Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ALEL GANDA

Ditulis untuk memenuhi tugas laporan praktikum Genetika


Dosen Pengampu : Rizka Apriani Putri, S.Si., M.Sc.

Disusun oleh :
Nama : Sekar Ayu Dhea Pitaloka
NIM : 16308144009
Kelas : Biologi E 2016

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018
I. Tujuan
Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan
menentukan genotipnya sendiri

II. Tinjauan Pustaka

Alel ganda adalah salah suatu keadan saat sebuah gen memiliki lebih dari
satu alela. Peristiwa ini disebut multiple alelisme, sedangkan perangkat dari alel-
alel tersebut disebut deretan alel. Alel ganda terjadi karena gen mengalami
beberapa kali mutasi. Adanya alel ganda individu diploid tidak hanya memiliki
tiga kemungkinan genotip, tetapi kemungkinan genotipnya menjadi lebih dari 3.
Genotip individu tergantung dari seri dominansi dari perangkat alel. Beberapa
sifat yang ditentukan oleh alel ganda antara lain sifat golongan darah sistem ABO
dan tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua dari jari tangan pada manusia,
sifat warna rambut pada kelinci dan sifat warna mata pada lalat Drosophila
melanogaster. (Widianti dan Noor Aini : 2014)
Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-
beda satu sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1 selalu terlihat
seperti salah satu dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel
tersebut menunjukkan dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam
situasi semacam itu, fenotip heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat
dibedakan (Campbell, 2010: 265).
Variasi lain pada hubungan dominansi diantara alel-alel disebut
kodominansi. Dalam variasi ini, kedua alel sama-sama mempengaruhi fenotip
dengan cara terpisah dan dapat dibedakan. Misalnya golongan darah MN manusia
ditentukan oleh alel-alel kodominan untuk dua molekul spesifik yang terletak pada
permukaan sel darah merah, molekul M dan N. satu lokus tunggal, yang bisa
mengandung dua variasi alel, menentukan fenotipe golongan darah ini. Pada orang
yang homozigot untuk alel N (NN) memiliki sel darah merah yang hanya
mengandung molekul N. akan tetapi molekul M maupun N terdapat pada sel-sel
darah merah orang yang heterozigot untuk alel M dan N (MN). Perhatikan bahwa
fenotipe MN bukan pertengahan antara fenotipe M dan N, yang membedakan
kodominansi dan dominansi tak sempurna.fenotipe M maupun N sama-sama
ditunjukkan oleh heterozigot, karena kedua molekul itu ada (Campbell, dkk.,
2010:266-268).
Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alelnya disebut alel
ganda (multiple allele). Sedangkan peristiwa sebuah gen dapat mempunyai lebih
dari satu alel disebut multiple allelomorphy (Henuhili dan Suratsih, 2003: 44).
Tiap kromosom harus mengandung banyak gen. tempat pada kromosom
dimana terdapat suatu gen tertentu disebut lokus. Kedua alel yang mengontrol
suatu sifat tertentu, terletak pada lokus yang sama pada masing-masing kromosom
yang homolog. Untuk memperagakan kebenaran teori kromosom, kita harus
mampu menghubungkan ada atau tidak adanya suatu sifat tertentu dengan ada
atau tidaknya suatu kromosom tertentu di dalam sel-sel organisme itu. Tetapi
menurut teori kromosom, kedua alel yang mengontrol pemunculan suatu sifat
tertentu itu, terletak di lokus yang sama pada dua kromosom yang homolog.
Kromosom yang homolog, secara visual tidak dapat dibedakan satu sama lain.
Dengan demikian dengan mengamati satu anggota dari pasangan itu tidaklah
mungkin untuk menyatakan apakah kromosom tersebut mengandung alel tertentu
atau tidak (Kimball, 1983: 290).
Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua jari disebabkan karena
adanya alel ganda. Alel ganda ini ditimbulkan karena adanya peristiwa mutasi
gen. Dimana gen dapat dapat berubah menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh
proses mutasi. Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua dari jari-jari
tangan pada manusia ditentukan oleh seri alel ganda berikut:

H1 = rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai

H2 = rambut terdapat pada jari kelingking, jari manis dan tengah

H3 = rambut terdapat pada jari manis dan tengah

H4 = rambut hanya terdapat pada jari manis

H5 = tidak tumbuh rambut pada semua jari

Seri dominan dari alel-alel tersebut adalah H1> H2 > H3 > H4 > H5

Menunjukkan bahwa H1 dominan terhadap H2, H3, H4 dan H5. Sedangkan


H2 dominan terhadap H3, H4 dan H5. Kemudian H4 dominan terhadap H5. Sehingga
dengan diketahui kedudukannya, maka dapat disimpulakan bahwa genotip yang
dimiliki oleh orang yang terdapat tumbuhnya rambut pada semua jari kecuali ibu
jari adalah H1H1, H1H2, H1H3, H1H4, H1H5. Bagi orang yang memiliki rambut yang
tumbuh pada jari kelingking, maka memiliki genotip, H2H2, H2H3, H2H4, H2H5.
Orang yang mempunyai rambut hanya terdapat pada jari manis dan jari tengah,
maka memiliki genotip H3H3, H3H4, H3H5 dan bagi orang yang rambut hanya
terdapat pada jari manis saja, maka genotipnya H4H4, H4H5 dan yang terakhir
adalah orang yang tidak mempunyai rambut pada keempat jari, maka genotipnya
adalah H5H5 (Suryo, 1992).

III. Metode
a. Alat dan bahan
Kaca Pembesar (loup ), Jemari Tangan Praktikan, Alat Dokumentasi

b. Cara kerja
Diamati sisi atas ruas kedua jemari tangan dengan menggunakan kaca
pembesar. Kemudian diperhatikan dengan seksama apakah pada segmen
digitalis tengah dari jemari tangan tampak tumbuh rambut atau tidak.
Selanjutnya ditentukan termasuk alel manakah yang telah diteliti. Terakhir
dicatat data kemungkinan alel yang dimiliki oleh teman-teman sekelas.
IV. Hasil dan Pembahasan

a. Hasil data kelas


Alel Ganda Jumlah Anak Persentase
H1 0 0%
H2 4 11,43%
H3 3 8,57%
H4 6 17,14%
H5 22 62,86%
Jumlah 35 100%

b. Pembahasan

Berdasarkan data pengamatan pada rambut di ruas tengah tangan yang


diamati dari 35 sampel, 0 (tidak ada mahasiswa) yang memiliki seri alel ganda H1
yang memiliki ciri rambut terdapat pada semua jari kecuali ibu jari. Kemudian ada
4 (11,43%) orang mahasiswa yang memiliki seri alel ganda H 2, yaitu memiliki ciri
terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari kelingking, jari manis, dan
jari tengah 3 (8,57%) orang mahasiswa lainnya yang memiliki seri alel ganda H 3,
yaitu memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari manis
dan jari tengah. Selanjutnya ada 6 (17,14%) orang mahasiswa lainnya yang
memiliki seri alel ganda H4, yaitu memiliki ciri terdapat rambut pada segmen
digitalis tengah pada jari manis saja. Terakhir terdapat 22 (62,86%) mahasiswa
yang memiliki seri alel ganda H5. Dari data di atas dapat diketahui bahwa frekuensi
tidak adanya rambut pada ruas jari paling banyak ditemui dibandingkan dengan
frekuensi pada H1, H2, H3, dan H4.

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa frekuensi tidak adanya


rambut pada ruas jari (H5) paling banyak ditemui dibandingkan dengan frekuensi
pada H1, H2, H3, H4. Data tersebut dapat menunjukkan bahwa seri alel ganda pada
H5 bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi,
dapat dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut H5>H2>H4>H3> H1.

Data tersebut berarti menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H5 bersifat
dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi, dapat dilihat
urutan dominansinya adalah H5>H4>H3>H2=H1. Berdasarkan data yang telah
dilakukan perhitungannya, didapatkan bahwa pada percobaan kali ini mengenai
rambut yang berada pada ruas tengah jari tangan tidak dipengaruhi oleh adanya
faktor lingkungan atau faktor luar.

Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua jari disebabkan karena


adana alel ganda. Alel ganda ini ditimbulkan karena adanya peristiwa mutasi gen.
Dimana gen dapat dapat berubah menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses
mutasi. Bedasarkan teori, penentuan dominasi pada rambut digitalis kedua jari
tangan adalah sebagai berikut.

H1>H2>H3>H4>H5.

Dimana:

H1= rambut terdapat pada semua jari

H2= rambut terdapat pada jari kelingking

H3= rambut hanya terdapat pada jari manis dan jari tengah

H4= rambut hanya terdapat pada jari manis saja

H5= tidak ada rambut pada keempat jari.

Artinya menunjukkan bahwa H1 dominan terhadap H2, H3, H4 dan


H5. Sedangkan H2 dominan terhadap H3, H4 dan H5. Kemudian H4 dominan
terhadap H5. Sehingga dengan diketahui kedudukannya, maka dapat disimpulakan
bahwa genotip yang dimiliki oleh orang yang terdapat tumbuhnya rambut pada
semua jari kecuali ibu jari adalah H1H1, H1H2, H1H3, H1H4, H1H5.

Bagi orang yang memiliki rambut yang tumbuh pada hari kelingking,
maka memiliki genotip, H2H2, H2H3, H2H4, H2H5. Orang yang mempunyai
rambut hanya terdapat pada jari manis dan jari tengah, maka memiliki genotip
H3H3, H3H4, H3H5 dan bagi orang yang rambut hanya terdapat pada jari manis
saja, maka genotipnya H4H4, H4H5 dan yang terakhir adalah orang yang tidak
mempunyai rambut pada keempat jari, maka genotipnya adalah H5H5.

V. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
fenotip rambut pada segmen digitalis disebabkan karena adanya alel ganda.
Genotip Sekar Ayu Dhea adalah H5H5.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A, dkk. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Henuhili, V. dan Suratsih. 2003. Genetika. Yogyakarta: UNY.

Kimball, J.W., dkk.1983. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Suryo. 1992. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Widianti, Tuti dan Noor Aini. 2014. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang: Jurusan

Biologi Unnes

Anda mungkin juga menyukai