“HITUNG PELUANG”
OLEH :
NAMA : Nabilatul FN
NIM : 1903155544
KELAS/KELOMPOK : A/3
HARI/TANGGAL : 20 Oktober 2020
NAMA ASISTEN : Putri Agustin
LABORATORIUM GENETIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATERMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
2019
I. PENDAHULUAN
Penggunaan teori peluang, memungkinkan kita untuk menduga suatu kemungkinkan untuk memperoleh
suatu hasil tertentu dari persilangan. Mempelajari peluang penting dilakukan salah satunya untuk menentukan
terjadinya penyimpangan dari suatu harapan dan menyimpulkan penyimpangan tersebut disebabkan oleh
peluang atau oleh beberapa faktor yang tak terduga selain peluang (Suryo, 2015).
Konsep peluang secara umum merupakan teori yang didasarkan pada himpunan peristiwa yang
berkemungkinan sama, atau sebagai frekuensi relative, atau seperti penentuan subjektif taruhan yang adil. Arti
intuitif, peluang dihubungkan pada himpunan peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama. Suatu keadaan
yang dapat dibandingkan terjadinya, jika digunakan tabel bilangan acak untuk memilih sesuatu. Peluang juga
merupakan suatu frekuensi relative peristiwa tertentu dalam barisan percobaan yang sangat panjang. Sebagai
contoh, dalam pelantunan uang logam, umumnya kita mengharap muka atau belakang mempunyai
kemungkinan muncul yang sama Ini berdasarkan pada kenyataan bahwa uang logam mempunyai 2 sisi, dan
jika uang logam seimbang (atau jujur) dilantunkan berulang kali akan muncul muka dengan frekuensi hampir
Dalam genetika peluang tersebut mempunyai perananan penting conyohnya: tentang pemindahan gen dari
orang tua ke gamet-gamt jenis dari spermatozoa yang dibuahi sel telur dan berkumpulnya kembali gen-gen
dalam zigot sehingga muncul berbagai kombinasi. Untuk mengetahui sesuatu yang belum jelas akan
kebenaranya sering digunakan kata kemungkinan atau peluang.contohnya siswa yang mengikuti Ujian
Nasional tentu ia mengahadapi kemungkinan antara lulus atau tidak. Sebuah tim yang bermain yang sepak
bola juga akan menghadapi kemungkinan menang atau kalah. Dan juga apabila seseorang melempar uang
logam keatas disitu juga terdapat kemungkinan munculnya salah satu sisi apakah terlentang atau terlungkup.
Dan begitu juga seorang ibu yang akan melahirkan terdapat peluang melahirkan anak laki-laki atau anak
Mendel memanfaatkan metode matematis untuk membantu menganalisis data yang dihasilkan dari suatu
persilangan hingga berhasil membuat suatu metode pewarisan. Oleh karena pentingnya mempelajari peluang
dalam melakukan penyilangan, maka dalam laporan praktikum ini akan membahas mengenai teori peluang
atau kemungkinan.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui peluang munculnya jenis kelamin ,betina atau jantan dengan menggunakan koin.
2. Dapat memahami kaidah konsep peluang yang diterapkan pada Hukum Mendel.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Probabilitas adalah kemungkinan peristiwa yang diharapkan, artinya antara yang diharapkan itu dengan
peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Sebagai contoh kita dapat melemparkan mata uang,
maka kemungkinan yang akan terjadi yaitu uang dengan permukaan huruf (H) atau dengan permukaaan
gambar uang (G). bila mata uang dilempar beberapa kali diharapkan hasil lemparan tersebut ½ nya H dan ½
G. Aplikasi dari probailitas ini dapat dihubungkan dengan sifat tanda beda. Bila XY menghasilkan sel
kelamin, setengahnya akan membentuk gamet yang mengandung X dan Y saja .Hukum pewarisan Mendel
merupakan hukum yan mengatur pewarisan sifat secara genetik dari suatu individu terhadap keturunannya.
Hukum ini diperoleh dari hasil percobaan Mendel dan hasil kuantitatifnya. Perhitungan kuantiatif pada
persilangan bermanfaat untuk menentukan banyaknya gamet pada individu dan jumlah genotipe pada hasil
Analisis genetika menggunakan dua hukum probabilitas, salah satunya yaitu hukum hasil perkalian (aturan
perkalian) dan hukum penjumlahan (aturan penjumlahan). Hukum perkalian digunakan untuk memprediksi
dua atau lebih kejadian saling bebas yang terjadi secara bersamaan (independent). Jika terjadi salah satu
kejadian tersebut tidak mempengaruhi probabilitas kejadian lain. Aturan ini berkata bahwa probabilitas
gabungan adalah hasil perkalian probabilitas probabilitas kejadian-kejadian yang saling bebas. Sedangkan
aturan penjumlahan digunakan untuk memprediksi probabilitas dua kejadian yang saling lepas dan akan
terjadi. Probabilitas gabungan ini adalah jumlah dari probabilitas masing-masing kejadian. Kata “atau”
biasanya menandakan probabilitas ini. Probabilitas atau peluang adalah suatu nilai diantara 0 dan 1 yang
menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu. Nilai
peluang 0 berarti kejadian tak pernah atau mustahil terjadi, bila nilai peluang 1 maka kejadian tersebut dapat
dikatakan selalu atau pasti terjadi. Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang
diharapkan dari tiap-tiap persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori 9n memungkinkan kita untuk
menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut (Walker, 2016).
Dugaan saat melemparkan sebuah uang logam saat mendarat dengan gambar di atas pada separuh dari total
lemparan yang dilakukan dan dengan angka di atas pada separuhnya lagi. Probabilitas yang dihipotesiskan
didasarkan pada jumlah jumlah lemparan uang logam yang tak terbatas. Semua percobaan yang sesungguhnya
melibatkan pengamatan dalam jumlah yang terbatas, dan karenanya akan diduga bisa terjadi sejumlah
sampai saat ini adalah memanfaatkan metode-metode matematis untuk membantu menganalisis data yang
dihasilkan. Untuk lebih mudah dan cepat memahami nisbah genetik (fenotipe, genotipe) generasi F2
percobaan Mendel dapat dihitung dengan menggunakan kaidah-kaidah peluang (Yatim, 2017).
Peluang Munculnya Suatu Kejadian.Peluang adalah ukuran dari kemungkinan, dan didefinisikan sebagai
berikut.
Nilai peluang berkisar dari 0 (tidak mungkin terjadi) sampai dengan 1 (pasti terjadi). Bila sebuah mata uang
logam yang kedua sisinya setimbang, salah satu sisi diberi tanda A dan sisi yang lain diberi tanda a, maka
peluang munculnya A = 1/2. Peluang tersebut didapat dari banyaknya sisi A (=1) dibagi dengan banyaknya
sisi yang terdapat pada mata uang tersebut (=2). Peluang yang sama berlaku untuk sisi a = ½ Peluang Dua
Kejadian Bebas .Kejadian A bebas dari kejadian B bila:P (AB) = P(A) × P(B) (Dioni, 2017).
Artinya: timbulnya kejadian A tidak dipengaruhi munculnya kejadian B. Dua mata uang yang dilemparkan
secara bersamaan akan merupakan dua kejadian yang bebas satu sama lain. Munculnya sisi A pada mata uang
pertama tidak akan mempengaruhi munculnya salah satu sisi pada mata uang yang kedua. Dalam hal ini,
peluang munculnya secara serempak sisi A1 pada mata uang pertama dan sisi a2 pada mata uang yang kedua
Hal yang sama akan berlaku pada proses perkawinan. Jenis alel pada gamet betina (sel telur) tidak
mempengaruhi jenis alel gamet tetua jantan (sperma/serbuk sari) yang akan membuahi, dan sebaliknya
(Nurpadillah, 2019).
Teori peluang rnerupakan alat bantu untuk rnernpelajari genetika. Teori peluang mernungkinkan kita untuk
rnemprediksi seberapa sering suatu kejadian atau kondisi terjadl. Peluang dari suatu kejadlan dihitung dengan
mernbagi banyaknya suatu peristiwa terjadi dibagi oleh keseluruhan peristiwa yang mungkin terjadi. Sebagai
contoh, uang koin memiliki dua sisi yaitu gambar dan angka. Jika uang koin kita lempar ke udara maka ada
dua kejadian yang mungkin terjadi yaitu sisi angka menghadap ke atas atau sisi gambar yang rnenghadap ke
atas. Peluang munculnya angka menghadap ke atas ke tika uang koin dilemparkan ke atas adalah V2. Contoh
lainnya adalah munculnya satu sisi muka dadu. Dadu memiliki memiliki enarn sisi sehingga jika dadu
dilemparkan ke udara rnaka akan ada enam kemungkinan kejadian. Peluang salah satu sisi dadu menghadap
adalah hukum perkalian yang menyatakan bahwa peluang dua atau lebih kejadian independent (terpisah)
terjadi secara bersamaan adalah hasil kali dari peluang masing-masing kejadian. Peluang seorang pasangan
memiliki 2 anak dengan anak pertama perempuan dan anak kedua laki-laki adalah 1/.t. Ini diperoleh dari
mengalikan peluang anak pertama perempuan ( 1/2 ) dengan peluang anak ke dua laki-laki ( 1/2 ) (Suryo,
2015).
Prinsip kedua dari peluang adalah hukum penjumlahan yang . menyatakan peluang terjadinya satu dari dua
atau lebih kejadian adalah hasil penjurnlahan dari peluang masing-masing kejadian. Peluang seorang ibu
hamil melahirkan anak laki-laki atau perempuan adalah 1 sebab peluang melahirkan anak laki-laki adalah 1/2
Kombinatorial adalah cabang matematika yang mempelajari pengaturan objek-objek. Solusi yang ingin kita
peroleh dengan kombinatorial ini adalah jumlah cara pengaturan objek-objek tertentu di dalam himpunannya.
Di dalam kombinatorial, kita harus menghitung semua kemungkinan pengaturan objek. Peluang suatu
kejadian A dinotasikan sebagai P(A). Peluang merupakan perbandingan antara titik sampel dengan
kemungkinan seluruh kejadian. Sebuah peluang memiliki range 0 ≤ P(A) ≤ 1. Jika suatu percobaan dapat
menghasilkan N macam hasil dan terdapat sebanyak n dari N berkaitan dengan kejadian A, maka peluang
kejadian A adalah P(A) = n / N Dua kaidah dasar dalam teknik menghitung kombinatorial adalah kaidah
perkalian (rule of product) dan kaidah penjumlahan (rule of sum) (Bintari, 2019).
Kaidah perkalian Bila ada dua kejadian terpisah A dan B, peluang munculnya kedua kejadian secara
bersamaan A dan B merupakan hasil kali dari kemungkinan munculnya masing-masing kejadian. Rumus: P
(A∩B)=P (A) x P(B). Kaidah penjumlahan Bila ada dua kejadian terpisah A dan B, peluang munculnya kedua
kejadian secara A atau B merupakan jumlah dari kemungkinan munculnya masing-masing kejadian. Rumus:
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui untuk memahami teori peluang. Istilah-istilah tersebut adalah
percobaan, ruang sampel, titik sampel, dan kejadian. Percobaan adalah kegiatan yang dilakukan berulang
untuk mendapatkan suatu hasil percobaan tertentu. Ruang sampel atau ruang contoh adalah himpunan dari
semua hasil yang mungkin pada sebuah percobaan. Titik sampel atau titik contoh adalah anggota-anggota dari
ruang sampel. Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang contoh. Ada dua macam kejadian: (Ruyiani,
2105).
1. Kejadian sederhana, yaitu kejadian yang hanya memiliki satu titik sampel (Ruyiani, 2105)
2. Kejadian majemuk, yaitu kejadian yang memiliki titik sampel lebih dari satu (Ruyiani, 2105)
Peluang adalah perbandingan antara banyaknya anggota kejadian (titik sampel) dengan anggota ruang sampel.
Kisaran nilai peluang adalah antara 0 (kemustahilan) sampai dengan 1 (kepastian), atau dapat ditulis dengan
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum yang mengatur pewarisan sifat secara genetik dari satu organisme
kepada keturunannya. Hukum ini didapat dari hasil penelitian Gregor Johann Mendel, seorang biarawan
Austria.
1. Hukum Pertama Mendel (hukum pemisahan atau segregation) Isi dari hukum segregasi : Pada waktu
berlangsung pembentukan gamet, setiap pasang gen akan disegregasi ke dalam masing-masing gamet
2. Hukum Kedua Mendel (hukum berpasangan secara bebas atau independent assortment) Isi dari hukum
pasangan bebas : Segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen
lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-gen
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui untuk menjelaskan prinsip-prinsip pewarisan sifat. Pertama,
individu yang disilangkan adalah parental atau orangtua (P) dari individu keturunannya. Fillal adalah
keturunan atau anak dari parental. F1 adalah fillal generasi pertama, dan F2 adalah fillal generasi ke dua.
Setiap parental akan menghasilkan gen yang disebut gamet. Gamet disebut juga dengan istilah sel kelamin.
Gamet adalah hasil pembelahan sel pada sebuah individu yang akan bergabung dengan gamet dari individu
lain membentuk individu baru. Gamet D dikatakan sebagai alel dominan, sedang gamet d merupakan alel
resesif. Gen D dikatakan dominan terhadap gen d, karena ekpresi gen D akan menutupi ekspresi gen d jika
keduanya terdapat bersamasama dalam satu individu (Dd). Sebaliknya, gen resesif adalah gen yang
ekspresinya ditutupi oleh ekspresi gen lainnya. Individu Dd dinamakan individu heterozigot, sedang individu
DD dan dd adalah individu homozigot yang masing-masing disebut sebagai individu homozigot dominan dan
homozigot resesif. Genotipe adalah susunan genetik yang membentuk suatu sifat tertentu, sedangkan fenotipe
adalah sifat-sifat fisik dari individu yang dapat langsung diamati pada individu-individu tersebut, yakni tinggi,
Peluang atas terjadinya sesuatu yang dinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang
Singkatnya: K(x) =
Dengan K = peluang
Peluang terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing-masing berdiri sendiri ialah sama dengan hasil
perkalian dengan besarnya peluang untuk masing-masing peristiwa itu (Haryono, 2019).
Peluang terjadinya dua peristiwa atau lebih yang saling mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari
Untuk mencari peluang biasanya dapat ditempuh jalan yang lebih mudah, yaitu dengan menggunakan rumus
Umumnya pada suatu percobaan genetik itu didasarkan pada analisis data yang diperoleh dari persilangan –
persilangan yang telah dilakukan. Hal ini penting bagi mereka yaitu yang melakukan percobaan karena
dengan menganalisis data yang diperoleh dari persilangan-persilangan maka akan dapat mengetahui ada
tidaknya penyimpangan dari rasio yang diharapkan.Persilangan monohibrid merupakan persilangan antar dua
individu dengan satu sifat beda. Persilangan monohibrid ini berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang
disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, “Pada pembentukan gamet untuk gen yang merupakan
pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan.” Mendel mengetahui adanya sifat monohibrid ketika
melakukan percobaan yang pertama kalinya dengan menyilangkan kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga
sampai sekarang dalam persilangan monohibrid selalu berlaku hukum Mendel I.(Suryo, 2015).
III. METODE
Dalam praktuikum genetika mengenai Hukum Mendel I ini dilaksanakan pada Selasa,20 Oktober pukul
13.30-16.00 secara Daring Online dirumah masing-masing praktikan genetika melalui via whatsapp.
Alat yang digunakan pada praktikum Hukum Mendel I kancing baju bewarna Coklat sebanyak 20 kancing
Sedangkan untuk bahan yang digunakan pada praktikum genetika Hukum Mendel I ini adalah 2 buah box
digunakan untuk meletakkan kancing baju yang berfungsi sebagai gamet dominan dan resesif.
Untuk menentukan pelalam pembentukan peluang munculnya alel A atau a dari individu heterozigot
Aa.kedua sisi koin diberi tanda A dan a, selanjutnya koin dilemparkan keatas dan dicatat sisi yang muncul di
permukaan. Sisi tersebut dianggap sebagai alel yang dikandung oleh gamet yang dihasilkan. Apabila sisi A
maka dianggap gamet yang dihasilakan mengandung alel A apabila sisi yang muncul sisi a maka dianggap
gamet yang dihasilkan mengandung alel a.sampel diulangi sampai 50 kali setiap pelemparan sisi yang muncul
dicatat pada tabel.setelah pelemparan selesai banyaknya pemunculan masing-masing sisi dihitung. Untuk
menentukan penggabungan gamet (alel) pada saat pembuahan (F1 X F1) peluang dua kejadian bebas.dua buah
koin diambil beri tanda A1 dan a1 pada kedua sisi koin dan tanda A2 dan a2 untuk sisi koin kedua.kedua koin
dilemparkan secara dan kombinasi sisi mata uang yang muncul dicatat kemungkinan kombinasi yang muncul
yaitu A1A2, A1a2, a1A2, dan a1a2. pengulangan sampel diulangi sebanyak 50 kali untuk setiap pelemparan
dan kombinasi yang muncul dicatat setelah pelemparan selesai banyaknya pemunculan masing - masing
dihitung.
Nilai peluang berkisar dari 0 (tidak mungkin terjadi) sampai dengan 1 (pasti terjadi). Bila sebuah mata
uang logam yang kedua sisinya setimbang, salah satu sisi diberi tanda A dan sisi yang lain diberi tanda a,
maka peluang munculnya A = 1/2. Peluang tersebut didapat dari banyaknya sisi A (=1) dibagi dengan
banyaknya sisi yang terdapat pada mata uang tersebut (=2). Peluang yang sama berlaku untuk sisi a = ½
timbulnya kejadian A tidak dipengaruhi munculnya kejadian B. Dua mata uang yang dilemparkan secara
bersamaan akan merupakan dua kejadian yang bebas satu sama lain. Munculnya sisi A pada mata uang
pertama tidak akan mempengaruhi munculnya salah satu sisi pada mata uang yang kedua.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil pembentukan gamet dari Individu heterozigot Aa (Monohibrid) (analogi dengan pelemparan sebuah
koin berulang-ulang).
Keterangan :
Jadi peluang munculnya gamet yang mengandung alel A = dan gamet yang mengandung alel a =
Keterangan :
Jadi peluang munculnya Penggabungan gamet hasil perkawinan pada pasangan A1A2 = , A1a2 = , a1A2 = , a1a2 =
4.2 Pembahasan
Praktikum hitung bertujuan uintuk mengungkap konsep-konsep genetika yang memanfaatkan kaidah peluang
sesuai dengan Hukum Mendel I menurut (Pollet, 2016) yaitu Hukum Pertama Mendel (hukum pemisahan atau
segregation) Isi dari hukum segregasi : Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, setiap pasang gen akan
Menurut (Suryo, 2015) Terdapat dua prinsip peluang yang digunakan dalam memprediksi hasil dari
persilangan. Prinsip pertama adalah hukum perkalian yang menyatakan bahwa peluang dua atau lebih
kejadian independent (terpisah) terjadi secara bersamaan adalah hasil kali dari peluang masing-masing
kejadian. Peluang seorang pasangan memiliki 2 anak dengan anak pertama perempuan dan anak kedua laki-
laki adalah 1/.t. Ini diperoleh dari mengalikan peluang anak pertama perempuan ( 1/2 ) dengan peluang anak
Pada praktikum hitung peluang ini untuk pengamatan pertama Hasil pembentukan gamet dari Individu
heterozigot Aa (Monohibrid) pada tabel 1. Dengan melakukan percobaan pelemparan koin yang diberi tanda A dan a
yang merupakan gamet yang mengandung alel didapatkan hasil kemungkinan munculnya gamet yang mengandung alel
Hasil kemungkinan munculnya gamet yang mengandung alel A = 1/2 dan a = 1/2 hal ini disebabkan oleh Sifat
kejadiannya pada yang logam adalah lemparan, peristiwanya ialah mata uang logam itu akan muncul A atau a setelah
dilentingkan. Jumlah peristiwa di sini adalah dua (A dan a ). Nilai kemungkinan dari gambar atau angka untuk sekali
lemparan adalah 0,5. Namun tidak demikian kemungkinannya apabila uang logam dilemparkan sampai berkali-kali,
meskipun kesempatan keduanya sama yaitu 1 : 1, hasil lemparan tidak mutlak berporsi 25%. Pada pelemparan sebuah
uang logam sebanyak 50 kali, perolehan angka ataupun gambar tidak pasti berjumlah 25, tetapi bisa kurang atau lebih
Nilai peluang berkisar dari 0 (tidak mungkin terjadi) sampai dengan 1 (pasti terjadi). Bila sebuah mata
uang logam yang kedua sisinya setimbang, salah satu sisi diberi tanda A dan sisi yang lain diberi tanda a,
maka peluang munculnya sisi A=. Peluang tersebut didapat dari kebanyakan sisi A (=1) dibagi dengan
banyaknya sisi yang teerdapat pada mata uang tersebut (=2). Peluang yang sama juga berlaku untuk sisi
a=1/2.
Untuk pengamatan kedua pada Tabel 2. Penggabungan gamet hasil perkawinan (A 1a1 x A2a2). Dengan
melakukan analogi percobaan pelemparan koin yang diberi tanda A1 a1 dan A2 dan a2 yang merupakan gamet yang
mengandung pasangan alel didapatkan hasil kemungkinan munculnya peluanng untuk pasangan alel A1a2 = 1/4 A1a2 =
1/4, a1A2 = 1/4 dan pasangan alel a1a2 =1/4 didapatkan dengan menggunkan rumus peluang :
:
Hasil kemungkinan munculnya gamet pasangan alel yang mengandung A1a2 = 1/4 A1a2 = 1/4, a1A2 =
1/4 dan pasangan alel a1a2 =1/4 terjadi karena adanya peluang dua kejadian F1 X F1 yaitu contohnya
Kejadian A bebas dari kejadian B bila : P(AB) = P(A) x P(B), artinya timbul kejadian A tidak dipengaruhi
oleh munculnya kejadian B. Dua mata uang yang dilemparkan secara bersamaan akan merupakan dua
kejadian yang bebas sama lain. Munculnya sisi A1,A2,a1 atau a2 pada mata uang pertama tidak akan
mempengaruhi munculnya salah satu sisi pada mata uang yang kedua nanti yang muncul setelah dilemparkan
sisi A1,A2,a1 atau a2 . Dalam hal ini, peluang munculnya secara serempak sisi A1 pada mata uang pertama
dan sisi a2 pada mata uang yang kedua adalah : P(A1 a2) = P (A1) x P (a2). Hal yang sama akan berlaku pada
proses perkawinan. Jenis alel pada gamet betina (sel telur) tidak mempengaruhi jenis alel gamet jantan
Persilangan ini berkaitan dengan Hukum Segregasi Mendel Jika F1 tersebut disilangkan sesamanya F1,
karakter yang dimaksud akan mengalami segregasi pada generasi F2 dengan perbandingan genotipe 1 : 2 : 1,
danperbandingan fenotipe 3 : 1. Contohnya , andaikan F1 adalah Aa, maka hasil persilangannya adalah F2
dengan genotipe 1 AA + 2Aa + 1 aa. Bila hubungan gen adalah dominans (dominance), dari genotipe AA
sama dengan fenotipe dari genotipe Aa. Dengan demikian, perbandingan fenotipe adalah 3 : 1. Persilangan F1
1. Berdasarkan hasil persilangan antara individu bergenotipe AaBbCcDdEe x aaBbccDdee, maka tentukan
2 AA x Aa ½ AA : ½ Aa
3 AA x aa 1 Aa
4 Aa x Aa ¼ AA : ½ Aa : ¼ aa
5 Aa x aa ½ Aa : ½ aa
6 aa x aa 1 aa
AaBbCcDdEe X aaBbccDdee
1. Aa X aa = ½ Aa : ½ aa
2. Bb X Bb = ½ Bb : ½ Bb
3. Cc X cc = ½ Cc: ½ cc
4. Dd X Dd = ¼ DD : ½ Dd : ¼ dd
5. Ee X ee = ½ Ee : ½ ee
=½ x ¼ x½x¼ x½
= 1/128 = ½7
=½x¼x0x½x½
=0
b. berfenotipe aaB_C_D_E_.
Fenotipe
1. P ( aa di F1 ) = p(aa) = ½
3. P(C_diF1)= P(Cc) = ½
5. P(E_di F1 ) = P(Ee) = ½
P (aaB_C_D_E_) = ½ x ¾ x ½ x ¾ x ½ = 9/128
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada pemgamatan pertama dilakukan Hasil pembentukan gamet dari Individu heterozigot Aa (Monohibrid)
menetukan berapa peluang yang muncul Alel A dan a sebanyak ½ dikareanakan hanya ada kemungkinan koin
memiliki dua sisi, peluang munculnya salah satu bidang adalah 1:2.jika tidak sisi A berarti yang muncul sisi a
oleh karena itu masing –masing sisi gambar atau angka mempunyai peluang muncul ½.
Untuk pengamatan Penggabungan gamet hasil perkawinan (A1a1 x A2a2) dihasilkan peluan setiap pasangan alel ¼
Hukum Segregasi Mendel Jika F1 tersebut disilangkan sesamanya F1, karakter yang dimaksud akan
1. Contohnya , andaikan F1 adalah Aa, maka hasil persilangannya adalah F2 dengan genotipe 1 AA + 2Aa + 1
aa. Bila hubungan gen adalah dominans (dominance), dari genotipe AA sama dengan fenotipe dari genotipe
Aa. Dengan demikian, perbandingan fenotipe adalah 3 : 1. Persilangan F1 X F1 A1a1 dan A2a2 sama seperti Aa x
Aa = ¼ AA : ½ Aa : ¼ aa ( 1: 2 : 1 ) ¼ : ( ¼ + ¼ ) : ¼ .
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum hitung peluang praktikum diharapkan membaca dasar- dasar hukum genetika
terlebih dahulu dan pada saat praktikum hendaknya lebih teliti dan serius lagi dalam memahami dalam
melakukan pengamatan agar hasil yang didapatkan tepat dan akurat sesuai dengan hukum teori genetika.
DAFTAR PUSTAKA
Bintari, 2019. Penggunaan Diagonalisasi Matriks dan Model Persamaan Diferensi dalam Penentuan Keturunan
Nurphadilla, 2019.Pola Pewarisan Kaki Rengket Secara Autosomal Resesif Dan Koefisien Inbreeding Pada
Ayam Pelung Di Cianjur(The Autosomal Recessive In Crooper Toes Inherritance Pattern And
Inbreeding Coefficient In Pelung Chicken At Cianjur. Jurnal Veteriner Vol 17(6): 218-225.
Pollet, S. 2016.Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Sosial Anak Usia 5 Tahun Di Tk Tunas Bhakti
Ruyiani, 2015. Algoritma Genetika dan Penerapannya dalam Mencari Akar Persamaan Polinomial. Jurnal Saintfik..
Vol2(1): 98-123.
Wijayanto, 2018. Penerapan Model Persamaan Diferensi dalam Penentuan Probabilitas Genotip Keturunan dengan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peluang serta kaitannya dengan Genetika, apa fungsi peluang bagi
= Peluang (Probabilitas) merupakan suatu konsep yang digunakan untuk melihat kemungkinan terjadinya sebuah
kejadian. Dalam ilmu genetika, Probabilitas/peluang/kemungkinan mempunyai peranan penting. Contoh dalam
genetika pemindahan gen-gen dari orang tua atau induk ke gamet-gamet untuk membuktikan kebenaran dapat
memanfaatkan kaidah teori peluang. Probabilitas/peluang/Kemungkinan ialah terjadinya suatu peristiwa diantara
seluruh peristiwa yang mungkin terjadi.fungsi peluang dalam mata kuliah genetika adalah sebagai alat bantu untuk
rnernpelajari genetika. Teori peluang mernungkinkan kita untuk rnemprediksi seberapa sering suatu kejadian atau
kondisi terjadi. Peluang seorang anak untuk mewarisi gen tertentu dapat dihitung dengan sistem yang mengacu
pada algoritma genetika. Untuk meneliti pewarisan gen pada manusia maka perlu dilakukan pemodelan atau
representasi peluang dari perkawinan dan pewarisan gen-gen dalam suatu keluarga.Rumus peluang adalah sebagai
berikut : .
Nilai-nilai peluang yang diperoleh berkisar antara 0 sampai dengan 1. Secara matematis, ditulis dengan
P(K) adalah peluang suatu kejadian K. 0 ≤ P(K) ≤ 1 Jika nilai peluang suatu kejadian sama dengan nol,
berarti kejadian tersebut mustahil atau tidak mungkin terjadi, misalnya peluang matahari terbit dari arah
barat.Jika peluang suatu kejadian sama dengan 1, berarti kejadian tersebut pasti terjadi, misalnya peluang
setiap manusia akan meninggal. Adapun jika peluang suatu kejadian bernilai antara 0 dan 1, berarti
kejadian tersebut mungkin terjadi. Misalkan A adalah sebarang kejadian pada ruang sampel S dengan n (S)
= n,n(A)=k Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang
peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1 dinamakan kejadian pasti.
Jika suatu kejadian merupakan kejadian yang mustahil atau tidak mungkin terjadi, maka peluangnya
dikatakan sama dengan nol atau 0%, sedangkan jika suatu kejadian merupakan kejadian yang sudah pasti
Hal ini dikarenakan Ketika kita melempar koin, terdapat kemungkinan bidang yang muncul adalah gambar
atau angka. Karena koin memiliki dua sisi, peluang munculnya salah satu bidang adalah 1:2.jika tidak
gambar berarti yang muncul angka oleh karena itu masing –masing sisi gambar atau angka mempunyai
peluang muncul ½, sama seperti pengamatan yang dilakukan pada praktikum kali ini juga dilakukan
pelemparan pada 1 koin yang bertanda A dan a masing- masing memiliki peluang sebanyak ½ .Hasil A = 1/2
dan a = 1/2 hal ini disebabkan oleh Sifat kejadiannya pada yang logam adalah lemparan, peristiwanya ialah mata
uang logam itu akan muncul A atau a setelah dilentingkan. Jumlah peristiwa di sini adalah dua (A dan a ). Nilai
kemungkinan dari gambar atau angka untuk sekali lemparan adalah 0,5
1. Dengan menggunakan peluang dapat memahami penggunaan kaidah matematika dalam menghitung
2. Peluang Salah satu penunjang mengapa mendel berhasil membuat suatu model pewarisan yang
kebenaran nya diakui sampai saat ini adalah memanfaatkan metode-metode peluangh untuk membantu
menganalisis data yang diperoleh.untuk lebih mudah dan cepat memahami nisbah genetik
peluang.
3. Prinsip-prinsip peluang mendasari hukum-hukum mendel dalam persilangan. Dalam ilmu genetika teori
kedalam gamet-gamet atau pada saat terjadinya penggabungan secara random antara gamet jantan dan
gamet betina
5. Mendel menyilangkan kacang polong varietas A yang memiliki penampakan yang tinggi dengan varietas B
yang memiliki penampakan yang pendek dan menghasilkan 4 kacang polong dari persilangan tersebut.
Sebutkan dan jelaskan kemungkinan total masing masing sifat anakan yang dihasilkan dari persilangan
Dari 4 kacang Polong mendpatkan perbandingan fenotipe 3 : 1 (Tinggi : Pendek ) dan perbandingan
Genotipe 1 :2 : 1 ( TT : Tt : tt ). Pada F1, ciri resesif dan unit faktornya tersembunyi atau tertutupi, hanya
muncul kembali pada ¼ keturunan F2. Oleh karena itu Mendel menyimpulkan bahwa satu unit faktor untuk
tinggi dan satu unit faktor untuk pendek ditransmisikan ke setiap individu F1, tetapi karena faktor atau alel
tinggi adalah dominan terhadap faktor atau alel pendek, maka semua tanaman-tanaman F1 adalah tinggi. Jika
alel tinggi dan pendek dari tanaman F1 heterozigot bersegregasi ke dalam gamet secara acak, dan jika
pembuahan terjadi secara acak, akan dihasilkan rasio 3:1. Genotipe dan fenotipe hasil dari kombinasi gamet-gamet
selama pembuahan dapat dengan mudah dilihat menggunakan bujur sangkar Punnett1. Semua gamet-gamet yang
mungkin ditulis pada kolom dan baris dengan kolom (vertikal) mewakili tetua jantan dan baris (horizontal) mewakili
tetua betina.
Genotipe Fenotipe
¼ DD tinggi
2/4 Dd
¼ dd pendek
♂
♀
D d
DD Dd
D
tinggi tinggi
Dd dd
d
tinggi pendek