapak kaki yang lengkung, memiliki lidah
yang tidak dapat digulung, dan bergolongan darah AB.

B. Jawaban Pertanyaan
1. Cakram genetika digunakan untuk mempermudah pembuktian bahwa adanya
perbedaan tingkat gen dalam manusia dengan melihat hasil akhir berupa
perbedaan angka indeks genetik yang dihasilkan. Angka indeks genetik yang
sama bukan berarti dua orang/ lebih tersebut memiliki gen yang sama karena
dalam praktikum ini kami hanya melihat 6 sifat dari sekian banyak sifat yang
dimiliki pada setiap individu.
2. Seperti yang telah disinggung pada jawaban sebelumnya bahwa angka
indeks yang sama tidak menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki materi
genetik yang identik karena banyak sekali sifat-sifat ekspresi materi genetik
yang ada dalam tubuh manusia baik yang terlihat maupun yang tidak dapat
dilihat sehingga tidak mungkin dua orang memiliki materi genetik yang
sama persis.
3. Praktikum kali ini, kelompok kami tidak menggunakan sifat daun telinga.
Jadi, tidak ada data penyebaran distribusinya.

Anda mungkin juga menyukai