Anda di halaman 1dari 17

Asisten: Jumawita, S.

Si

Laporan Individu Genetika


“Peranan Gen Yang Dipengaruhi Seks”

Disusun Oleh:

Nama : Windri Ratna Sari


NIM : 2184205027
Kelompok : 3 (Tiga)
Anggota : Resty 2184205039
Nindy 2184205042
Mahdalena 2184205031
Nuriman 2184205027

LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN VOKASI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin adalah gen autosomal


yangmembedakan antara laki-laki dan perempuan karena dipengaruhi factor
lingkungan internal yakni perbedaan kadar hormon kelamin antara laki-laki
dan perumpuan. Sifatyang ditunkan oleh gen dikenal sebagai sifat (karakter)
menurun yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Salah satu contoh sifat menurun
pada manusia yang dipengaruhi olehjenis kelamin adalah panjang jari telunjuk
(Agus dan Sjafaraenan, 2013).

Apakah sebenarnya yang diberikan pada anak-anak itu sehingga


merekapunmempunyai beberapa sifat seperti orang tuanya, Yang diwariskam
adalah berupa gen, gen lah yang bertanggung jawab atas turunnnya sifat-sifat
tersebut. Gen-gen yang berhubungan langsung dengan kromosom ini bisa
diturunkan melalui gen autosom maupun gen gonosom (Nio,1990).

Jenis kelamin (seks) kita merupakan salah satu karakter fenotip kita yang
lebihnyata. Meskipun perbedaan antomis dan fisiologis antara pria dan wanita
banyak, dasar kromosom seksnya sedikit lebih sederhana. Pada manusia dan
manusia lain, seperti pada lalat buah, ada dua varietas kromosom seks,
dilambangkan dengan X dan Y. Seseorang yang mewarisi dua kromosom X,
satu dari masing-masing orang tuanya, biasanya berkembang menjadi
perempuan. Seorang pria biasanya berkembang darisebuah zigot yang
mengandung satu kromosom X dan satu kromosom Y. Ketika meiosisterjadi di
dalam testis, kromosom X dan Y berperilaku sama seperti kromosom homolog,
meskipun kromosom-kromosom tersebut hanya homolog sebagian dan
hanya mengalami sedikit pindah silang satu dengan yang lainnya (Campbell,
dkk., 1999).
Rasio panjang jari telunjuk terhadap jari manis pada seseorang
merupakan suatu karakter atau sifat yang diwariskan melalui gen yang
ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin (sex influence gene). Panjang jari
kedua atau telunjuk (2D) dan jari keempat atau jari manis (4D) telah menjadi
perhatian beberapa ahli karena terkait perbedaan jenis kelamin. Rasio 2D
terhadap 4D untuk sebagian besar laki-laki ternyata lebih kecil dari pada
perempuan (Honekopp and Watson, 2010; Kornhuber et al., 2011).

Apabila kita meletakkan tangan kanan atau kiri kita pada suatu alat
dimana terdapat sebuah garis mendatar yang sedemikian rupa sehingga ujung
jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita ketahui apakah jari
telunjuk kita akan lebih panjang atau lebih pendek dari jari manis. Pada
kebanyakan orang, ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis itu, berarati
bahwa jari telunjuk lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk pendek
disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki-laki dan resesif pada orang
perempuan (Suryo, 2004).

Gambar 1. Perbedaan panjang jari telunjuk dan jari manis

Kecuali gen gen terangkai kromosom kelamin dikenal pula gen-gen yang
dipengaruhi oleh seks dan gen gen yang dibatasi seks. Maka kita akan
mengenal sesuatu sifat yang disebabkan oleh gen gen yang dipengaruhi seks
(sex influenced genes) (Hartati, 2006).

Semua jenis keturunan atau kejadian yang diterangkan di muka


ditentukan oleh gen yang terdapat pada autosom. Selain gen-gen dikenal pula
gen-gen yang demikian ini disebut gen-gen terangkai kelamin. Peristiwa
dinamakan rangkai kelamin atau dalam inggrisnya disebut Sex Lingkange.
Biasanya gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki
atau jantan maupun perempuan atau betina. Baru dalam keadaan homozigot
resesif pengaruh dominan itu tidak akan menampakkan diri dalam fenotif.
Apabila kita meletakkan tangan kanan atau kanan kiri pada suatu alas yang
terdapat suatu garis mendatar sedemikian rupa sehingga ujung jari manis
menyentuh garis tersebut, maka kita dapat ketahui apakah jari telunjuk kita
akan lebih panjang atau apakah lebih pendek dari jari manis. Pada kebanyakan
orang jari telunjuk tidak akan mencapai garis tersebut yang mengidentifikasi
bahwa suatu individu-individu mungkin mempunyai kandungan gen absolute
yang sama ketidakaktifan kromosom menciptakan sub populasi dengan
membedakan kandungan gen aktif (Suryo, 2008).

Dimorfisme seksual ini sudah terlihat sejak individu masih usia janin,
salah satu faktor yang mempengaruhi ukuran jari ini adalah hormon seks
prenatal yaitu testosteron dan estrogen. Hormon ini akan mempengaruhi kerja
dua buah gen yaitu HOXA dan HOXD yang berperan dalam mengendalikan
panjang jari seseorang. Kadar testosteron atau androgen yang rendah, estrogen
prenatal tinggi biasanya akan menyebabkan jari telunjuk yang lebih panjang
dari pada jari manis atau sebaliknya kadar testosteron atau androgen yang
tinggi dan estrogen prenatal rendah, menyebabkan jari telunjuk lebih pendek
dari pada jari manis (Putz et al., 2004).

Sensitivitas terhadap reseptor androgen juga berkorelasi dengan rasio


2D:4D dan reseptor androgen yang berkorelasi dengan rasio 2D:4D atau
panjang jari telunjuk, dikode oleh kelipatan trinukleotida (CAG)n. Laki-laki
yang lebih sensitif terhadap reseptor androgen memiliki sifat lebih maskulin
dan berkorelasi positif dengan rasio 2D:4D dan (CAG)n (Manning et al., 2003).

Selain itu falang dan metakarpal ke kedua juga ikut berkontribusi pada
variasi rasio 2D:4D. Metakarpal dua juga membedakan rasio 2D:4D laki-laki
dan perempuan. Rasio laki-laki lebih kecil dari pada perempuan, sehingga
kebanyakan laki-laki memiliki panjang jari telunjuk lebih pendek daripada jari
manis (Robertson et al., 2008).

Maka dari rumusan diatas, panjang jari telunjuk dibandingkan jari manis
pada seseorang merupakan suatu karakter yang diwariskan melalui gen yang
ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin (sex influence gene). Panjang jari
telunjuk (2D) dan jari manis (4D) telah menjadi perhatian beberapa ahli karena
terkait perbedaan jenis kelamin. Rasio 2D terhadap 4D untuk sebagian besar
laki-laki ternyata lebih kecil daripada perempuan. Tujuan praktikum adalah
mengetahui insidensi rasio panjang telunjuk dibandingkan jari manis pada
mahasiswa Fakultas Pendidikan dan Vokasi, Program Studi Pendidikan
Biologi, Universitas Lancang Kuning.

1.2 Tujuan Praktikum


Menetapkan genotipe diri sendiri berdasarkan ukuran jari telunjuk.

1.3 Manfaat Praktikum


Mampu mengetahui dan menetapkan genotipe masing-masing.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Telah diketahui bahwa individu itu memiliki dua macam kromosom, yaitu
autosom dan seks kromosom. Oleh karena individu betina dan jantan biasanya
mempunyai autosom yang sama, maka sifat keturunan yang ditentukan oleh gen
pada autosom diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya tanpa membedakan
seks (Suryo, 2005).

Beberapa sifat yang diwariskan yang ditentukan oleh gen autosomal


ekspresinya ada yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat tersebut dapat terlihat
pada kedua jenis kelamin tetapi pada salah satu jenis kelamin ekspresinya lebih
sering dibandingkan jenis kelamin lainnya. Kepala botak, panjang pendeknya jari
telunjuk merupakan contoh dari kasus ini. Jari telunjuk yang lebih pendek bersifat
dominan pada laki-laki dan bersifat resesif pada perempuan. Suatu penelitian
menyebutkan bahwa panjang jari dipengaruhi kadar testosteron ketika bayi masih
dalam kandungan, namun panjang pendeknya jari telunjuk 70% adalah pengaruh
gen. Jadi faktor genetik lebih berpengaruh dalam menentukan panjang jari daripada
faktor homon. Ukuran jari telunjuk dan jari manis sudah terbentuk sebelum
seseorang dilahirkan dan tidak akan berubah sepanjang hidupnya. (Widianti, 2014).

Walaupun banyak perbedaan anatomis dan fisiologis antara perempuan dan


laki-laki, dasar kromosomal penentuan jenis kelamin cukup sederhana. Pada
manusia dan mamalia lain, ada dua macam kromosom seks, disimbolkan X dan Y.
Kromosom Y jauh lebih kecil dari pada kromosom X. Seseorang yang mewarisi dua
kromosom X, satu dari masing-masing orang tua, biasanya berkembang menjadi
perempuan. Laki-laki berkembang dari zigot yang mengandung kromosom X dan
satu kromosom Y. (Campbell, dkk., 2008).

Selain gen-gen yang terdapat pada kromosom kelamin dikenal pula gen-gen
yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat akan tampak dikedua jenis kelamin,
tetapi salah satu jenis kelamin menampakkan ekspresi yang lebih besar
dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya. Keadaan yang demikian disebut
dengan sex influence genes atau biasa disebut dengan gen yang dipengaruhi jenis
kelamin. Ekspresi dari beberapa gen yang diketahui terletak di autosom dapat
dibatasi atau dipengaruhi oleh seks dari seseorang yang memilikinya. Ada banyak
contoh sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosomal yang ekspresinya
dipengaruhi oleh seks. Sifat itu tampak pada kedua macam seks, tetapi pada salah
satu seks ekspresinya lebih besar daripada untuk seks lainnya. (Suryo, 2005).

Gen terpengaruh kelamin (Sex influenced genes) ialah gen yang


memperlihatkan perbedaan ekspresi antara individu jantan dan betina akibat
pengaruh hormon kelamin. Sebagai contoh gen yang terpengaruh kelamin adalah
gen autosomal B yang mengatur kebotakan pada manusia. Gen B dominan pada
pria tetapi resesif pada wanita. Sebaliknya gen b dominan pada wanita tetati resesif
pada pria. Akibatnya pria heterozigot akan mengalami kebotakan, sedang wanita
heterozigot akan normal. Untuk dapat mengalami kebotakan seorang wanita harus
mempunyai gen B dalam keadaan homozigot. Selain mempengaruhi perbedaan
ekspresi gen diantara jenis kelamin jug adapt membatasi ekspresi gen pada salah
satu jenis kelamin. gen yang hanya bias diekspresikan pada salah satu jenis kelamin
dinamakan gen yang terbatasi kelamin (sex limited genes) (Susanto, 2011).

Gen merupakan segmen DNA, bahwa DNA adalah suatu polomer yang terdiri
dari empat monomer yang berbeda yang dinamakan nukleotida. Penurunan sifat-
sifat herediter memiliki basis molekuler yaitu replekasi persis DNA, dan
menghasilkan salinan-salinan gen yang dapat diteruskan dari orang tua ke
keturunananya. (Campbell, 2008).

Apabila kita meletakkan tangan kanan atau kiri pada suatu alat dimana
terdapat sebuah garis mendatar yang sedemikian rupa sehingga ujung jari manis
menyentuh garis tersebut, maka dapat kita katahui apakah jari telunjuk kita akan
lebih panjang atau lebih pendek dari jari manis. Pada kebanyakan orang, jari
telunjuk tida akan mencapai garis itu, berarti bahwa jari telunjuk lebih pendek dari
jari manis. Jari telunjuk lebih pendek disebabkan oleh gen yang dominan pada laki-
laki dan resesif pada perempuan. (Suryo, 2005). Kecuali gen yang terangkai
kromosom kelamin dikenal pula gen-gen yang dipengaruhi oleh seks dan gen-gen
yang dibatasi seks. Maka kita akan mengenal sesuatu sifat yang disebabkan oleh
gen gen yang dipengaruhi seks (seks influrnced genes). (Hartati, 2006).
Panjang jari telunjuk dibandingkan dengan jari manis merupakan gen yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Cara penurunan gen ini sama dengan cara
penurunan gen kepala botak. Jika kita meletakkan tangan diatas kertas yang telah
diberi garis, sehingga ujung jari manis kita menyentuh garis tersebut, maka akan
diketahui apakah jari telunjuk kita lebih pendek atau lebih panjang dari jari manis.
Biasanya gen dominan tersebut memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-
laki maupun perempuan. Akan tetapi, dalam keadaan homozigotik resesif,
pengaruh dominan itu tidak akan menampakkan diri dalam fenotip. Jaritelunjuk
pendek disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki-laki (genotip TT
atauTt), dan telunjuk panjang itu gen resesifnya (genotipnya tt), tetapi pada
perempuan telunjuk pendek itu genotipnya hanya TT sedangkan telunjuk panjang
genotipnya Tt atau tt. Ekspresi gen tersebut adalah sebagai berikut:

Fenotipe
Genotipe
Laki-laki Perempuan
TT Telunjuk pendek Telunjuk pendek
Tt Telunjuk pendek Telunjuk panjang
tt Telunjuk panjang Telunjuk panjang

Para peneliti mengukur panjang jari para wanita dengan menggunakan sinar
X. Pengukuran ini bertujuan untuk membandingkan mana diantara jari manis dan
jari telunjuk yang lebih panjang. Setelah pengukuran selesai, mereka diberi
pertanyaan seputar olahraga. Hasilnya, wanita dengan ukuran jari manis lebih
panjang dari jari telunjuknya lebih berprestasi dalam bidang olahraga. Studi
sebelumnya menemukan perubahan jari adalah karena perubahan hormon
testosteron ketika dalam kandungan. Tetapi kami juga menemukan panjang jari
70% sudah diwariskan gen. Pengaruh hormon semasa kandungan sangat kecil
sekali. Penelitian ini dipercaya bahwa faktor genetik lebih berpengaruh dalam
menentukan panjang jari ketimbang fakor perubahan hormon. Rasio panjangnya
kedua jari ini tak bakal banyak berubah setelah kelahiran. Sejauh ini tak ditemukan
ras khusus yang umumnya memiliki jari manis lebih panjang ketimbang jari
telunjuk (Anonim, 2009).
Andai kata seorang laki-laki bertelunjuk panjang kawin dengan seorang
perempuan bertelunjuk pendek (keduanya homozigotik), maka semua anaknya
laki-laki bertelunjuk panjang, sedangkan semua anak perempuannya bertelunjuk
pendek. Semua sifat keturunan atau kejadian yang diterangkan di muka ditentukan
oleh gen-gen yang terdapat pada autososm. Selain gen-gen itu dikenal pula gen-gen
yang terdapat pada kromosom kelamin. Gen-gen yang demikian ini disebut gen-
gen terangkai kelamin atau dalam bahasa inggrisnya: “sex linkage”. Biasanya gen
dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki laki /jantan maupun
perempuan/betiana. Baru dalam keadaan homozigotik reseif, pengaruh dominan ini
tidak akan menampakkan diri dalam fenotip (Suryo, 2004).

Menurut ilmuwan, pertumbuhan jari jari tangan manusia berbeda-beda


tergantung kadar hormon testosteron dan estrogen di dalam rahim saat bayi
dikandung ibunya. Kadar testosteron yang tinggi diyakini mendukung
perkembangan bagian otak yang berhubungan dengan kemampuan matematika dan
pandang ruang. Hormone itu pula yang menyebabkan jari manis tumbuh lebih
panjang. Estrogen juga mendorong efek yang sama pada bagian otak namun yang
berhubungan dengan kemampuan verbal. Namun, hormone ini juga mendukung
pertumbuhan jari telunjuk sehingga lebih panjang dari pada jari manis (Anonim,
2008).

Biasanya pengaruh dari gen dominan tampak baik pada laki-laki maupun
perempuan. Tetapi adakalanya ekspresi dari gen itu tidak sama kuatnya untuk kedua
macam seks. Ada sifat-sifat yang terutama terdapat pada laki-laki dan tidak pada
perempuan, seperi kebotakan yang sepintas menyerupai pautan Y dalam pola
pemindahannya. Akan tetapi, sifat-sifat ini sebenarnya ditentukan oleh gen-gen
autosomal, tetapi ekspresinya dipengaruhi oleh hormon-hormon seks (Pai,1992:
60).

Gen dominan biasanya memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki/


jantan maupun perempuan/betina. Baru dalam keadaan homozigotik resesif,
pengaruh dominan itu tidak akan menempatkan diri dalam fenotip. Disisni adapun
gen-gen yang dominansinya bergantung dari jenis kelamin individu. Salah satunya
adalah panjang jari telunjuk. Apabila kita meletakkan tangan kanan atau kiri kita
pada suatu alas dimana terdapat seuah garis mendatar demikian rupa sehingga ujung
jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita ketahui, apakah jari telunjuk
kita akan lebih panjang atu lebih pendek dari pada jari manis (Anonim, 2008).

Gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin adalah gen autosomal yang
membedakan antara laki-laki dan perempuan karena dipengaruhi factor lingkungan
internal yakni perbedaan kadar hommon kelamin antara laki-laki dan perumpuan.
Sifat yang ditunkan oleh gen dikenal sebagai sifat (karakter) menurun yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Salah satu contoh sifat menurun pada manusia yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin adalah panjang jari telunjuk (Agus dan Sjafaraenan,
2013).
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum


Praktikum Genetika dengan judul “Peranan Gen Yang Dipengaruhi Seks”
dilakukan pada hari Senin, 22 Mei 2023, praktikum dilakukan pada pukul
14.30-16.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Biologi, Fakultas Pendidikan
dan Vokasi, Universitas Lancang Kuning.

3.2 Alat Dan Bahan

a) Jari telunjuk, jari tengah dan jari manis sendiri.

b) Penggaris, kertas dan pensil.

3.3 Cara Kerja


✓ Dibuat garis horizontal yang jelas pada kertas kosong.
✓ Diletakkan tangan kiri atau kanan sendiri pada garis horizontal yang telah
dibuat tadi, sehingga ujung jari telunjuk tepat menyinggung garis
horizontal tersebut.
✓ Dibubuhkan tanda dimana letak ujung jari telunjuk diri sendiri dengan
menggunakan pensil.
✓ Dicocokkan menggunakan table yang telah ditentukan termasuk ke
genotip dan fenotip yang manakah jari telunjuk diri sendiri. Tablenya
adalah sebagai berikut:
Fenotipe
Genotipe
Laki-laki Perempuan
TT Telunjuk pendek Telunjuk pendek
Tt Telunjuk pendek Telunjuk panjang
tt Telunjuk panjang Telunjuk panjang
✓ Dipasangkan dengan gen T dan t, tentukan bagaimana kemungkinan
genotipe diri sendiri.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Gambar 4.1 hasil pengukuran antara jari telunjuk dengan jari manis:

Jari telunjuk lebih panjang dari


jari manis. Dengan genotipe Tt.

4.2 Pembahasan
Beberapa sifat yang diwariskan yang ditentukan oleh gen autosomal
ekspresinya ada yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat tersebut dapat
terlihat pada kedua jenis kelamin tetapi pada salah satu jenis kelamin
ekspresinya lebih sering dibandingkan jenis kelamin lainnya. (Widianti dkk.
2019).

Salah satu sifat yang termasuk dalam golongan tersebut adalah panjang
pendeknya jari telunjuk dibanding dengan jari manis. Gen-gen yang mengatur
berbagi sifat yang dipengaruhi seks, dapat terletak pada autosom mana saja
atau pada bagian homolog dari kromosom seks Eksprest dominasi atau resesif
oleh alel dan lokus-lokus yang dipengaruhi perbedaan lingkungan internal yang
disebabkan oleh hormone seks.

Pada dasarnya, ukuran jari manusia sudah terbentuk sejak individu dalam
kandungan (Purwaningsih, 2016). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
ukuran jari, salah satunya adalah hormon seks yaitu testosteron dan estrogen
(Putz et al., 2004: Thomson. 2013).
Cara penurunan gen panjang jari telunjuk ini sama dengan penurunan gen
kepala botak:
Fenotipe
Genotipe
Laki-laki Perempuan
TT Telunjuk pendek Telunjuk pendek
Tt Telunjuk pendek Telunjuk panjang
tt Telunjuk panjang Telunjuk panjang

Gen yang dipengaruhi gen autosomal tetapi dipengaruhi oleh jenis


kelamin, sehingga membedakan antara laki-laki dan perempuan maka terdapat
factor lain dalam munculnya fenotip. Factor lain yang dimaksudkan adalah
factor lingkungan internal yaitu perbedaan konsentrasi hormone yang terdapat
pada tubuh laki-laki dan wanita tersebut.

Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa jari telunjuk lebih panjang


dibanding jari manis, yakni dengan genotipe Tt. Berikut adalah hasil
persilangan antara genotipe diri sendiri dengan genotipe Tt.

G : Tt >< Tt
F1 : TT, Tt, Tt, tt

TT (1) : Telunjuk pendek Telunjuk pendek : telunjuk panjang


Tt (2) : Telunjuk panjang 1:3
tt (1) : Telunjuk panjang Presentas: 25% : 75%
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan dari paraktikum Peranan Gen Yang Dipengaruhi Seks, yaitu
sebagai berikut:
a) Panjang jari telunjuk dibandingkan dengan jari manis merupakan gen
yang dipengaruhi oleh jenis kelamin.
b) Pada dasarnya, ukuran jari manusia sudah terbentuk sejak individu dalam
kandungan (Purwaningsih, 2016).
c) Faktor yang mempengaruhi ukuran jari, salah satunya adalah hormon seks
yaitu testosteron dan estrogen.
d) Untuk penentuan genotipe yang telah dilakukan hasil genotipenya adalah
Tt (pada perempuan) yaitu jari telunjuk lebih panjang dibandingkan jari
manis.
e) Hasil yang didapat yaitu Tt disilangkan dengan Tt hasil F1 nya adalah TT,
Tt, Tt, tt. TT (Telunjuk pendek), Tt, Tt, tt (telunjuk panjang). Dengan
presentase 1 : 3 yaitu 25% : 75%.

5.1 Saran

Adapun saran dalam praktikum maupun laporan ini adalah diharapkan


semua praktikan dalam praktikum Peranan Gen Yang Dipengaruhi Seks ini
antara lain:

a) Praktikan menjadi lebih paham terkait praktikum ini melalui arahan asisten
dosen sehingga pada saat praktikum tidak terjadi kesalahan.

b) Diharapkan agar praktikan selalu mematuhi tata tertib laboratorium selalu


menggunakan perlengkapan dan bekerja secara steril karena kita bekerja
di dalam laboratorium bercampur dengan bahan kimia dan juga
mikroorganisme yang tak tampak.

c) Berharap sekali kepada rekan praktikum untuk memahami apa yang telah
kita lakukan di dalam praktikum agar memudahkan kita juga nantinya.
d) Dan juga laporan yang saya buat ini mungkin masih banyak kesalahan
maupun kekeliruan dalam penulisan, saya mohon bantuannya untuk kritik
dan sarannya.
Daftar Pustaka

Agus, Rosana dan Sjafaraenan. (2013). Penuntun Praktikum Genetika. Makassar:


Jurusan Biologi. Universitas Hasanuddin.

Anonim. (2009). Cari Tahu Rahasia Jarimu. http://digilib.brawijaya.ac.id. Diakses


pada tanggal 27 Mei 2023, pukul 14.25 WIB.

Campbell NA, dkk. (2008). Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Campbell, NA, Reece, Jane, B., dan Mitchell, Lawrence, G., (1999). Biologi jilid
1. Jakarta: Erlangga.

Hartati. (2006). Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: Jurusan biologi FMIPA


UNM.

Honekopp J, Watson S (2010). Meta-analysis Of Digit Ratio 2D:4D Shows Greater


Sex Difference in The Right Hand. Am J Hum Biol 22: 619-630.

Muller DC, Giles G, Basset J et al. (2011). Second to Fourth digit ratio (2D:4D)
And Concentration of Circulating Sex Hormones in Adulthood. Reprod
Biol Endocr 9: 57-67.

Nio, Tjan kwiauw. (1990). Genetika Dasar. Bandung: Institut Teknologi Bandung
Press.

Pai, Anna C. (1992). Dasar-Dasar Genetika: Edisi Kedua. Jakarta: PT Gelora


Aksara Pratama.

Purwaningsih, MS. PA. 2016. Insidensi panjang jari telunjuk terhadap jari manis
(rasio 2D:4D) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Jurnal YARSI Vol 24, No 1.

Putz DA, Gaulin SJC, Sporter RJ, Mc Burney DH. (2004). Sex Hormons and Finger
Length. What Does 2D:4D Indicate? Evol and Hum Behav 25: 182-199.

Robertson J, Zhang W, Liu JJ, Muir KR, Maciewcs RA, Doherty M. (2008).
Radographic Assessment of The Index to Ring Finger Ratio (2D:4D In
Adults. J Anat 217: 42-48.

Suryo, (2008). Genetika.Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.


Suryo. (2004). Genetika. Yogyakarta: UGM.

Suryo. (2005). Genetika manusia. Yogyakarta: Gadjahmada Press.

Thomson JW 2013. Finger length linked to female athletic ability. Dari: http
://clearinghouse. missioriweatern, edu/manuscripts/839.php. Diakses
pada tanggal 27 Mei 2023, pukul 15.54 WIB.

Widianti, Tuti dan Noor Aini. (2014). Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang:
FMIPA UNNES.

Anda mungkin juga menyukai