TUJUAN
V. HASIL
VI. PEMBAHASAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 17 September 2019 di Laboratorium
Genetika FMIPA UNY. Tujuan dari praktikum kali ini adalah mengetahui
keanekaragaman genetik manusia melalui pengamatan fenotip. Langkah awal yang
dilakukan agar praktikum bisa berlangsung dengan baik adalah menentukan ciri-ciri
fenotip yang dimiliki oleh mayoritas mahasiswa kelas Biologi F. Kemudian,
menuliskan ciri-ciri fenotip tersebut di cakram genetika.
Ciri-ciri fenotip yang didapatkan untuk cakram genetika dengan urutan dari lingkaran
paling dalam ke lingkaran paling luar adalah sebagai berikut.
1. Unyeng-unyeng (perputaran ke kanan atau ke kiri)
2. Lesung pipi (ada atau tidak)
3. Cuping telinga (melekat atau tidak melekat)
4. Lidah (bisa melipat atau tidak bisa melipat)
5. Dagu (Terbelah atau tidak terbelah)
6. Golongan darah (A/B/AB/O)
Berdasarkan ciri-ciri fenotip yang ditentukan tersebut, menghasilkan
keanekaragaman angka indeks yang berbeda-beda, namun ada pula yang angka indeks
antar individu sama. Hal ini membuktikan bahwa fenotip merupakan ekspresi gen
yang ada pada tubuh individu. Gen yang dimiliki oleh setiap individu adalah suatu
materi yang bisa diturunkan induk kepada keturunannya. Keseluruhan gen yang ada di
tubuh individu dan mengatur tentang sifat suatu individu adalah genotip. Apabila
genotip terekspresikan maka disebut fenotip. Fenotip ini yang bisa dijadikan dasar
untuk membuktikan bahwa terdapat variasi makhluk hidup dengan mudah, karena
fenotip adalah sifat yang tampak dan bisa dilihat dengan indra penglihatan tanpa alat
bantu, berbeda dengan genotip yang jika ingin diketahui variasinya harus melalui
proses yang sangat panjang. Selain itu, faktor adaptasi individu dengan lingkungan
juga menyebabkan timbulnya variasi atau keanekaragaman. Faktor lingkungan bisa
mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) dari suatu individu selain faktor genetik
(genotip) (Cummings, 2011).
Hasil dari praktikum ini, ditemukan adanya praktikan yang memiliki angka
indeks yang sama, namun ciri fenotip yang berbeda. Hal ini membuktikan bahwa
adanya kesamaan genetik belum tentu memiliki kesamaan fenotip pula. Faktor
adaptasi individu dengan lingkungan juga mempengaruhi adanya perbedaan fenotip
pada kedua individu. Pada praktikan nomor 12, ciri fenotip yang dimiliki adalah
unyeng-unyeng kearah kanan, tidak memiliki lesung pipi, cuping telinga melekat,
lidah bisa melipat, dagu yang tidak terbelah, dan bergolongan darah O. Ciri fenotip
antara praktikan nomor 12 dengan praktikan yang lain memiliki perbedaan dan
persamaan, sehingga menciptakan keanekaragaman atau variasi. Pada praktikum ini,
juga ditemukan ada 4 praktikan (2 pasang praktikan) yang memiliki angka indeks
cakram genetika yang sama yaitu praktikan nomor 20 yang sama dengan praktikan
nomor 30. Praktikan nomor 20 dan praktikan nomor 30 memiliki angka indeks
cakram genetik 8. Sedangkan, untuk 2 praktikan yang lain, yaitu praktikan nomor 14
dan praktikan nomor 16 memiliki angka indeks cakram genetika 37. Adanya
persamaan pada angka indeks mengartikan bahwa praktikan memiliki ciri fenotip
yang sama yaitu kisaran rambut atau unyeng-unyeng kearah kanan, memiliki lesung
pipi, memiliki cuping telinga yang melekat, memiliki lidah yang melipat, memiliki
dagu tidak terbelah, dan bergolongan darah O. Ciri ketujuh yang dapat membedakan
kedua praktikan adalah kemampuan melengkungkan ibu jari. Pada praktikan nomor
20, memiliki kemampuan untuk melengkungkan ibu jari. Sedangkan, praktikan nomor
30 tidak bisa melengkungkan ibu jari. Selain perbedaan fenotip ketujuh, kedua
praktikan memiliki perbedaan di fenotip yang lain, seperti bentuk wajah, tinggi badan,
postur tubuh, warna kulit, dan lain-lain. Begitu pula dengan dua praktikan yang lain,
yaitu praktikan nomor 14 dan praktikan nomor 16 memiliki angka indeks cakram
genetika 37. Maka ciri fenotip yang ditunjukkan adalah kisaran rambut atau unyeng-
unyeng yang kearah kanan, tidak memiliki lesung pipi, lidah yang bisa melipat, dagu
yang tidak terbelah, dan bergolongan darah A. Pada kedua praktikan ini juga terdapat
perbedaan yang utama adalah jenis kelamin. Praktikan nomor 14 berjenis kelamin
laki-laki, sedangkan praktikan nomor 16 berjenis kelamin perempuan. Dari paparan
perbedaan fenotip tersebut, maka variasi atau keanekaragaman bisa terjadi walaupun
genotip yang sama.
VII. KESIMPULAN
Keanekaragaman genetik bisa dilihat dari perbedaan fenotipnya dengan menggunakan
alat bantu cakram genetika. Dari praktikum ini, ditemukan adanya kesamaan genotip
pada praktikan nomor 14 dan praktikan nomor 16 dengan angka indeks 8. Selain itu,
pada praktikan nomor 20 dan praktikan nomor 30 juga memiliki angka indeks yang
sama yaitu 37. Walaupun memiliki angka indeks yang sama setiap individu tetap
memiliki ciri fenotip yang berbeda satu sama lain.
VIII. DISKUSI
1. Apakah ada seseorang di kelas anda yang mempunyai kesamaan terhadap ke enam
ciri tersebut? Yang berarti mempunyai angka yang sama dengan yang anda
punyai? (Jika ada,dapatkah anda menentukan ciri-ciri ketujuh yang dapat
membedakan anda?)
Jawab :
Ya ada 2 pasang yang memiliki kesamaan terhadap keenam ciri fenotip yang
ditentukan, yaitu yang pertama, praktikan nomor 14 dengan praktikan nomor 16
dan yang kedua, praktikan nomor 20 dan praktikan nomor 30. Pada praktikan
nomor 20 dan praktikan nomor 30 memiliki ciri ketujuh yang dapat membedakan
yaitu kemampuan melengkungkan ibu jari. Praktikan nomor 20 memiliki
kemampuan untuk melengkungkan ibu jari, sedangkan pada praktikan nomor 30
tidak bisa.
4. Coba laporkan melalui beberapa kelompok individual di dalam kelas anda untuk
sejumlah ciri-ciri lainnya!
Jawab:
Ciri lain yang bisa ditemukan adalah
a. Ibu jari yang bisa melengkung atau tidak
b. Ada tidaknya bintik pada pipi (freckles)
c. Alis yang menyatu dan tidak
5. Apabila pada suatu kecelakaan pesawat terbang, dua orang laki-laki dan dua orang
perempuan, masing-masing memiliki angka berturut-turut 36, 40, 44, dan 48 dapat
selamat dan tinggal pada suatu pulau yang tidak berpenghuni, terpisah secara
poplasi dengan lainnya. Ciri-ciri apa yang tidak anda dapatkan pada populasi di
pulau ini yang ada di kelas anda?
Jawab:
Untuk angka indeks 36, ciri fenotip yang tampak adalah unyeng-unyeng
atau kisaran rambut yang kearah kanan, tidak memiliki lesung pipi, cuping
telinga melekat, lidah yang bisa melipat, dagu yang terbelah, dan golongan
darah O
Untuk angka indeks 40, ciri fenotip yang tampak adalah unyeng-unyeng
kearah kanan, tidak memiliki lesung pipi, cuping telinga melekat, lidah
bisa melipat, dagu yang tidak terbelah, dan bergolongan darah O.
Untuk angka indeks 44, ciri fenotip yang tampak adalah unyeng-unyeng
kearah kanan, tidak memiliki lesung pipi, cuping telinga melekat, lidah
tidak bisa melipat, dagu yang terbelah, dan bergolongan darah O.
Untuk angka indeks 48, ciri fenotip yang tampak adalah unyeng-unyeng
kearah kanan, tidak memiliki lesung pipi, cuping telinga melekat, lidah
bisa melipat, dagu yang tidak terbelah, dan bergolongan darah O.
Perbedaan yang tidak dimiliki populasi ini dengan kelas Biologi F adalah
unyeng-unyeng kearah kiri, cuping telinga tidak melekat, memiliki lesung
pipi, dan golongan darah A, B, dan AB.
DAFTAR PUSTAKA
Cummings. 2011. Human Heredity: Principles and Issues 9th edition. New York: Brooks/Cole
Cengage Learning.
https://www.academia.edu/19674649/Laporan_Praktikum_Keanekaragaman_Genetik_Pada_
Manusia diakses pada 30 September 2019 pukul 23.20 WIB.
https://www.academia.edu/16728989/Laporan_Genetika_Variasi_SIfat_pada_Manusia
diakses pada 30 September 2019 pukul 23.46 WIB.