Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA ACARA 5

Peranan Gen yang Dipengaruhi Seks

Nama : Wulan Matya Ningrum


NIM : 1701008069
Asisten : Nurul Azizah

LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2020
A. TUJUAN

Pada praktikum kali ini mengenai peranan gen yang dipengaruhi seks, praktikum ini
bertujuan :

1. Untuk mengetahui peranan gen yang dipengaruhi seks


2. Untuk mengetahui hasil dari percobaan yang dilakukan masing – masing
praktikan.
3. Untuk mengetahui genotip dirinya sendiri berdasarkan ukuran jari telunjuk.
4. Untuk mengetahui fenotip dirinya sendiri berdasarkan ukuran jari telunjuk.
5. Untuk mengetahui kemungkinan genotip dari orang tua praktikan.

B. TINJAUAN PUSTAKA

a. Gen
Gen merupakan segmen segmen DNA, bahwa DNA adalah suatu
polimer yang terdiri dari empat jenis monomer yang berbeda yang dinamkan
nukleotida. Penurunan sifat sifat herediter memiliki basisi molekuler yaitu
raplikasi persis DNA, dan menghasilkan salina salinan gen yang dapat
diteruskan dari orang tua ke keturunannya. Pada hewan dan tumbuhan,
pengiriman gen dari generasi ke generasi selanjutnya ini dilakukan oleh
sperma dan ovum (telur yang belum dibuahi). Setelah sperma bersatu (sel
telur tunggal) maka gen dari kedua orang tuanya hadir dalam nucleus dari
telur yang telah dibuahi tersebut. DNA dari suatu sel eukarotik dibagi lagi
menjadi kromosom di dalam nucleus tersebut (Campbell, 2010).
Gen terpengaruh kelamin (Sex influenced genes) ialah gen yang
memperlihatkan perbdaan ekspresi antara individu jantan dan betina akibat
pengaruh hormon kelamin. sebagai contoh gen yang  terpengaruh kelamin
adalah gen autosomal B yang mengatur kebotakan pada manusia. Gen B
dominan pada pria tetapi resesif pada wanita. Sebaliknya gen b dominan pada
wanita tetati resesif pada pria. Akibatnya pria heterozigot akan mengalami
kebotakan, sedang wanita heterozigot akan normal. Untuk dapat mengalami
kebotakan seorang wanita harus mempunyai gen B dalam keadaan homozigot.
Selain mempengaruhi perbedaan ekspresi gen diantara jenis kelamin jug adapt
membatasi ekspresi gen pada salah satu jenis kelamin. gen yang hanya bias
diekspresikan pada salah satu jenis kelamin dinamakan gen yang
terbatasi  kelamin (sex limited genes) (Agus, 2013).
Apabila kita meletakkan tangan kanan atau kiri kita pada suatu alat
dimana terdapat sebuah garis mendatar yang sedemikian rupa sehingga ujung
jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita ketahui apakah jari
telunjuk kita akan lebih panjang atau lebih pendek dari jari manis. Pada
kebanyakan orang,ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis itu, berarati
bahwa  jari telunjuk lebih pendek dari jari manis.jari telunjuk pendek
disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki laki dan resesif pada
orang perempuan (Suryo, 2012). Kecuali gen gen terangkai kromosom
kelamin  dikenal pula gen gen yang dipengaruhi oleh seks dan gen gen yang
dibatasi seks. Maka kita akan mengenal sesuatu sifat yang disebabkan oleh
gen gen yangdipengaruhi seks (sex influenced genes) (Widhiatmoko, 2013).).
b. Gen autosomal yang ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin
Telah diketahui bahwa individu itu memiliki dua macam kromosom,
yaitu autosom dan seks kromosom. Oleh karena individu betina dan jantan
biasanya mempunyai autosom yang sama, maka sifat keturunan yang
ditentukan oleh gen pada autosom diwariskan dari orang tua kepada anak-
anaknya tanpa membedakan seks. Ekspresi dari beberapa gen yang diketahui
terletak di autosom dapat dibatasi atau dipengaruhi oleh seks dari seseorang
yang memilikinya. Ada banyak contoh sifat keturunan yang ditentukan oleh
gen autosomal yang ekspresinya dipengaruhi oleh seks. Sifat itu tampak pada
kedua macam seks, tetapi pada salah satu seks ekspresinya lebih besar
daripada untuk seks lainnya (Suryo, 2012).
Apabila gen itu terletak pada autosom, maka laki-laki dan perempuan
dapat diharapkan akan menerima gen itu dengan frekuensi sama, sehingga
masing-masing seks mempunyai peluang yang sama besar untuk
menunjukkan diwariskannya gen tertentu. Tetapi apabila gen itu terletak pada
kromosom X, maka gen itu akan diwariskan menurut pola bersilang. Artinya
gen yang terletak pada kromosom X itu tidak mungkin diwariskan oleh
seorang ayah langsung kepada anak laki-lakinya (Ordu, 2014).
Selain gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin, juga terdapat gen
yang dibatasi oleh jenis kelamin. Hypertrichosis yaitu tumbuhnya rambut pada
bagian-bagian tertentu di tepi daun telinga. Penyakit ini diwariskan melalui
kromosom seks yang terangkai pada kromosom Y. sifat keturunan yang
timbul karena pengaruh gen terangkai Y ini dinamakan holandrik dan gennya
disebut gen holandrik. Karena sifat ini diwariskan pada kromosom Y, maka
dapat disimpulkan bahwa sifat keturunan ini hanya diwariskan dari seorang
ayah kepada anak laki-laki saja. Jadi, anak-anak dari pasangan suami
hypertrichosis dan wanita normal, akan melahirkan anak-anak wanita normal
dan anak laki-laki yang menderita hypertrichosis. Penyakit hypertrichosis
sering dijumpai pada bangsa India dan Pakistan (Sisunandar, 2011).
c. Sifat menurun panjang jari telunjuk
Apabila kita meletakkan tangan kanan atau kiri kita pada suatu alat
dimana terdapat sebuah garis mendatar yang sedemikian rupa sehingga ujung
jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita ketahui apakah jari
telunjuk kita akan lebih panjang atau lebih pendek dari jari manis. Pada
kebanyakan orang,ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis itu, berarati
bahwa  jari telunjuk lebih pendek dari jari manis.jari telunjuk pendek
disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki laki dan resesif pada orang
perempuan (Suryo, 2012). Kecuali gen gen terangkai kromosom
kelamin  dikenal pula gen gen yang dipengaruhi oleh seks dan gen gen yang
dibatasi seks. Maka kita akan mengenal sesuatu sifat yang disebabkan oleh
gen gen yangdipengaruhi seks (sex influenced genes) (Susanto, 2011).
Suryo menyatakan orang yang memiliki jari telunjuk yang lebih
pendek dari jari manis, sedangkan Stern menyatakan sifat menurun tersebut
lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibanding perempuan. Karakter
panjang jari telunjuk ditentukan oleh sepasang gen, yaitu gen T dan gen t. Gen
T adalah gen yang menentukan jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis,
sedangkan gen t  adalah gen yang menentukan jari telunjuk sama atau lebih
panjang dari jari manis. Laki-laki dan perempuan yang bergenotipe TT akan
memiliki jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis, sedangkan laki-laki
dan perempuan yang bergenotipe tt akan memiliki jari telunjuk lebih panjang
dari jari manis. Perbedaan fenotipe akan terlihat pada orang yang bergenotipe
heterozigot (Tt). Laki-laki yang heterozigot akan mamiliki jari telunjuk ysang
lebih lebih pendek dari jari manis, sedangkan perempuan yang heterozigot
akan memiliki jari telunjuk yang panjang dari jari manis (Agus, 2013).
d. Sifat menurun kepala botak
Kebotakan merupakan salah satu si!at atau karakter genetik yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Kebotakan biasanya baru akan terlihat
pada saat usia 30 tahun dan pada usia sebelum 30 tahun tidak .akan
menampakkan tanda-tanda kebotakan. Perlu diketahui, bahwasanya kebotakan
dapat diturunkan kepada keturunan dari orang yang bersangkutan. Menurut
Suryo (2012), jika 4 merupakan gen yang menentukan kepala botak dan
alelnya b menentukan kepala berambut normal, maka pengaruh jeniskelamin
itu demikian rupa sehingga gen 4 itu dominan pada laki-laki, tetapi
resesip pada perempuan. (Mustami, 2013).
Pada kasus kepala botak, gen yang membawa sifat kepala botak
ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin. Artinya orang yang membawa
gen kepala botak tidak dengan sendirinya menjadi botak – tergantung jenis
kelaminnya. Kepala botak pada perempuan hanya terjadi bila si perempuan
memiliki sepasang gen kepala botak yang didapat dari ayah dan ibunya.
Sedangkan pada laki-laki akan botak cukup dengan satu gen dominan saja.
Genotip adalah sifat dasar pada individu yang tidak tampak dan tidak
berubah-ubah karena faktor lingkungan (misalnya gen kepala botak
genotipnya adalah BB atau Bb). Fenotip adalah sifat keturunan yang dapat
dilihat warna, bentuk dan ukurannya (misalnya seorang laki-laki dengan
genotip Bb & BB memiliki fenotip kepala botak). Alel adalah anggota dari
sepasang gen yang membawa sifat berlawanan. Misalnya alel B (huruf besar)
memiliki pengaruh kepala botak, sedangkan alel b (huruf kecil) membawa
sifat kepala normal. Maka B dan b adalah sepasang alel (Mustami, 2013).
Pada umumnya kepala botak sering ditemui pada laki-laki, namun
sekali-kali dapat dilihat adanya perempuan dengan kepala botak. Penyebabnya
adalah jika gen B menentukan kepala botak dan alelnya resesif b menentukan
kepala berambut normal, maka pengaruh jenis kelamin itu demikian rupa
sehingga gen B itu dominan pada laki-laki, tetapi resesif pada perempuan (bila
heterozigot). Adapun ekspresi gen yang diturunkan yaitu, jika genotip  BB
maka laki-laki maupun perempuan akan mengalami kebotakan, jika genotip
Bb maka hanya laki-laki yang  mengalami kebotakan, sedangkan jika resesif
(bb) maka kedua-duanya normal. Sehingga sifat yang diturunkan oleh gen
botak merupakan salah satu sifat (karakter) menurun yang dipengaruhi oleh
jenis kelamin (Agus, 2013).
Gen kepala botak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Seorang laki-laki
yang memiliki pasangan gen BB dan Bb akan berkepala botak. Namun
seorang perempuan baru akan botak bila memiliki pasangan gen BB. Jadi gen
kepala botak (B) bersifat dominan pada laki-laki, sedangkan pada perempuan
bersifat resesif. Berikut ini hubungan genotipe dan fenotipe mengenai masalah
kebotakan pada laki-laki dan perempuan) :

Genotipe Laki-laki Perempuan


BB Botak Botak
Bb Botak tidak botak
Bb tidak botak tidak botak
Andaikata seorang laki-laki berkepala botak kawin dengan seorang
perempuan yang tidak botak (keduanya homozigotik), maka semua anak laki-
laki akan botak dan semua anak perempuan tidak botak. 
e. Faktor yang berpengaruh terhadap ukuran jari telunjuk manusia
Pada dasarnya, ukuran jari manusia sudah terbentuk sejak individu
dalam kandungan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran jari, salah
satunya adalah hormon seks yaitu testosteron dan estrogen. Salah satu faktor
yang mempengaruhi ukuran jari ini adalah hormon seks prenatal yaitu
testosteron dan estrogen. Hormon ini akan mempengaruhi kerja dua buah gen
yaitu HOXA dan HOXD yang berperan dalam mengendalikan panjang jari
seseorang. Kadar testosteron atau androgen yang rendah, estrogen prenatal
tinggi biasanya akan menyebabkan jari telunjuk yang lebih panjang daripada
jari manis atau sebaliknya kadar testosteron atau androgen yang tinggi dan
estrogen prenatal rendah, menyebabkan jari telunjuk lebih pendek daripada
jari manis (Purwaningsih, 2016).
Suatu penelitian menyebutkan bahwa panjang jari dipengaruhi kadar
testosteron ketika bayi masih dalam kandungan, namun panjang pendeknya
jari telunjuk 70% adalah pengaruh gen. Jadi faktor genetik lebih berpengaruh
dalam menentukan panjang jari daripada faktor hormon. Ukuran jari telunjuk
dan jari manis sudah terbentuk sebelum seseorang dilahirkan dan tidak akan
berubah sepanjang hidupnya. (Widianti, 2014).

C. ALAT
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat tulis yang digunakan
untuk menulis data.

D. BAHAN
Bahan-bahan yang diperlukan untuk percobaan ini adalah tangan praktikan
sebagai bahan uji coba.

E. CARA KERJA
1. Dibuat sebuah garis pada kertas kosong
2. Diletakkan tangan kiri atau kanan anda pada kertas tadi sedemikian rupa
sehingga ujung jari manis tepat menyinggung garis horizontal
3. Perhatikan jari telunjuk, apakah ukurannya lebih panjang dari jari manis atau
lebih pendek
4. Catat hasil yang diperoleh dengan menggambar tangan anda
5. Diberi keterangan jenis kelamin, kemungkinan genotip dan fenotip praktikan
pada buku laporan

F. HASIL DAN PEMBAHASAN


G. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan, antara lain :
1. Ekspresi dari beberapa gen yang diketahui di autosom dapat dibatasi atau
dipengaruhi oleh seks yakni sifat tampak pada kedua jenis kelamin, tetapi
pada salah satu jenis kelamin ekspresinya lebih besar daripada jenis kelamin
lainnya.
2. Dari hasil pengamatan pada panjang pendeknya jari telunjuk dengan
membandingkan dengan jari manis. Pada praktikan diperoleh jari telunjuk
lebih pendek daripada jari manis
3. Pada percobaan diperoleh genotip pada praktikan Wulan yaitu TT.
4. Pada pengukuran dipreoleh jari telunjuk praktikan lebih pendek dari jari
manis.
5. Kemungkinan vgenotip dari orang tua praktikan Wulan adalah untuk ayah
kemungkinan TT atau Tt dan untuk ibu adalah TT.
H. DAFTAR PUSTAKA

Agus, Rosana dan Sjafaraenan. 2013. Penuntun Praktikum Genetika. Jurusan


Biologi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A.
Wasserman, Peter V. Minorsky, dan Robert B. Jackson. 2010. Biologi. Jilid 1. Edisi
Kedelapan. Jakarta : Erlangga.
Mustami, M.K. 2013. Genetika. Makasar : Universitas Islam Negeri
Alauddin.
Ordu, K.S., Didia B.C., dan Egbunefu N. 2014. Inheritance Pattern of Earlobe
Attachment amongst Nigerian. Greener Journal of Human Physiology and Anatomy.
Vol 2 No. 1.
Purwaningsih, Endang. 2016. Insidensi Panjang Jari Telunjuk Terhadap Jari
Manis (Rasio 2D:4D) Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Angkatan 2013-2014. Jurnal Kedokteran Yarsi 24 (1) : 001-008
Sisunandar. 2011. Penuntun Praktikum Genetika. Purwokerto : Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Suryo. 2012. Genetika untuk Strata 1. Yogyakarta : UGM Press.
Susanto, Hery Agus. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graham Ilmu.
Widhiatmoko, Bambang dan Edy Suyanto. 2013. Legalitas Perubahan Jenis
Kelamin Pada Penderita Abigous Genetalia di Indonesia. Jurnal Kedokteran Forensik
Indonesia. Vol 15 No. 1.
I. MENJAWAB PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai