KELOMPOK 1 ROMBEL 02
Nama Kelompok:
JURUSAN BIOLOGI
2019
PEWARISAN SIFAT YANG DITENTUKAN OLEH ALEL GANDA
Contoh dari peristiwa alel ganda adalah pada golongan darah sistem ABO.
Golongan darah merupakan salah satu substansi genetik dalam tubuh manusia. Orangtua
yang melahirkan anak akan mewarikan salah satu alel golongan darahnya kepada
anaknya. Jika sejumlah gen yang asli mengalami mutasi maka akan membentuk alel baru.
Mutasi yang berlangsung satu kali akan terbentuk alel sebanyak dua alel, namun jika
mutasi terjadi berulang-ulang maka alel yang terbentuk juga akan banyak sehingga
disebut dengan alel ganda (Hulse, 1963; Suryo, 1994 dalam Raditya, 2016).
Sistem golongan darah ABO berasal dari fakta bahwa gen A dan gen B yang
sangat antigenik, anti A dan anti B yang ada dalam serum orang yang sesuai dan antibodi
ini mampu menghasilkan hemolisis intravaskuler dalam kasus transfusi tidak kompatibel.
Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1990 dan faktor Rh
yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan oleh
alel ganda (Sultan et al, 2013).
Lokus ABO mengatur tipe glikolipid pada permukaan eritrosit dengan cara
memberikan spesifikasi jenis enzim yang mengatalisis pembentukan polisakarida di
dalam eritrosit tersebut. Glikolipid yang dihasilkan akan menjadi penentu karakteristik
reaksi antigenik tehadap antibodi yang terdapat di dalam serum darah. Antibodi adalah
zat penangkal terhadap berbagai zat asing (antigen) dan zat-zat yang tidak diinginkan
lainnya yang masukkedalam tubuh. Dalam tubuh seseorang tidak mungkin terjadi reaksi
antara antigen dan antibodi yang dimilikinya sendiri. Karl Landsteener dalam
penelitiannya menemukan adanya dua antibodi ialamiah disalam darah dan dua antigen
pada permukaan eritrosit.Inilah penyebab terjadinya penggumpalan (aglutinasi) sel-sel
darah merah (eritrosit) dari beberapa individu apabila dicampur dengan serum dari
beberapa orang. Antigen dan antibody dalam golongan darah tersebut adalah (Agus dan
Sjafaraenan, 2013).
Selain pada golongan darah sistem ABO, alel ganda juga dapat ditemukan pada
jari tangan yaitu tumbuhnya rambut segmen digitalis kedua jari-jari tangan pada manusia.
Tidak semua jari dapat ditumbuhi rambut, misalnya pada ibu jari. Adapun seri alel ganda
adalah sebagai berikut :
13
Golongan darah A = 33 x 100% = 39,4%
9
Golongan darah B = 33 x 100% = 27,3%
3
Golongan darah AB = 33 x 100% = 9,1 %
8
Golongan darah O = 33 x 100% = 24,2
3
H2 dan H3 = 33 x 100% = 9,1 %
1
H4 = 33 x 100% = 3 %
26
H2 = 33 x 100% = 78,7 %
G. Pembahasan
Alel ganda adalah gen-gen yang terletak pada lokus yang sama (bersesuaian) dan
memiliki pekerjaan yang hampir sama dalam kromosom homolog. Di dalam suatu lokus,
terdapat sepasang atau lebih alel. Bila terdapat lebih dari satu pasang alel dalam suatu
lokus, maka disebut alel tunggal. Bila terdapat lebih dari satu pasang alel dalam satu
lokus, maka disebut alel ganda atau multiple alellisme (Khoiriyah, 2014). Golongan darah
dan rambut pada jari tangan merupakan sifat yang diwariskan berdasarkan alel ganda
yang merupakan adanya interaksi antara gen gen tertentu yang pada akhirnya membentuk
suatu fenotip orang tersebut. Golongan darah sistem ABO diatur oleh seri alel ganda yaitu
alel IA, IB, dan i. Dari ketiga seri alel ganda tersebut akan terbentuk enam kombinasi
genotip yang mungkin dari golongan darah yaitu IAIA, IAi, IBIB, IBi, IAIB, dan ii.
Penelitian dari Oktari dan Silvia (2016) menunjukkan data hasil menunjukkan
pemeriksaan golongan darah menggunakan serum sebagai reagen pada golongan darah A
didapatkan hasil positif 3 yaitu pada darah yang diteteskan serum golongan darah B dan
golongan darah O dimana positif tiga adanya gumpalan yang terpecah dan cairan jernih.
dan darah yang diteteskan serum golongan darah A didapatkan hasil negatif dimana hasil
negatif tidak terjadi gumpalan, cairan homogen. Golongan darah A yang diperiksa dengan
kontrol didapatkan hasil positif 4 yaitu terjadi gumpalan besar, bersatu dan cairan jernih.
Golongan darah B didapatkan hasil positif 2 yaitu pada darah yang ditetesi serum
golongan darah A dan serum golongan darah O didapatkan hasil positif 2 yaitu terjadi
gumpalan lebih banyak dan kasar, cairan agak keruh. Darah yang di tetesi serum golongan
darah B didapatkan hasil negatif yaitu tidak terjadi gumpalan, cairan homogen. Golongan
darah B yang diperiksa dengan kontrol didapatkan hasil positif 4 yaitu terjadi gumpalan
besar, bersatu dan cairan jernih. Golongan darah AB didapatkan hasil positif 2 yaitu pada
darah yang di tetesi serum golongan darah A, serum golongan darah B, dan serum
golongan darah O di dapatkan hasil positif 2 yaitu terjadi gumpalan lebih banyak dan
kasar, cairan agak keruh. Darah yang diperiksa dengan menggunakan kontrol didapatkan
hasil positif 4 yaitu terjadi gumpalan besar, bersatu dan cairan jernih.
Pada pengamatan ke dua, dilakukan pengamatan terhadap rambut pada segmen
digitalis kedua dari jari-jari tangan, diperoleh hasil Persentase fenotip rambut jari
terbanyak pada H5 (ketiadaan rambut pada setiap jari) sebanyak 78,7% (26 orang), Hal
ini menunjukkan ketiadaan gen dominan yang mengendalikan sifat adanya rambut pada
keempat digitalis tersebut. Hal ini terkait dari pewarisan sifat induknya (hereditas).
Fenotip H4 (rambut hanya pada jari manis) sebanyak 3% (1 orang) dikendalikan oleh 1
alel saja sedangkan 3 alel yang lainnya bersifat resesif). Fenotip H3 (rambut pada jari
manis, tengah) sebanyak 9,1% (3 orang), sifat ini dikendalikan oleh 2 alel dominan dan 2
alel resesif. Selanjutnya, fenotip H2 (adanya rambut pada jari manis, tengah, telunjuk)
memiliki persentasi terkecil yakni hanya 9,1% (3 orang), dikendalikan oleh 3 alel
dominan dan 1 alel resesif. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa frekuensi
tidak adanya rambut pada segmen digitalis kedua dari semua jari paling banyak
ditemukan dibandingkan frekuensi pada H1, H2, H3, dan H4. Dengan demikian, seri alel
ganda H5 bersifat dominan dibandingkan tipe seri alel ganda yang lainnya. Hal ini
menunjukkan ketiadaan gen dominan yang mengendalikan sifat adanya rambut pada
keempat digitalis tersebut. Hal ini terkait dari pewarisan sifat induknya (hereditas).
Rambut yang tumbuh pada ruas kedua jari-jari tangan tidak dipengaruhi oleh adanya
faktor lingkungan atau faktor luar.
Berdasarkan hasil persentase, urutan dominansi fenotip rambut jari dalam
populasi kelas
H5 > H3 >H2 >H4 > H1
Dominansi suatu alel dapat mempengaruhi fenotip yang muncul, peristiwa diatas
merupakan peristiwa alel majemuk. Karena sesungguhnya sifat rambut pada digitalis
tengah dikendalikan oleh 4 alel, dibedakan menjadi H5 > H4 >H3 >H2 > H1 didasarkan
pada kedominanan alel yang mengendalikan sifat tersebut. Jika alel dominan maka akan
tampak rambut pada digitalis tengah tersebut, namun jika alel resesif maka sifat adanya
rambut tersebut akan tersembunyi sehingga tidak terlihat sama sekali pada fenotip H5.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Sifat genetik yang ditentukan oleh alel ganda salah satunya adalah sifat golongan
darah dengan sistem ABO dan sifat tumbuhnya rambut pada segmen digitalis
kedua.
2. Distribusi golongan darah sistem ABO pada populasi Biologi Rombel 2 2017 dari
33 mahasiswa yaitu menghasilkan presentase yang memiliki golongan darah
paling banyak adalah golongan darah A yaitu sebesar 39,4%, diikuti dengan
golongan darah B yaitu 27,3%, golongan darah O yaitu 24,2% dan golongan darah
AB yaitu 9,1%.
3. Frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis kedua pada populasi Biologi Rombel
2 2017 yaitu dari 33 mahasiswa didapatkan presentase untuk fenotipe H1 yaitu
sebesar 0%, H2 sebesar 9,1%, H3 sebesar 9,1%, H4 sebesar 3% dan H5 sebesar
78,7%.
I. DAFTAR PUSTAKA
Agus, Rosana dan Sjafaraenan. 2013. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar :
Universitas Hasanuddin.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid
1. Jakarta : Erlangga.
Gandasoebrata R. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat.
4. Alel paling banyak dalam populasi kelas adalah H5 dengan fenotip tidak tumbuh
pada semua jari.
K. Jawaban Pertanyaan
1. Golongan darah A dan O dengan presentase 39,4 %, karena memang orang yang
bergolongan darah O paling banyak ditemukan
2. P ♂ ii x ♀ IAIB
F1 IA i = golongan darah A
IBi = golongan darah B
L. Dokumentasi