Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM MATA KULIAH GENETIKA

©Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Tadulako


Hal : 1 - 9

INTERAKSI GEN PADA JAGUNG

Nisma1, Moh Aldi2, Iin Rianti S.A Ramlan3

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,


Universitas Tadulako

nismanr09@gmail.com

Abstract: Gene interaction is a deviation from Mendel's law. This practicum aims to see the phenotypic
ratio deviation caused by the interaction between genes using the Chi square method. The chi square
method is a method used to compare experimental data obtained from crosses. Crosses with the expected
results based on theoretical hypotheses. In this experiment, 1 corn cob was used, with 3 phenotype
classes, namely white, light purple and dark purple. And calculate each color in the corn using the chi
square formula. From the two experimental results, two different results were obtained where the
phenotype comparison of 12: 3: 1 was not in accordance with Mendel's law, this indicated an interaction
or deviation in maize, while in the phenotypic comparison of 9: 3: 4 there was no interaction or deviation.
This deviation in corn is in accordance with Mendel's law
Keywords: Chi square, Phenotype, Ratio

Abstrak: Interaksi gen adalah penyimpangan terhadap hukum mendel Praktikum ini bertujuan untuk
melihat adanya penyimpangan ratio fenotip yang di sebabkan oleh adanya interaksi antara gen-gen
dengan menggunakan metode Chi square. Metode chi squre adalah cara yang di pakai untuk
membandingkan data percobaan yang di peroleh dari persilangan. Persilangan dengan hasil yang di
harapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Pada percobaan ini menggunakan 1 tongkol jagung,
dengan 3 kelas fenotipe yaitu putih, ungu muda dan ungu tua. Dan menghitung masing-masing warna
pada jagung menggunakan rumus chi square. Dari kedua hasil percobaan di peroleh dua hasil yang
berbeda di mana pada perbandingan fenotipe 12 : 3 : 1 tidak sesuai dengan hukum mendel hal ini
menunjukkan adanya interaksi atau penyimpangan pada jagung sedangkan pada perbandingan fenotipe
yaitu 9 : 3 : 4 tidak ada interaksi atau penyimpangan pada jagung hal ini sesuai dengan hukum Mendel
Kata kunci : Chi square, Fenotipe , Nisbah

PENDAHULUAN
Nisma, dkk. Interaksi Gen Pada Jagung

Tanaman jagung termasuk kedalam kelompok tanaman berpenyerbukan silang.


Dengan demikian tingkat keragaman jagung menjadi tinggi. Tingginya tingkat heterozigotis
populasi maka komposisi genetik hasil persilangan pun dapat di ketahui dengan
memanfaatkan informasi genetik dari gen-gen pengendali warna bulir untuk memprediksi
komposisi harapan pada generasi hasil persilangannya (Pemandungan, et.al)
Interaksi antar gen (intergenik) akan menyebabkan peristiwa epistasis yaitu penutupan
ekspresi oleh pasangan gen lain. Sebuah atau sepasang gen yang menutupi ekspresi gen lain
yang de kalahkan ekspresinya di namakan gen hipostasis (Suryo 1992)
Metode chi squre adalah cara yang di pakai untuk me,mbandingkan data percobaan
yang di peroleh dari persilangan. Persilangan dengan hasil yang di harapkan berdasarkan
hipotesis secara teoritis. Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang
di harapkan dari dari tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda. Suatu persilangan antara
sesame individu dihibrid (AaBb) menghasilkan keturunan yang terdiri atas empat macam
fenotipe, yaitu A-B-, A-bb, aaaB- dan aabb masing-masing sebanyak 315, 108, 101 dan 32.
Untuk menentukan hasil persilangan ini masih memenuhi nisbah teoritis (9:3:3:1) atau
menyimpang dari nisbah tersebut perlu di lakukan suatu pengujian secara statistika. Uji yang
di gunakan adalah uji X2 (chi square) (Yatim, 1996).
Untuk dapat mengetahui apakah hasil dari suatu persilangan sesuai dengan nisbah
yang telah di tentukan atau yang di harapkan dapat di lakukan dengan menguji hasil yang kita
peroleh. Pengujian yang lazim di gunakan adalah uji chi square (X2) (Crowder, 1998)
Uji X2 (chi square) melibatkan penentuan dan nisbah yang di ramalkan dan
memastikan berapa dekat data tersebut cocok dengan nisbah. Uji X 2 di buat dengan
memastikan probabilitas bahwa penyimpangan nisbah yang di amati dari nisbah yang di
ramalkan di sebabkan oleh kebetulan dan tidak ada faktor lain seperti kondisi percobaan,
pencuplikan yang terbias atau bahkan hipotesis yang salah (Soenartono 1988).

METODE

Praktikum Interaksi gen pada jagung di lakukan di Laboratorium Biologi FKIP Uni-
versitas Tadulako, pada Kamis 09 Desember 2021, Dalam praktikum tersebut alat dan bahan
yang di gunakan yaitu 1 tongkol jagung, Spidol dan alat tulis.
Praktikum ini bertujuan untuk melihat adanya penyimpangan ratio fenotip yang di
sebabkan oleh adanya interaksi antara gen-gen dengan menggunakan metode Chi square.
Pada percobaan ini prosedur yang di lakukan yaitu dengan menggunakan 1 tongkol
jagung, sebuah jagung menunjukkan 3 kelas fenotipe yaitu putih, ungu muda dan ungu tua.
Dan menghitung masing-masing warna pada jagung kemudian memasukkan data kedalam
tabel pengamatan, Menghitung nilai yang di ramalkan, Menghitung nilai deviasi, Melakukan
uji X2 untuk mengetahui hasil pengamatan yang sesuai dengan ratio fenotipe yang di harapkan
dan Mengartikan penyimpangan pada jagung berdasarkan nilai Chi square.

HASIL

2
Nisma, dkk. Interaksi Gen Pada Jagung

Pada praktikum ini di lakukan uji X2 yaitu uji kesesuaian Hukum Mendel dengan dua
kali perhitungan persilangan dihibrid dengan ratio fenotipe yang berbeda yaitu 12 : 3 : 1 dan
9 : 3 : 4 Adapun hasil yang di peroleh sebagai berikut :

1. Perbandingan fenotipe 12 : 3 : 1

Anakan
 Putih : 172
 Ungu muda : 88
 Ungu tua : 32
Chi square : X2 = ⅀ d2/e

Tabel 1 Perbandingan fenotipe 12 : 3 : 1

Fenotipe Putih Ungu tua Ungu muda Total

o 172 88 32 292
e 12/16x292 =2,9 3/16x292=54,75 1/16x292=18,25
d=o-e 172-2,9 = -47 88-54,75 = - 32-18,25 =
33,25 13,75
d2 2,209 1,105 189,26

X2 = d2/e 0,01 0,02 10,35 Xh = 10,38

⅀ Xh = 10,35
db = n - 1
3 – 1 = 2 ⇨ (5,991)
⅀ Xh < ⅀ Xt = 10,35 > 5,991 (Tidak sesuai dengan hukum mendel)

2. Perbandingan fenotipe 9 : 3 : 4

Anakan
 Putih : 172
 Ungu muda : 88
 Ungu tua : 32
Chi square : X2 = ⅀ d2/e

Tabel 2 Perbandingan fenotipe 9 : 3 : 4

3
Nisma, dkk. Interaksi Gen Pada Jagung

Fenotipe Putih Ungu tua Ungu muda Total

o 172 88 32 292
e 9/16x292=164,25 3/16x292=54,75 4/16x292=73
d=o-e 172-164,25 32-73 = -41
88-292 = -33,25
=7,75
d2 60,06 1,105 1,681

X2 = 0,36 0,02 0,02 Xh = 0,4

⅀ Xh = 0,4
db =n-1
3 – 1 = 2 ⇨ (5,991)
⅀ Xh < ⅀ Xt = 0,4 < 5,991 (Sesuai dengan hukum mendel)

PEMBAHASAN

Interaksi gen adalah penyimpangan terhadap hukum mendel yang tidak melibatkan
modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja
sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan dengan menggunakan jagung yang
mempunyai tiga warna berbeda dalam satu tongkol yaitu warna putih, ungu muda dan ungu
tua, di mana jumlah jagung putih lebih banyak di bandingkan jagung warna ungu muda dan
ungu tua. Warna putih berjumlah 172, ungu muda berjumlah 88 dan ungu tua berjumlah 32
dengan rasio yang di harapkan 9/16 dengan menggunakan dua rasio perbandingan fenotipe
yaitu 12 : 3 : 1 putih : ungu muda : ungu tua dan 9 : 3 : 4 putih : ungu tua : ungu muda.
Pada percobaan pertama dengan rasio perbandingan fenotipe yaitu 12 : 3 : 1. Setelah
melakukan uji chi square nilai chi square yang di dapatkan dari interaksi gen tersebut adalah
X2 = 10,35 dan Xt = 5,991 dengan derajat kebebasan 2 dan kesalahan relatif 0,05 dari hasil
tersebut di peroleh Xh > Xt maka di katakan bahwa hasil persilangan yang di uji tidak sesuai
dengan hukum mendel hal ini menunjukkkan adanya penyimpangan rasio fenotip pada jagung
tersebut.
Pada percobaan kedua dengan rasio perbandingan fenotipe yaitu 9 : 3 : 4. Setelah
melakukan uji chi square nilai chi square yang di dapatkan dari interaksi gen tersebut adalah
X2 = 0,4 dan Xt = 5,991 dengan derajat kebebasan 2 dan kesalahan relatif 0,05 dari hasil
tersebut di peroleh Xh < Xt maka di katakan bahwa hasil persilangan yang di uji sesuai den-
gan hukum mendel hal ini menunjukkkan tidak adanya penyimpangan rasio fenotip pada ja-
gung tersebut.

4
Nisma, dkk. Interaksi Gen Pada Jagung

Dari kedua hasil percobaan di peroleh dua hasil yang berbeda di mana pada
perbandingan fenotipe 12 : 3 : 1 tidak sesuai dengan hukum mendel hal ini menunjukkan
adanya interaksi atau penyimpangan pada jagung sedangkan pada perbandingan fenotipe yaitu
9 : 3 : 4 tidak ada interaksi atau penyimpangan pada jagung hal ini sesuai dengan hukum
Mendel II. Hukum Mendel II menyatakan pengelompokan gen secara bebas terjadi pada saat
meiosis berlangsung Setiap gen dapat dipasangkan secara bebas dengan gen yang lain.
Hukum Mendel II hanya berlaku untuk gen yang letaknya berjauhan Hukum Mendel II dapat
diamati pada persilangan dihibrid atau polihibrid Pada  percobaan Mendel II dibuktikan
melalui adanya dominasi tidak penuh sehingga  persilangan ini memiliki Fenotip 1 : 2 : 1

PERSAMAAN

Pada percobaan ini menggunakan persamaan Uji X2 dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

d = deviasi atau penyimpangan (selisih antara nilai hasil pengamatan (percobaan) den-
gan nilai yang diharapkan (teori))

o = observed; nilai hasil pengamatan (percobaan).

e = expected; nilai hasil yang diharapkan (teori).

TABEL DAN GAMBAR

Tabel

Tabel 1 Perbandingan fenotipe 12 : 3 : 1

Fenotipe Putih Ungu tua Ungu muda Total

o 172 88 32 292
e 12/16x292 =2,9 3/16x292=54,75 1/16x292=18,25
d=o-e 172-2,9 = -47 88-54,75 = - 32-18,25 =
33,25 13,75
d2 2,209 1,105 189,26

X2 = d2/e 0,01 0,02 10,35 Xh = 10,38

5
Nisma, dkk. Interaksi Gen Pada Jagung

Tabel 2 Perbandingan fenotipe 9 : 3 : 4

Fenotipe Putih Ungu tua Ungu muda Total

o 172 88 32 292
e 9/16x292=164,25 3/16x292=54,75 4/16x292=73
d=o-e 172-164,25 32-73 = -41
88-292 = -33,25
=7,75
d2 60,06 1,105 1,681

X2 = d2/e 0,36 0,02 0,02 Xh = 0,4

Tabel 3. Nilai kritis dari distrubusi X2 ( Chi-Square)

6
Nisma, dkk. Interaksi Gen Pada Jagung

Gambar

Gambar 1. Perbandingan fenotipe 12 : 3 : 1

Gambar 2. Perbandingan fenotipe 9 : 3 : 4

PENGUTIPAN DAN PERUJUKAN

Tanaman jagung termasuk kedalam kelompok tanaman berpenyerbukan silang.


Dengan demikian tingkat keragaman jagung menjadi tinggi. Tingginya tingkat heterozigotis
populasi maka komposisi genetik hasil persilangan pun dapat di ketahui dengan
memanfaatkan informasi genetik dari gen-gen pengendali warna bulir untuk memprediksi
komposisi harapan pada generasi hasil persilangannya (Pemandungan, et.al)

7
Nisma, dkk. Interaksi Gen Pada Jagung

Interaksi antar gen (intergenik) akan menyebabkan peristiwa epistasis yaitu penutupan
ekspresi oleh pasangan gen lain. Sebuah atau sepasang gen yang menutupi ekspresi gen lain
yang de kalahkan ekspresinya di namakan gen hipostasis (Suryo 1992)
Metode chi squre adalah cara yang di pakai untuk me,mbandingkan data percobaan
yang di peroleh dari persilangan. Persilangan dengan hasil yang di harapkan berdasarkan
hipotesis secara teoritis. Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang
di harapkan dari dari tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda. Suatu persilangan antara
sesame individu dihibrid (AaBb) menghasilkan keturunan yang terdiri atas empat macam
fenotipe, yaitu A-B-, A-bb, aaaB- dan aabb masing-masing sebanyak 315, 108, 101 dan 32.
Untuk menentukan hasil persilangan ini masih memenuhi nisbah teoritis (9:3:3:1) atau
menyimpang dari nisbah tersebut perlu di lakukan suatu pengujian secara statistika. Uji yang
di gunakan adalah uji X2 (chi square) (Yatim, 1996).
Untuk dapat mengetahui apakah hasil dari suatu persilangan sesuai dengan nisbah
yang telah di tentukan atau yang di harapkan dapat di lakukan dengan menguji hasil yang kita
peroleh. Pengujian yang lazim di gunakan adalah uji chi square (X2) (Crowder, 1998)
Uji X2 (chi square) melibatkan penentuan dan nisbah yang di ramalkan dan
memastikan berapa dekat data tersebut cocok dengan nisbah. Uji X 2 di buat dengan
memastikan probabilitas bahwa penyimpangan nisbah yang di amati dari nisbah yang di
ramalkan di sebabkan oleh kebetulan dan tidak ada faktor lain seperti kondisi percobaan,
pencuplikan yang terbias atau bahkan hipotesis yang salah (Soenartono 1988).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat di simpulkan di peroleh dua hasil yang berbeda di
mana pada perbandingan fenotipe 12 : 3 : 1 tidak sesuai dengan hukum mendel hal ini
menunjukkan adanya interaksi atau penyimpangan pada jagung yang menunjukkan tidak se-
mua hasil persilangan yang terjadi sesuai yang diharapkan atau tidak seperti apa yang di
perkirakan oleh Mendel ,di karenakan bahwa hukum Mendel merupakan hukum kemungki-
nan yang sangat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal dari makhluk hidup yang
bersilangan. Sedangkan pada perbandingan fenotipe yaitu 9 : 3 : 4 tidak ada interaksi atau
penyimpangan pada jagung hal ini sesuai dengan hukum Mendel

Saran
Sebaiknya pada saat melakukan percobaan jagung yang digunakan harus terkontrol se-
hingga hasil yang didapatkan sesuai dengan teori penyimpangan Hukum Mendel.

8
Nisma, dkk. Interaksi Gen Pada Jagung

DAFTAR RUJUKAN

Crowder, L. V. 1988. Genetika Tumbuhan Yogyakarta : Gadjah Mada University Press


Defrianti 2014 Laporan Lengkap Genetika Percobaan III Interaksi Gen Pada Jagung Palu :
Universitas Tadulako
Soenartono, Adisoenarto. 1988 Genetika Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga
Suryo, 1998. Genetika. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta
Yatim, Wildan. 2003. Genetika. Bandung : Tarsito

Anda mungkin juga menyukai