DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perilaku Harian Kakatua
Putih Besar Jambul Kuning (Cacatua galerita) di Mega Bird Orchid Farm Bogor
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Kakatua putih besar jambul kuning (Cacatua galerita) merupakan salah satu
burung yang keberadaannya di alam semakin menurun. Berdasarkan PP No.7
Tahun 1999 tentang Pengawetan Spesies Tumbuhan dan Satwa, burung ini
termasuk burung yang dilindungi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mendeskripsikan pola perilaku harian kakatua putih besar
jambul kuning di dalam kandang penangkaran di MBOF. Pengamatan dilakukan
terhadap dua pasang burung dengan metode ad libitum sampling dan focal animal
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku yang teramati yaitu ingesti,
lokomosi, istirahat, membersihkan tubuh, seksual dan bersuara. Hasil pengukuran
suhu kandang kakatua putih besar jambul kuning di MBOF yaitu berkisar 23.1-
32.8 oC dengan kelembapan 53.8-86.0%. Perilaku yang paling banyak dilakukan
kakatua putih besar jambul kuning di MBOF adalah perilaku istirahat dengan
frekuensi pada jantan 35% dan betina 42%. Perilaku yang paling sedikit dilakukan
oleh kedua pasangan kakatua putih besar jambul kuning adalah bersuara dengan
frekuensi jantan 1% dan betina 2%.
ABSTRACT
EBIS BISRI ABDILLAH. Daily Behavior of the Yellow Crested Cockatoo in the
Breeding Cage at Mega Bird Orchid Farm Bogor. Supervised by RR DYAH
PERWITASARI and YENI ARYATI MULYANI.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Biologi
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan pada April hingga Mei 2015 ini adalah Perilaku
Harian Kakatua Putih Besar Jambul Kuning di dalam Kandang Penangkaran di
Mega Bird Orchid Farm Bogor.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Dr Ir RR Dyah Perwitasari, M.Sc dan
Dr Ir Yeni Aryati Mulyani, M.Sc selaku pembimbing. Terimakasih juga penulis
ucapkan kepada Dr Triadiati M.si selaku penguji skripsi. Terimakasih juga penulis
ucapkan kepada Drs Megananda Daryono MBA dan Supriyanto Akdiatmodjo
selaku pengelola MBOF atas ijin yang diberikan untuk melakukan penelitian di
MBOF. Terimakasih juga dihaturkan kepada Mas Gareng dan rekan-rekan MBOF
(Imam, Jainun, Hari, dan Huda) atas bantuan selama di lapangan. Ucapan
terimakasih juga disampaikan pada Bapak, Ibu, Ega dan Egi, serta sahabat
seperjuangan Biologi-48 yang telah memberikan semangat dan dorongan yang
diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
DAFTAR GAMBAR vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
METODE 2
Waktu dan Tempat Penelitian 2
Obyek dan Alat 2
Metode Pengumpulan Data 3
HASIL DAN PEMBAHASAN 4
Kondisi Kandang dan Iklim Mikro 4
Perilaku Harian 5
SIMPULAN DAN SARAN 12
Simpulan 12
Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
1 Burung kakatua putih besar jambul kuning 2
2 Kandang kakatua putih besar jambul kuning 4
3 Kondisi suhu dan kelembapan udara kandang kakatua putih besar jambul
kuning di MBOF 5
4 Frekuensi perilaku harian kakatua putih besar jambul kuning (a) jantan
dan (b) betina 6
5 Frekuensi perilaku harian kakatua putih besar jambul kuning jantan (a)
pagi hari dan (b) sore hari 6
6 Frekuensi perilaku harian kakatua putih besar jambul kuning betina (a)
pagi hari dan (b) sore hari 6
7 Pola perilaku ingesti kakatua putih besar jambul kuning berdasarkan
jenis kelamin a) jantan dan b) betina 7
8 Pola perilaku lokomosi kakatua putih besar jambul kuning berdasarkan
jenis kelamin a) jantan dan b) betina 8
9 Pola perilaku istirahat kakatua putih besar jambul kuning berdasarkan
spesies kelamin a) jantan dan b) betina 9
10 Pola perilaku membersihkan tubuh kakatua putih besar jambul kuning
berdasarkan jenis kelamin a) jantan dan b) betina 10
11 Pola perilaku seksual kakatua putih besar jambul kuning 11
12 Pola perilaku bersuara kakatua putih besar jambul kuning berdasarkan
jenis kelamin a) jantan dan b) betina 12
PENDAHULUAN
Latar Belakang
situ secara lebih tepat, karena perilaku burung di dalam kandang mungkin berbeda
dengan perilaku di habitat aslinya. Penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan
perencanaan program ke depan seperti penyediaan kandang, pakan, jenis tenggeran
dan jenis sarang. Identifikasi dan deskripsi perilaku dapat memberikan informasi
referensi perilaku harian kakatua putih besar jambul kuning di penangkaran.
Tujuan Penelitian
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015. Penelitian
dilaksanakan di penangkaran Mega Bird Orchid Farm (MBOF) Bogor yang
berlokasi di Desa Cijunjung Tengah, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor Jawa
Barat.
Obyek dalam penelitian ini adalah empat ekor burung C. galerita berumur
sekitar 2-3 tahun yang terdiri atas dua pasang burung dalam 2 kandang berbeda
berukuran sekitar 4m x 3m x 4m. Kandang 1 berisi jantan 1 dan betina 1, dan
kandang 2 berisi jantan 2 dan betina 2. Alat yang digunakan yaitu, kamera digital,
termohigrometer (alat ukur suhu dan kelembapan), stopwatch digital dan alat tulis
serta Laptop Aspire E1-471 untuk pengolahan data (Ms. Excel).
Pengamatan Perilaku
Semua aktivitas burung selama pengamatan dicatat langsung oleh pengamat
menggunakan metode Ad libitum sampling. Selanjutnya digunakan metode focal
animal sampling, yaitu satu individu C. galerita menjadi fokus pengamatan dalam
periode waktu yang telah ditentukan (Altman 1974). Perilaku yang diamati yaitu
ingesti, lokomosi, istirahat, membersihkan tubuh, reproduksi dan bersuara.
Pengamatan perilaku dilakukan pada empat individu berbeda yaitu pasangan satu
(jantan 1 dan betna 1) dan pasangan 2 (jantan 2 dan betina 2). Pengamatan perilaku
dilakukan selama 10 jam dalam satu hari. Pengamatan dimulai pada pukul 06.00-
12.00 WIB dan dilanjutkan pukul 13.00-17.00 WIB. Interval waktu yang digunakan
yaitu 50 menit pengamatn dan jeda 10 menit untuk istirahat antar waktu pengamatan
(sepasang burung/hari). Pengamatan sepasang burung/hari dilakukan menggunakan
cara rotasi yaitu 50 menit pertama untuk jantan dan 50 menit berikutnya betina.
Hari berikutnya 50 menit pertama untuk betina dan 50 menit berikutnya untuk
jantan. Pengamatan kandang 1 dilakukan selama 10 hari pertama dan 10 hari hari
berikutnya kandang 2. Pengamatan perilaku harian dilakukan selama 10 000 menit
(166.66 jam) dengan masing-masing individu sebanyak 2500 menit (41.66 jam).
Pengambilan data durasi dilakukan dengan cara mencatat langsung durasi suatu
perilaku yang sedang dilakukan oleh satu individu.
Analisis Data
Setiap perilaku diuraikan secara deskriptif. Gambaran umum perilaku
diperoleh dengan perhitungan persentase setiap perilakunya. Persentase frekuensi
setiap perilaku dihitung dengan mengacu Martin dan Bateson (1988), yakni:
4
𝐴
Persentase frekuensi perilaku (%) = 𝑥 100%
𝐵
Keterangan:
A : Jumlah frekuensi suatu perilaku
B : Jumlah keseluruhan frekuensi perilaku
Ketinggian tempat penangkaran yaitu 156 mdpl (di atas permukaan laut).
Kakatua putih besar jambul kuning di habitat aslinya dapat ditemukan sampai
ketinggian 2000 m. Hasil pengukuran suhu pada dua kandang kakatua putih besar
jambul kuning di MBOF yaitu berkisar 23.4 oC – 31.1 oC dengan kelembapan
57.3% - 84.3% pada kandang 1, sedangkan pada kandang 2 mencapai suhu 23.1 oC
- 32.8 oC dengan kelembapan 53.8% - 86.0% (Gambar 1). Di alam kakatua putih
besar jambul kuning biasa hidup dengan suhu -9 - 39 oC. Ketika suhu di bawah -9
o
C atau di atas 39 oC burung akan berpindah ke suhu normal (-9 - 39 oC) (Styche
2000)
5
35 100
Kelembapan (%)
30 80
25
Suhu (oC)
20 60
15 40
10
5 20
0 0
Waktu
Perilaku Harian
Istirahat Lokomosi
35% 17%
Istirahat
42%
(a) ( (b) (
a) b)
Gambar 4 Frekuensi perilaku harian kakatua putih besar jambul kuning
(a) jantan dan (b) betina
Membersihkan
tubuh 15.65%
Istirahat Istirahat
48.75% 44%
(a) (b)
Gambar 4.1 Frekuensi perilaku harian kakatua putih besar jambul kuning
jantan (a) pagi hari dan (b) sore hari
Bersuara Bersuara
1.30% Seksual 1%
Seksual Ingesti
12.55% 9.30% Ingestif
5.35%
Membersihkan 16.95%
Lokomosi tubuh 13.80%
Membersihkan
19.60%
tubuh 21.10%
Lokomosi
18.50%
Istirahat Istirahat
41.85% 41.10%
(a) (b)
Gambar 4.2 Frekuensi perilaku harian kakatua putih besar jambul kuning
betina (a) pagi hari dan (b) sore hari
7
Perilaku ingesti
Perilaku ingesti (makan dan minum) meliputi aktivitas makan, minum,
defekasi (buang air besar), dan urinasi (buang air kecil) (Takandjandji dan Reny
2010). Kakatua putih besar di alam akan mencari makan sendiri dari pagi hari
sampai menjelang sore dan dapat menempuh jarak 8 km untuk mencari makan
(Styche 2000). Berbeda dengan burung yang berada di dalam kandang yang
mendapat pakan setiap waktu karena selalu disediakan oleh perawat setiap hari.
Perilaku ingesti kakatua putih besar jambul kuning dilakukan pada saat suhu
kandang meningkat di pagi hari dan pada saat suhu kandang mulai menurun pada
sore hari.
(a) 60 40
Durasi (menit)
50
30
Suhu (oC)
40
30 20
20 Jantan 1
10
10
0 0 Jantan 2
Suhu
Waktu (a)
(b) 60 40
Durasi (menit)
50
30
Suhu (oC)
40
30 20
20 Betina 1
10
10
0 0 Betina 2
Suhu
Waktu (b)
30
Suhu (oC)
40
30 20
20 Jantan 1
10
10 Jantan 2
0 0
Suhu
Waktu (a)
60 40
(b) 50
Durasi (menit)
30
Suhu (oC)
40
30 20
20 Betina 1
10
10 Betina 2
0 0
Suhu
Waktu (b)
(a) 60 40
50
Durasi (menit)
30
Suhu (oC)
40
30 20
20 Jantan1
10
10
Jantan2
0 0
Suhu
Waktu (a)
(b) 60 40
50
Dursi (menit)
30
Suhu (oC)
40
30 20
20 Betina 1
10
10
Betina 2
0 0
Suhu
Waktu (b)
50
30
Suhu (oC)
40
30 20
20 Jantan 1
10
10
0 0 Jantan 2
Suhu
Waktu (a)
(b) 60 40
Durasi (menit)
50
30
Suhu (oC)
40
30 20
20 Betina 1
10
10
0 0 Betina 2
Suhu
Waktu (b)
Perilaku reproduksi
Perilaku reproduksi lebih lama dilakukan oleh pasangan 1 (Gambar 9).
Perilaku ini lebih sering dilakukan ketika siang hari saat suhu mulai naik sampai
sore hari saat suhu lingkungan mulai menurun yaitu dari pukul 10.00-15.00 WIB.
Perilaku reproduksi kakatua putih besar jambul kuning yang teramati adalah
perilaku bercumbu. Perilaku bercumbu berkaitan erat dengan proses reproduksi
dimulai saat satwa mencapai usia dewasa kelamin dengan pertemuan dan pemilihan
jodoh (Suratmo 1979). Perilaku bercumbu kakatua putih besar jambul kuning di
MBOF diawali dengan jantan mengejar betina, kemudian mengadu paruh dan
11
saling menelisik, betina menggesekkan kepala ke bulu leher jantan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Immelman (1983) bahwa aktivitas bercumbu pada burung yang
berpasangan dimulai dengan saling mendekat untuk mencapai keseimbangan antara
birahi jantan dan betina sampai saat yang diinginkan kedua pasangan untuk
kopulasi.
Hidayati (1996) menyatakan bahwa aktivitas kawin ditandai dengan
terjadinya kopulasi, mulai naiknya jantan ke atas betina dengan posisi jantan
mematuk kepala betina. Sama halnya dengan yang teramati pada kakatua putih
besar jambul kuning di MBOF. Di MBOF aktivitas bersarang di mulai pada bulan
April dan bertelur pada bulan Juni. Hal ini karena di penangkaran aktivitas
bersarang tidak dipengaruhi oleh cuaca seperti di alam. Di alam reproduksi
dipengaruhi oleh cuaca terutama hujan. Aktivitas bersarang biasanya dimulai oleh
pasangan muda pada bulan Juni dengan mengunjungi sarang yang musim
sebelumnya digunakan oleh pasangan yang lebih dewasa. Puncak bersarang terjadi
pada bulan Juli dan September, dan dilanjutkan bulan Desember (hanya musim
1992/93) (Styche 2000).
60 40
50
Durasi (menit)
30
Suhu (oC)
40
30 20
20 Pasangan 1
10
10
Pasangan 2
0 0
Suhu
Waktu
Perilaku bersuara
Perilaku bersuara pada kakatua putih besar jambul kuning di MBOF lebih
sebentar dibandingkan dengan perilaku lainnya. Bersuara diawali dengan
menegakan dan menundukkan kepala diikuti dengan merentangkan sayap dan
jambul, kemudian membuka paruh dan mengeluarkan suara. Bersuara dilakukan
untuk mempertahankan diri serta memikat betina dalam proses perkawinan (Rianti
2012). Hasil pengamatan menunjukkan kakatua putih besar jambul kuning di
MBOF hanya memiliki satu variasi suara yakni “raaa”. Menurut Strange (2001),
untuk panggilan peringatan kakatua putih besar jambul kuning akan bersuara “raaa.
Perilaku bersuara kakatua putih besar jambul kuning di MBOF lebih lama
dilakukan oleh betina 1 (Gambar 10). Hal ini karena betina 1 sedang dalam masa
berkembang biak. Hasil pengamatan menunjukan bahwa ketika betina keluar dari
sarang dan bersuara, maka jantan akan mengikuti bersuara. Bersura dilakukan di
sela-sela aktivitas lain ketika sore hari sampai hari mulai gelap dengan durasi dan
frekuensi yang bervariasi. Pasangan 2 (jantan 2 dan betina 2) lebih jarang bersuara
karena tidak dalam masa berkembang biak. Jantan 2 dan betina 2 hanya bersuara
sesekali yaitu ketika mendapat gangguan dari lingkungan. Pola perilaku kakatua
putih besar jambul kuning di MBOF disajikan pada gambar 10.
12
(a) 60 40
50
Durasi (menit)
30
Suhu (oC)
40
30 20
20 Jantan 1
10
10
Jantan 2
0 0
Suhu
Waktu (a)
60 40
(b) 50
Durasi (menit)
30
Suhu (0C)
40
30 20
20 Betina 1
10
10
Betina 2
0 0
Suhu
Waktu (b)
.
Gambar 10 Pola perilaku bersuara kakatua putih besar jambul kuning
berdasarkan jenis kelamin a) jantan dan b) betina
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Shabrina A. 2015. Teknik pemeliharaan dan perilaku harian nuri bayan (Eclectus
roratus Muller 1777) di MBOF dan ASTI, Bogor [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Strange M. 2001. A Photographic Guide to the Birds Of Indonesia. Jakarta (ID):
PT Java Book Indonesia.
Styche A. 2000. Distribution and behaviournal ecology of the sulphur-crested
cockatoo (Cacatua galerita L.) in New Zealand [tesis]. Wellington (NZ):
Victoria University of Wellington.
Suratmo FG. 1979. Prinsip Dasar Perilaku Satwaliar. Bogor (ID): Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Takandjandji M. 2005. Karakteristik Burung dari Pulau Sumba. Jakarta (ID):
Majalah Kehutanan Indonesia Edisi ke-4.
Takandjandji M, Mite M. 2008. Perilaku burung beo alor di penangkaran Oilsonbai,
Nusa Tenggara Timur. Buletin Plasma Nutfah. 14(1):43-48.
Takandjandji M, Reny S. 2010. Pengelolaan dan perilaku burung elang di pusat
penyelamatan satwa Cikananga Sukabumi. Jurnal Penelitian Hutan dan
Konservasi Alam. 7(3):257-270.
Waristo H, Bismark M. 2009. Penyebaran dan populasi burung paruh bengkok pada
beberapa tipe habitat di Papua. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi
Alam. 7(1):93-102.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 18 Desember 1993 dari pasangan
Iwan Lirayana dan Evi Sopiah. Penulis adalah putra pertama dari tiga bersaudara.
Tahun 1999-2005 penulis mengawali pendidikan di SDN Cikopomayak 3,
dilanjutkan di SMPN 2 Jasinga pada tahun 2005-2008 dan SMAN 1 Jasinga pada
tahun 2008-2011. Penulis diterima sebagai mahasiswa program S1 (Sarjana)
Institut Pertanian Bogor tahun 2011 melalui jalur SNMPTN Undangan. Penulis
diterima di Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
angkatan 48.
Selama menuntut ilmu di IPB, penulis mengikuti beberapa organisasi dan
beberapa kegiatan kepanitian di antaranya UKM Paskibra (Menwa), HIMABIO,
MPF dan MPD. Penulis aktif pada organisasi kemahasiswaan sebagai pengurus
Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABIO) periode 2012-2013. Di UKM Pakibra,
penulis pernah menjadi petugas pengibar bendera pada upacara Hari Pendidikan
Nasional pada tahun 2012 dan Upacara Kemerdekaan pada tahun 2012 dan 2013
sebagai pengibar bendera. Penulis pernah menjadi tim pelatih bendera pada acara
Dies Natalis IPB tahun 2014. Pada tahun 2012-2016, penulis aktif mengisi
kegiatan-kegiatan dalam kampus dan luar kampus sebagai pengisi acara akustik.
Penulis pernah menjadi juara 1 cipta puisi tingkat TPB, juara 2 akustik Spirit
FMIPA tahun 2013 dan 2015.
Penulis telah melaksanakan studi lapang di kawasan Telaga Warna Puncak
dan praktik lapang di penangkaran burung MBOF pada tahun 2014. Tugas akhir
dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi dengan judul
“Perilaku Harian Kakatua Putih Besar Jambul Kuning (Cacatua galerita) di Mega
Bird Orchid Farm Bogor” di bawah bimbingan Dr Ir RR Dyah Perwitasari, M.Sc
dan Dr Ir Yeni Aryati Mulyani, M.Sc.